PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 18 PADANG Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research was the responsibility of the student to do their task and the ability of understanding mathematical concepts students are still low. The aims of the research was to know the mathematical concepts of student VIII.5 class by applying the techniques of cooperative learning numbered heads structured better than was to know the mathematical concepts VIII.4 class by applying conventional learning in SMPN 18 Padang. This type of research was experiment research with planning was random toward subject. The population were students of class VIII SMPN 18 Padang. Hypothesis test results obtained at α = 0.05 is t_count = 3.86 and t_table = 1.671, then the hypothesis accepted. The conclusion of this research was the mathematical concepts by applying the techniques numbered head of structured cooperative learning was better than student understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class VIII SMPN 18 Padang. Keywords: Cooperative Learning, Understanding Concepts, Numbered Head of Structured PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika juga dianggap sebagai sarana atau alat yang ampuh dalam menyelesaikan persoalan manusia. Salah satu tujuan yang di harapkan tercapai dalam pembelajaran matematika adalah siswa harus menguasai kemampuan pemahaman konsep matematis. Pemahaman terhadap konsep tersebut dapat melatih cara berpikir siswa dalam mendefinisikan konsep, mengidentifikasi, dan dapat memberi contoh atau bukan contoh matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran matematika harus memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di
SMP Negeri 18 Padang pada tanggal 20 sampai dengan tanggal 30 Maret 2015 menunjukkan bahwa pembelajaran cenderung terpusat pada guru, karena guru cenderung berperan sebagai pemberi informasi utama. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga siswa kurang fokus dalam menerima materi pelajaran. Kurangnya rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran matematika menyebabkan kurangnya partisipasi siswa dalam mengemukakan ide-ide selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat diberikan latihan,sebagian siswa hanya menunggu dan menyalin jawaban dari temannya karena kurangnya rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Kepala Bernomor Terstruktur. Lie (2010: 60) model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur adalah suatu pembelajaran dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan pemberian nomor, penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya. Teknik ini dapat mendorong siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Kepala Bernomor Terstruktur lebih baik dari dengan penerapan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 18 Padang. Penelitian relevan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah Penelitian Darmawati (2010) dengan judul penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur dalam pembelajaran matematika siswa kelas
VIII SMPN 2 Ranah Pesisir Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Kepala Bernomor Terstruktur lebih baik dari pada hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2016 sampai dengan 23 Januari 2016 di kelas VIII SMPN 18 Padang pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMPN 18 Padang pada Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 kelas, kecuali kelas VIII.1 dan VIII.2 yang merupakan kelas unggul. pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga Kelas yang terambil pertama kali adalah kelas eksperimen yaitu kelas VIII.5 dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol. variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif teknik Kepala Bernomor Terstruktur dan kelas control, dan variabel terikat adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir dalam bentuk essay dengan indikator pemahaman konsep dengan reliabilitasnya yaitu dengan menggunakan pedoman penskoran Iryanti (2004: 14), yaitu rubrik penskoran skala 4. Teknik analisis data menggunakan uji-t satu pihak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Data mengenai kemampuan melalui tes akhir pemahaman konsep matematis siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel ( ) S X mak X min Eksperimen 70,43 18,51 96 33 Kontrol 49,59 19,57 94 8
Tabel 1 memperlihatkan bahwa rata-rata kemampuan kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan kelas kontrol. Selain itu, simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman nilai yang kecil, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t satu pihak pada diperoleh dan Jadi, hipotesis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan siswa kelas VIII SMPN 18 Padang. Berdasarkan pengamatan pada saat penelitian, terlihat bahwa siswa bersemangat dalam melakukan diskusi, sehingga siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Meskipun pada pertemuan pertama hanya beberapa siswa di dalam kelompok yang terlihat aktif dalam menyelesaikan soal latihan. Pada proses pembelajaran pertemuan kedua, masing-masing anggota kelompok sudah mulai terlihat bekerja sama dalam menyelesaikan soal. Pada pertemuan ketiga dan keempat teknik Kepala Bernomor Terstruktur dapat berjalan dengan baik. Pada setiap pertemuan guru mengumumkan kelompok yang terbaik sesuai dengan penilaian yang telah dibuat oleh guru. Pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat dari hasil jawaban beberapa siswa kelas sampel pada tes akhir berdasarkan indikator pembelajaran. Gambaran tes akhir dari setiap indikator dapat dilihat dari lembar jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Gambar 1. Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Eksperimen Gambar 2. Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol Gambar 1 dan gambar 2 lembar jawaban siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah, Siswa pada kelas eksperimen telah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dengan menuliskan jawaban dengan benar dan tepat sesuai dengan indikator yang diharapkan, sedangkan siswa pada kelas kontrol dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah, tetapi jawaban siswa masih belum lengkap seperti terlihat dari jawaban siswa yang melakukan kesalahan dalam mencari selisih dua bilangan. Berdasarkan hasil analisis data tes akhir yang telah dilakukan pada kelas sampel dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan siswa kelas VIII SMPN 18 Padang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII.5 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur lebih baik daripada kelas VIII.4 dengan menerapkan siswa kelas VIII SMPN 18 Padang. DAFTAR PUSTAKA Darmawati. 2010. Penggunaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Terstruktur dalam pembelajaran Matematika
siswa Kelas VIII SMPN 2 Ranah Pesisir (Skripsi). Padang: STKIP PGRI SUMBAR Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.