WORKING PAPER ANALISIS ERGONOMI DESAIN JOK MOBIL PENUMPANG PADA KENDARAAN SUV (SPORT UTILITY VEHICLE) TIPE YZ DI PT. X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II Landasan Teori

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS ERGONOMI DESAIN RUANG KERJA PENEMBAK PADA KENDARAAN TEMPUR ARMOURED PERSONNEL CARRIER DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

ANALISIS DESAIN FURNITUR BELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR: SEBUAH ANALISIS ANTROPOMETRIK

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

Analisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang ABSTRAK

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo

Seminar Nasional IENACO ISSN:

ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

WORKING PAPER ANALISA ERGONOMI TEKNISI PADA PENGGUNAAN TROLLEY BAN DENGAN METODE OWAS DI BENGKEL GENERAL REPAIR AUTO2000 YOS SODARSO

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MOBIL GEA

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB II LANDASAN TEORI

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

ANALISA POSTUR KERJA DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA CV.MANSGROUP

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASESSMENT

ternyata belum mampu membantu banyak dan kurang bernilai positif. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah faktor perancangan dimana perancangan ini

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

TUGAS AKHIR. Oleh : Erick Rinaldi ( ) : Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT)

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

WORKING PAPER ANALISIS ERGONOMI DESAIN JOK MOBIL PENUMPANG PADA KENDARAAN SUV (SPORT UTILITY VEHICLE) TIPE YZ DI PT. X Reza Anggara Putra Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021)53696969, reza.anggara.putra@gmail.com Dr. Ho Hwi Chie, M.Sc. Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021)53696969 Abstract Ergonomics provide a crucial role in improving the health and safety of both factors that occupational safety and health as well as health and safety in transportation. The purpose of this study is to determine the ergonomic design of the car seat passengers in the SUV-type vehicle YZ. The analysis is done by identifying customer complaints that have bought the YZ-type sport utility vehicle through customer complaint data in the PT. X. After the anthropometric data collection and design a vehicle seat for the second row and then by using CATIA V5R20 Rula through dilakukn testing program. Then do the repair design recommendations on the seat of the passenger car. Concluded, with increased seat angle makes the passenger sitting posture becomes more ergonomics. Keywords: Ergonomics, Anthropometry, RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Abstrak Ergonomi memberikan pernanan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan baik itu keselamatan dan kesehatan kerja maupun keselamatan dan kesehatan dalam transportasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ergonomi desain jok mobil penumpang pada kendaraan SUV tipe YZ. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi keluhan pelanggan yang telah membeli kendaraan SUV tipe YZ melalui data keluhan customer di PT. X. Setelah itu pengambilan data antropometri dan desain jok kendaraan untuk baris kedua lalu dengan menggunakan metode RULA melalui program CATIA V5R20 dilakukan pengujian. Kemudian dilakukan rekomendasi desain perbaikan atas jok mobil penumpang tersebut. Disimpulkan, dengan peningkatan sudut sandaran kursi membuat postur duduk penumpang menjadi lebih ergonomi. Kata kunci: Ergonomics, Anthropometry, RULA(Rapid Upper Limb Assesment) Pendahuluan PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan sebagai agen tunggal pemegang merk UV (ATPM) di Indonesia. Salah satu produk yang di jual ke msayarakat adalah kendaraan SUV (Sport Utility Vehicle) tipe YZ. Untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada pelanggan maka perusahaan selalu berusaha memberikan yang terbaik. dengan cara menerima masukan masukan atau saran dari pelanggan mengenai qualitas produk yang dihasilkan. Informasi-informasi mengenai qualitas yang didapat dari pelanggan ini sebagai bentuk untuk melakukan continual improvment atau perbaikan secara terus menerus. Salah satu masukan atau saran saat ini di informasikan oleh pelanggan yaitu pada kendaraan SUV tipe YZ mengenai jok mobil pada bagian baris kedua (penumpang) terlalu tegak. Hal tersebut mengakibatkan ketidak nyamanan bagi penumpang khususnya pada bagian leher. Berdasarkan latar belakang dan fenomena

diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. X dengan judul Analisis Ergonomi Desain Jok Mobil Penumpang Pada Kendaraan SUV (Sport Utility Vehicle) Tipe YZ Di PT. X. Identifikasi awal pada penelitian ini adalah desain jok baris kedua yang belum sesuai dengan aspek ergonomi sehingga banyak keluhan yang timbul di pelanggan yang menggunakan produk kendaraan tipe YZ. Apakah desain jok mobil penumpang untuk baris kedua pada kendaraan SUV tipe YZ di PT. X sudah mengacu pada konsep ergonomi?. dan desain jok mobil yang seperti apa yang lebih ergonomis & nyaman bagi penguna kendaraan SUV tipe YZ? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah desain jok mobil penumpang baris kedua pada kendaraan SUV tipe YZ di PT. X sesuai dengan konsep ergonomi. dan untuk mengetahui penggunaan/aplikasi ergonomi pada desain jok mobil penumpang yang tepat untuk baris kedua pada kendaraan SUV tipe YZ di PT. X. Metode Penelitian Dalam hal ini metode analisa mula mula dilakukan dengan mengidentifikasi keluhan pelanggan yang telah membeli kendaraan SUV tipe YZ melalui data keluhan customer di PT. X. Kemudian dilakukan pengambilan data antropometri, desain jok kendaraan untuk baris kedua, dan postur duduk penumpang kendaraan pada baris kedua. Langkah selanjutnya pembuatan konfigurasi modeling untuk menentukan desain jok penumpang baris kedua pada kendaraan sesuai dengan ketentuan ketentuan ergonomi. Setelah itu pembuatan modeling manikin (yaitu perancangan untuk memodelkan tubuh manusia secara virtual), modeling jok baris kedua, dan pembuatan modeling postur duduk. Setelah dilakukan pembuatan modeling, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis ergonomi pada jok mobil penumpang baris kedua berdasarkan metode RULA dengan menggunakan program CATIA V5R20. Kemudian dilakukan usulan rancangan perbaikan atas jok mobil tersebut. Setelah itu dilakukan laporan dan analisa terhadap rancangan yang dibuat. Selanjutnya tahap terakhir dilakukan kesimpulan dan saran saran yang dibutuhkan yang berhubungan dengan perancangan dan perbaikan rancangan desain. Hasil dan Bahasan Identifikasi Keluhan Pelanggan Berdasarkan laporan dari pelanggan yang memiliki kendaraan tipe YZ melalui Dealer yang diberikan kepada PT. X terdapat keluhan atas ketidak nyamanan yang dirasakan. Rasa tidak nyaman tersebut yaitu pada saat duduk di jok baris kedua, hal ini di karenakan sandaran jok yang terlalu tegak. Sedangkan pada jok baris kedua kendaraan tipe YZ tidak bisa dilakukan penyetelan untuk penambahan kemiringan/recline. Atas data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan oleh penulis diketahui bahwa rasa ketidak nyamanan yang dirasakan adalah rasa pegal pada daerah leher bagian belakang/tengkuk. Atas dasar informasi yang diperoleh tersebut maka Dealer melaporkan permasalah ini pada PT. X melalui PQR (Product Quality Report). PQR (Product Quality Report) merupakan sarana atau jalur komunikasi mengenai permasalahan kualitas produk kendaraan merek UV dari Dealer ke PT.X. Tujuan dari PQR adalah untuk mengetahui masalah kualitas produk yang terjadi di Dealer dan customer. Gambar 1 Grafik Data Keluhan Pelanggan

