BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Bab ini membahas tentang pengujian alat yang dibuat, adapun tujuan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB IV. PEMBAHASAN dan Pengujian

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BAND STOP FILTER)

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Model Transmisi Digital Optik Isyarat Analog Dengan Modulasi Delta

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT

BAB III PERANCANGAN PENGUAT KELAS D

BAB. Kinerja Pengujian

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian perangkat keras dan

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

DEMODULASI DELTA. Budihardja Murtianta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

BAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

ITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... ABSTRAK...

PERCOBAAN 3a MULTIVIBRATOR

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

Bab IV Pengujian dan Analisis

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

Penguat Inverting dan Non Inverting

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

Modul 02: Elektronika Dasar

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT EFEK SURROUND DENGAN IC BUCKET-BRIGADE DEVICE (BBD) MN 3008

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

Perancangan Sistim Elektronika Analog

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODULASI DELTA. Budihardja Murtianta. Intisari

Transkripsi:

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat sehingga memudahkan menganalisa rangkaian. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran (test point) yang telah ditentukan pada blok rangkaian 4-PAM. Alat ukur yang digunakan antara lain : a. Oscilloscope Digital b. Oscilloscope Analog c. Function Generator d. Frequency Counter Serta didukung oleh teori untuk penyesuaian hasil, berikut Setting pengukuran dan hasil yang diperoleh untuk tiap titik pengukuran. 4.1 Pengukuran Modulator 4-PAM 4.1.1Pengukuran LPF Pengukuran LPF (Low Pass Filter) bertujuan untuk mendapatkan nilai cut off yang diinginkan. Langkah-langkah pengukuran rangkaian LPF: Mengkalibrasi Oscilloscope digital yaitu pada channel 1 dan channel 2 di pasang probe sebagai alat ukur pengamatan di keluaran dan masukan untuk 26

27 medapatkan hasil yang benar maka kedua probe tersebut di kalibrasi sama sehingga jika digunakan tidak terjadi kesalahan yang fatal. Setelah pengukuran yang dilakukan terbukti bahwa hasil pengukuran sesuai maka Oscilloscope Digital digunakan untuk mengambil gambar sinyal. Kemudian pengukuran diukur langsung dari keluaran LPF dengan menggunakan Oscilloscope digital maupun analog, input analog LPF menggunakan gelombang sinus dari Function Generator. Setting pengukurannya sebagai berikut : Generator sinyal Filter Lpf Osiloskop digital Gambar 4.1 Setup pengukuran LPF Tabel 4.1 Data Pengujian Karakteristik LPF No f-in V in V out V(dB)=20log Gambar hasil pengukuruan 1 300Hz 1V 1V = 0 db

28 2 600Hz 1V 1V = 0 db 3 900Hz 1V 1V = 0 db 4 1,5KHz 1V 1V = 0 db 5 2 KHz 1V 1V = 0 db 6 2,5 KHz 1V 1V = 0 db

29 7 3 KHz 1V 1V = 0 db 8 3,5 KHz 1V 0,98V = -0,17 db 9 4KHz 1V 0,68V V(dB ) = 20log = -3,3dB 10 4,4KHz 1V 0,56V V(dB) =20log = -4,7dB 11 5,2 KHz 1V 0,4 V = -7,9dB

