BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. perusahaan dapat terjamin dan dapat mengembangkan usaha usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jasa outsourching, terutama dalam hal manpower supply. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA PT BANK BTPN MAYONG KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat dari perusahaan-perusahaan yang di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai strategi agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan atau kegagalan organisasi pada dasarnya. dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Jumlah rumah makan dan restoran di Bandung dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Bandung sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan Divisi Sumber

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manejer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah juga subyek yang membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau di ukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak. (Arep dan Tanjung, 2003 : 251). Pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik (Foster, 2001 : 40). Pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Pengalaman kerja tidak hanya ditinjau dari keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki saja, akan tetapi pengalaman kerja dapat dilihat dari pengalaman seseorang yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk mengukur tingkat pengalaman yang ada dapat dlihat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilan yang telah dikuasai seorang karyawan. Dengan pengalaman yang banyak maka

penguasaan keterampilan semakin meningkat. pengalaman kerja karyawan akan meningkat apabila karyawan diberikan motivasi yang cukup untuk menambah gairah atau semangat kerja dalam menyelesaikan tugas atau tanggung jawab yang dibebankan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pengalaman kerja seseorang adalah waktu, frekuensi, jenis, tugas, penerapan, dan hasil (Djauzak, 2004 : 57). Adapun manfaat dari pengalaman kerja bagi karyawan adalah untuk kepercayaan, kewibawaan, pelaksanaan pekerjaan, dan memperoleh penghasilan. Produktivitas karyawan merupakan kemampuan rancangan pekerjaan dalam mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan (Malthis, 2002: 275). Adapun Faktor - faktor yang mempengaruhi produktifitas karyawan adalah sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produktivitas, teknologi dan kesempatan berprestasi (Sedarmayanti, 2001 : 75). Pentingnya produktivitas bagi karyawan adalah untuk melakukan perbaikan secara terus menerus bagi seluruh komponen organisasi, peningkatan mutu hasil kerja oleh segala komponen organisasi, memberdayakan sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi dapat dilakukan dengan memberikan hak- haknya sebagai manusia, memberikan perhatian kepada budaya organisasi karena budaya organisasi merupakan persepsi yang sama tentang hakiki kehidupan dalam organisasi (Siagian, 2002: 10). Motivasi dan pengalaman kerja yang baik dapat juga menunjang keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya dua faktor

tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas kerja yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Motivasi dan pengalaman kerja merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang mempunyai motivasi dan pengalaman kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja. PT. Perkebunan Nusantara IV Mandoge merupakan salah satu BUMN yang dikelola oleh PTPN IV Bah Jambi dan berada dalam naungan Departemen Pertanian yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit yang dilengkapi dengan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit dan inti sawit. Setiap perusahaan selalu menginginkan produktivitas dari setiap karyawannya meningkat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus memberikan motivasi yang baik kepada seluruh karyawannya agar dapat mencapai prestasi kerja dan meningkatkan produktivitas. Dengan ditambah suatu pengalaman kerja yang dimiliki oleh para karyawannya, akan memberikan suatu hubungan yang besar dalam upaya mencapai tingkat produktivitas. Dalam melakukan usaha meningkatkan produktivitas kerja ini, PT. Perkebunan Nusantara IV Mandoge telah menetapkan beberapa upaya yang bertujuan untuk memotivasi kerja para karyawannya. Adapun upaya tersebut dengan memberikan beberapa fasilitas-fasilitas kerja yang sangat menunjang dalam meningkatkan produktivitas kepada seluruh karyawanya.

Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pakaian kerja, jaminan makan, rekreasi, tempat ibadah, ruang olahraga, tunjangan hari raya, ruang pengobatan, asuransi, gaji, bonus, upah lembur dan sebagainya. Semua itu diberikan oleh perusahaan, agar seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya benar-benar terjamin sekaligus dapat menciptakan suatu motivasi yang baik guna mencapai tingkat produktivitas. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerjapun diutamakan. Khususnya untuk bagian pembukuan atau kantor, minimal berbatas pendidikan D-III. Sedang bagian produksi minimal berpendidikan SMA. Namun dalam proses perekrutan karyawan, perusahaan lebih mengutamakan calon karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja dari perusahaan yang sejenis. Ini semua diharapkan bisa menciptakan semangat kerja sekaligus prestasi kerja yang tinggi dalam menggapai perwujudan tingkat produktivitas yang baik, seperti yang diharapkan perusahaan. Dalam meningkatkan produktivitas karyawan, PTPN IV B. P Mandoge sangat memperhatikan motivasi kerja karyawan. Setiap pekerjaan dalam bidang apapun selain membutuhkan kemampuan atau kecakapan pribadi, juga membutuhkan motivasi yang cukup pada diri karyawan, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Tanpa motivasi, karyawan tidak akan mampu melakukan sesuatu. Robin dan Judge (2006) mengatakan bahwa salah satu bentuk ungkapan dari motivasi kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran, hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan Bagian Pengolahan Dan Tanaman PT.Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge Tahun 2013 Bulan Jumlah karyawan Jumlah Hari Keterangan Ketidakhadiran Total Tingkat Absensi (%) Kerja C S H1 DL TK Januari 67 20 31 5-7 - 43 3,21 Februari 67 19 19 9-19 18 65 5,10 Maret 67 22 40 2 2 11 2 57 3,87 April 67 21 24 17-26 - 67 4,76 Mei 67 18 19 14 2 28 3 66 5,47 Juni 67 22 22 3-44 2 71 4,82 Juli 67 22 41 5-26 1 73 4,95 Agustus 67 21 30 2-42 1 75 5,33 September 67 21 117 5 3 27 2 154 10,95 Oktober 67 21 29 3-20 1 53 3,77 November 67 21 32 8-18 7 65 4,62 Desember 67 23 44 7-19 7 77 5,00 Rata-rata 5,15 Ket: C = Cuti S = Sakit H1 = Haid DL = Dinas Luar TK = Tanpa Keterangan Sumber: Daftar Absensi Bagian SDM PTPN IV B. P. Mandoge. Data diolah Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran karyawan Bagian Pengolahan dan Tanaman PTPN IV B. P. Mandoge selama tahun 2013 dari bulan Januari Desember bervariasi setiap bulannya, rata-rata persentasi ketidakhadiran karyawan dalam satu tahun sebesar 5,15 %, menurut Flippo (1993 : 297) rata-rata jumlah persentase ketidakhadiran yang normal adalah sebesar 4 % per tahun. Tingkat ketidakhadiran dengan alasan cuti lebih banyak dibandingkan dengan alasan sakit, hait, dinas luar kota dan tanpa keterangan. Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan terhadap 10 orang karyawan di Bagian Pengolahan dan Tanaman mengenai ketidakhadiran di tempat kerja (absensi) sebanyak 80%, mereka mengatakan ketidakhadiran karyawan di sebabkan karena lemahnya pemberian motivasi kerja oleh pimpinan kepada para karyawan, dan

tidak luput juga karena kurangnya pengawasan dari pimpinan terhadap karyawan, sehingga akan dapat mengganggu produktivitas karyawan. Motivasi bukan satu satunya faktor untuk mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan. Ada faktor lain yang juga ikut mempengaruhi produktivitas karyawan yaitu pengalaman kerja, Pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya, pengalaman kerja dapat dilihat dari masa kerja karyawan yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi atau organisasi, hal tersebut dapat di lihat pada Tabel 1.2 : Tabel 1.2 Daftar Masa Kerja Karyawan Bagian Pengolahan dan Tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge Tahun 2013 Masa Kerja Jumlah Karyawan (Tahun) 1 10 13 11 20 15 21 30 32 31 35 7 Total 67 Sumber : PTPN IV B. P. Mandoge. Data diolah Dari Tabel 1.2 dapat di lihat masa kerja karyawan bagian sumber daya manusia PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge, dimana karyawan yang memiliki pengalaman kerja diatas 11 tahun sebanyak 54 orang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan bagian Pengolahan dan Tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge telah memiliki pengalaman kerja yang baik.

PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge setiap tahunnya selalu memperhatikan produktivitas karyawannya. Tata cara penilaian produktivitas karyawan Bagian Pengolahan dan Tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge dapat di lihat pada Tabel 1.3 di bawah ini: Tabel 1.3 Standar Penilaian Produktivitas Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV Bandar Pasir Mandoge A Istimewa Nilai 90 100 B Sangat Baik Nilai 80 89 C Baik Nilai 70 79 D Cukup Nilai 60 69 E Kurang Nilai 59 Sumber : PTPN IV B. P. Mandoge. Data diolah Unsur unsur penilaian tersebut dapat di lihat dari sikap kerja yaitu mencakup integritas/kejujuran, proaktif, inisiatif, kreativitas, disiplin, semangat kerja, dan kemudian di lihat dari cara kerja yaitu mencakup kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama dan pelayanan. Perkembangan produktivitas karyawan Bagian Pengolahan dan Tanaman pada PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge selama lima tahun terakhir mengalami penurunan. Pada Tabel 1.4 dapat di lihat tingkat produktivitas karyawan Bagian Pengolahan dan Tanaman pada PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge.

Tabel 1.4 Daftar Hasil Penilaian Produktivitas Karyawan Bagian Pengolahan Dan Tanaman PT.Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge Tahun 2009 2013 Pembobotan Nilai Jumlah Karyawan (Orang) 2009 2010 2011 2012 2013 A Istimewa Nilai 90 100 9 9 13 23 22 B Sangat Baik Nilai 80 89 17 20 10 36 36 C Baik Nilai 70 79 1 3 2 5 5 D Cukup Nilai 60 69 - - - 3 4 E Kurang Nilai 59 - - - - - Jumlah Karyawan 27 33 25 67 67 Sumber : PTPN IV B. P. Mandoge. Data diolah Pada Tabel 1.4 dapat di lihat bahwa hasil penilaian produktivitas karyawan pada tahun 2009-2013, dimana karyawan yang mendapatkan nilai istimewa, baik dan cukup menurun pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan produktivitas pada karyawan bagian pengolahan dan tanaman pada PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge. Hal ini sangat bertentangan dengan pengalaman kerja yang di miliki oleh karyawan dapat di lihat pada Tabel 1.2, karyawan bagian pengolahan dan tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge telah memiliki pengalaman kerja yang baik. Seharusnya dengan pengalaman kerja tersebut dapat meningkatkan produktivitas karyawan tersebut, namun yang terjadi adalah sebaliknya, dimana produktivitas karyawan bagian pengolahan dan tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV B. P. Mandoge mengalami penurunan. Penulis menduga bahwa hal ini di sebabkan oleh kurangnya motivasi kerja para karyawan. Berdasar uraian diatas, bahwa motivasi dan pengalaman kerja berhubungan dengan tingkat produktivitas kerja karyawan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengambil judul: Pengaruh Motivasi dan Pengalaman

Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN IV B. P. Mandoge Kabupaten Asahan. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis akan membuat rumusan masalah tentang Apakah Motivasi dan Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan PTPN IV Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN IV B. P. Mandoge. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan pada perusahaan dalam penyusunan kebijakan sebagai upaya meningkatkan produktifitas karyawan melalui pemberian motivasi kerja dan pengalaman kerja karyawan. 2. Bagi Penulis. Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dalam bidang sumber daya manusia.

3. Bagi Lembaga Sebagai tambahan literatur kepustakaan dibidang penelitian mengenai Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya. Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang dan tambahan ilmu pengetahuan.