GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN. utuh sebagai manusia. Melalui pendekatan proses keperawatan untuk

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. halusinasi, gangguan kognitif dan persepsi; gejala-gejala negatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

BAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).

Psikoedukasi keluarga pada pasien skizofrenia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN PENGENDALIAN DIRI PASIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang seperti Indonesia bertambahnya atau semakin tinggi. Menurut Dr. Uton Muchtar Rafei, Direktur WHO ( World Health

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ disusun oleh: Ade Kurniadi (080100150) DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATRA UTARA 2012

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat-nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada dokter pembimbing kami, yang telah bersedia menjadi pembimbing makalah ini. Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa. Besar harapan, melalui makalah ini,akan menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang salah satu penyakit jiwa yaitu gangguan psikotik terbagi Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mohon maaf. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.terima kasih. Medan, April 2012 Penulis Ade kurniadi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii BAB I PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar belakang... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1. Gangguan Psikotik Terbagi... 7 2.2. Epidemiologi... 8 2.3. Etiologi... 8 2.4. Gambaran Klinis... 9 2.5. Pedoman Diagnostik... 10 2.6. Diagnosa Banding... 10 2.7. Terapi... 11 BAB III KESIMPULAN... 13 Daftar Pustaka

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,, dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi, penggunaan alcohol, gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa. 6 Pada gangguan psikoaktif yang paling sering adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. 5 Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. 2 Jules baillarger pertama kali menggambarkan gejala, yang menamakan folie a communiqué, di tahun 1860, walaupun penjelasan pertama sering kali dihubung kan dengan Ernest Charles Lasegue dan jules Falret, yang menggambarkan kondisi di tahun 1877 dan menamakan folie a deux,sindrom yang dikatakan suatukegilaan yang dikomunikasikan, kegilaan yang ditularkan, kegilaan infeksius, psikosis dari hubungan dan kegilaan ganda. 2

Didalam memeriksa setiap pasien psikotik, kemungkinan bahwa psikosis adalah disebabkan oleh kondisi medis umum atau diakibatkan oleh zat harus dipertimbangkan. Dua klasifikasi tersebut didalam diagnostic manual of mental disorder edisi keempat (DSM-IV) masing masing sebagai gangguan psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat. 2

BAB II Tinjauan Pustaka Gangguan Psikotik Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu untuk membedakan dunia nyata dengan dunia khayalan seperti halusinasi, waham atau prilaku kacau atau aneh. 2,5 KLASIFIKASI GANGGUAN PSIKOTIK 1. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya A. Skizofrenia Berlangsung paling sedikit enam bulan, penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan, hubunganinterpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi. B. Gangguan skizotipal Pola deficit dalam hubungan social dan interpersonal merasa tidak nyaman dan kurang mampu hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan prilaku yang eksentrik, bersifat pervasive. 1,3 C. Gangguan waham Menetap Kelompok ini meliputi gangguan dengan waham waham yang berlangsung lama ( paling sedikitnya 3 bulan). Sebagai satu satunya gejala klinis yang khas atau yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organic skizofrenia atau gangguan efektif.

D. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Memiliki onset yang akut ( dalam masa 2 minggu) kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi dalam 2 3 bulan sering dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap. E. Gangguan Waham Induksi Dua orang atau lebih mengalami waham atau sytem waham yang sama, dan saling mendukung dalam keyakinan waham itu. F.Gangguan Skizotipal Merupakan ganggaun yang bersifat episodic dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama. G. Gangguan Psikotik Non Organik Lainnya Gangguan psikotik yang tidak memenuhi kreteria untuk skizofrenia atau gangguan afektif yang bertipe psikotik, dan gangguan gangguan yang psikotik yang tidak memenuhi gejala untuk gangguan waham menetap. 5 2.1. Gangguan psikotik terbagi Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. Seseorang dikatakan mengalami gangguan psikotik terbagi jika gejala psikotik pasien berkembang selama hubungan jangka panjang dengan orang lainyang memiliki sindrom psikotik yang mirip sebelum onset gejala pada pasien dengan gangguan psikotik terbagi. 2

2.2. Epidemiologi Lebih dari 95 persen dari semua gangguan psikotik terbagi melibatkan dua anggota dari keluarga yang sama. Kira kira sepertiga kasus melibatkan dua saudara perempuan sepertiga lainnya melibatkan suami dan istri atau ibu dan anaknya. Orang dominan biasanya menderita skizofrenia atau gangguan psikotik simple. Pada kira kira 25 persen kasus, orang yang tunduk memiliki kecacartan fisik, termasuk ketulian kelainan serebrovaskuler, atau kecacatan lain yang meningkatkan ketergantungan orang yang tunduk terhadap orang yang dominan. Gangguan psikotik terbagi lebih sering terjadi pada sosioekonomi randah dari pada kelompok sosioekonomi tinggi. Gangguan psikotik terbagi lebih sering pada perempuan dari pada laki laki. 2,5 2.3. Etiologi Gangguan memiliki dasar psikososial. walaupun teori utama tentang gangguan adalah psikososial, kenyataan bahwa orang yang terkena adalah didalam keluarga yang sama pada lebih dari 95 persen kasus juga telah diinterpretrasikan sebagai mengajukan adanya komponen genetika yang bermakna didalam gangguan sejumlah data menyatakan bahwa orang yang terkena sering kali memiliki riwayat keluarga adanya skizofrenia. 2 2.4. Gambaran klinis psikotik terbagi Gejala utama penerimaan waham orang lain tanpa dipertanyakan lagi waham sendiri sering kali dalam hal yang dimungkinkan dan biasanya tidak sekacau yang ditemukan pada banyak pasien dengan skizofrenia.isi waham sering kali kejar atau hipokondrikal. 2,5

