KARAKTERISTIK KONDISI URBAN HEAT ISLAND DKI JAKARTA. (Characteristics of Urban Heat Island Condition in DKI Jakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

PENCAPAIAN PROGRAM KB PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur pelaksana

CARUT MARUT DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI 2012 KPUD TIDAK KREDIBEL & PROFESIONAL

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN BANDUNG

PETUNJUK PROGRAM CETAK uckpd SMP MTS 2010

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

Kampus USU Medan Staf Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Jl. Raya Parapat km 10,5 Sibaganding-Parapat

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

FENOMENA URBAN HEAT ISLAND (UHI) PADA BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN GLOBAL. Erwin Hermawan.

AMELIORASI IKLIM MELALUI ZONASI HUTAN KOTA BERDASARKAN PETA SEBARAN POLUTAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR


PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAMPAK LEGISLASI PERUNGGASAN TERHADAP MATA PENCAHARIAN PETERNAK AYAM BURAS DAN ITIK DI JAKARTA

PAPER SIMULASI KECUKUPAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BOGOR BERDASARKAN EMISI CO2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PMI Greater Jakarta Urban Disaster Risk Reduction Project: Activities in Vulnerability Assessment of Climate Change Impact along the Ciliwung River

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

N A M A / J U M L A H

III. METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LOW CARBON DEVELOPMENT POLICY DI DKI JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

N A M A / J U M L A H

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS URBAN HEAT ISLAND

MODEL KOTA HIJAU DI KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT SITI BADRIYAH RUSHAYATI

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 355 TAHUN 2014 TENTANG

Peran Tanah Terhadap Evaluasi Banjir ( Studi Kasus Banjir di DKI Jakarta ) Oleh : Bhian Rangga FKIP Geografi UNS

KONDISI CUACA TERKINI WIL. INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KEGIATAN DINAS KEBERSIHAN YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

Iklim Perubahan iklim

Tugas M.K Biometrika Hutan Hari/jam : Senin, jam MODEL RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEMARANG JAWA TENGAH. oleh: Kelompok 9

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

RANCANGAN. Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152);

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

VARIASI SPASIAL TEMPORAL SUHU PERMUKAAN DARATAN DI KOTA JAKARTA TAHUN 2015 DAN 2016

NO. Kota Kode Nama Sekolah Kecamatan Wilayah user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak terkecuali pada daerah-daerah di Indonesia. Peningkatan urbanisasi ini akan

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010


JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

ESTIMASI KETEBALAN SEDIMEN DENGAN ANALISIS POWER SPECTRAL PADA DATA ANOMALI GAYABERAT Studi Kasus di DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemodelan Sistem Pengertian Pemodelan Sistem

Transkripsi:

