UJI EKSPERIMENTAL GAYA TEKAN WAFER PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRESS PANAS. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ALAT PRES WAFER PAKAN TERNAK DENGAN SISTEM PRES PANAS

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

Pengaruh Jenis Hijauan Pakan dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Wafer

MATERI DAN METODE. Materi

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Hijauan pakan ternak merupakan sumber pakan utama bagi ternak yang

I. PENDAHULUAN. menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak. Faktor penghambat. kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

HASIL DAN PEMBAHASAN

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

SIFAT FISIK WAFER DARI BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA. Physical wafer from local raw materials as animal Feed ruminant

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan sayuran yang tinggi akan meningkatkan jumlah pasokan

UJI KADAR AIR DAN DAYA SERAP AIR BISKUIT LIMBAH TANAMAN JAGUNG DAN RUMPUT LAPANG SELAMA PENYIMPANAN

UJI SIFAT FISIK WAFER LIMBAH SAYURAN PASAR DAN PALATABILITASNYA PADA TERNAK DOMBA SKRIPSI FIETA PRESCILIA SYANANTA

PEMANFAATAN KLOBOT JAGUNG SEBAGAI WAFER RANSUM KOMPLIT UNTUK DOMBA

UJI SIFAT FISIK DAN DAYA SIMPAN WAFER RANSUM KOMPLIT BERBASIS KULIT BUAH KAKAO

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Apriadji (1990), limbah atau sampah merupakan zat-zat atau bahanbahan

UJI KINERJA HAMMER MILL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG [Performance Test Hammer Mill With Corn Feed Corncob]

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I PENDAHULUAN. bentuk daun-daunan termasuk di dalamnya rumput dan leguminosa. peternak masih bergantung pada hijauan yang berada di lapang.

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

TINJAUAN PUSTAKA Limbah Taoge Kacang Hijau

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

Uji Daya Simpan dan Palatabilitas Wafer Ransum Komplit Pucuk dan Ampas Tebu untuk Sapi Pedet

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Limbah Sayuran di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta

(Maryati Doloksaribu)

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KADAR AIR, AKTIVITAS AIR, DAN KETAHANAN BENTURAN RANSUM KOMPLIT DOMBA BENTUK PELET MENGGUNAKAN DAUN KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI SIFAT FISIK DAN PALATABILITAS RANSUM KOMPLIT WAFER PUCUK DAN AMPAS TEBU UNTUK PEDET SAPI FRIES HOLLAND SKRIPSI WENY WIDIARTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

UJI SIFAT FISIK WAFER LIMBAH SAYURAN PASAR DAN PALATABILITASNYA PADA TERNAK DOMBA SKRIPSI FIETA PRESCILIA SYANANTA

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

TUGAS SARJANA PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL UNSATURATED POLYESTER RESIN YANG DIPERKUAT SERAT PISANG

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

BEBERAPA MODEL TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH SAYURAN PASAR SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF PADA TERNAK (KAMBING/DOMBA) DI PERKOTAAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

Daya Simpan dan Palatabilitas Wafer Ransum Komplit Pucuk dan Ampas Tebu untuk Sapi Pedet

MATERI DAN METODE. Materi

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

BAB IV METODE PENELITIAN

PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

UJI KUALITAS SIFAT FISIK DAN PALATABILITAS BISKUIT LIMBAH TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUBSTITUSI SUMBER SERAT UNTUK DOMBA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

Lokakarya Fungsional Non Penefiti Cara Kerja Ditimbang 0,5 gram contoh dan dimasukkan kedalam gelas piala 600 ml, kemudian ditambahkan 60 ml larutan d

II. TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

III. METODOLOGI PENELITIAN

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

PENDAHULUAN. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi

Transkripsi:

UJI EKSPERIMENTAL GAYA TEKAN WAFER PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRESS PANAS Boby Pratama 1, Wenny Marthiana 1, Duskiardi 1 1 jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Mesin Universitas Bung Hatta boejank.tangoenk@gmail.com Abstract Feed wafers made using a press machine with the help of heat and pressure. Before the wafer is made, wafer materials should be dried in the sun 2-3 days. After drying such materials in small pieces with a size of 2-3 cm, then the material is finely inscribed. Further material was mixed with a liquid concentrate called molasses. Molasses type of syrup that is the rest of the sugar crystallization process. Suppression test is done by using different variations of the compressive force of 60 N, 80 N, and 100 N and also performed with emphasis on the time variation of 10 minutes, 15 minutes and 20 minutes and is also heated with a temperature of 37-120 C. of several tests performed data obtained can be concluded that the creation of a wafer with dimensions 20 x 20 x 1.5 cm it takes 20 minutes by using a compression force of 100 N and a temperature between 37-120 C. Key words : press machine, wafer, heat, temperature Pendahuluan Pemanfaatan limbah pasar sebagai alternatif pengganti rumput pakan ternak merupakan salah satu motivasi untuk menyediakan rumput makanan ternak yang terbatas dimusim kemarau. Wafer adalah salah satu bentuk pakan ternak yang merupakan modifikasi bentuk silinder, dalam proses pembuatannya mengalami proses pencampuran (homogenisasi), pemadatan dengan tekanan dan pemanasan dalam suhu tertentu. Beberapa hal yang terkandung dalam wafer pakan ternak yaitu : a. Kadar Air b. Kerapatan c. Daya Serap Air d. Pengembangan Tebal e. Kekerasan Tekstur f. Molase