Data Antopometri Data antropometri yang digunakan dalam penelitian ini adalah data antropometri orang indonesia yang mengacu pada jurnal Chuan, Markus, & Naresh (2010) yang berjudul Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations yaitu data antropometri orang Indonesia dengan range umur/usia adalah 18-45 tahun. Dimensi yang akan digunakan diantaranya tinggi badan duduk, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, tinggi siku duduk, jarak siku ke ujung jari, tinggi paha bawah dari lantai, jarak bokong ke lutut depan, jarak bokong ke lutut belakang, tebal paha, tebal perut, lebar bahu, lebar bokong, lebar telapak kaki, panjang telapak kaki, dan berat badan. Dari dimensi tersebut mempunyai nilai rata rata dan standar deviasi yang akan digunakan untuk penerapan data antropometri. Antropometri 5 percentil menunjukkan tubuh berukuran kecil, 50 percentil menunjukkan ukuran tubuh rata rata, dan 95 percentil menunjukkan ukuran tubuh besar. Tabel 1 Dimensi Antropometri No. Dimensi Male Female 5th 50th 95th SD 5th 50th 95th SD 1 Tinggi badan duduk /Sitting height 80 89 96 5.24 78 83 90 4.7 2 Tinggi mata/sitting eye height 69 76 84 4.58 67 73 80 5.83 3 Tinggi bahu duduk/sitting Shoulder Height 52 59 67 6.27 51 56 63 4.94 4 Tinggi siku duduk/ Sitting elbow height 19 24 30 4.74 19 25 32 5.19 5 Jarak siku ke ujung jari/elbow-fingertip length 42 47 56 4.55 37 43 50 4.27 6 Tinggi Paha Bawah Dari Lantai/Popliteal Height 38 44 49 3.78 38 44 50 3.92 7 Jarak bokong ke lutut depan/buttock-knee length 48 56 64 4.89 45 53 60 4.81 8 Jarak bokong ke lutut belakang/buttock-popliteal length 40 46 54 4.82 37 43 51 4.21 9 Tebal paha/thigh tickness 12 16 22 3.59 11 15 19 3.22 10 Tebal perut/abdominal depth 15 21 29 4.46 14 18 25 3.44 11 Lebar Bahu/Shoulder breadht 36 45 52 4.66 37 43 53 5.43 12 Lebar Bokong/Hip breadth 28 35 43 4.41 29 35 45 7.22 13 Lebar telapak kaki/foot breadth 8 10 12 3.96 7 9 11 2.2 14 Panjang telapak kaki/foot length 22 25 29 2.58 21 23 26 2.63 15 Berat Badan/Body weight (Kg) 50 63 89.25 13.19 39.80 53 80 11.68 Sumber: Chuan, Markus, & Naresh.,Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. (2010). Data Dimensi Jok Kendaraan Tipe YZ Setelah melakukan pengamatan terhadap jok baris kedua didapatkan hasil bahwa desain dari jok tersebut mempunyai fungsi utama untuk 2 orang dengan handrest pada tengah-tengah sandaran kursi. Akan tetapi jok baris kedua tersebut dapat dimaksimalkan sehingga kapasitasnya menjadi 3 orang dengan cara melipat handrest yang terdapat pada tengah-tengan sandaran jok. Dengan memaksimalkan kapasitas penumpang pada jok tersebut, maka fungsi jok bagian tengah seperti jok cadangan. Selain terdapat pada bagian tengah jok handrest juga terdapat pada door trim yang terletak di sisi kiri dan kanan jok. Pada sandaran jok terdapat headrest yang bisa diatur ketinggiannya. Data dimensi jok pada penelitian ini diperoleh dari Enginering Dept. pada PT. X dan juga dari hasil pengukuran yang penulis lakukan pada kendaraan tipe YZ. Adapun dimensinya adalah tinggi kursi 38 Cm dengan kemiringan sandaran 103. Ukuran dimensi tersebut menjadi keluhan dari pelanggan pengguna kendaraan tipe YZ dengan tinggi sandaran 70 Cm. Berikut ini adalah ukuran dari dimensi jok baris kedua pada kendaraan tipe YZ.

