digilib.uns.ac.id BAB III PEMBUATAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Pembuatan Troli Bermesin ini: Flowchart pembuatan troli bermesin ditunjukan pada Gambar 3.1 dibawah Mulai Pengamatan dan pengumpulan data Perencanaan desain Mengambar sketsa Mengambar teknik Analisa Pembuatan/perbaikan Tidak Apakah pengujian berhasil Selesai YYa Gambar 3.1 Flowchart pembuatan troli bermesin 21
digilib.uns.ac.id 22 Sebelum membuat Troli Bermesin terlebih dahulu memikirkan manfaat dan tujuan yang menjadi dasar untuk merancang. Setelah itu membuat sketsa dan mendesain dengan solidwork, Pada Gambar 3.2 adalah perencanaan troli bermesin yang akan dibuat : Keterangan gambar : Gambar 3.2 Desain troli bermesin 1. Rangka 2. Dudukan driver 3. Motor bensin 2 tak 4. Kopel 5. Gear box 6. Gear 7. Roda depan 8. Swing arm 9. Shock breaker 10. Bak
digilib.uns.ac.id 23 3.2 Peralatan Produksi Alat-alat yang digunakan dalam mengerjakan proyek akhir adalah mesin las, mesin bubut, mesin bor, mesin gerinda potong, mesin gerinda, alat ukur (jangka sorong, mistar), penyiku, penitik, palu, kikir, kunci-kunci (ring, pas). 3.3 Bagian-Bagian Troli Bermesin Pembuatan Troli Bermesin dengan penggerak motor bensin 2 tak diperlukan elemen-elemen pendukung, kemudian disusun menjadi suatu kesatuan yang memiliki kegunaan lebih kompleks dan mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Bagian-bagian Troli Bermesin sebagai berikut : 1. Rangka Rangka berfungsi sebagai penopang komponen-komponen mesin. Rangka ini terbuat dari profil hollow ST 37 (20 mm x 40 mm x 3 mm) dan besi silinder (diameter 3 cm), seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Rangka 2. Dudukan driver Dudukan driver berfungsi sebagai tempat berdirinya driver (pengemudi), dapat dilihat pada Gambar 3.4.
digilib.uns.ac.id 24 Gambar 3.4 Dudukan driver 3. Motor bensin 2 tak Motor bensin 2 tak adalah komponen yang berfungsi sebagai sumber tenaga yang digunakan untuk menggerakan alat troli bermesin, dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Motor bensin 2 tak 4. Kopel Kopel adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung dudukan driver dengan rangka. Kopel ini dapat bergerak menyesuaikan dudukan driver dengan rangka, dapat dilihat pada Gambar 3.6.
digilib.uns.ac.id 25 Gambar 3.6 Kopel 5. Gear box Gear box berfungsi untuk mereducer atau menurunkan kecepatan putaran mesin untuk mendapatkan beban atau torsi yang lebih besar, dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Gear box 6. Gear Gear berfungsi sebagai penerus putaran yang dihasilkan mesin diteruskan ke roda depan, dapat dilihat pada Gambar 3.8.
digilib.uns.ac.id 26 Gambar 3.8 Gear 7. Roda depan Roda merupakan komponen yang berfungsi untuk memudahkan memindah alat troli bermesin, dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Roda depan 8. Swing arm Swing arm adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara rangka dengan roda, dapat dilihat pada Gambar 3. 10. Gambar commit 3.10 to user Swing arm
digilib.uns.ac.id 27 9. Shock breaker Shock breaker berfungsi untuk meredam getaran yang diterima rangka, dapat dilihat pada Gambar 3.11. Gambar 3.11 Shock breaker 10. Bak Bak adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat pembawa material-material yang akan dipindahkan, dapat dilihat pada Gambar 3.12. Gambar 3.12 Bak
