BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah di kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi merupakan salah satu desa dari 4 desa atau kelurahan di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi berdiri sekitar tahun 1928 diperkirakan dari awal mulanya terpisahnya dengan Desa Pulukan. Desa Medewi memiliki 6 Banjar dinas yaitu Banjar Pesinggahan, Banjar Loloan, Banjar Dlod Setra, Banjar Baler Setra, Banjar Delod Bale Agung, dan Banjar Dauh Pangkung Slepa. Berdasarkan kondisi geografis dan demografisnya, Desa Medewi adalah salah satu Desa Kecamatan Pekutatan yang memiliki luas wilayah kurang lebih 1.931.000 ha yang terdiri dari: - Tanah persawahan : 124.000 Ha - Tanah tegalan atau perkebunan : 1.279.025 Ha. - Tanah pekarangan : 315.575 Ha. - Tanah pemukiman : 210.000 Ha. - Tanah lainnya : 2.400 Ha. Dari luas wilayah tersebut, sebagian besar merupakan tanah persawahan, perkebunan serta pemukiman penduduk dan sebagian diantaranya merupakan tanah perkantoran dan sarana lainnya. Batas wilayah dari Desa Medewi yaitu: - Sebelah utara : Hutan - Sebelah Timur : Desa Pulukan - Sebelah Selatan : Pantai - Sebelah Barat : Desa Yeh Sumbul/ kec.mendoyo Desa Medewi dari segi kependudukan, Jumlah KK di Desa Medewi 1355 KK dengan jumlah penduduk laki-laki 2.543 orang dan perempuan 2.556 orang. Bidang ekonomi/mata pencaharian penduduk di desa Medewi sebagian besar sebagai petani/pekebun/peternak, petani 880 orang, buruh tani 535 orang, PNS 73 orang, peternak 3 orang, montir 10 orang, dan karyawan swasta 167 orang. 1
Permasalahan yang terjadi di desa Medewi dari aspek kesehatan adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebersihan dan kesehatan diri sendiri serta kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. Permasalahan tentang kesehatan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan, budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat setempat yang penting untuk dikaji dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sendiri.terdapat tiga pilar utama kesehatan masyarakat yang terdiri dari lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, berdasarkan Kebijakan Indonesia Sehat 2010. Kebijakan nasional mengenai promosi kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat telah ditetapkan dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Terkait dengan lingkungan sehat, beberapa rumah atau KK tidak memiliki kamar mandi atau tempat pembuangan akhir karena sebagian besar pembuangan pada tegal, sungai, atau kamar mandi bersama. Terkait perilaku sehat, masyarakat di desa Medewi masih banyak yang membuang sampah sembarangan yang terkait dengan kurangnya kesadaran dan kurang sarana seperti tempat sampah terutama di tempat-tempat umum. Dari tidaknya menjaga kebersihan lingkungan dapat mengakibatkan datangnya penyakit salah satunya penyakit DBD yang bersasal dari nyamuk yang berada pada genangan air atau lingkungan yang kurang bersih. Hakekat belajar bahasa pada umumnya adalah belajar berkomunikasi. Bahasa adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan kepada komunikator. Oleh karena itu, apapun bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi, merupakan bagian dari budaya yang sangat penting. Bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional, artinya, masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang geografi, agama, dan kultur telah memiliki suatu media yang disepakati untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Bahasa Inggris memberi ruang gerak yang seluas-luasnya kepada kita untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat dunia. Dengan menguasai Bahasa Inggris, seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka dan dapat menjadi modal besar untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju. Pendidikan Bahasa Inggris pernah dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran SD di desa Medewi, namun dikarenakan terbatasnya tenaga pengajar saat ini pelajaran bahasa inggris sangat kurang. Padahal dengan belajar bahasa inggris, siswa dapat memiliki bekal di saat akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Pemberian pelajaran 2