30 Setelah mengamati bentuk respon frekuensi dan gambar dari pengukuran LPF di atas, maka dapat diketahui bahwa posisi Cut off saat -3dB (0,707 V) berada di frekuensi 4000 Hz. Melihat respon frekuensi maka LPF tidak sesuai dengan yang diinginkan yang mana cut off yang diinginkan 3500 Hz. [V 0 ] 0dB -3,3dB Cut off frekuensi 300Hz 600Hz 900Hz 1,5KHz 2KHz 2,5KHz 3 KHz 3,5KH 4KHz 4,4KHz 5,2KHz Gambar 4.2 Respon Frekuensi LPF 3.5KHz Hal ini membuktikan bahwa filter yang dihasilkan sesuai dengan yang dirancang, karena pada saat perancangan posisi Cut off yang diinginkan 3,5KHz. 4.1.2Pengukuran Generator Pulsa Generator pulsa digunakan sebagai sumber rentetan pulsa yang mempunyai frekuensi sampling (fs) hingga 50 KHz dengan siklus tugas (Duty Cycle) hingga 50%, untuk menghasilkan bentuk gelombang PAM yang baik maka duty cycle dari generator pulsa harus kecil tidak mendekati 0%. Semakin besar tegangan maka semakin kecil amplitudonya. Perbedaan lebar pulsa (Duty Cycle) pada generator pulsa ini bervariasi seperti di perlihatkan pada hasil pengukuran dibawah ini, waktu tinggi (Th) lebih kecil dari pada waktu rendah (Tl). (Duty Cycle ) terkecil diwakili oleh = 63,38%

31 (Duty Cycle ) terbesar diwakili oleh = 69,69% Gambar 4.3 Setup Pengukuran Pulse Generator Frekuensi Eip = Eip = D Vref = (KHz) 10 4 V 8V 69,69% -3,15 V 20 4 V 8V 67.93% -2,86 V 30 4 V 8V 66,16% -2,58 V 40 4 V 8V 64,51% -2,32 V 50 4 V 8V 63,38% -2,14V Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Generator Pulsa Eip = Tegangan maksimum (Volt) Vref = Tegangan referensi atau catu daya (Volt) Frekuensi terkecil diwakili oleh = 10 KHz Frekuensi terbesar diwakili oleh = 50 KHz

32 (a) (b) (c) (d) Gambar 4.4 Bentuk-bentuk Gelombang Keluaran Generator Pulsa dengan frekuensi dan Duty Cycle yang bervariasi Analisa Frekuensi maksimal hasil perhitungan dalam perancangan adalah 50 KHz sedangkan berdasarkan hasil pengukuran frekuensi maksimal adalah 50 KHz dengan Rb = 1 K Ohm dan C = 12 nf sehingga nilai Ra dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : F= 50x 6x Ra+2x = 1 (Ra + Ra = -

33 = -333,3 Ohm Dari tabel hasil pengukuran Duty Cycle dihasilkan dari pengaturan tegangan Vref pada suatu rangkaian komparator. Eip dapat di ketahui melalui pengukuran keluaran gelombang segitiga pada IC NE 555. Pada oscilloscope Eip untuk Vcc = 4dan Vcc = 8. Dengan demikian pulsa yang memiliki Duty Cycle 69,69% dihasilkan dari Vref berdasarkan perhitungan berikut : Vref = Vcc(1 ) Vref = 8 (1 ) = 8 = -3,15V 4.1.3Pengukuran Sampler Pengukuran yang dilakukan pada blok ini bertujuan untuk mengamati bentuk gelombang natural sampling yang dihasilkan akibat proses modulasi antara sinyal informasi dengan rentetan pulsa pulsa generator sebagai pembawanya serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh Duty Cycle dan frekuensi sampling. Pengukuran yang dilakukan menggunakan dua buah input yaitu dari generator pulsa sebagai pembangkit pulsa dengan frekuensi sampling dan frekuensi LPF sebagai sinyal informasi. LPF demodulator pengukurannya sama seperti LPF di modulator. Sampler demodulator dan modulator prinsipnya sama sehingga pengukurannya juga sama.

34 Gambar4.5 Setup Pengukuran Sampler (a) (b) (c) (d) Gambar 4.6 (a). Bentuk Gelombang Sinyal Informasi, (b). Bentuk Gelombang Pulsa, (C) dan (d). Bentuk Gelombang Keluaran Sampler Berdasarkan data hasil pengukuran diatas proses sampling mulai dapat menghasilkan bentuk gelombang keluaran yang diharapkan.

