AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TUGAS AKHIR DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG SENAKIN, KOTABARU KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

BAB V PEMBAHASAN. 5.2 Hubungan Tahanan Kemiringan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR HD465 DAN HD785 DI PT BUKIT MAKMUR PADA LOKASI KERJA SEBUKU KALIMANTAN SELATAN

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN UMUM

MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

BAB V PEMBAHASAN. 785 TKPH Site vs TKPH Rating. Gambar 5.1. Grafik TKPH site vs TKPH rating HD-785

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

II. TUJUAN DAN MANFAAT

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daftar isi SNI

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Tambang Batubara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

Oleh: Lukman Yunianto Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No.Hp: ,

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh produsen batubara untuk dapat memenuhi permintaan

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

Artikel Pendidikan 23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

Pengaruh Pembebanan Overload Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

BAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, 30139, Indonesia ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. dengan globalisasi perdagangan dunia. Industri pembuatan Resin sebagai

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang banyak menghasilkan devisa negara. Berdasarkan Coal Country Mine,

BAB III METODE PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB II TINJAUAN UMUM

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.5 November 2017 ISSN

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2012

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Metode Perhitungan Cadangan. Konsep Dasar

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Transkripsi:

I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Arutmin indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT Arutmin mengoperasikan 5 tambang yaitu Senakin, Satui, Mulia, Asam - asam dan Batulicin serta terminal ekspor batubara yang bertaraf Internasional yaitu north pulau laut coal terminal (NPLCT). Untuk mengoperasikan tambang, perusahaan menggunakan jasa kontraktor, yaitu TCI (Thiess Contractor Indonesia) dan BUMA (Bumi Makmur). Di Tambang Senakin, PT Arutmin Indonesia mempercayakan kepada kontraktor TCI 4 lokasi penambangan dan untuk BUMA 2 lokasi penambangan. Salah satu lokasi tambang yang beroperasi adalah Pit 16 yang akan dilakukan penelitian. Pit adalah lokasi penambangan. Untuk mendapatkan batubara, sebelumnya terdapat material lain yang harus dipindahkan yang menutupi batubara, yaitu tanah dan material overburden. Namun pada penelitian ini, hanya material OB yang akan dibahas. Overburden (OB) adalah material berupa tanah, batuan, dan kotoran batubara (parting) yang menutupi batubara. Produksi material OB sangat besar jika dibandingkan batubara, itu dapat dilihat pada SR (Stripping Rasio) yang mencapai 1:9 yang digunakan di Tambang Senakin. SR (Stripping Rasio) adalah rasio volume batubara terhadap volume material OB. Karena produksi yang besar tersebut, maka dibutuhkan alat berat yang mempuyai kapasitas produksi yang besar pula, sehingga konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih besar jika dibandingkan alat berat untuk produksi batubara. Parameter diatas merupakan parameter untuk mencari angka fuel indeks. Fuel Indeks adalah indeks konsumsi bahan bakar yang digunakan terhadap produksi material OB yang dicapai.

I-2 Angka Fuel indeks yang dicari adalah angka fuel indeks pasangan. Berbeda dengan angka fuel indeks saat ini, yang mencakup seluruh alat berat yang ada meskipun hanya alat muat excavator dan alat angkut dumptruck, hanya dilihat dari jenis yang diproduksi atau jenis material yang dipindahkan, meskipun alat berat tersebut berbeda-beda dalam jenis mesin maupun kapasitasnya. Pasangan alat berat adalah satu unit alat muat yang melayani beberapa alat angkut dan dilayani satu unit mining support yaitu grader, wheel dozer dan lampu penerang (lighting lamp). Pada penelitian ini, difokuskan angka fuel indeks pada pasangan alat berat EX 3143 dan EX 3045 yang nantinya angka fuel indeks ini akan dijadikan acuan untuk perusahaan. 1.2 Perumusan masalah Materi yang akan dilakukan penelitian adalah menghitung angka fuel indeks pasangan untuk 2 (dua) pasangan Excavator Hitachi 3600 yang bernomor unit EX 3143 dan EX 3045 dengan pasangan alat angkut Dumptruck Caterpillar 785C dan mining support berupa alat perawat jalan Grader Caterpillar 16H, Wheel Dozer Caterpillar D10R dan Lighting lamp Genset 20 kva. Kemudian, membandingkan angka fuel indeks yang paling minimum yang didapat antara pasangan EX 3143 dan EX 3045. Dari angka fuel indeks itu, kemudian dilakukan analisis besarnya angka fuel indeks pasangan tersebut antara 2 (dua) pasangan EX 3143 dan EX 3045. 1.3 Batasan Masalah dan Asumsi-asumsi Yang Digunakan Untuk mempermudah penelitian tersebut, maka digunakan batasan masalah serta asumsi-asumsi yang digunakan sebagai berikut : Angka fuel indeks yang dicari hanya pada Excavator dengan nomor unit 3143 dan 3045 dengan pasangan alat angkut Dumptruck Caterpillar 785C dan mining support yaitu Grader Caterpillar 16H, Wheel Dozer Caterpillar D10R dan Lighting lamp Genset 20 kva.