KARAKTERISTIK KONDISI URBAN HEAT ISLAND DKI JAKARTA (Characteristics of Urban Heat Island Condition in DKI Jakarta) SITI BADRIYAH RUSHAYATI 1), RACHMAD HERMAWAN 1) 1) Bagian Hutan Kota dan Analisis Spatial, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor, PO.BOX 168, Telp (0251)8621947, Email : rus_badriyah@yahoo.co.id Diterima 1 Mei 2013/Disetujui 25 Juli 2013 ABSTRACT DKI Jakarta area with high CO 2 emission and 84,95 % of built-up areas (year of 2009) cause urban heat island (UHI). To overcome UHI problems, its characteristics must be known. Trend analysis of surface temperature areas was conducted by comparison of surface temperature spatial distribution of 2006 with 2010. UHI analysis based on geograpical coordinates were also conducted. High surface temperature of > 34 ºC was on inner city and decreasing to sub urban area. High surface temperature were especially on high density bulit-up areas. Priority of solving UHI problems are conducted on high surface temperature areas. Keyword: UHI, surface temperature, built-up area, trend analysis. ABSTRAK DKI Jakarta dengan tingkat emisi CO 2 yang mencapai 84,95% menyebabkan terjadinya pulau bahang kota (urban heat island). Untuk mengatasi masalah urban heat island, karakteristiknya harus diketahui. Analisis kecenderungan suhu permukaan dilakukan dengan membandingkan sebaran spasial suhu permukaan tahun 2006 dengan tahun 2010. Analisis urban heat island berdasarkan pada koordinat geografis juga dilakukan. Suhu permukaan yang tinggi mencapai >34 o C terjadi di dalam kota dan menurun mengarah ke daerah suburban. Suhu permukaan yan tinggi terjadi pada area dengan tingkat pembangunan tinggi. Prioritas untuk mengatasi urban heat island perlu dipusatkan di daerah dengan suhu permukaan tinggi. Kata kunci: Pulau bahang kota, suhu permukaan, daerah terbangun, analisis kecenderungan. PENDAHULUAN Kota DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang telah mengalami pencemaran udara diantaranya sebagai akibat dari berbagai aktivitas antropogenik penghasil CO 2 pencemar udara seperti transportasi, industri dan sampah. Di dalam dokumen Master Plan Hutan Kota yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta (2012), dinyatakan bahwa emisi total CO 2 di wilayah DKI Jakarta adalah 38.633.492 ton/tahun, terdiri dari emisi kendaraan bermotor roda dua sebanyak 6.860.264 ton/tahun, kendaraan roda empat 2.716.139 ton/tahun, industri 621.944 ton/tahun, dan pernapasan manusia 3.989.891 ton/tahun. Tingginya CO 2 mempengaruhi keseimbangan energi di wilayah DKI Jakarta. Gas CO 2 memiliki sifat mengabsorbsi radiasi gelombang panjang yang dipancarkan permukaan bumi sehingga radiasi tersebut terperangkap di troposfer. Kondisi ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan peningkatan suhu udara yang dicirikan dengan suhu udara di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan area sekitarnya. Kondisi seperti ini dikenal dengan urban heat island (pulau bahang kota). Menurut Tursilowati (2002), Voogt (2002), Hidayati (1990), Santosa (1998) serta Weng dan Yang (2004), UHI terjadi ketika suatu area digambarkan seperti pulau udara dengan permukaan panas yang terpusat di area urban (kota), temperaturnya semakin menurun ke arah sub urban dan rural. Dampak negatif urban heat island lebih tinggi pada area yang didominasi lahan terbangun. Urban heat island sudah menjadi masalah di banyak kota di dunia diantaranya di Los Angeles, London, Bogota, beberapa kota di Swedia, Philadelphia, dan di Guangzhou. Efek pulau bahang sudah menjadi perhatian dunia yang harus segera diatasi, karena semakin banyak kota-kota yang mengalami efek pulau bahang, akan menyebabkan semakin tingginya laju peningkatan pemanasan global (Rushayati, 2011). Wilayah DKI Jakarta dengan emisi CO 2 tinggi dan lahan terbangun tahun 2009 mencapai 84,95% (Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, 2012), menyebabkan urban heat island (UHI) di wilayah perkotaan. Kondisi ini menyebabkan kualitas lingkungan menurun yang dapat berakibat pada penurunan produktivitas penduduk DKI Jakarta. Selain itu, tingginya suhu udara akibat UHI juga akan menyebabkan peningkatan konsumsi energi untuk pendingin udara baik di kendaraan maupun di rumahrumah dan gedung-gedung. Untuk mengatasi permasalahan UHI, harus diketahui karakteristik kondisi UHI agar dalam menentukan strategi pengelolaan lingkungan yang tepat untuk mengatasi UHI sehingga dapat berjalan secara efektif. 96