tambahan bahasa inggris juga menjadi penting bagi siswa di Desa Medewi melihat potensi sebagai daerah tujuan pariwisata. Seperti yang diketahui, kuatnya tekanan globalisasi terhadap lapisan masyarakat khusunya masyarakat desa yaitu dengan mengubah paradigma pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan (empowerment) di dalam pelaksanaan kegiaatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tentunya kegiatan tersebut menjadi lebih kontekstual bila di padukan dengan konsep Tri Hita karana sebagai wujud dalam mensejahterakan masyarakat di desa sehingga dapat menjadi pendorong pengembangan riset mutualistik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. KKN-PPM ini dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Bali.Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM Universitas Udayana adalah Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Program KKN-PPM UNUD untuk periode XIII ini akan dikonsentrasikan di bidang kesehatan dan lingkungan khususnya PHBS, ekonomi, sarana prasarana, dibidang pertanian dan perternakan serta pendidikan. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM UNUD dan pembimbingnya dapat menggali potensi Sumber Daya Alam dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang tersedia. Masih banyaknya rumah tangga miskin merupakan isu yang tidak terlepas dari pembangunan Desa Medewi. Maka dari itu, program pendampingan keluarga memang diupayakan dalam KKN PPM Desa Medewi agar dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin. Selain keluarga miskin, pendampingan juga dilakukan kepada keluarga dengan masalah dalam aspek kesehatan dan juga sosial. Pemaparan di atas menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Desa Medewi. Kualitas kesehatan masyarakat masih rendah dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter ataupun puskesmas bila mengalami masalah kesehatan. Kemiskinan pun masih menjadi masalah di Desa Medewi yang mempengaruhi taraf hidup masyarakat ke depannya. Selama 1 bulan menjalani KKN PPM, mahasiswa telah menjalani berbagai program yang terdiri dari program pokok dan program bantu terkait dengan permasalahan yang ditemukan. Laporan ini memberikan gambaran pelaksanaan program-program yang dijalanani mahasiswa bersama dengan permasalahan dan kendala yang ditemukan. 3
1.2 Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan pada kegiatan KKN PPM di Desa Medewi adalah sebagai berikut: 1.2.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Kurangnya informasi mengenai kesehatan dan PHBS pada masyarakat. 2. Kurangnya pengetahuan mengenai HIV/AIDS, IMS, dan NAPZA di kalangan remaja 1.2.2 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Prasarana Fisik 1. Kurangnya tempat sampah di tempat tempat umum 2. Kurangnya perawatan pada tapal batas banjar dan subak 1.2.3 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1. Kurangnya minat dan pemahaman pelajaran terutama siswa SD terhadap bahasa inggris 2. Kurangnya pemahaman siswa-siswi desa Medewi mengenai film nasionalisme 3. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD terhadap jenis-jenis sampah 4. Kurangnya informasi mengenai koperasi nelayan 1.2.4 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Kurangnya pengetahuan petani dalam mengatasi hama pada tanaman 2. Kurangnya pelayanan kesehatan ternak pada SIMANTRI Desa Medewi 3. Kurangnya pengetahuan petani mengenai pemakaian pupuk organik 1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Sesuai dengan proposal kegiatan yang telah dirancang pada awal KKN PPM, masing-masing kegiatan yang telah direncanakan memiliki tujuan yang spesifik. 1. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat desa akan potensi pengelolaan sisa industri rumah tangga. 2. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat. 4. Untuk meningkatkan pengetahuan warga terutama remaja mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS 4
5. Untuk menambah pengetahuan dan minat siswa di Desa Talibeng mengenai bahasa inggris. 6. Meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi SD mengenai hidup bersih dengan peduli terhadap sampah 7. Menumbuhkan kebiasaan untuk belajar menabung sejak dini 8. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat petani terhadap kosep pht dan meminimalisir serangan hama 9. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat petani mengenai pengurangan penggunaan pestisida kimia yang dapat membuat pencemaran Lingkungan 10. Untuk menciptakan kelompok nelayan Desa Medewi yang paham terhadap pentingnya pembentukan koperasi nelayan di desa Medewi 1.3.2 Manfaat Semua kegiatan yang telah dirancang juga disasar ke target masyarakat yang cukup spesifik. Maka dari itu, manfaat yang didapatkan oleh target-target masyarakat tersebut dirinci di bawah ini. 1. Terciptanya kebiasaan siswa-siswi untuk melakukan menabung sejak kecil 2. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana memilah sampah yang baik dan benar. 3. Menambah pengetahuan dan minat mengenai bahasa asing kepada siswa di Desa Medewi, khususnya Bahasa Inggris. 4. Remaja di Desa Medewi mengetahui dan memahami bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. 5. Terwujudnya remaja yang bebas dari narkoba dan HIV/AIDS. 6. Terciptanya kesadaran kelompok nelayan di Desa Medewi untuk membuat koperasi nelayan di Desa Medewi 5