1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis penerbangan khususnya untuk penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. Untuk di Indonesia prospek bisnis penerbangan meningkat dikarenakan target market di tanah air meningkat cukup pesat setiap tahunnya. Salah satu pemain di industri LCC adalah PT Citilink Indonesia (Citilink) yang juga melayani penerbangan point-to-point dengan konsep penerbangan berbiaya murah. Semula Citilink merupakan Strategic Business Unit (SBU) dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia), seiring kompetisi yang kian kuat Garuda Indonesia telah mempersiapkan Citilink sebagai perseroan sendiri. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari wilayah kepulauan yang dipisahkan oleh laut dan jumlah penduduk yang pertumbuhannya sangat signifikan merupakan peluang yang sangat besar bagi industri penerbangan. Penduduk Singapura yang berjumlah 4-5 juta penduduk memiliki penumpang pesawat sekitar 10 juta setiap tahunnya. Australia dengan penduduk 24 juta penduduk tercatat memiliki 70-80 penumpang pesawat terbang. Saat ini Indonesia dengan 240 juta penduduk hanya sekitar 140 juta penumpang setiap tahunnya, yang artinya sama dengan 60% dari jumlah penduduk. Pada awalnya Citilink menggunakan lima pesawat Fokker F28 (65-85 1
2 tempat duduk) yang dimiliki oleh Garuda. Penerbangan perdana dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2001 dengan rute Surabaya - Balikpapan - Tarakan. Dalam perkembangannya, pada Juli 2004 Citilink mengganti pesawat Fokker F28 dengan empat pesawat Boeing B737-300 (148 tempat duduk). Namun pada Januari 2008, Manajemen Garuda Indonesia memutuskan Citilink tidak beroperasi untuk sementara untuk menata ulang kebijakan dan strategi Citilink. Pada tahun 2011 sebagai bagian dari program peremajaan, Citilink akan memperkenalkan empat tambahan pesawat A320-200 dalam layanan, antara Oktober 2011 hingga 2012. Citilink memulai penerbangan komersial dengan Airbus A320 pada 16 September 2011. Pesawat A320-200 yang baru memiliki kapasitas 180 tempat duduk dan menawarkan kenyamanan lebih dengan ruang kabin yang besar bagi penumpang. Momentum ini dimanfaatkan oleh Citilink untuk meningkatkan kepercayaan publik dengan merancang program guna meningkatan jasa dan layanan yang diterjemahkan dalam kegiatan re-branding. Sepanjang sejarahnya Citilink tercatat telah melakukan 3 kali reborn yaitu ditahun 2006, 2009 dan 2011. Hal ini dikarenakan persaingan bisnis penerbangan dan LCC yang semakin kompetitif sehingga Citilink memerlukan dukungan dan komitmen lebih dari Garuda Indonesia. Citilink juga sudah dalam proses realisasi penambahan jumlah armada Airbus A320 hingga empat kali lipat, dari 5 menjadi 20 buah pesawat dari tahun 2012 sampai 2013. Dari sisi total armada, akan ada tambahan 11 pesawat baru di tahun 2012 dan 10 pesawat lagi di tahun 2013. Tahun lalu Citilink memiliki 30 penerbangan dalam sehari, sementara pada akhir tahun Citilink menargetkan menjadi 125 penerbangan dalam sehari.
3 Dari sisi penumpang, tercatat ada 1,6 juta penumpang pada tahun lalu, dimana target Citilink di tahun 2012 adalah 4 juta orang. Pada tanggal 16 Februari 2012, Garuda Indonesia telah mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak dengan RBS Aviation Capital, penyewa pesawat udara terbesar keempat di dunia berdasarkan nilai armada, untuk penyewaan jangka panjang dari empat pesawat udara Airbus A320-200 terbaru yang dikirimkan antara November 2012 dan Februari 2013. Pesawat pertama dari keempat pesawat akan tiba di Jakarta pada November 2012 mendahului pesanan Airbus A320 yang baru yang akan tiba sejak 2014 dan akan termasuk dalam generasi terbaru dari Airbus A320 Neo. Bersamaan dengan penambahan pesawat A320 yang baru Citilink akan menambah frekuensi dan destinasi penerbangan. Dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik, Citilink kembali bangkit dan merancang penyegaran merek dan strategi marketing baru dengan memperkenalkan logo, seragam pramugari dan livery baru di armada pesawatnya dalam rangka menyambut era baru bagi Citilink dengan tema go green. Menggunakan perpaduan warna hijau dan bentuk sayap menyerupai Garuda Indonesia, berasosiasi dengan kualitas yang pelanggan harapkan dari Garuda Indonesia terlihat di logo dan livery Citilink. Peluncuran logo dan livery baru ini diikuti dengan peluncuran secara menyeluruh strategi re-branding Citilink, yang meliputi perubahan interior baru dari pesawat, kantor ticketing baru, seragam baru awak kabin, dan situs website dengan desain baru.