digilib.uns.ac.id 28 3.4 Perencanaan Permesinan Perencanaan permesinan adalah perencanaan yang meliputi perencanaan daya motor, perhitungan mesin bor dan perhitungan kecepatan putaran mesin bubut yang akan digunakan. Perhitungan kecepatan adalah salah satu prosedur sebelum memulai pengerjaan sebuah benda dalam permesinan. Mesin bubut untuk pembuatan rumah gear. 3.4.1 Perencanaan Daya Motor Kebutuhan daya adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk menggerakan troli. Besarnya kebutuhan daya di pengaruhi oleh berat alat, koefisien gesek ban dengan tanah, tahanan guling roda/ban. 1. Gaya gesek pada roda/ban Gaya gesek dalam bentuk (N) dapat diperoleh dari beban total (N) di kalikan dengan koefisien gesek (µ). Kemudian dapat dicari koefisien gesek dengan menggunakan grafik koefisien rolling resistance yang dapat di lihat pada Gambar 3.12. Gambar 3.13 Pengaruh kecepatan pada koefisien rolling resistance ( sutantra, 2001 )
digilib.uns.ac.id 29 Diketahui : - Massa satu buah troli bermesin 45 kg - Massa beban maksimal 50 kg - Massa operator 70 kg - 0,012 diambil dari tabel pengaruh kecepatan pada koefisien rolling resistance Massa total massa rangka + massa beban maksimal + massa operator 45 kg + 50 kg + 70 kg 165 kg Maka koefisien gesek (Fs) adalah : Fs W µ m g µ 165 kg 9,81 m/ 0,012 19,42 N 2. Tahanan guling Tahanan guling akan bereaksi pada beban alat sehingga timbul tahanan guling, nilai rata-rata tahanan guling dapat di lihat pada Gambar 3.12. Gambar 3.14 Rolling Friction Coefficient
digilib.uns.ac.id 30 Diketahui : - Massa total 165 kg - Crr 0,03 diambil dari tabel rolling Friction Coefficient Maka tahanan guling (Fr) adalah : Fr Crr W Crr m g 0,03 165 kg 9,81 m/ 48,55 N 3. Beban total Beban total adalah penjumlahan antara gaya gesek (Fs) ditambah dengan tahanan guling (Fr). Maka beban total (F) adalah : F Fs + Fr 19,42 N + 48,55 N 67,97 N Dari perhitungan di atas dapat mencari daya motor yang di inginkan dengan mengalikan beban total (F) dengan kecepatan (V). Kecepatan di peroleh dari asumsi yang di inginkan. Untuk troli bermesi kecepatan yang di inginkan saat membawa barang di jalan aspal adalah 10 km/jam. P F v 67,97 N 10 km/jam 67,97 N m/s 67,97 2,7 183,5 watt Jadi daya yang di butuhkan untuk troli bermesi adalan 183,5 watt. Sedang daya pada mesin yang dipakai pada troli adalah 2200 watt.
digilib.uns.ac.id 31 3.4.2 Perhitungan Mesin Bubut Perhitungan pembuatan rumah gear depan, bahan yang digunakan ST37 Diketahui : Do 22 mm L 45 mm df S roughing S finishing 42 mm 1,6 mm/rev 0,2 mm/rev Cutting speed (CS) roughing 25 mm/min t 0,3 mm Cutting speed (CS) finishing 60 mm/min t 0,05 mm Menghitung kecepatan putaran mesin bubut roughing. 1000 361,89 rpm 1000 25 / 3,14 22 Jadi yang di gunakan di mesin adalah 300 rpm. Menghitung kecepatan putaran mesin bubut finishing. 1000 454,95 rpm 1000 60 / 3,14 42 Jadi yang digunakan di mesin adalah 460 rpm. Jumlah langkah pemakanan roughing. 2 41 22 2 0,3 32 kali
digilib.uns.ac.id 32 Jumlah langkah pemakanan finishing. 2 42 41 2 0,05 10 kali Waktu pembubutan roughing. 45 32 1,6 / 361,89 2,48 menit. Waktu pembubutan finishing. 4,94 menit. 45 10 0,2 / 454,95 3.4.3 Perencanaan Pada Mesin Bor 1. Pembuatan dudukan swing arm dan dudukan roda depan di bor sebanyak 4 buah lubang pada rangka menggunakan mata bor 12 mm. 1000. 1000 18 / 3,14. 12 477 Jadi rpm yang di pakai adalah 460 rpm + 0,3 + 0,18 460 58 + 0,3 + 12 0,18. 460 0,84 Karena 4 lubang jadi 0,84 menit x 4 3,36 menit 2. Pembuatan lubang dudukan shock breaker di bor sebanyak 4 buah lubang pada rangka menggunakan mata bor commit 10 to mm. user
digilib.uns.ac.id 33 1000. 1000 18 / 3,14. 10 573 Jadi rpm yang di pakai adalah 600 rpm + 0,3 + 0,18 600 58 + 0,3 + 10 0,18. 600 0,65 Karena 4 lubang jadi 0,65 menit x 4 2,6 menit 3. Membuat rumah gear depan di bor sebanyak 1 buah lubang menggunakan mata bor 22 mm. 1000. 1000 26 / 3,14. 22 376 Jadi rpm yang di pakai adalah 400 rpm + 0,3 + 0,28 400 58 + 0,3 + 22 0,28. 400 0,71 4. Membuat kopel dan dudukan mesin di bor sebanyak 8 buah lubang menggunakan mata bor 15 mm. 1000. 1000 22 / 3,14. 15 467 Jadi rpm yang di pakai adalah 460 rpm + 0,3 + 0,22 460 58 + 0,3 + 15 0,22. 460 0,72 Karena 4 lubang jadi 0,72 menit x 8 5,76 menit