BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Wilayah Provinsi Jawa Timur meliputi 29 kabupaten dan 9 kota. Peta wilayah disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan pada Tabel 3.1. Data karakterisitik ABH dan indikator TIK di Provinsi Jawa Timur disajikan pada Tabel 3.2. Gambar 3.1 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
23 Tabel 3.1 Koordinat Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur No Kabupaten/Kota Longitude Latitude 1 Kabupaten Pacitan 111,18-8,13 2 Kabupaten Ponorogo 111,50-7,93 3 Kabupaten Trenggalek 111,63-8,16 4 Kabupaten Tulungagung 111,89-8,11 5 Kabupaten Blitar 112-8,03 6 Kabupaten Kediri 112,03-7,47 7 Kabupaten Malang 112,64-8,11 8 Kabupaten Lumajang 113,14-8,13 9 Kabupaten Jember 113,67-8,23 10 Kabupaten Banyuwangi 114,21-8,36 11 Kabupaten Bondowoso 113,95-7,94 12 Kabupaten Situbondo 114,05-7,80 13 Kabupaten Probolinggo 113,32-7,87 14 Kabupaten Pasuruan 112,83-7,74 15 Kabupaten Sidoarjo 112,70-7,45 16 Kabupaten Mojokerto 112,28-7,32 17 Kabupaten Jombang 112,26-7,55 18 Kabupaten Nganjuk 111,94-7,60 19 Kabupaten Madiun 111,65-7,63 20 Kabupaten Magetan 111,36-7,66 21 Kabupaten Ngawi 111,35-7,44 22 Kabupaten Bojonegoro 111,81-7,26 23 Kabupaten Tuban 111,89-6,95 24 Kabupaten Lamongan 112,30-7,13 25 Kabupaten Gresik 112,54-7,14 26 Kabupaten Bangkalan 112,93-7,04 27 Kabupaten Sampang 113,25-7,05 28 Kabupaten Pamekasan 113,50-7,07 29 Kabupaten Sumenep 113,88-7,01 30 Kota Kediri 112,02-7,83 31 Kota Blitar 112,09-8,04 32 Kota Malang 112,63-7,97 33 Kota Probolinggo 113,21-7,77 34 Kota Pasuruan 112,90-7,65 35 Kota Mojokerto 112,45-7,42 36 Kota Madiun 111,53-7,63 37 Kota Surabaya 112,72-7,28 38 Kota Batu 112,31-7,51
24 Tabel 3.2 Karakteristik ABH dan Indikator TIK di Provinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota ABH Telepon rumah Telepon Selular Komputer Penggunaan Internet Kabupaten Pacitan 8,39 5,15 50,94 4,53 1,42 Kabupaten Ponorogo 13,17 6,53 54,03 4,89 1,92 Kabupaten Trenggalek 6,79 4,64 54,86 2,87 2,07 Kabupaten Tulungagung 6,04 8,77 63,66 4,27 2,23 Kabupaten Blitar 7,36 6,38 59,46 7,10 3,74 Kabupaten Kediri 6,93 7,63 62,50 7,34 3,79 Kabupaten Malang 9,32 7,84 59,26 6,89 3,69 Kabupaten Lumajang 16,19 5,25 47,14 3,71 0,57 Kabupaten Jember 15,34 10,49 50,72 8,78 1,48 Kabupaten Banyuwangi 12,16 7,00 56,32 7,20 3,35 Kabupaten Bondowoso 20,91 5,70 32,60 7,57 0,65 Kabupaten Situbondo 20,38 13,40 44,44 4,88 1,90 Kabupaten Probolinggo 20,92 7,91 40,26 6,84 2,28 Kabupaten Pasuruan 9,34 8,72 49,19 6,83 1,67 Kabupaten Sidoarjo 2,94 23,25 76,38 21,72 3,89 Kabupaten Mojokerto 6,59 8,11 57,85 11,15 5,09 Kabupaten Jombang 7,28 5,53 56,59 8,19 4,71 Kabupaten Nganjuk 10,13 5,48 54,69 4,47 1,39 Kabupaten Madiun 10,68 12,06 61,54 7,78 6,01 Kabupaten Magetan 8,77 10,39 65,07 8,63 3,59 Kabupaten Ngawi 16,7 4,24 49,82 3,16 0,94 Kabupaten Bojonegoro 14,34 5,81 48,19 3,59 1,50 Kabupaten Tuban 13,13 4,70 43,79 5,08 3,76 Kabupaten Lamongan 12,75 8,34 57,74 6,76 1,45 Kabupaten Gresik 5,17 11,16 67,94 11,05 3,98 Kabupaten Bangkalan 22,43 9,36 