35 4.1.4Pengukuran Hold dan Pulse Shaper Pengukuran yang dilakukan pada blok rangkaian ini bertujuan untuk mengamati bentuk gelombang PAM dengan puncak rata (flat top sampling) yang dihasilkan akibat proses modulasi antara sinyal informasi dengan rentetan pulsapulsa sebagai pembawanya serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh Duty Cycle dan frekuensi sampling terhadap gelombang PAM tersebut. Gambar 4.7 Setup Pengukuran Hold dan Pulse Shaper (a) (b) Gambar 4.8 (a). Bentuk Gelombang Keluaran Dari Hold, (b). Bentuk Gelombang keluaran Pulse Shaper

36 4.2 Pengukuran Demodulator 4-PAM 4.2.1 Pengukuran Sampler Pengukuran yang dilakukan pada blok rangkaian ini bertujuan untuk mengamati bentuk gelombang sampling alami (natural sampling) yang dihasilkan akibat proses sampler atau pencuplikan terhadap sinyal informasi berbentuk gelombang sampling dengan puncak rata (plat top sampling) yang dikirim oleh modulator 4-PAM, serta bagaimana pengaruh dari pulsa generator terhadap bentuk gelombang keluaran. Bentuk gelombang sampling alami yang dihasilkan akan sama dengan yang terjadi pada keluaran sampler di bagian modulator, hal ini disebabkan karena proses pencuplikan menggunakan sumber pulsa yang sama yaitu dari pulsa generator pada modulator. Gambar 4.9 Setup Pengukuran Sampler (a) (b) Gambar 4.10 (a). Bentuk Gelombang Keluaran Sampler, (b). Bentuk Pulsa

37 4.2.2 Pengukuran LPF 3,5 KHz Karakteristik yang diharapkan LPF pada demodulator adalah sama dengan yang terdapat pada bagian Modulator yaitu memiliki frekuensi maksimum yang diloloskan 3,5 KHz namun fungsi sebenarnya adalah untuk mengembalikan sinyal informasi dari bentuk gelombang sampling alami (natural sampling). Gambar 4.11 Setup Pengukuran LPF Gambar 4.12 Bentuk Gelombang Keluaran LPF Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa bentuk gelombang sampling alami setelah dilewatkan pada suatu LPF maka hasilnya adalah gelombang sinus (sinyal informasi). Bila diperhatikan dari Gambar 4.12 maka akan terlihat bentuk gelombang sinus yang cacat oleh karena frekuensi sampling dan duty cycle tidak konstan.

38 4.3 Hasil Pengukuran dan Analisa Blok Rangkaian Secara Keseluruhan Bentuk-bentuk gelombang pada Gambar 4.13 adalah hasil pengukuran dengan sinyal informasi yang dikirimkan dari modulator memiliki amplitude 1V dan frekuensinya 3,5KHz. Setelah melewati LPF kemudian akan dimodulasi pada suatu rangkaian sampler oleh rentetan pulsa yang memiliki frekuensi sampling 50,04 KHz dengan dengan duty cycle 63,38%, setelah melalui proses sampler dan hold kemudian dikirimkan pada demodulator akan di sampler kembali untuk mengembalikan sinyal informasi. Pada demodulator gelombang keluaran sampler setelah dilewatkan pada suatu keluaran LPF memiliki noise. (a) (b) (c) (d)

39 (e) (f) (g) Gambar 4.13 (a) Sinyal LPF di Modulator, (b) Bentuk Keluaran dari Sampler Modulator, (c) Bentuk Keluaran Rentetan Pulsa dari Pulsa Generator, (d) Bentuk Keluaran dari Hold, (e) Bentuk Keluaran dari Pulse Shaper, (f) Bentuk Keluaran dari Sampler Di Demodulator, (g) Bentuk Keluaran dari LPF Demodulator.