Karakteristik Kondisi Urban Heat Island DKI Jakarta Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji karakteristik kondisi UHI di DKI Jakarta meliputi kondisi suhu permukaan, pola sebaran suhu permukaan tinggi dan area sebaran suhu permukaan tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan didalam kebijakan dan penentuan prioritas wilayah yang harus segera dikelola dengan baik agar dampak negatif UHI di wilayah DKI Jakarta tidak mengakibatkan dampak negatif yang lebih besar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Wilayah DKI Jakarta pada bulan November 2012 sampai dengan Februari 2013. Penentuan posisi titik lokasi pengambilan data digunakan GPS, sedangkan untuk menganalisis data spatial citra landsat digunakan software ArcView3.3 dan ERDAS IMAGINE 8.5. Data yang digunakan untuk analisis kondisi suhu permukaan didasarkan pada data spatial distribusi suhu permukaan tahun 2006 dan 2010. Data tahun 2006 menggunakan landsat akuisisi tahun 2006 sedangkan data tahun 2010 menggunakan data yang dituangkan di dalam Master Plan Hutan Kota yang dikeluarkan Dinas Kelautan dan Pertanian (2012). Hasil analisis spasial dari kedua tahun yang berbeda tersebut dijadikan sebagai dasar analisis untuk menentukan kecenderungan perubahan luas suhu permukaan yang tinggi (> 30 ºC). Hasil analisis ini juga dijadikan sebagai dasar untuk menentukan area sebaran suhu permukaan tinggi di DKI Jakartai. Karakteristik kondisi urban heat island (UHI) DKI Jakarta ditentukan berdasarkan garis bujur dan garis lintang. Suhu Permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data spasial kondisi suhu permukaan tahun 2006 di DKI Jakarta diketahui bahwa 66,7% wilayah DKI Jakarta memiliki suhu permukaan antara 25-28 ºC, sedangkan suhu permukaan yang tinggi (> 30 ºC) mencapai area seluas 29.250 ha (52,9%). Jika dibandingkan dengan data hasil analisis spasial yang dilakukan Dinas Kelautan dan Pertanian (2012) terhadap landsat tahun 2010, diketahui bahwa luas area yang memiliki suhu permukaan > 30 ºC mengalami peningkatan pesat sampai mencapai 50.423 ha (76,7%). Meningkatnya luas suhu permukaan > 30 ºC antara lain disebabkan oleh tingginya persentase lahan terbangun (84,95%) dan rendahnya persentase ruang terbuka hijau (13,39%). Fenomena ini sesuai dengan hasil temuan Rushayati (2011) di Kabupaten Bandung yang menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase lahan terbangun maka semakin tinggi pula suhu udara permukaan. Sebaliknya semakin tinggi persentase ruang terbuka hijau, maka suhu udara pun akan menurun. Peta distribusi suhu permukaan di wilayah DKI Jakarta tahun 2006 dan 2010 disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Gambar 1. Peta distribusi suhu permukaan DKI Jakarta Tahun 2006 97

[ >30 Gambar 2. Peta distribusi suhu permukaan DKI Jakarta tahun 2010 (Sumber: Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta 2012). Karakteristik Urban Heat Island (UHI) Berdasatrkan analisis spasial distribusi suhu permukaan diketahui bahwa karateristik pola distribusi suhu permukaan di wilayah DKI Jakarta menunjukkan pola di wilayah pusat kota tinggi, kemudian menurun ke arah perbatasan baik ke arah utara, selatan, barat dan timur. Karakteristik UHI DKI Jakarta berdasarkan garis bujur dari arah barat ke timur seperti disajikan pada Gambar 3. Suhu permukaan paling tinggi (34 ºC) terdapat di area pusat kota yang terletak pada garis bujur 106,75 º sampai dengan 106,9 º. Suhu permukaan menurun dari pusat kota ke arah sub urban baik ke arah barat maupun timur. Karakteristik UHI DKI Jakarta berdasarkan garis lintang terlihat bahwa sebaran suhu permukaan dari arah utara ke selatan cenderung meningkat. Suhu permukaan tertinggi terdapat di pusat kota (mencapai lebih dari 34 ºC) kemudian menurun ke arah sub urban yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Grafik karakteristik UHI DKI Jakarta berdasarkan garis lintang disajikan pada Gambar 4. Area Suhu Permukaan Tinggi Wilayah perkotaan yang memiliki suhu permukaan tinggi (> 30 ºC) di DKI Jakarta disajikan pada Tabel 1. Wilayah-wilayah dengan suhu permukaan tinggi ini harus menjadi prioritas penanganan UHI untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas. Penanganan Urban Heat Island melalui Ruang Terbuka Hijau (RTH) Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan UHI khususnya akibat suhu permukaan yang tinggi di pusat kota yaitu dengan membangun ruang terbuka hijau (RTH). Yang et al. (2005) menjelaskan bahwa pohon dapat menurunkan suhu udara dengan naungan langsung dan evapotranspirasi. Selain itu, pohon mempunyai kemampuan tinggi dalam menyerap CO 2, dibandingkan dengan habitus tumbuhan lainnya. Karbon dioksida (CO 2 ) merupakan gas rumah kaca yang dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan suhu permukaan. Menurut Bernatzky ( 1978), satu hektar areal yang ditanami pohon, semak dan rumput dengan luas daun kurang lebih 5 hektar, maka dalam waktu 2 jam dapat menyerap 900 kg CO 2 dari udara dan melepaskan 600 kg O 2. Upaya yang dapat dilakukan terkait pembangunan RTH untuk mengatasi permasalahan UHI tersebut di wilayah DKI Jakarta adalah dengan memperluas dan mendistribusikan RTH yang didominasi pohonpohonan di wilayah-wilayah yang mempunyai suhu permukaan tinggi (> 30 ºC). Terkait dengan pembangunan RTH ini, maka kendala yang kemungkinan besar akan dihadapi adalah keterbatasan lahan. Untuk mengatasi kendalan tersebut, upaya yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan fungsi RTH dengan memperbanyak penanaman (enrichment planting) menggunakan jenis-jenis tanaman yang 98