65,32 8,01 1,60 Kabupaten Sampang 28,44 0,53 50,22 4,05 0,85 Kabupaten Pamekasan 17,61 4,06 48,97 4,56 1,06 Kabupaten Sumenep 21,83 4,04 44,60 2,47 0,27 Kota Kediri 2,64 26,40 77,97 19,52 5,15 Kota Blitar 3,67 29,08 76,24 18,92 5,62 Kota Malang 3,63 33,56 80,99 32,11 10,31 Kota Probolinggo 7,08 20,79 77,06 15,13 6,05 Kota Pasuruan 3,46 19,85 72,01 19,66 5,88 Kota Mojokerto 2,62 25,79 75,18 16,70 10,51 Kota Madiun 3,55 36,29 77,66 18,93 4,38 Kota Surabaya 2,1 29,01 86,60 21,25 6,96 Kota Batu 2,03 17,38 78,82 19,11 7,30
25 3.2 Sumber Data Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009. 3.3 Tahapan Penelitian Adapun tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Mengumpulkan data sekunder sesuai dengan faktor penelitian 2. Mengolah data tersebut dengan menggunakan aplikasi yang memakai metode Geographically Weighted Regression. 3. Memberikan output penjelasan tentang hasil olahan data tersebut. 4. Membuat aplikasi program menggunakan Java dan R Language. Diagram alur penelitian disajikan pada Gambar 3.2.
26 Start Pengumpulan data ABH dan indikator Eksplorasi Data Model Regresi Global Penaksiran Uji signifikansi Uji asumsi residual Penentuan Bandwidth Tidak Optimum? Ya Penentuan Pembobot Aplikasi Program Penaksiran Parameter GWR Pemetaan Kesimpulan Finish Gambar 3.2 Alur Penelitian
27 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah variabel dependen (Y) dan variabel independen (X), dimana: Y X = Angka buta huruf = Teknologi, informasi, dan komunikasi, yang terdiri dari: X1 X2 X3 X4 = Persentase rumah tangga yang memiliki telepon rumah = Persentase rumah tangga yang memiliki telepon selular = Persentase rumah tangga yang memiliki komputer = Persentase rumah tangga yang mengakses internet di sekolah dalam sebulan terakhir Tabel 3.3 Variabel dan Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Angka buta huruf Persentase penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis pada usia di atas 10 tahun. 2 Suatu rumah tangga dikatakan ada telepon bila Persentase rumah tangga rumah tangga tersebut menguasai telepon (flexi yang memiliki telepon home, ratelindo, Telkom, tidak termasuk telepon rumah selular) walaupun bukan miliknya. 3 4 5 Persentase rumah tangga yang memiliki telepon selular Persentase rumah tangga yang memiliki komputer Persentase rumah tangga yang mengakses internet di sekolah dalam sebulan terakhir Apabila rumah tangga tersebut memiliki anggota rumah tangga yang berlangganan dengan produk Esia dan Flexi yang bisa berfungsi sebagai telepon selular dan bisa juga sebagai telepon rumah, maka dikategorikan sebagai telepon selular. Apabila di sekitar tempat tinggal tidak ada sinyal, namun telepon selular bisa diaktifkan apabila keluar rumah (ke kota) sejauh kurang dari 5 km, tetap dianggap punya telepon selular. Suatu rumah tangga dikatakan ada komputer bila ada anggota rumah tangga yang mempunyai desktop, laptop atau notebook. Persentase rumah tangga yang anggota rumah tangga tersebut pernah menggunakan internet di dalam sekolah dalam waktu sebulan terakhir.