Gambar 2 Dimensi Jok Baris Kedua Kendaraan Tipe YZ Postur Duduk Penumpang Kendaraan Tipe YZ Setelah mendapatkan data antropometri untuk penumpang kendaraan tipe YZ, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah posisi duduk untuk penumpang kendaraan tipe YZ. Data posisi duduk ini nantinya akan disimulasikan kedalam modeling manikin dengan menggunakan software CATIA V5R20. Sesuai dengan pengamatan yang penulis lakukan, untuk posisi duduk penumpang pada saat duduk di jok baris kedua adalah duduk dengan posisi menyender pada senderan yaitu beserta kepala bersender pada headrest yang terdapat pada senderan. Untuk posisi tangan bertumpu pada handrest/penyangga tangan, dimana tangan kiri bertumpu pada handrest/penyangga tangan yang berada pada door trim sedangkan tangan kanan bertumpu pada handrest yang berada pada tengah jok baris kedua. Gambar berikut adalah posisi duduk penumpang pada kendaraan tipe YZ. Gambar 3 Posisi Duduk Penumpang Daftar Konfigurasi Simulasi Pada tahap konfigurasi model akan dilakukan simulasi terhadap postur duduk penumpang mobil tipe YZ. Postur duduk aktual penumpang mobil yaitu duduk menyandar dengan interaksi kedua tangan bertumpu pada armrest. Penumpang yang diteliti hanya mencakup penumpang Indonesia dengan mengkondisikan terhadap jok yang akan dilakukan pengujian dengan simulasi redisain

kemiringan sudut sandaran dan kondisi penyangga kepala yang dapat diatur ketinggiannya. Sedangkan posisi pengujian dilakukan pada jok bagian kiri saja dikarenakan dapat mepresentasikan jok bagian kanan. Sedangkan untuk jok bagian tengah tidak dilakukan pengujian. Terdapat beberapa poin perubahan yang akan dilakukan terhadap desain jok penumpang baris kedua pada kendaraan tipe YZ. Hal ini berkaitan dengan keluhan yang terjadi antara lain kemiringan sandaran dan tinggi sandaran. Untuk mendapatkan kenyaman dalam posisi duduk maka harus memperhatikan faktor kemiringan sandaran dari jok, dimana untuk sudut optimal yang di rekomendasikan menurut Grandjean (1973) adalah 105-110. Sedangkan sudut aktual untuk jok penumpang adalah 103. Berdasarkan data kemiringan sandaran dari jok tersebut maka untuk perancangan simulasi menggunakan sudut 105-110. Untuk sandaran jok apabila semakin tinggi sandarannya maka akan semakin efektif dalam mendukung badan. Berdasarkan dimensi tinggi sandaran jok terbagi menjadi 3 bagian yaitu sandaran tingkat rendah, sandaran tingkat sedang, dan sandaran tingkat tinggi. Untuk sandaran tingkat tinggi merupakan yang terbaik karena dapat mendukung secara keseluruhan sampai dengan leher dan kepala. Tinggi sandaran pada kondisi aktual dapat diatur tingginya dengan menaikan headrest setinggi 53 mm sehingga akan dilakukan simulasi dengan kondisi headrest di atas dan di bawah. Berdasarkan yang telah dijelaskan di atas mengenai poin-poin yang akan dilakukan dalam simulasi, maka tahapan selanjutnya adalah bagaimana memadukan dari poin-poin tersebut kepada postur tubuh pria presentil 95 dan wanita presentil 5. Adapun untuk daftar rancangan simulasi sebagai berikut. Tabel 2 Daftar Konfigurasi Simulasi Simulasi Gender Prisentil Sudut Jok/Kursi Sandaran Kepala Keterangan 1 2 3 Laki-Laki 95 Aktual 0 Perempuan 5 Aktual 0 Laki-Laki 95 Aktual Perempuan 5 Aktual Laki-Laki 95 Digeser 3 0 Perempuan 5 Digeser 3 0 Laki-Laki 95 Digeser 3 Perempuan 5 Digeser 3 Laki-Laki 95 Digeser 6 0 Perempuan 5 Digeser 6 0 Laki-Laki 95 Digeser 6 Perempuan 5 Digeser 6 Kondisi Aktual Redisain Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa simulasi 1 untuk kondisi aktual dengan gender laki laki presentil 95 sudut aktual untuk jok sandaran kepala 0 dan tinggi sandaran kepala dinaikan 53 cm dengan sudut jok aktual. Sedangkan untuk gender perempuan dengan kondisi aktual pada presentil 5 sudut aktual untuk jok sandaran kepala 0 dan sandaran kepala dinaikan 53 cm dengan kondisi sudut jok aktual. Untuk simulasi 2 dilakukan redesain dengan gender laki laki presentil 95 sudut jok aktual di geser 3 sandaran kepala 0 dan sandaran kepala dinaikkan 53 cm dengan sudut jok aktual di geser 3. Sedangkan untuk gender perempuan presentil 5 sudut jok digeser 3 sandaran kepala 0 dan sandaran kepala dinaikkan 53 cm dengan sudut jok aktual digeser 3. Sedangkan redesain untuk simulasi 3 dengan gender laki laki presentil 95 sudut jok aktual digeser 6 dengan sandaran kepala 0 dan sandaran kepala dinaikkan 53 cm sudut jok digeser 6. Untuk gender perempuan presentil 5 sudut jok aktual digeser 6 sandaran kepala 0 dan sandaran kepala dinaikkan 53 cm dengan sudut jok digeser 6.

