Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua jenis yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia Meningkat di Kuartal Keempat Total Pendapatan (Income) meningkat 21,7%

BAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat

INSURANCE OUTLOOK 2016: NAVIGATING FINANCIAL MARKET VOLATILITY Jakarta, 24 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN Seminar INSURANCE OUTLOOK 2016 Jakarta, 19 Nopember 2015

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Soal Peningkatan Investasi SBN, Industri Asuransi Harapkan Tindakan Pendukung

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain

Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

PERAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PERASURANSIAN

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

EX-CC-AAJI Astra Life Optimistis Capai Target Premi Rp 2 triliun JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dari struktur ekonomi bangsa Indonesia termasuk sebagai negara yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

Bank Konvensional Syariah Roda 2 20% 20% Roda 3 atau lebih non produktif 25% 25% Roda 3 atau lebih produktif 20% 20%

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

Kontan 29/04/2016, hal.24 Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,


OJK DIALOGUE. 1 Februari 2016

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3. Cukup jelas.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.

Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional

MENGENAI AAJI. The Jakarta Post, 26/3, hal 13, Kepercayaan Diri Industri Asuransi Jiwa Bangkit Setelah Melesu Tahun Lalu

Bisnis Indonesia 17/02/2017, Hal. 1 Kanal Bancassurance Salip Keagenan

OJK Terbitkan Izin Unit Usaha Syariah 2 Perusahaan Asuransi Bisnis.com,

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun 2

Harian Kontan 15/05/2017, Hal. 24 Kinerja Asuransi Jiwa Masih Lesu

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas.

Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masa yang akan datang. Perkembangan perusahaan asuransi di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, prospek Asuransi Syariah

Investor Daily 11/05/2016, hal. 24 Allianz Life Syariah Sasar Premi Naik 15% EX-CC-AAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

Bisnis Indonesia 24/08/2016, hal. 21 Premi Kesehatan Makin Menurun

SEKILAS MENGENAI LAYANAN KEUANGAN MIKRO (LAKU MIKRO) DI INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIIITahun 2017

AKTUARIS DALAM SEKTOR JASA KEUANGAN. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 1A Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia, serta menjadi intermediary

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Usulan kerangka..., Charly Buchari, FE UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah adanya sertifikasi keagenan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

FAQ (Frequently Asked Question)

Tahun Ini Perasuransian Akan Rekrut Agen, Ini Rinciannya

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

Bagian I Laporan Realisasi Rencana Bisnis dan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu yang panjang. Dengan adanya metode seleksi dan. kompetitif untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan produk keuangan pada saat ini tidak mungkin dapat dihindari,

Investor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44%

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Investor Daily 24/02/2017, Hal. 19 OJK Siapkan Aturan Lanjutan Kepemilikan Saham Asuransi EX-CC-AAJI

Perusahaan asuransi wajib evaluasi kinerja produk Kamis, 07 Januari 2016 / 18:25 WIB

Suara Merdeka 30/12/2016, Hal. 5 Agen dan Digitalisasi Asuransi EX-CC-AAJI

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

ASURANSI MELINDUNGI KITA Buku Pelajaran SMP. 12 April 2016

Daftar Pertanyaan Wawancara

2015, No.69 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor37, TambahanLe

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

Transkripsi:

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014 Sumber Data (an audited): OJK, AAUI dan AAJI tahun 2014 Divisi Statistik dan Riset - AASI

DAFTAR ISI (1) 1. Jumlah Perusahaan dan Unit Asuransi & Reasuransi Syariah TW IV 2014 2. Pertumbuhan Asuransi Syariah untuk Aset, Investasi, Kontribusi dan Klaim TW IV tahun 2014 3. Pendapatan Kontribusi 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 4. Jumlah Klaim tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 5. Jumlah Aset tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 6. Jumlah Investasi tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013

DAFTAR ISI (2) 7. Perbandingan Kontribusi Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Premi Bruto Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014 8. Perbandingan Total Aset Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Aset Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014 9. Perbandingan Total Investasi Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Investasi Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014 10. Kinerja Asuransi Syariah tahun 2014

Jumlah Perusahaan dan Unit Asuransi & Reasuransi Syariah TW IV tahun 2014 vs TW IV tahun 2013 No. Keterangan TW III 2014 TW III 2013 1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 3 3 2. Perusahaan Asuransi Umum Syariah 3. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa 4. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Umum 5. Unit Syariah Perusahaan Reasuransi 2 2 18 17 23 24 3 3 TOTAL 49 49