28 3.5 Teknik Analisis Data Langkah langkah yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut : 1. Explorasi Data Untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel dan pola hubungan setiap wilayah di Provinsi Jawa Timur. 2. Regresi Global Melakukan regresi antara variabel independent dengan variabel dependennya dengan cara melakukan penaksiran parameter, uji signifikansi, dan uji asumsi residual. Penaksiran parameter dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). 1. Regresi Lokal / GWR Melakukan regresi secara lokal di setiap wilayah dengan cara menentukan bandwidth optimum, penentuan pembobot, melakukan penaksiran parameter GWR, dan pengujian signifikansi. Penaksiran parameter yang digunakan adalah Weighted Least Square (WLS) dan pembobot yang digunakan adalah kernel bi-square. 2. Pemetaan Pemetaan dilakukan berdasarkan P value yang didapat dari hasil penaksiran parameter lokal / GWR.
29 3.6 Tahapan Pembuatan Program 3.6.1 Alur Pemrograman Langkah langkah pembuatan program dari awal sampai akhir disajikan pada Gambar 3.3. Langkah langkah pembuatan program adalah data planning, system definition, prototyping, testing dan implementasi. 1. Data planning Membuat format data yang akan dipakai untuk proses perhitungan yang akan dimasukkan ke dalam program. 2. System Definition Membuat definisi definisi dari sistem yang akan dibangun untuk mempermudah proses pengembangan aplikasi program. 3. Prototyping Membuat perancangan layar dan prototype dari aplikasi program yang akan dibangun agar pengembangan aplikasi dapat lebih difokuskan. 4. Testing Mencoba kembali hasil pembuatan program dan memastikan tidak ada kesalahan baik dari sisi perhitungan maupun dari sisi koding. 5. Implementasi Setelah semua langkah langkah di atas dijalankan, maka hal terakhir yang dilakukan adalah mengimplementasi hasil pengembangan aplikasi program tersebut.
30 Start Data Planning System Definition Prototyping Testing Implementasi Finish Gambar 3.3 Alur Pemrograman 3.6.2 Perancangan Layar Perancangan layar untuk program disajikan dalam Gambar 3.4 Gambar 3.8. Pada awal program dijalankan, tombol yang aktif adalah tombol File dan tombol Browse seperti yang terlihat pada Gambar 3.4. Fungsi tombol Browse adalah untuk memilih data yang akan digunakan pada untuk proses perhitungan. Tipe data yang bisa dimasukan ke dalam program adalah text document(.txt). Jika salah memasukan data, tekan tombol Browse untuk mencari lagi data yang akan digunakan untuk proses perhitungan. Fungsi tombol File adalah untuk kembali ke halaman awal.
31 Gambar 3.4 Perancangan Halaman Awal Setelah tombol Browse diklik dan memilih data, maka tombol View Dataset akan aktif. Fungsi tombol View Dataset adalah untuk mengecek kembali data yang akan diproses nantinya. Setelah tombol View Dataset diklik, maka tombol yang akan aktif adalah tombol Model Regresi Global seperti pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Perancangan Halaman View Dataset
32 Ketika tombol Model Regresi Global diklik, maka status tombol tersebut akan menjadi tidak aktif dan tombol Penaksiran Parameter GWR menjadi aktif seperti Gambar 3.6. Fungsi tombol Model Regresi Global adalah untuk menghitung regresi global berdasarkan data yang dipilih pada halaman awal. Gambar 3.6 Perancangan Halaman Model Regresi Global Gambar 3.7 adalah gambar ketika tombol Penaksiran Parameter GWR diklik. Tombol Penaksiran Parameter GWR akan menjadi tidak aktif, sedangkan tombol Model Regresi Global dan tombol Pemetaan menjadi aktif. Tombol Model Regresi Global diaktifkan kembali agar dapat dilakukan perbandingan antara model regresi global dengan GWR.
33 Gambar 3.7 Perancangan Penaksiran Parameter GWR Perancangan terakhir adalah perancangan pemetaan seperti yang terlihat pada Gambar 3.8. Apabila tombol Pemetaan diklik, maka tombol Pemetaan akan menjadi tidak aktif. Tombol Model Regresi Global dan tombol Penaksiran Parameter GWR akan kembali aktif. Setelah tombol Pemetaan dipilih, program akan membuat pemetaan berdasarkan data yang dimasukkan. Gambar 3.8 Perancangan Pemetaan