I-3 Penelitian hanya difokuskan pada besar produksi OB dan konsumsi bahan bakar oleh alat berat yang diteliti. Hourmeter (HM) alat berat untuk alat angkut dan mining support yang digunakan diasumsikan mengikuti HM Excavator. Pada dasarnya konsumsi bahan bakar untuk RD 785C dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Grade Resistance (GR), Rolling Resistance (RR), Muatan (Payload), Karakteristik mesin, Efisiensi pengendara yang mencakup pemindahan gigi, Kualitas Basting dan lain sebagainya. Namun pada penelitian ini, hanya Grade Resistance (GR) dan Kualitas Blasting yang akan dibahas, karena keterbatasan data dan waktu penelitian yang tersedia. Penelitian hanya dilakukan di Pit 16 (Manggis). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Mencari angka fuel indeks pasangan pada 2 pasangan Excavator Hitachi 3600 dengan nomor unit 3143 dan 3045 serta alat angkut Dumptruck Caterpillar 785C dan mining support yaitu Grader Caterpillar 16H, Wheel Dozer Caterpillar D10R dan Lighting lamp Genset 20 kva. Membandingkan angka fuel indeks antara 2 pasangan alat berat Excavator Hitachi 3600 yaitu nomor unit 3143 dan 3045 yang nantinya untuk dijadikan acuan bagi perusahaan. Analisis penyebab besarnya angka fuel indeks. Faktor-faktor yang dianalisis adalah Grade Resistance dan Kualitas Blasting. 1.5 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah: Angka fuel indeks yang dicari merupakan angka fuel indeks pasangan.

I-4 Angka fuel indeks ini dapat dijadikan referensi atau acuan yang lebih spesifik dibandingkan angka fuel indeks saat ini yang mencakup semua alat berat di Tambang Senakin. 1.6 Waktu dan Tempat Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil waktu dan kesempatan yang dimulai pada tanggal 4 juli 26 agustus 2011, dilaksanakan dari hari senin sampai jumat mulai pukul 07.00 WITA sampai 17.00 WITA. Sedangkan tempat pelaksanaanya yaitu di PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin, Kota Baru, Kalimantan Selatan. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, disusun ke dalam beberapa bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang penulisan, perumusan masalah, batasan masalah dan asumsi-asumsi yang digunakan, tujuan penulisan, manfaat, waktu dan tempat penelitian dan sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori yang mendukung penulisan tugas akhir ini, yaitu proses memindahkan tanah mekanis seperti stripping, dumping, kemudian menjelaskan Fuel Consumption Rate (FCR) Alat Berat, Produksi Material OB, Angka Fuel Indeks dan Analisis Regresi untuk pasangan alat berat EX 3143 dan EX 3045 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini yang dimulai dengan melakukan perencanaan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data dan inteprestasi data, kemudian menentukan jadwal penelitian yang akan dilakukan

I-5 BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan pengumpulan data-data yang dibutuhkan, kemudian data-data yang tersebut diolah ke dalam tabel agar lebih sederhana, melakukan perhitungan angka fuel indeks, analisis penyebab besarnya angka fuel indeks, dan membandingkan kelebihan dan kekurangan angka fuel indeks pasangan dibanding angka fuel indeks secara umum BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dilakukan