BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

Bab 3. Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Syaodih (2010) survei (survey) digunakan untuk. mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan bab ini adalah untuk memberikan landasan yang valid terhadap prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah Yogyakarata. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah para

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

Transkripsi:

20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan data berupa kuisioner dari calon mahasiswa yang diprediksi mempunyai ketertarikan untuk melanjutkan perkuliahan di Politeknik Manufaktur Ceper. Studi ini didesain dengan bertumpu pada lingkup yang terbatas yaitu Politeknik Manufaktur Ceper. Oleh karena itu, untuk mengaplikasi studi ini pada konteks yang berbeda diperlukan kehati-hatian untuk mencermati setiap perbedaan karakteristik background faktor yang melingkupi pengujiannya, sehingga pembiasan hasil yang dikarenakan perbedaan tersebut dapat direduksi melalui pendesainan ulang metode risetnya. Studi ini bertumpu pada data yang bersifat one moment in time yaitu data yang diambil dalam satu titik waktu atau setiap subyek hanya diobservasi sekali saja. Penelitian ini tidak didesain untuk mengakomodasi setiap perubahan yang dikarenakan oleh pergeseran waktu. Pengaplikasian penelitian ini pada waktu yang berbeda disarankan untuk mencermati segala perubahan yang terjadi yang yang berpotensi membiaskan hasil-hasil pengujian yang diperoleh. 20

21 B. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang memiliki obyek/subyek yang berkualitas dan berkarakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sekaran, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah individu-individu yang tertarik untuk melanjutkan perkuliahan di Politeknik Manufaktur Ceper untuk wilayah Kabupaten Klaten. Pengambilan populasi di wilayah kabupaten Klaten ini karena domisili dan pasar terbesar mahasiswa Politeknik Manufaktur Ceper berada di wilayah ini. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 200 responden. Jumlah sampel ini telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan analisis statistik yaitu lebih besar dari 30 dan lebih kecil dari 500 sehingga layak digunakan untuk penelitian (Sekaran, 2009). Jumlah sampel ini juga telah sesuai dengan alat analisis Structural Equation Model (SEM) yaitu jumlah sampel minimum yang representatif menurut Hair et.al.(1998) adalah antara 100 200 sampel. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuisioner yang diberikan kepada responden. Metode penentuan sampling yang digunakan adalah dengan metode non probability sampling, dengan pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling yaitu responden yang sedang di lokasi penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan data. Data dikumpulkan dengan bertemu responden secara langsung di SMA, SMK, dan Mall Klaten. Pemilihan responden terdiri dari calon 21

22 mahasiswa yang baru lulus SLTA dan Calon mahasiswa yang telah lama lulus SLTA. Responden yang masih SLTA dipilih dari SMA dan SMK di wilayah Kalten. Responden dari calon mahasiswa yang telah lama lulus dipilih di Mall Klaten sebagai lokasi pengambilan sampel. Pemilihan Mall Klaten ini karena mall dianggap sebagai tempat berkumpulnya masyarakat yang berasal dari berbagai usia dan kelas sosial. Untuk meningkatkan keakuratan pengambilan data maka sebelum pengisian kuisioner responden diberikan pertanyaan untuk menyaring kelayakan responden menjadi sampel. C. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah informasi penelitian yang dikumpulkan melalui survey dan observasi. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada 200 responden yang diduga mempunyai ketertarikan untuk melanjutkan kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper. Kuesioner disusun untuk mengidentifikasi dan menganalisis aspekaspek demografi responden, persepsi, sikap, dan niat terhadap pemilihan jasa pendidikan yang diteliti. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mewawancarai langsung responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup berupa pertanyaan dengan alternatif jawaban telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban yang menurutnya paling sesuai. 22

23 Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topic penelitian. Data sekunder yang diperoleh melalui instansi terkait seperti studi literatur, dan Politeknik Manufaktur Ceper, D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), riset survei adalah pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan responden. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner terdiri atas lima bagian yaitu pertama bagian karakteristik umum konsumen, bagian kedua tentang persepsi kualitas pengajaran, bagian ketiga tentang persepsi harga pendidikan, bagian keempat tentang citra pergruruan tinggi, bagian kelima tentang sikap, dan bagian keenam tentang niat melanjutkan kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper. Jenis pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah pertanyaan berstruktur. Menurut Nazir (1999), pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja. Responden yang akan dijadikan sampel yaitu individu-individu yang kebetulan ditemui dan dianggap memenuhi kreteria sebagai sumber data. Kriteria utamanya adalah orang yang diduga mempunyai niat melanjutkan kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper. 23