Karakteristik Kondisi Urban Heat Island DKI Jakarta mempunyai kemampuan tinggi dalan menyerap CO 2. Jenis-jenis tanaman yang dapat digunakan dalam enrcihment planting dapat mengacu pada rekomendasi oleh Dahlan (2007) seperti trembesi (Samanea saman) dan Cassia sp. KESIMPULAN Suhu permukaan di wilayah DKI Jakarta cenderung meningkat pesat yang menunjukkan fenomena UHI (urban heat island). Karakteristik UHI di DKI Jakarta ditunjukkan dengan suhu permukaan tinggi (> 34 ºC) di pusat kota, kemudian menurun ke arah sub urban baik ke arah utara, selatan, barat, maupun timur. Suhu permukaan tinggi terutama terdapat di area-area dengan persentase lahan terbangun yang tinggi yang tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Upaya untuk mengatasi fenomena UHI di DKI Jakarta dapat dilakukan melalui pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) dengan prioritas wilayah pengembangan adalah di area-area dengan suhu permukaan tinggi tersebut. Salah satu cara dalam pengembangan RTH adalah melakukan enrichment planting menggunakan jenis-jenis tanaman yang mempunyai kemampuan tinggi dalan menyerap CO 2, seperti trembesi (Samanea saman) dan Cassia sp. Suhu Permukaan (⁰C) 35 34 33 32 31 30 ⁰ Bujur Timur 106,70 106,75 106,80 106,85 106,90 106,95 107,00 Gambar 3. Suhu Permukaan Berdasarkan Garis Bujur DKI Jakarta. Suhu Permukaan (⁰C) 35 34 33 32 31 30 ⁰ Lintang Selatan 6,100000 6,150000 6,200000 6,250000 6,300000 6,350000 Gambar 4. Suhu Permukaan Berdasarkan Garis Lintang di DKI Jakarta. 99

Tabel 1. Wilayah DKI Jakarta yang mempunyai suhu permukaan > 33 ⁰C Wilayah Kota Kecamatan Wilayah Kota Kecamatan A. Jakarta Barat Grogol Petamburan B. Jakarta Pusat Cempaka Putih Kalideres Gambir Kebon Jeruk Johar Baru Kembangan Kemayoran Palmerah Menteng Tamansari Sawah Besar Tambora Senen Tanah Abang C. Jakarta Selatan Cilandak D. Jakarta Timur Cakung Jaga Karsa Cipayung Kebayoran Baru Ciracas Kebayoran Lama Duren Sawit Mampang Prapatan Jatinegara Pancoran Kramat Jati Pasar Minggu Makasar Pesanggrahan Matraman Setia Budi Pasar Rebo Tebet Pulo Gadung E. Jakarta Utara Cilincing Kelapa Gading Koja Pademangan Penjaringan Tanjung Priok DAFTAR PUSTAKA Bernatzky A. 1978. Tree Ecology and Preservation. Amsterdam : Elsevier Science. 357 hal. Dahlan, E.N. 2007. Analisis Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Rosot (Sink) CO2 Antropogenik dari Bahan Bakar Minyak dan Gas di Kota Bogor dengan Sistem Dinamik. Bogor: DisertasiSekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 2012. Master Plan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Hidayati, R. 1990. Kajian perilaku iklim Jakarta. Perubahan dan perbedaan dengan daerah sekitarnya. [Thesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rushayati, S.B. 2011. Model kota hijau di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. [Disertasi]. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Santosa, I. 1998. Pulau Panas (Heat Island) Wilayah JABOTABEK. Bogor: Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Tursilowati, L. 2002. Urban Heat Island dan Kontribusinya pada Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Perubahan Lahan. Seminar Nasional Pemanasan Global dan Perubahan Global. Fakta, Mitigasi, dan Adaptasi. Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN, ISBN : 978-979-17490-0-8 :89-96. Voogt, J.A. 2002. Urban Heat Island : Causes and Consequences of Global Environmental Change. Chichester : J Wiley. Weng, Q.dan Yang, S. 2004. Managing the Adverse Thermal Effects of Urban Development in a Densely Populated Chinese City. J Env Man 70 : 145 156. Yang, J.J., McBride, Zhou,J., dansun, Z. 2005. The Urban Forest in Beijing and its Role in Air Pollution Reduction. Urban Forestry & Urban Regreening 3: 65 78. 100