PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL IV PALU. Siti Gamar H.

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DI KELOMPOK B1 RAUDHATUL ATHFAL AL IKHLAS PALU. Yayan Hidayanti 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT TOAYA

HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK Di KELOMPOK B3 PAUD-TK NEGERI PEMBINA PALU. Rahayu 1

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

PENGARUH KEGIATANMEWARNAI GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B2 TK BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH III PALU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK PUDJANANTI KECAMATAN SIGI BIROMARU NI PUTU AYU SARTIKA ABSTRAK

HUBUNGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TAVANJUKA. Widhi adyanita 1

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK A1 TK KEMALA BHAYANGKARI 01 PALU

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA KELOMPOK B TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR (KOGNITIF) ANAK DI KELOMPOK B2 TK ALKHAIRAAT TAVANJUKA Siti Romlah 1

Nyoman Deni Setia Andari 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usia prasekolah antaralain mengenal warna, mengenal angka

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

HUBUNGAN KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DENGAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK A TK MELATI TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

MENINGKATAKAN MORAL ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA SINDUE

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DI KELOMPOK A TK WIDYATAMA TADULAKO

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO KECAMATAN MANTIKULORE ARTINA 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

Ni Made Susanti 1 ABSTRAK

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

ABSTRAK. Pengaruh Pola Asuh Permisif Terhadap Perilaku Sosial Anak Di KelompokB1 PAUD Kartika XX-32 Palu. Ainur Istiqomah 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN PASIR HARTA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PAUD-IT NUURUL FIKRI TRENGGALEK

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

ISSN X. MahlanAsmar * & Siti Nurlianti. Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK BI RA DEPAG I PALU BARAT

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

PERANAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK PUDJANANTI KECAMATAN SIGI BIROMARU

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

Transkripsi:

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL IV PALU Siti Gamar H. Muda 1 ABSTRAK Permasalah pokok dalam penelitian ini adalah rendahnya nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Palu. Penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah 15 anak di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Palu. Teknik Pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara, dari hasil penelitian dari analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian rekapitulasi sebelum dan sesudah metode demonstrasi bahwa perkembangan nilai moral anak sudah berkembang sesuai harapan dalam masing-masing aspek yang diamati yaitu menggosok gigi, membuang sampah dan mencuci tangan, diperoleh hasil rekapiulasi sebelum metode demonstrasi terdapat 1 anak (20,01%) dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 1 anak(26,67%) dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2 anak (40%) dalam kategori Mulai Berkembang (MB) dan 11 anak (213,32%) dalam kategori Belum Berkembang (BB). Selanjutnya hasil rekapitulasi sesudah metode demonstrasi terdapat 3 anak (20%) dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), 8 anak (51,11%) dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), terdapat 4 anak (28,89%) dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan tidak terdapat anak dalam kategori Belum Berkembang (BB). Demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode demonstrasi dalam perkembangan nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Palu. Kata kunci: Nilai Moral; Metode Demonstrasi PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional secara tegas dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, No. Stambuk: A 411 13 079.