24 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Instrumen Penelitian 1 Persepsi Kualitas Pengajaran Persepsi ualitas pengajaran merupakan bentuk persepsi calon mahasiswa terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di Politeknik Manufaktur Ceper. Definisi dan indikator-indikator pada penelitian ini mengacu pada variabel kualitas pengajaran sebagaimana yang diteliti oleh Haryanto (2009) dan pendagogik. Setiap item pertanyaan akan menjadi indikator yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala rating. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Item-item pertanyaan yang digunakan pada variabel kualitas pengajaran ini diantaranya : 1. Materi perkuliahan berkualitas. 2. Kelengkapan fasilitas 3. Teknologi pengajaran. 4. Profesionalisme Pengajar 5. Keahlian Pengajar 6. Ketepatan Waktu Pengajaran 7. Penataan administrasi pengajaran 2 Persepsi Harga Pendidikan Penelitian Joseph dan Joseph (2014) Biaya pendidikan berdasarkan pada pendekatan ekonomi yaitu besarnya pengeluaran untuk 24

25 mengikuti perkuliahan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi biaya pendidikan seperti di gambar di bawah ini dengan mangacu pada penelitian Setiawan dan Haryanto (2014) bahwa biaya yang wajar ditandai dari tingkat kewajaran, terjangkau, rasional, dan tepat. Operasional dari variabel biaya pendidikan merupakan tingkat persepsi calon mahasiswa terhadap biaya pendidikan yang akan dikeluarkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di Politeknik Manufaktur Ceper. Setiap item pertanyaan akan menjadi indikator yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala rating. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Item-item pertanyaan yang dimaksud antara lain: 1. Wajar 2. Terjangkau 3. Rasional 4. Tepat 3 Persepsi Citra Perguruan Tinggi Persepsi citra perguruan tinggi adalah proses dimana individu mempresesikan, menilai, dan memposisikan suatu perguruan tinggi berdasarkan berbagai stimuli sehingga menjadi sesuatu yang bermakna. Menurut Wu & Wu (2011) persepsi merek atau citra dipengaruhi dari pengalaman yang dirasakan konsumen dan dari informasi yang 25

26 disampaikan oleh perusahaan tentang produknya. Indikator-indikator citra perguruan tinggi pada penelitian ini mengacu pada pada penelitian yang dilakukan oleh Wu & Wu (2011). Setiap item pertanyaan akan menjadi indikator yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala rating. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Item-item pertanyaan yang dimaksud antara lain: 1. Popularitas 2. Keunikan 3. Kebanggan 4. Keunggulan 4 Sikap Haryanto ( 2009) mendefinisikan sikap dapat dikonotasikan sebagai bentuk ketertarikan dan kesukaan yang berasal dari hasil evaluasi suatu persepsi. Pengukuran variabel ini menggunakan level tingkat Kegembiraan, sukacita, evaluasi positif, perasaan, dan kebahagiaan (Setiawan dan Haryanto, 2014). Setiap item pertanyaan akan menjadi indikator diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala rating. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Operasional dari variabel sikap antara lain: 1. Senang 2. Suka 26

27 3. Opini positif 4. Baik 5. Bahagia 5 Niat untuk Memilih Perguruan Tinggi Niat untuk kuliah merupakan munculnya keinginan atau niat dari calon mahasiswa untuk melakukan pemilihan perguruan tinggi (Sidin et.al, 2003). Pada penelitian ini niat beli sebagai bentuk dorongan dan keinginan untuk memilih Politeknik Manufaktur Ceper sebagai tempat untuk melanjutkan perkuliahan. Indikator-indikator citra perguruan tinggi pada penelitian ini mengacu pada pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Haryanto (2014). Setiap item pertanyaan akan menjadi indikator yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 skala rating. Indikator diukur dengan skala Likert yang berkisar dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju. Indikator-indikator yang menggambarkan variabel niat pemilihan perguruan tinggi antara lain: 1. Ingin kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper 2. Mungkin kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper 3. Cenderung kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper 4. Akan kuliah di Politeknik Manufaktur Ceper 27

28 F. Metode Analisis Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara kualitas pengajaran, biaya, dan citra perguruan tinggi sebagai variabel independen terhadap niat melanjutkan perkuliahan sebagai variabel dependen, dengan sikap sebagai variabel mediasi, sehingga Structural Equation Model (SEM) adalah alat uji yang paling tepat untuk diterapkan. Model struktural ini digunakan mempertimbangkan pemodelan interaksi, variabel variabel bebas yang berkorelasi (correlated independents), kesalahan pengukuran, gangguan kesalahan-kesalahan yang berkorelasi (correlated error terms) dimana masing-masing diukur dengan menggunakan banyak indikator. Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) AMOS 18. Analisis deskriptif digunakan sebagai informasi awal untuk menilai apakah karakteristik responden mampu mewakili populasi, dengan kata lain apakah informasi yang diberikan oleh responden dengan karakteristiknya dapat menjawab dan menjelaskan permasalahan dari sejumlah variabel penelitian. Secara umum alat analisis yang digunakan atas data-data dari karakterisitik responden ini adalah dengan mengukur mean, median, modus, minimum serta maksimum data. Deskripsi responden yang mewakili terdiri dari : umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Sebelum dilakukan analisis SEM, data yang didapatkan perlu dilakukan pengujian analisis deskriptif melalui : 28