Pertumbuhan Asuransi Syariah untuk Aset, Investasi, Kontribusi dan Klaim TW IV tahun 2014

Pendapatan Kontribusi tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013

Jumlah Klaim tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013

Jumlah Aset tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013

Jumlah Investasi tahun 2014 dan Pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun 2013

Perbandingan Kontribusi Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Premi Bruto Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014

Perbandingan Total Aset Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Aset Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014

Perbandingan Total Investasi Asuransi dan Reasuransi Syariah vs Total Investasi Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014

Kinerja Asuransi Syariah 2014 (1) Jumlah Perusahaan/Unit Asuransi Syariah ditahun 2014 dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 tidak mengalami perubahaan yaitu 49 perusahaan/unit asuransi syariah. Perubahan hanya terjadi hanya pada komposisi jumlah asuransi syariah umum dan asuransi syariah jiwa. Untuk pertumbuhan aset dan investasi industri asuransi syariah di tahun 2014, mencatat pertumbuhan yang cukup mengembirakan dengan mencatat pertumbuhan aset asuransi syariah diangka 34.23% dan investasi sebesar 36.11% dibandingkan periode yang sama di tahun 2013. Adapun kinerja Pertumbuhan Jumlah Gross Kontribusi sebesar 4.53% di kuartal IV dibandingkan pencapaian tahun 2013 di periode yang sama. Pertumbuhan Gross Kontribusi juga mengalami peningkatan dari kuartal III tahun 2014, dimana pertumbuhan kurtal III tahun 2014 adalah sebesar 2.56%.

Kinerja Asuransi Syariah 2014 (2) Pertumbuhan kontribusi bruto di tahun 2014 ditopang oleh hasil yang baik di asuransi jiwa syariah dengan kenaikan sebesar 10.07%, namun tidak diikuti oleh kinerja asuransi syariah umum yang mengalami penurunan pencapaian kontribusi sebesar - 18.55%. Namun demikian, Kenaikan klaim sebesar 18.81% dibandingkan dengan pertumbuhan kontribusi di asuransi syariah yang hanya sebesar 4.53%, memberikan indikasi kepada pelaku usaha asuransi syariah untuk melakukan kajian kembali dan perbaikan dalam proses pengelolaan risiko asuransi syariah. Perlambatan kinerja pertumbuhan Industri Asuransi Syariah tersebut di atas disebabkan antara lain disebabkan penurunan pertumbuhan Perbankan Syariah dan Pembiayaan Syariah di tahun 2014.

Kinerja Asuransi Syariah 2014 (3) Market share total kontribusi asuransi syariah sampai kuartal IV tahun 2014 diangka 5.25% dibandingkan dengan total industri asuransi umum dan jiwa di Indonesia. Asuransi Jiwa Syariah masih menjadi motor dalam peningkatan market share kontribusi di Industri Asuransi Indonesia sebesar 6.48% dibandingkan dengan Total Industri asuransi Jiwa, sedangkan Asuransi Umum Syariah sebesar 2.54% dibandingkan dengan Total industri Asuransi Umum Perbandingan total aset asuransi syariah di tahun 2014 dibandingkan dengan total aset industri asuransi sebesar 4.83%, sedangkan perbandingan angka investasi asuransi syariah dibandingkan dengan total angka investasi industri asuransi di angka 5.44%.

Kinerja Asuransi Syariah 2014 (4) Harapan perbaikan kinerja Asuransi Syariah di tahun 2015 di antaranya adalah: 1. Perubahan khusus untuk pembiayaan syariah dalam hal kebijakan loan to value (LTV) dengan penurunan uang muka pembiayaan syariah sebagaimana rencana OJK untuk menumbuhkan kembali industri pembiayaan syariah yang berdampak kepada pertumbuhan asuransi syariah. 2. Program edukasi dan literasi asuransi syariah yang terarah dan berkesinambungan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia 3. Pengembangan dan dukungan produk asuransi syariah baik dari regulator maupun masyarakat untuk ikut serta memajukan industri asuransi syariah. 4. Dukungan program reasuransi syariah dengan kapasitas dan regulasi yang sesuai dan cukup untuk memajukan kepentingan industri asuransi syariah

TERIMA KASIH