lebih lanjut. Berdasarkan hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa pendidikan sejak usia dini sangatlah penting. Tugas dan tanggung jawab guru adalah mendidik, membimbing dan mendampingi anakanak yang berada di taman kanak-kank, serta mengajari mereka tentang nilai-nilai moral. Guru dituntut untuk cerdas dan kreatif memilih dan menentukan, serta menerapkan metode yang tepat untuk memperkenalkan nilai-nilai moral yang mudah dipahami dan dilaksanakan oleh anak-anak TK. Salah satu metode yang tepat yang didasarkan atas kemampuan, perkembangan, dan kebutuhan anak TK adalah melalui metode demonstrasi. Mendemonstrasikan sesuatu haruslah dimulai dengan hal-hal yang sederhana, tetapi sangat berarti bagi kehidupan anak. TINJAUAN PUSTAKA Muhyidin (2014:83) menyatakan bahwa Metode demonstrasi merupakan cara penyajian materi pelajaran dengan memperagakan suatu proses, situasi atau benda tertentu pada murid, baik secara langsung maupun melalui media pembelajaran yang sedang disajikan atau yang sedang dipelajari. Kemudian, Moeslichatoen (2004:113) yang menjelaskan bahwa Metode demonstrasi dapat dipergunakan untuk memenuhi dua fungsi atau manfaat, yaitu: 1. Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak. Bagi anak melihat bagaimana sesuatu peristiwa berlangsung, lebih menarik dan merangsang perhatian, serta lebih menantang daripada hanya mendengar penjelasan guru. Misalnya dalam menjelaskan konsepkonsep yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral, keagamaan akan lebih berhasil bila penerapan nilai-nilai tersebut didramatisasi dengan menggunakan ilustrasi. Kegiatan demonstrasi dapat mengundang perhatian dan minat anak terhadap materi yang diajarkan. Pengalaman belajar bagi anak menjadi lebih bermakna karena anak semakin paham 2. Membantu meningkatkan daya pikir anak TK terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat, berpikir konvergen dan berpikir evaluatif. Selanjutnya, menurut K. Berttens (1993:142) bahwa Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia, artinya nilai yang menyangkut pribadi secara utuh dan mengikat secara normatif. Maksudnya, nilai moral tersebut harus dimiliki oleh setiap pribadi dan harus dilaksanakan, misalnya mengenai nilai kejujuran. Kejujuran ini merupakan nilai yang sangat tinggi. Lebih lanjut, Menurut K. Bertens (1994:142-147), nilai moral mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:

Adapun ciri-ciri tersebut berkaitan dengan tanggung jawab, hati nurani, kewajiban, dan bersifat formal. Ciri-ciri ini dijabarkan dalam beberapa contoh konkrit, misalnya semua siswa tentu memiliki tanggung jawab, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan, khususnya sekolah. Tanggung jawab tersebut, ada kaitannya dengan aturan sekolah. peraturan sekolah menentukan bahwa siswa tidak boleh memukul, menampar, mendorong temannya, anak harus baik sopan dan santun kepada guru, dan sebagainya. Apabila siswa melanggar aturan, berarti siswa tidak bertanggung jawab. Artinya, siswa tidak memiliki ciri-ciri moral yang baik. Begitu pula halnya dengan hati nurani, juga merupakan ciri nilai-nilai moral. Perbuatan yang bertentangan dengan bisikan hati nurani, seperti mencuri, merupakan tindakan yang tidak bernilai moral. Menurut Moelichatoen (2004:45) menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan nilai moral pada diri anak dan diperlukan pendekatan, guru perlu mempertimbangkan berbagai hal seperti tujuan yang akan dicapai, karakteristik anak, jenis kegiatan, nilai atau kemmpuan yang hendak dikembangkan, pola kegiatan, fasilitas / media, situasi dan tema yang dipilih. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode observasi dan metode wawancara, yaitu untuk memperoleh gambaran terhadap pengaruh metode demonstrasi terhap perkembangan nilai moral anak. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian one-group protest-protest design dari sugiono (2013:83). sebagai berikut: O 1 X O 2 Gambar 3.1 RancanganPenelitian Keterangan: O 1: observasi awal sebelum menggunakan metode demonstrasi X : perlakuan (menggosok gigi, membuang sampah dan mencuci tangan) O 2 : observasi akhir setelah menggunakan metode demonstrasi Subyek penelitian ini adalah seluruh anak didik di Kelompok B Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfah IV Palu Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur yang berjumlah 15 orang anak. terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan terdaftar

pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini untuk mengetahui nilai moral anak. Adapun pengumpulan data ada 3 (tiga) yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan desriptif kualitatif kemudian dijadikan kuantitatif dalam bentuk persentase. Untuk menghitung persentase nilai dari instrumen penelitian dengan rumus Anas Sudijono (2003:40), sebagai berikut: p = x 100% Keterangan : p = Persentase f = Jumlah jawaban dari masing-masing alternatif N = Jumlah sampel 100% = Ketentuan umum HASIL PENELITIAN Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moral anak, dimana ada tiga aspek yang menjadi perhatian utama yaitu 1) kemampuan menggosok gigi, 2) kemampuan membuang sampah pada keranjang sampah dan 3) kemampuan mencuci tangan. Peneliti akan menyajikan hasil pengamatan dari minggu pertama hingga minggu kedua dan rekapitulasi data mengenai pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moral anak sebagai berikut: Hasil pengamatan sebelum dan sesudah menggunakan metode demontrasi di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Palu, akan disajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi dari keseluruhan data seperti diuraiakan di bawah ini: Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Nilai Moral Anak Sebelum Metode Demonstrasi No Kategori Menggosok Gigi Aspek yang diamati Membuang Sampah Mencuci Tangan Ratarata % F % F % F % 1 Berkembang Sangat Baik (BSB) 1 6,67 1 6,67 1 6,67 20,01 2 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 1 6,67 2 13,33 1 6,67 26,67 3 Mulai Berkembang (MB) 3 20 2 13,33 1 6,67 40 4 Belum Berkembang (BB) 10 66,66 10 66,66 12 80 213,32 Jumlah 15 100 15 100 15 100 100

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui dari 15 anak didik di kelompok B TK Aiyisyiyah IV Palu Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur yang menjadi sampel pada semua aspek yang diamati, terdapat 1 anak (20,01%) dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 1 anak (26,67%) dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2 anak (40%) dalam kategori Mulai Berkembang (MB) dan 11 anak (213,32%) dalam kategori Belum Berkembang (BB). Tabel 2 Hasil Rekapitulasi Perilaku Moral Anak Sesudah Metode Demonstrasi No 1 2 3 4 Kategori Aspek yang diamati Ratarata Menggosok Membuang Mencuci Gigi Sampah Tangan % F % F % F % Berkembang Sangat Baik (BSB) 3 20 3 20 3 20 20 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 8 53,33 7 46,67 8 53,33 51,11 Mulai Berkembang (MB) 4 26,67 5 33,33 4 26,67 28,89 Belum Berkembang (BB) 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 25 100 25 100 25 100 100 Berdasarkan tabel. 2 dapat diketahui dari 15 anak didik di Kelompok B TK Aisyiyah IV Palu Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur yang menjadi sampel pada semua aspek yang diamati terdapat 3 anak (20%) dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 8 anak (51,11%) dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 anak (28,89%) dalam kategori Mulai Berkembang (MB) dan 0 anak ( 0%) Belum Berkembang (BB). PEMBAHASAN 4.1.1 Metode Demonstrasi Berdasarkan hasil penilaian selama penelitian berlangsung dikelompok B TK Aisyiah Bustanul Athfal IV Palu kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur yang berjumlah 15 orang, diperoleh hasil bahwa ada pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moal anak di Kelompok B TK Aisyiah Bustanul Athfal IV Palu Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur. Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa metode demonstrasi yang dilakukan terus menerus akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan nilai moral anak.