Tahapan-Tahapan Pembuatan Modeling Agar modeling yang dibuat dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya maka diperlukan tahapa-tahapan dalam pembuatan modeling tersebut, hal ini bertujuan untuk memberikan arahan terhadap proses pembuatan modeling. Berikut ini adalah flow proses untuk tahapan-tahapan pembuatan modeling. Mulai Pembuatan Modeling Manikin Pembuatan Modeling Jok Memposisikan Modeling Manikin Terhadap Modeling Kursi Analisa Postur Dengan Menggunakan Human Activity Analize pada Software CATIA Selesai Gambar 4 Diagram Alir Tahapan-ahapan Pembuatan Modeling Pada gambar proses tahapan pembuatan modeling diatas mula mula tahapan ini diawali dengan pembuatan model manekin. Setelah melakukan pembuatan modeling manekin, maka tahap selanjutnya yaitu membuat modeling untuk jok. Kemudian memposisikan modeling manekin yang telah dibuat terhadap modeling kursi atau jok yang telah dibuat. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisa postur dengan menggunakan Human Activity Analize pada Software CATIA. Gambar 5 Gambar Perancangan Posisi Duduk Hasil Dan Analisis Secara Keseluruhan Berdasarkan simulasi dan analisa yang telah dilakukan mulai dari simulasi 1 dengan kondisi desain standard seperti kondisi aktual dimana kemiringan sandaran 103, simulasi kedua dengan menambah sudut kemiringan menjadi 106, dan simulasi ke 3 dengan menambah sudut kemiringan sandaran menjadi 109. Dimana dari ketiga simulasi tersebut dilakukan simulasi dengan kondisi headrest diatas (53 mm) dan di bawah (0). Maka didapatkan hasil bahwa simulasi dengan keadaaan aktual yaitu sudut kemiringan sandaran 103 mendapatkan final score analisa RULA terbesar dimana untuk subjek laki-laki mendapatkan nilai 4 untuk headrest 0 & 3 untuk headrest 53 sedangkan untuk perempuan mendapatkan nilai 3 pada kedua kondisi ketinggian headrest. Dengan keadaan seperti ini