29 1. Uji Validitas untuk menguji konsistensi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.. Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuranya. Confirmatory factor analysis (CFA) akan dilakukan peneliti terhadap lima faktor atau konstruk dalam penelitian ini dengan bantuan program SPSS for windows versi 17. Menurut Hair et al. (1998) factor loading lebih besar 0.30 dianggap memenuhi level minimal, factor loading 0.40 dianggap lebih baik, dan factor loading 0.50 dianggap signifikan. Pada penelitian ini menggunakan pedoman factor loading 0,5. 2. Uji Reliabilitas merupakan prosedur pengujian statistik yang dianggap relevan untuk mengukur sejauh mana konsistensi dari data penelitian yang dihasilkan. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Hair et al, 1998). Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan menggunakan metode Cronbach s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 17. klasifikasi nilai Cronbach s Alpha adalah sebagai berikut : a. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,80-1,0 dikategorikan reliabilitas baik. b. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,60 0,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima 29

30 c. Nilai Cronbach s Alpha 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk 3. Uji Normalitas merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel dalam menghasilkan distribusi normal. Uji normalitas menggunkan teknik statistik parametrik untuk penyaringan data sehingga memenuhi asumsi normalitas (Hair et al, 2006). Jenis distribusi data dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Normal, bila nilai skewness < 2 dan nilai kurtosis < 7. 2. Moderately non-normal,besarnya tidak normalitas data adalah moderat (sedang). Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis anatara 7 sampai 21. 3. Extremely non-normal, yaitu distribusi data sangat tidak normal. Nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21. Dalam SEM apabila estimasi dilakukan dengan teknik Maximum Likehood (ML) sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi. Menurut Hair et al. (1995), ada 7 langkah yang harus dilakukan apabila menggunakan SEM, yaitu: a) Pengembangan model berbasis teori SEM mendasarkan diri dari sebab akibat atau kausal, dimana perubahan yang terjadi pada suatu variabel diasumsikan untuk menghasilkan perubahan pada variasi yang lain. b) Pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas 30

31 Langkah berikutnya adalah menggambarkan hubungan antar variabel pada sebuah diagram alur yang secara khusus dapat membantu dalam menggambarkan serangkaian hubungan kausal antar konstruk dari model teoritis yang telah dibangun pada tahap yang pertama. Adapun dalam menyusun bagan alur digambarkan dengan hubungan antar konstruk dan anak panah. Anak panah yang digambarkan lurus menunjukkan hubungan kausal langsung dari suatu konstruk ke konstruk lainnya. c) Konversi diagram alur ke dalam persamaan Pada langkah ketiga ini, model pengukuran yang spesifik, siap dibuat yaitu dengan mengubah diagram alur ke model pengukuran. d) Memilih matrik input dan estimasi model yang diusulkan Pada penelitian ini dalam pengujian teori, matrik inputnya adalah matrik covarians atau varians, sebab lebih memenuhi asumsi dan metodologi dimana standar error yang dilaporkan akan menunjukkan angka yang lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan matriks korelasi. e) Kemungkinan munculnya masalah identifikasi Pada langkah kelima ini dapat dilakukan dengan melihat standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien dan korelasi yang tinggi ( 0,9) di antara koefisien estimasinya. Masalah dalam identifikasi pada prinsipnya adalah pada problem mengenai 31

32 ketidakmampuan dari model yang dikembangkan tersebut untuk menghasilkan estimasi yang unik. f) Evaluasi criteria goodness-of-fit Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model melalui telaah terhadap berbagai criteria Goodness of fit. Adapun beberapa pengukuran yang penting dalam mengevaluasi criteria goodness of fit tersebut adalah: a. Chi-square statistics Pengukuran yang paling mendasar adalah dengan Likelihood ratio chi-square statistics (X 2 ). Nilai X 2 yang semakin rendah menandakan bahwa model yang digunakan dalam penelitian tersebut semakin baik dan dapat diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p 0,05 atau p 0,10 (Hulland et al., 1996) dalam Ferdinand, (2005). b. Probability Nilai probability yang dapat diterima adalah p 0,05. c. Goodness of Fit Index (GFI) Merupakan pengukuran non-statistical yang nilainya berkisar antara 0 (poor profit) sampai dengan 1,0 (perfect profit). Sedangkan nilainilai yang lebih besar dari 0,1 menandakan fit yang baik. d. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 32

33 Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI memiliki nilai yang sama dengan atau lebih besar dari 0,90 (Hair et al., 1995; Hulland et al., 1996). e. The Comparative Fit Index (CFI) The Comparative Fit Index yang mendekati 1 mengidentifikasikan tingkat fit yang tinggi. Oleh karena itu nilai yang direkomendasikan untuk CFI 0,95 (Ferdinand,2005). f. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model estimasi dalam populasi (Hair et al., 1995). Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjuukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan derajat bebas (Browne dan Cudeck, 1993 dalam Ferdinand, 2005). g) Interpretasikan dan modifikasi model Langkah terakhir dari SEM adalah menginterpretasikan model dan memodifikasi model, khususnya bagi model-model yang tidak memenuhi syarat dalam proses pengujian yang dilakukan. 33