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Waktu telah dilaksanakan Dari bulan Mei 2013 dan telah direncanakan sampai bulan Agustus 2013. Tempat Tempat pembuatan alat dilakukan di Laboratorium Proses Produksi dan tempat penelitian di lakukan di laboratorium CNC-NC Programming Teknik Mesin FTI Universitas Bung Hatta. Bahan dan Alat a. Alat press wafer b. Cetakan Wafer (Mold Wafer). c. Molase d. Thermokopel e. Bahan-bahan wafer (kulit jagung, kecambah toge, dan sawi yg sudah di keringkan). f. Dongkrak Hidrolik. g. Neraca pegas h. Elemen Pemanas Prosedur Penelitian Pengujian press wafer pakan ternak dilakukan di laboratorium pendingin dan kriogenik Universitas Bung Hatta. Adapun tahap yang akan dilakukan dalam pengambilan data dan penyelesaian masalah dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : 1. Proses pembuatan wafer pakan ternak Uraian dalam proses pembuatan wafer dilakukan dengan urutan sebagai berikut: a. Melakukan pengeringan bahan atau material wafer pakan ternak. Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran bahan atau material dari 2 sampai dengan 3 hari. b. Setelah bahan dan material telah mencapai tingkat kekeringan 85%. c. Sebelumnya material atau bahan wafer dirajah atau di potong halus dari 1-2 mm. d. Setelah bahan atau material wafer siap untuk di cetak. Material atau bahan tersebut dengan cairan konsentrat (molase) dengan per-bandingan 5-10% dari volume mold. e. Setelah bahan atau material siap, lalu dimasukkan pada cetakan wa-fer pada alat. - Lakukan penekanan atau pembebanan dengan dongkrak hid-rolik dan dilakukan dengan tiga variasi gaya tekan 60 N, 80 N, 100 N. dan juga dilakukan dengan variasi waktu penekanan yang dilakukan 10 menit, 15 menit, dan 20 menit

dengan mengunakan temperatur 37 120 C dengan uraian komposisi yang dibuat ber-dasarkan volume mold wafer yaitu: Komposisi 1. - Kelombot jagung = 65 % - Kecambah toge = 25 % - Limbah sawi = 10 % Komposisi 2. 1. Kelombot jagung = 25 % - Kecambah toge = 50 % 2. Limbah sawi = 25 % f. Proses pengambilan data pada proses pembuatan wafer 1. Variasi gaya tekan 60 N, 80 N, dan 100 N dengan waktu 5 menit. Wafer diberikan gaya tekan yang berbeda dan waktu yang sama seperti pada tabel pengujian 1 dapat disimpulkan bahwa gaya tekan yang lebih besar akan lebih mendekati untuk mencetak atau membuat wafer. Gambar Pengujian dengan gaya tekan 60 N, waktu 5 menit dan temperatur 37-120 C. Pengambilan data dilakukan dengan melihat perbandingan dari variasi perlakuan tekanan (dihitung dalam satuan kilogram yang di konversi menjadi newton dengan 1 kg = 10 newton) terhadap wafer dan lama-nya waktu dalam proses pembuatan wafer, juga dihitung tempereatur dan komposisi material (bahan) wafer. HASIL DAN PEMBAHASAN Di bawah ini adalah hasil percobaan pembuatan wafer pakan ternak. a. Pengujian dengan komposisi 1 dan komposisi molase 5 %. Gambar Pengujian dengan gaya tekan 80 N, waktu 5 menit dan temperatur 37-120 C Gambar Pengujian dengan gaya tekan 100 N, waktu 5 menit temperatur 37-120 C. Disimpulkan bahwa wafer pakan ternak akan mulai terbentuk dengan gaya tekan pada pengujian yang lebih besar yaitu sebesar 100 N.

2. Variasi waktu 10 menit, 15 menit, dan 20 menit dengan gaya tekan 100 N. Dilihat dari pengujian sebelum-nya, wafer membutuhkan tekanan yang besar untuk bisa menjadi homogen atau menyatu dengan bahan yang lain maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan variasi waktu penekanan yang sekaligus dengan pemanasan wafer, maka di dapati hasil seperti pada gambar dibawah. b. Pengujian dengan komposisi 2 dan komposisi molase 10 %. 1. Variasi gaya tekan 60 N, 80 N, dan 100 N dengan waktu 5 menit. Dengan perubahan komposisi material (bahan) wafer, maka wafer akan semakin mudah untuk menjadi homogen. Walaupun wafer masih sedikit lembab, tetapi ketebalan wafer yang didapat semakin tebal. Gambar Pengujian dengan gaya tekan 100 N dengan waktu penekanan 10 menit dan temperatur 37 120 C. Gambar 4.5. Pengujian dengan gaya tekan 100 N dengan waktu penekanan 15 menit dan temperatur 37-120 C. Dapat dilihat bahwa dengan gaya tekan 100 N dan waktu pemanasan 10 menit wafer mulai terbentuk dengan persentase 65% dari yang di inginkan walaupun pada bagian pinggir wafer rapuh. Dan pada waktu 15 menit wafer sudah terbentuk dengan persentase 90% dari yang sebelumnya. 2. Variasi waktu 10 menit, 15 menit, dan 20 menit dengan gaya tekan 100 N. Dari peubahan komposisi dan waktu yang diberikan, molase yang digunakan sebagai perekat sudah menjadi homogen bersama material wafer. Dan wafer sudah semakin hampir menjadi seperti ketebalan dan struktur yang diinginkan. Yaitu dengan dimensi hasil wafer 20 cm x 20 cm x 1.5 cm. Gambar Pengujian dengan gaya tekan 60 N dengan waktu penekanan 15 menit dan temperatur 37-120 C.