TK Aisyiah Bustanul Athfal IV Palu Kelurahan Besusu Tengah kecamatan Palu timur melaksanakan pembelajaran setiap hari senin sampai hari sabtu dari jam 07.00-11.00 WITA. Pelaksanaan pembelajaran di TK Aisyiah Bustanul Athfal IV Palu Kelurahan Besusu Tenagh kecamatan Palu timur, dilakukan dengan kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir. Berdasarkan hasil pengamatan, guru biasanya melakukan kegiatan pengembangan moral anak dalam proses pembelajaran pada kegiatan inti dan istirahat makan sesuai dengan rencana kegiatan harian (RKH) yang terdapat di TK ini. 4.1.2 Pengembangan Nilai Moral Anak 4.1.2.1 Aspek Menggosok Gigi Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI (2008:116-117) untuk mengembangkan nilai moral anak dapat dilakukan melalui menyikat gigi, melalui menyikat gigi anak dilatih untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi kemudian menyikat gigi dengan cara bagian depan gigi disikat keatas dan kebawah lalu kekiri dan kekanan, dan bagian belakang disikat kearah kedepan dan belakang. Melalui penelitian ini sesuai tabel 1 dan 2, jelas terlihat bahwa ada perkembangan moral anak dalam aspek menggosok gigi, untuk aspek menggosok gigi sebagaian besar anak berada dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Ada empat orang anak berinisial FN, MI, LI dan AA masih berada dalam kategori mulai berkembang (MB). Hal ini disebabkan anak yang berinisial FN, MI, LI dan AA tidak mau menggosok gigi, kemudian ketika menggosok gigi masih diambilkan sikat gigi dan pasta giginya, masih dibantu dalam menyikat gigi dengan gerakan memutar dan keatas kebawah bagian depan gigi, kedepan kebelakang bagian samping kanan kiri gigi dan bagian dalam mulut, masih diingatkan untuk mengembalikan sikat gigi dan pasta gigi ketempat semula. Hal tersebut belum sesuai denagn pendapat Djamarah (2000:52-55) yaitu berkaitan dengan perkembangan moral anak yang harus bertanggung jawab akan kebersihan diri dan lingkungannya. Hal ini merupakan suatu kemajuan bagi FN, MI, LI dan AA, sebab sudah mampu menngosok gigi walaupun masih membutuhkan bantuan guru. Selanjutnya anak-anak yang sebagian besar berada dalam kategori berkembang sesuai harapan, anak-anak ini pada saat menggosok gigi, dapat menyiapkan sikat gigi dan pasta gigi, menggosok gigi dengan gerakan kekiri kekanan secara perlahan, membilas mulut dan sikat gigi dengan air sampai bersih dan menyimpan kembali sikat gigi dan pasta gigi ketempatnya. Perkembangan moral anak tidak terlepas dari lingkungan sekolah, lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam perkembangan moral anak, sesuai dengan pernyataan Megawangi

dalam Kuntjojo (2012:1) bahwa Lingkungan sekolah berperan dalam pengembangan moral anak usia dini, pengalaman yang diperoleh anak-anak dari sekolah akan memberikan pengaruh positif pada perkembangan moral anak selanjutnya. 4.1.2.2 Aspek Membuang Sampah pada Keranjang Sampah Menurut pendapat Daroeso (1998:22) Nilai moral adalah tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan diri pada kesadaran bahwa anak terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik sesuai dengan nilai dengan norma yang berlaku dalam lingkungannya. Moeslichatoen (2004:14) menjekaskan Kesadaran merupakan ketika anak dapat menyadari dan mengenali suatu masalah, yaitu masalah dalam kebersihan. Kebersihan adalah keadan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu, sampah, bau, virus dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan juga diartikan sebagai salah satu tanda dari keadaan yang baik. Kebersihan lingkungan terutama bagi diri sendiri harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar suasana lingkungan selalu bersih dan terhindar dari segala macam penyakit. Berdasarkan tabel 1 dan 2, jelas terlihat bahwa ada perkembangan nilai moral anak dalam aspek membuang sampah pada keranjang sampah. Dalam hal ini, Kemampuan anak berbeda-beda, oleh karena itu tidak semua anak berada dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Terdapat 5 anak (33,33%) dalam kategori Mulai Berkembang (MB). Hal ini disebabkan karena anak yang berinisial KM, HA, RI, ZA dan LI merupakan anak yang pemalu dan pendiam. Alasan mengapa anak yang berinisial KM, HA, RI, ZA dan LI masih berada dalam kategori mulai berkembang (MB), pada saat membuang sampah kekeranjang sampah KM, HA, RI,ZA dan LI tidak mau membuang sampah yang ada di kelas dan di halaman TK. Selanjutnya, anak yang berkembang sangat baik dan berkembang seuai harapan dapat membuang sampah pada keranjang sampah, setelah selesai makan,d apat membuang sisa makanannya sendiri ditempat sampah, dapat membuang sampah dari pemberian tugas dikelas dan dapat memungut sampah dikelas maupun sampah yang ada dihalaman TK. 4.1.2.3 Anak dalam Aspek Mencuci tangan Aspek ketiga dalam perkembangan moral yaitu aspek mencuci tangan. Mencuci tangan pada anak usia dini bertujuan untuk membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan dengan memakai sabun dan air. Luby dan Hoekstra (2009:9) mengatakan bahwa Mencuci tangan dengan