4 Pada bulan April 2012, telah di perkenalkan desain baru seragam Citilink hasil dari kompetisi di sosial media yang diikuti oleh desainer muda berbakat dari seluruh daerah di Indonesia. Dari kompetisi tersebut maka didapatkan 170 rancangan yang berhasil masuk melalui social media, dan setelah dilakukan proses penjurian yang melibatkan tokoh dan desainer terkemuka maka didapatkan hasil rancangan yang digunakan sebagai seragam baru pramugari Citilink. Rancangan seragam baru memiliki tampilan yang cerdas, modern, dan didominasi oleh warna hijau sesuai warna corporate Citilink. Seragam baru pramugari Citilink mulai digunakan bertepatan dengan Hari Kartini. Tanggal 05 Juli 2012 Citilink meresmikan penerimaan sertifikat Air Operation Certificate (AOC) dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sertifikat ini menandai era baru perubahan dalam manajemen Citilink yang sebelumnya berada di bawah manajemen Garuda Indonesia, untuk menjadi manajemen yang dinamis dan mandiri. AOC adalah sertifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan RI bagi perusahaan maskapai yang resmi beroperasi di Indonesia. Selama ini, sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink beroperasi dengan menggunakan AOC milik Garuda Indonesia. Kini dengan memiliki AOC sendiri, Citilink resmi menjadi salah satu maskapai Indonesia yang independent. Peresmian penerimaan AOC ini, merupakan bagian dari serangkaian proses re-branding yang telah dijalankan Citilink sepanjang tahun ini. Strategi pengembangan Citilink ini bertujuan agar partisipasi Citilink dalam jasa transportasi udara untuk segmen penerbangan berbiaya murah dapat segera
5 dicermati masyarakat. Citilink berharap strategi rebranding ini bisa membawa dampak positif bagi tradisi kualitas keselamatan, kenyamanan dan keamanan Garuda Indonesia, khususnya untuk segmen yang dituju. Selain itu pada kesempatan yang sama Citilink juga memperkenalkan logo baru dan tampilan baru pesawat Citilink. Logo baru Citilink menggunakan tiga variasi warna hijau yang diambil dari warna livery pesawat yang memberikan kesan dinamis, segar dan modern. Logo baru juga menandai perubahan dan tampilan baru pada keseluruhan branding Citilink seperti di management office, airport, sales office, travel agent, website, social media, materi promosi dan iklan. Hadirnya logo baru juga merupakan suatu momentum bagi Citilink dalam memperkenalkan wajah baru Citilink. Serta memperlihatkan komitmen manajemen untuk meningkatkan standar dan mutu pelayanannya bagi masyarakat secara lebih luas lagi. Selain itu juga direksi baru Citilink telah dibentuk dan diperkenalkan secara resmi kepada media sebagai pembaruan menyeluruh di dalam internal perusahaan. Secara operasional, Citilink telah mengudara dan beroperasi penuh secara mandiri dengan dua digit nomor identifikasi baru sebagai puncak dari spin off Citilink. Sebagai bukti keberhasilan Citilink dalam komitmennya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Citilink telah meraih beberapa penghargaan antara lain oleh Indonesia Travel and Tourism Foundation untuk kategori Leading Low Cost Airline 2011/2012, kategori Best Overall Marketing Campaign di The Budgies and Travel Awards 2012 dan yang terbaru yaitu penghargan Service To Care Award 2012 untuk Airlines category dari Markplus Insight.
6 Mengingat kondisi Citilink yang sudah beberapakali mati suri dalam bisnisnya maka momentum penting kebangkitan dan keberadaan logo baru, merupakan simbolisasi semangat baru Citilink, perlu dikomunikasikan secara baik kepada khalayaknya. Public Relations perlu meningkatkan brand awareness sehingga tercipta hubungan baik dan dukungan dari publik. Penyusunan strategi Public Relations untuk memperkenalkan logo baru Citilink kepada publik merupakan salah satu tugas Public Relations. Setelah menemukan hal-hal tersebut di lapangan peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi Public Relations yang dilakukan Citilink dalam mempublikasikan logo baru kepada masyarakat sebagai suatu bentuk komitmen Citilink terhadap pelayanan dan mutu perusahaan, sehingga peneliti ingin membahas dalam sebuah judul Strategi Public Relations dalam Mempublikasikan Logo Baru Citilink. Lokasi yang akan dijadikan bahan penelitian adalah kantor Citilink yang beralamat di Gedung Citicon Slipi. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei Januari 2012. I.2. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang, maka muncullah permasalahan yang akan diteliti yaitu sebagai berikut: Bagaimana strategi Public Relations yang akan dilakukan oleh Citilink dalam mempubikasikan logo baru?
7 I.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan yang akan diperoleh setelah penelitian ini dilaksanakan, diantaranya: Mengetahui strategi Public Relations yang akan dilakukan oleh Citilink dalam mempublikasikan logo baru. I.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini tidak dapat lepas dari pengembangan keilmuan komunikasi secara umum, Public Relations secara khusus dan diharapkan memiliki kegunaan praktis di tempat penelitian, bidang usaha atau perusahaan sejenis, praktisi Public Relations atau bahkan ke peneliti selanjutnya. Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) manfaat dari segi keilmuan dan praktikal, yaitu: 1.4.1 Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah: 1. Diharapkan dapat memperkaya kajian-kajian ilmu Public Relations, dari yang telah peneliti dapatkan selama perkuliahan khususnya untuk strategi publikasi. 1.4.2 Manfaat Praktis Sedangkan manfaat praktis dari penelitian yang diharapkan adalah: 1. Menjadi masukan bagi Citilink mengenai strategi publikasi logo baru Citilink
8 2. Membantu perusahaan dan bidang usaha sejenis dalam mengembangkan strategi publikasi yang tepat seperti yang diungkapkan peneliti.