Gambar Pengujian dengan gaya tekan 80 N dengan waktu penekanan 15 menit dan temperatur 37-120 C Gambar Pengujian dengan gaya tekan 100 N dengan waktu penekanan 15 menit dan temperatur 37-120 C. komposisi Kelombot jagung = 25 %, Kecambah toge = 50 %, Sawi = 25%. Dan dengan ketebalan wafer menjadi 1,5 cm dengan berat wafer sebelum di beri tekanan 300 gr dan setelah ditekan menjadi ± 200 gr. Dengan demikian tekanan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah wafer pakan ternak yaitu: P = F / A P = 100 N / 0.04 m 2 = 2500 N/m 2 P = 2500 N/m 2 Dengan : P = Tekanan F = Gaya A= Luas penampang Pembahasan Dari beberapa eksperimen yang telah di lakukan, dengan perbedaan kom-posisi wafer dapat di hasilkannya sebuah wafer dari dimensi cetakan 20 x 20 x 2 cm dan di isi dengan volume penuh. Pada pengujian 1 terjadi penurunan volume menjadi 25 % setelah di lakukan pengepresan dengan komposisi Kelombot jagung = 65 %, Kecambah toge = 25 %, Sawi = 10%. Sehingga ketebaln wafer yang terbentuk menjadi 0,5 cm dengan berat wafer sebelum di beri tekanan 250 gr dan setelah ditekan menjadi ± 150 gr. Dan pada pengujian 2 volume wafer menjadi 75 % dari Pada temperature 37-120 C, dari dimensi volume wafer 8 x 10-4 m 3. Kesimpulan Dari hasil pengujian yang di lakukan, mulai dari proses awal hingga akhir maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil yang optimal diperoleh pada wafer pakan ternak setebal 0,5 cm dan 1,5 cm, dibutuhkan tekanan sebesar 2500 N/m 2 dan di panaskan selama 20 menit dengan temperature 37-120 C dengan komposisi materi wafer dari 0,0008 m 3 mold :

a. Komposisi 1. - Kulit jagung = 65 % - Kecambah toge = 25 % - Limbah sawi = 10 % b. Komposisi 2. - Kulit jagung = 25 % - Kecambah toge = 50 % - Limbah sawi = 25 % 2. Pada komposisi 1 moloase yang dicampurkan sebanyak 5 % dari volume cetakan. Dan pada komposisi 2 molase yang di campurkan sebanyak 10 % dari volume cetakan. 3. Sebelum Membuat sebuah wafer pakan ternak bahan yang digunakan akan lebih mudah menjadi homogen (menyatu) apabila dirajah halus dengan ukuran 0,5-1,5 cm atau bias juga dengan opsi digiling kasar. DAFTAR PUSTAKA Jayusmar, E. Trisyulianti dan J. Jacja. 2002. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik wafer ransum dari limbah pertanian suber serat dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Media Peterakan 24 (3): 76-80. Murni, R. Suparjo, Akmal, BL. Ginting. Buku ajar teknologi pemanpaatan limbah untuk pangan. Laboratorium makanan ternak fakultal peternakan universitas jambi. 2008. Furqaanida, N. 2004. Pemanfaatan klobot jagung sebagai substitusi sumber serat ditinjau dari kualitas fisik dan palatabilitas wafer ransum komplit untuk domba. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jayusmar. 2000. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik wafer ransum komplit dari limbah pertanian sumber serat dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syananta, P,. F. Uji sifat fisik wafer limbah sayuran pasar dan Palatabilitasnya pada ternak domba. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. 2009. Zaenab, Andi dan Yuli, Retnani. Wafer Limbah Sayuran Pasar. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta. 2011.

Retnani, Yuli. Basymeleh, Suhail. Herawati, Lidy. Pengaruh Jenis Hijauan Pakan dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Wafer. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 2009. Ningrum, Lestari Dwi. Pengolahan Bahan Pakan Ternak. Artikel. Marpaung, C,. A. Uji Sifat Fisik Dan Evaluasi Kecernaan Biskuit Berbasis Rumput Lapang Dan Limbah Tanaman Jagung Pada Domba. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. 2011. Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Wenny Marthiana, M.T Ir. Duskiardi, M.T