bisa dipastikan penumpang akan mengalami gangguan postur terutama pada bagian leher (berdasarkan analisa RULA) hal ini juga sesuai dengan apa yang dikeluhkan pelanggan. Untuk simulasi kedua dengan memberikan penambahan sudut menjadi 106 didapatkan hasil yang membaik dibandingan kondisi aktual, karena semua subjek penelitian mendapatkan final score RULA 2. Hal tersebut juga didapat oleh simulasi ke 3 dimana semua subjek penelitian mendapatkan final score RULA. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini Gambar 6 Grafik Nilai RULA Dari perbandingan simulasi 1, 2, & 3 berdasarkan tabel diatas dapat diketahui diketahui bahwa simulasi 2, & 3 lebih baik dibandingkan dengan kondisi aktual. Karena memiliki nilai RULA yang rendah dan lebih aman dibandingkan dengan kondisi aktual. Apabila dilihat dari postur tubuh yang dikeluhkan oleh customer yaitu pada bagian leher, maka antara simulasi 2, & 3 yang memiliki nilai postur untuk leher (neck) yang lebih kecil adalah simulasi 3 karena dari semua subjek penelitian memiliki nilai 1. Sedangkan untuk simulasi 2 hanya subjek lakilaki presentil 95 dengan kondisi headrest 0 yang memiliki nilai 1. Dengan nilai yang semakin kecil maka akan lebih meminimalisir akan gangguan postur. Untuk nilai detailnya pada tabel 6:. Tabel 3 Rekapitulasi Nilai RULA Secara Keseluruhan Simulasi Gender Presentil RULA Tinggi Sudut Body Group A Body Group B Sandara Final Jok/Kursi Upper Arm Forearm Wirst Wirst Posture Wirst and Postur n Kepala Neck Trunk Leg Score Twist A Arm B Laki-Laki 95 Aktual 0 2 1 1 1 2 2 4 1 1 5 4 Perempuan 5 Aktual 0 2 1 1 1 2 2 3 1 1 3 3 1 Laki-Laki 95 Aktual 2 1 1 1 2 2 3 1 1 3 3 Perempuan 5 Aktual 2 1 1 1 2 2 3 1 1 3 3 Laki-Laki 95 Digeser 3 0 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 Perempuan 5 Digeser 3 0 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 Laki-Laki 95 Digeser 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 Perempuan 5 Digeser 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 Laki-Laki 95 Digeser 6 0 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 Perempuan 5 Digeser 6 0 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 Laki-Laki 95 Digeser 6 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 Perempuan 5 Digeser 6 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 Maka dari penjelasan diatas bahwa simulasi ketiga merupakan perancangan jok kendaraan yang terbaik dari keseluruhan perancangan. Sehingga untuk mendapatkan postur duduk yang nyaman dan sehat dalam hal ini agar terhindar dari nyeri musculoscetal disorber pada bagian leher disarankan

perlu dilakukan perubahan sandaran jok mobil baris kedua sebesar 6 dari posisi sekarang (103 menjadi 109) Gambar 7 Usulan Rancangan Perbaikan Jok dan Perubahan Posisi Traker Agar dapat dilakukan perubahan sudut sandaran kursi maka harus dilakukan perubahan posisi traker jok kearah belakang 6⁰ kearah belakang (atau 59 mm kearah belakang dan 23 mm kearah bawah). Traker berfungsi sebagai penyangga jok mobil baris kedua. Dan juga perubahan pada quarter trim lower untuk area lubang traker jok, dimana dimensi perubahan lubang traker mengikuti arah dari perubahan traker itu sendiri. Gambar 8 Traker Jok Simpulan dan Saran Dasil dari analisis yang telah dilakukan maka akan dirangkum dalam sebuah kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Penulis juga akan memberikan saran sesuai dengan apa yang telah dilakukan sebagai berikut: Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Analisisi Disain Jok Mobil Penumpang Pada Kendaraan SUV (Sport Utility Vehicle) Tipe YZ Di PT. X dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengguna kendaraan tipe YZ mengeluhkan kondisi yang tidak nyaman pada saat duduk di jok/kursi baris kedua. Kecenderungan gangguan yang mereka rasakan adalah rasa pegal di area leher atau tengkuk. Hal tersebut akan di perparah jika berada pada perjalanan jauh (duduk dalam waktu yang relatif lama). 2. Untuk ukuran dimensi dari sandaran jok/kursi baris kedua adalah memiliki ketinggian 700 mm dan sudut sandaran adalah 103. Dengan ketinggian sandaran tersebut jok/kursi dapat di kategorikan kursi tinggi. Sedangkan untuk sudut sandaran Kurang dari apa yang direkomendasikan oleh Grandjend dimana sudut optimum untuk sandaran adalah 105-110.