menggunakan sabun dan air secara konsisten dapat mengurangi diare dan penyakit pernapasan. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian serta dari tabel 1 dan 2, dari 15 anak yang menjadi sampel penelitian jelas terlihat ada perkembangan moral anak, pada aspek mencuci tangan ini ada 4 anak yaitu berinisial LI, ZA, RI dan KM yang berada dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak yang berada dalam kategori mulai berkembang yaitu anak tidak mau mencuci tangan dengan memakai sabun dan air, tidak menggosok punggung tangan dan selasela jari. Selanjutnya, anak yang berada dalam kategori berkembang sangat baik dan berkembanng sesuai harapan yaitu anak bisa membasuh tangan dengan air kemudian mengambil sabun lalu diusapkan dan menggosok telapak tangan dan punggung tangan secara bergantian, menggosok jari-jari dan sela-sela jari tangan, bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih lalu dikeringkan dengan lap tangan. 4.1.3 Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral Anak Berdasarkan bahasan dan data yang diperoleh diatas menunjukan ada pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan moral anak khususnya dalam aspek mencuci tangan dalam mengembangkan nilai moral anak. Hasil analisa tersebut menunjukan bahwa setelah dilakukan metode demonstrasi dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan nilai moral, hal ini terlihat dengan adanya perubahan pada setiap kategori untuk setiap masingmasing aspek yang diamati selama penelitian berlangsung baik pada aspek menggosok gigi, membuang sampah pada keranjang sampah dan mencuci tangan. Perubahan positif yang dapat mengembangkan prestasi dalam pembelajaran nilai moral, hal ini terlihat pada salah satu perilaku anak yakni dengan tidak adanya lagi anak yang selalu diingatkan oleh guru dalam mengerjakan sesuatu. Selain itu nampak terlihat perubahan positif pada anak yakni pada perkembangan karakter, sikap dan perilaku moral dimana sebelum pemberian metode demonstrasi sangat berbeda setelah dilakukan metode demonstrasi di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Palu. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil peneitian dan pembahasan penelitian tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Palu Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur, maka dapat disimpulkan

bahwa perkembangan nilai moral anak sudah berkembang sesuai harapan dalam masingmasing aspek yang diamati yaitu menggosok gigi, membuang sampah dan mencuci tangan. Penerapan metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moral anak dilakukan dengan memperagakan tentang kebersihan diri dan lingkungan sehingga perkembagan moral anak dapat berkembang sesuai harapan. Ada pengaruh metode demonstrasi terhadap perkembangan nilai moral anak, yang dapat dilihat pada rekapitulasi data hasil penilaian pada tabel 4.8, dimana pada setiap aspek yang diamati mengalami peningkatan, dari 15 anak yang menjadi sampel pada semua aspek yang diamati terdapat 3 anak (20%) dalam kategori BSB, 8 anak (51,11%) dalam kategori BSH, 4 anak (28,89%) dalam kategori MB, dan tidak terdapat anak dalam kategori BB. Adapun beberapa saran dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Bagi anak: diharapkan lebih termotifasi dan percaya diri melalui metode demonstrasi 2. Bagi guru: diharapkan selalu memberikan motivasi, bimbingan dan pembiasaan secara terus menerus kepada anak, sehingga perilaku moral anak dapat terus berkembang dan juga harus mampu memberikan contoh nyatatentang perilaku moral melalui demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran. 3. Bagi peneliti lain: sebagai acuan untuk melakukan penelitian khususnya yang berhubungan dengan perkembangan nilai moral anak dan metode demonstrasi. DAFTAR PUSTAKA Berttens, K. (1993), Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Daroeso. (1998). Nilai-nilai Kehidupan. Jakarta : Rajawali Pres DEPKES RI. (2008). Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta : Departmen Kesehatan RI Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Moeslichatoen. (2004), Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Kuntjojo, (2012), Konsep-konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Rineka Cipta Luby, Hoekstra (2009). Divfficulties In Maintaining Improved Handwashing Behavior, Pakistan : Karachi Muhyidin, dkk. (2014), Madani. Metode dan Media Pembelajaran. Jakarta: PT Pustaka Insan

Sudjiono, Anas. (2012) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.