21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Waktu dalam kurun waktu 2 bulan, yang dimulai di awal bulan April dan selesai pada bulan Mei 2012. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan aspek kualitas air dan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. 3.3 Variabel Penelitian dan Definsi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian Variable penelitian adalah hygiene sanitasi depot air minum isi ulang yang meliputi fasilitas sanitasi, sarana pengolahan air minum serta tenaga depot dan kualitas air minum depot isi ulang yang akan diteliti parameter kimia (ph) dan parameter bakteriologi (E.colli). 3.3.2 Definisi Operasional 1. Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang Hygiene Sanitasi adalah upaya kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses pengolahan, penyimpanan dan pembagian air minum.
22 Hygiene sanitasi yang akan diteliti meliputi sebagai berikut: a. Fasilitas sanitasi depot dengan kriteria memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi sebun pembersih dan kain lap bersih, saluran limbah, serta tersedia 1 unit dispenser yang berisi contoh air minum. b. Sarana pengolahan air minum dengan kriteria memiliki kran pengisian air baku, pipa pengisian air baku, tendon air baku, pompa penghisap air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, micro filter, kran pengisian air minum curah, kran pencucian botol, tangki pembawa air, kran penghubung, serta peralatan sterilisasi. c. Tenaga depot dengan kriteria dalam keadaan sehat, bebas dari luka, menggunakan pakaian kerja, menggunakan tutup kepala, menggunakan sepatu, mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan, serta tidak merokok. 2. Kualitas Air Minum Depot Isi Ulang. Kualitas air minum menggambarkan kadar, mutu, ataupun baik buruknya air minum tersebut bagi kesehatan. Sama halnya dengan air minum lainnya, air minum isi ulang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis dan kimiawi, yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 mengenai persyaratan kualitas air minum.
23 Adapun kualitas air minum isi ulang dalam penelitian ini, diamati dari indikator : 1. Parameter Kimia (ph): ph merupakan derajat keasaman dari air minum isi ulang. Metode pengumpulan data secara langsung dengan menggunakan ph meter dalam pengukuran ph air minum isi ulang. Kadar maksimum ph yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 adalah 6,5-8,5. 2. Parameter Bakteriologi (E.colli) : Metode pengambilan data dengan melakukan pengamatan langsung dilaboratorium dengan metode Most Probable Number (MPN). Kadar maksimum total bakteri E.coli yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 adalah 0 per 100 ml sampel. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo yaitu sebanyak 9 depot. 3.4.2 Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Sampling Jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2004). Sampel yang digunakan adalah 9 depot air minum di Kota Utara.
24 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Sumber Data Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengambilan data dilakukan menurut sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan observasi terhadap depot air minum isi ulang dan wawancara singkat pada petugas depot serta dengan melakukan uji laboratorium terhadap E.coli dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dan dengan pengukuran langsung dengan menggunakan ph meter terhadap kadar maksimum ph. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, dimana telah tercantum jumlah dan nama-nama usaha Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang ada di Kota Gorontalo. 3.5.2 Instrumen Penelitian 1. Alat tulis Adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil 2. Lembar observasi Adalah alat yang digunakan untuk mengobservasi depot air minum dalam rangka mengumpulkan data penelitian
25 3. Peralatan laboratorium Adalah alat yang digunakan untuk uji kualitas air minum secara kimia dan bakteriologi 3.5.3 Pengumpulan Data Langkah-langkah dan cara pengumpulan data yang dilakukan dalam proses penelitian yaitu : 1. Tahap pengumpulan data sekunder Pengambilan data sekunder sebagai data awal yang dibutuhkan dalam penelitian diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo. 2. Tahap pelaksanaan Pengambilan data primer dilakukan melalui observasi pada depot air minum isi ulang dan pengamatan langsung dilaboratorium Adapun proses observasi meliputi sebagai berikut: Melakukan pengamatan dengan melihat hygiene sanitasi depot yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum, Departemen Kesehatan, 2006. Adapun proses pengamatan di laboratorium meliputi sebagai berikut : a. Pengukuran parameter kimia, yaitu ph (derajat keasaman) dengan menggunakan ph meter. Pengukurannya sebagai berikut : 1) Ujung ph meter dicelupkan pada sampel air. 2) ph meter dioperasikan dengan cara menekan tombol ON 3) Pada ph meter akan terbaca derajat keasaman air yang diteliti
26 4) Setelah dibaca dan dicatat nilai ph pada air tersebut, kemudian tekan tombol OFF. b. Pengamatan parameter bakteriologi, yaitu dengan melihat ada tidaknya E.coli pada sampel air dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Pengamatannya sebagai berikut: 1) Alat Alat yang digunakan dalam pengujian E.Coli adalah botol kaca dengan volume 125 ml, tabung reaksi, tabung durham, dispo 1 ml, cawan petri, gelas ukur, serta jarum ose. Kemudian setelah itu memastikan adanya kesiapan alat untuk difungsikan dengan baik, seperti : incubator 2) Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengujian E.Coli adalah: media LB (lactossa broth), media EMBA (Eosin Methilyn Blue Agar), aquades steril, alcohol 70%, dan kapas steril a. Untuk uji penduga (coliform) 1) Pertama-tama menyediakan tiga tabung masing-masing diberi label 10-1, 10-2, 10-3, yang berisi 9 ml aquades 2) mengambil 1 ml sampel menggunakan dispo, untuk diencerkan kedalam tabung pengenceran 10-1 yang telah berisi 9 ml aquades kemudian divortex 3) mengambil 1 ml dari tabung 10-1 masing-masing kedalam 3 tabung yang berisi LB dengan munggunakan dispo kemudian divortex
27 4) melakukan inkubasi pada suhu 37 o C selama 1x24 jam 5) langkah 2 sampai 4 diulang untuk pengenceran 10-2 dengan terlebih dahulu mengambil sebanyak 1 ml dari tabung 10-1 6) hal yang sama dilakukan untuk pengenceran 10-3 7) jika setelah diinkubasi tabung LB menjadi berwarna kuning, maka sampel dikatakan positif terdapat coliform b. Untuk uji penguat (E.coli) 1) Pertama-tama menyediakan alat dan bahan 2) Mengisi masing-masing cawan petri yang diperlukan dituangkan 15 ml larutan EMBA 3) Jarum ose yang sudah disterilkan terlebih dahulu dipakai untuk mengambil salah satu sampel pada uji penduga yang positif 4) Menggoreskannya pada media EMBA dengan goresan sinambung. Setelah itu, cawan tersebut dibalik 5) Diinkubasikan selama 1x24 jam pada suhu 37 o C 6) Melakukan pengamatan dengan melihat apabila EMBA berubah menjadi warna hijau metalik maka sampel air tersebut positif terdapat E.coli 3.6 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis secara univariat yaitu melalui penggambaran tentang hygiene sanitasi dengan melihat fasilitas sanitasi, sarana pengolahan serta tenaga depot dan kualitas air minum isi ulang dengan parameter kimia dan bakteriologi melalui tabel distribusi frekuensi.