GEJALA- GEJALA PSIKOTIK A. Gangguan/ gejala Psikotik Akut Gambaran Utama Perilaku Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu : Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal Kebingungan atau disorientasi P e r u b a h a n p r i l a k u s e p e r t i m e n y e n d i r i, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marahmarah atau memukul tanpa alas an Pedoman Diagnostik Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut : Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya) W a h a m ( i d e y a n g d i p e g a n g t e g u h y a n g n y a t a s a l a h d a n t i d a k d a p a t d i t e r i m a o l e h kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain) 5.6 Agitasi atau perilaku aneh Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi) Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

2.5 Pedoman diagnostik Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif ( biasanya dalam waktu 48 jam) bukan merupakan manifestasi dari keadaan putus zat dengna deliriumatau suatu onset lambat. Gangguan psikotik lambat ( dengan onset lebih dari 2 minggu setelah pengguanaan zat) Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala yang bervariasi. Variasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan dan kepribadian penggunaan zat, diagnosis gangguan psikotik jangn hanya ditegakan berdasarkan distorsi persepsi atau pengalama halusinasi, bila zat yang digunakan ialah halusinogenika primer perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis intoksikasi akut. 3 2.6. Diagnosa Banding Berpura-pura, gangguan buatan dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol, gangguan psikotik karena kondisi medis umum, gangguan psikotik akibat zat perlu dipertimbangkan didalam diagnose banding kondisi ini. Hubungan antara gangguan psikotik terbagi dan kegilaan kelompok umum, seperti pembunuhan masal Jonestown di Guyana adalah tidak jelas. Gangguan metal lain yang dicetuskan dan diberatkan oleh penggunaan zat psikoaktif. Misalnya skizofrenia, gangguan afektif, gangguan kepribadian paranoid. Perjalanan penyakit dan prognosis. Sifat gangguan menyatakan bahwa perpisahan orang yang tunduk, orang yang memiliki gangguan psikotik terbagi,

dari orang dominan harus menyebabkan pemulihan dan hilangya gejala psikotik orang yang tunduk. Pada kenyataannya, hla tersebut kemungkinan terjadi kurang dari 40 persen dari semua kasus dan kemungkinan hanya 10 persen dari semua kasus. Sering kali, orang yang tunduk memerlukan pengobatan dengan obat antipsikotik, demikian juga orang yang dominan membutuhkan obat antipsikotik untuk gejla psikotik yang dideritanya. karena pasien hampir selalu berasal dari keluarga yang sama, mereka biasanya berkumpul kembali bersama setelah dipulangkan dari rumah sakit. 2.7. Terapi Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari sumber waham, pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan yang bermakna untuk mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan gangguan psikotik terbagi harus diamati untuk timbulnya kembali gejala waham. Obat anti psikotik dapat digunakan jika gejala waham tidak menghilang dalam 1 atau 2 minggu. Psikoterapi dengan anggota keluarga pasien yang tidak memiliki waham harus dilakukan, dan psikoterapi dengan pasien dengan gangguan psikotik terbagi dan pasangan dominannya mungkin diindikasikan kemudian didalam perjalanan penyakit. Disamping itu, gangguan mental pasangan dominan harus diobati. Untuk mencegah rekuraensi syndrome, klinisi harus menggunakan terapi keluarga dan dukungan social untuk memodifiikasi dinamika keluarga dan

untuk mencegah perkembangan kembali syndrome. Sering kali berguna untuk memastikan bahwa unit keluarga terpapar dengan masukan dari sumber luar untuk mengurangi isolasi keluarga.

BAB III KESIMPULAN Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. Seseorang dikatakan mengalami gangguan psikotik terbagi jika gejala psikotik pasien berkembang selama hubungan jangka panjang dengan orang lainyang memiliki sindrom psikotik yang mirip sebelum onset gejala pada pasien dengan gangguan psikotik terbagi. Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari sumber waham, pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan yang bermakna untuk mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan gangguan psikotik terbagi harus diamati untuk timbulnya kembali gejala waham. Obat antipsikotik dapat digunakan jika gejala waham tidak menghilang dalam 1 atau 2 minggu.

DAFTAR PUSTAKA Elvira, S.D., and Hadisukanto, G. Buku Ajar Psikiatri, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010: 170-175 Kaplan, H. I and saddock BJ, Sinopsis Psikiatri: ed saddock BJ. Vol. 1. 6 th Edition.USA. William and Wilkins, 2010; 745-748. Maslim R, Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III, 2001 ; 40 41 Maramis,W.F catatan ilmu kedokteran jiwa. Jakarta : Airlangga University 2005: 213 245 http://www.scribd.com/doc/12442288 / Gangguan - Psikotik - lengkap http://www.scribd.com/doc/12445500 / Gangguan - Psikotik - singkat