3. Hasil nilai total RULA untuk kondisi aktual adalah 4 untuk laki-laki presentil 95 dengan posisi headrest 0 & 3 untuk perempuan, sedangkan dengan posisi headrest 53 mm memiliki nilai RULA masing 3. 4. Berdasarkan perbandingan hasil simulasi terhadap total nilai RULA, didapatkan hasil bahwa simulasi ke 2, & 3 memiliki nilai RULA lebih baik dibandingkan kondisi aktual. 5. Apabila dilihat dari nilai postur tubuh yang dikeluhkan, yaitu pada bagian leher. Maka simulasi 3 mendapatkan nilai terendah dari seluruh subjek, sehingga lebih meminimalkan resiko terhadap gangguan postur tubuh. Sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pada customer yang menggunakan produk. 6. Maka dari penjelasan diatas bahwa simulasi ketiga merupakan perancangan jok kendaraan yang terbaik dari keseluruhan perancangan. Sehingga untuk mendapatkan postur duduk yang nyaman dan sehat dalam hal ini agar terhindar dari nyeri musculoscetal disorber pada bagian leher disarankan perlu dilakukan perubahan sandaran jok mobil baris kedua sebesar 6⁰ dari posisi sekarang (103⁰ menjadi 109⁰) Saran Untuk mendapatkan kualita produk yang baik harus melakukan perbaikan yang berkelanjutan, dalam hal ini mengenai kenyamanan bukan hanya masalah postur duduk akan tetapi bisa lebih dikembangkan dalam hal ergonomi seperti bising atau aspek yang lainnya. Referensi Baariq, Basil. 2013. 8 Jenis Mobil Berdasarkan Tipenya. 13 Juli 2014 dari http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/12/04/7-jenis-mobil berdasarkan-tipenya- 615607.html. Bridger R.S (2003). Intoduction to Ergonomics. New York : Taylor & Francis Group. Chuan, Markus, & Naresh. (2010). Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. International Journal of Industrial Ergonomics, 40, 757-766. Dockrell, Deirdree, & Rose. (2010). Computer-related posture and discomfort in primary school children: The effects of a school-based ergonomic intervention. Journal Computers & Education, 55, 276-284. Dockrell, et al (2012). An investigation of the reliability of Rapid Upper Limb Assessment (RULA) as a method of assessment of children s computing posture, Jurnal Internasional, 43 (2012), 632-636. Henddayana, Hendy. (2014). Kualitas Produk. 24 September 2014 dari http://carapedia.com/pengertian_definisi_kualitas_info2137.html. Karwowski W., William S. M. (2003). Occupational Ergonomics. United State of America : CRC Press. Lehto, Mark R. & James R. Buck. (2008) Introduction to Human Factor and Ergonomics for Engineers. New York : Taylor & Francis Group. Nurfajriah, & Lilik Zulaihah (2010). Perancangan Kursi Kuliah yang Ergonomis di Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jurnal Teknik, Vol. 6 (1), 81-94. Pheasant, Stephen. (2003). Body Space Anthropometry, Ergonomics and the Design of Work. Second Edition. UK : Taylor & Francis. Pranastiti, Paula. (2012). Hubungan Antara Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen dengan Word Of Mouth Comunication Pada Mahasiswa Pengguna Blackbarry di Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.1 No. 1 (2012). Sonandi, Iwan A., Meriastuti Ginting, & Budi Marpaung. (2012). Perancangan Ergonomis Tempat Tidur Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol.1 (2), 95-102. Stanton N., Alan H., Karel B., Eduardo S., & Hal H. (2005). Handbook of Human Factor and Ergonomics Methods. United State of America : CRC Press. Ulrich Karl T., & Steven D Eppinger. (2008) Product Design & Development (Fourth Edision). New York : Mc Graw Hill. Riwayat Penulis Penulis bernama Reza Anggara Putra kelahiran Jakarta pada tanggal 21 Mei 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Teknik Industri pada tahun 2014. Saat ini penulis bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif degan jabatan staff di departemen Quality Assurance Departemen