ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING
|
|
- Benny Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING Yudhidya Wicaksana, Nuhindro P. Widodo, Suseno Kramadibrata, Ridho K. Wattimena, Fajar Ismail, Batara Nainggolan Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang, FTTM ITB Abstrak Produktifitas penambangan dipengaruhi kinerja alat angkut dan alat muat, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari alat angkut adalah Tahanan Gulir atau Rolling Resistance (RR). Koefisien tahanan gulir atau Coeffisien of Rolling Resistance (CRR) adalah besarnya tahanan gulir yang bekerja dibagi beban normal kendaraan. Pengukuran nilai CRR dilakukan di skala lapangan dengan menggunakan alat angkut dump truck bermuatan total 5-15 ton dengan material jalan batugamping. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah berat total muatan, tekanan pemompaan ban, dan kecepatan penarikan. Dari hasil pengujian didapatkan nilai CRR untuk material batugamping dengan jenis ban dump truck tipe bias. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditunjukkan bahwa kenaikan berat muatan dan kecepatan penarikan akan meningkatkan nilai CRR, sedangkan kenaikan tekanan pemompaan akan menurunkan nilai CRR. Untuk memperoleh hubungan empirik antara antara nilai CRR yang dihasilkan dengan parameter terkait maka dilakukan analisis dimensi. Kata kunci: rolling resistance, coefficient rolling resistance, batugamping 1. Pendahuluan Salah satu aktivitas yang dilakukan pada tambang terbuka atau bawah tanah di antaranya adalah kegiatan pemindahan tanah mekanis yang meliputi pekerjaan penggalian, pemuatan, pengangkutan tanah atau batuan. Alat muat pada kegiatan pemindahan tanah mekanis, kinerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah tahanan gulir (RR, Rolling Resistance), tahanan kemiringan (GR, Grade Resistance), koefisien traksi, rimpull, percepatan, ketinggian dari permukaan laut, dan keahlian operator. Di antara faktor-faktor tersebut, yang bersifat spesifik untuk setiap kondisi ban dan jalan adalah tahanan gulir karena merupakan interaksi antara ban dan permukaan jalan. Halaman 1 dari 8
2 Prodjosumarto (1996) menyatakan bahwa tahanan gulir dapat didefinisikan sebagai jumlah segala gaya-gaya luar yang berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang berjalan di atas jalur jalan atau permukaan tanah. Wong (1993) menyebutkan bahwa tahanan gulir pada pemukaan jalan yang keras disebabkan terutama oleh adanya defleksi rangka ban pada saat ban berputar. Karena sifatnya yang berlawanan dengan arah gerak ban maka semakin besar nilai tahanan gulir maka diperlukan gaya yang lebih besar untuk mengatasi tahanan gulir tersebut. Gaya Tarik Ft Ra Rg = W s i n θ Tahanan Aerodinamis Tahanan Kemiringan Ftl c 2 Winch Machine Rr θ Rr Rolling resistance Ft LC W cos θ W θ Gambar 1. Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya yaitu Kramadibrata dkk. (2002) dan Widodo dkk. (2009) dimana pada penelitian tersebut didapatkan nilai koefisien tahanan gulir (CRR, Coefisien of Rolling Resistance) pada berbagai variasi variabel, seperti: variasi beban, jenis landasan, kemiringan, dan tekanan ban. Widodo dkk. (2009) melakukan penelitian pada jalan angkut di tambang terbuka batubara hingga beban maksimum 1 ton dengan berbagai variasi jenis ban, kemiringan jalan dan tekanan ban. Penelitian ini merupakan salah satu tahap persiapan untuk penelitian di jalan angkut tambang batubara dengan skala yang lebih besar (mencapai 40 ton beban maksimum). Penelitian ini dilakukan pada jalan angkut dengan material batugamping di lokasi tambang kuari yang berlokasi di Desa Citatah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Beban maksimum pada jalan dengan material batugamping mencapai 15 ton. 2. Batasan penelitian Penelitian dilakukan untuk mencari nilai koefisien tahanan gulir pada berbagai kondisi parameter. Adapun batasan-batasan masalah penelitian ini, yaitu: Halaman 2 dari 8
3 Penelitian dilakukan di tambang batugamping di Desa Citatah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Alat angkut yang digunakan adalah dump truck bermuatan maksimal 15 ton yang ditarik oleh dump truck lainnya yang bermuatan lebih besar. Berat muatan dump truck bervariasi mulai muatan total 5 ton, 10 ton, dan 15 ton. Ban yang digunakan adalah ban dump truck dengan jenis ban bias dengan diameter 94 cm dan lebar ban 19 cm dengan variasi tekanan ban 140 Psi (772,18 kpa) dan 112 Psi (965,23 kpa). 3. Uji Lapangan 3.1. Kondisi Jalan Pada Lokasi Pengujian Pengujian tahanan gulir dilakukan pada jalan tambang batugamping di lokasi perbukitan. Material pembentuk jalan adalah material batugamping yang diasumsikan relatif homogen tanpa adanya sisipan material lainnya. Pada jalan yang digunakan untuk penelitian, lapisan atasnya terdapat lapisan tipis debu dan kerikil-kerikil kecil. Profil kemiringan jalan terbagi menjadi tiga segment besar, yaitu kemiringan 0% dengan panjang ± 6 m, kemiringan 4% dengan panjang ± 80 m, dan 10% dengan panjang ± 14 m. Penelitian dilakukan pada segment jalan dengan kemiringan 4% karena jalan dengan kemiringan 4% lebih panjang daripada jalan pada kemiringan 0% dan 10%. (lihat Gambar 2). Beda elevasi titik awal dan titik akhir pengujian adalah 1,4 m. Grade 10 % Titik akhir Grade 4 % Grade 0 % Titik start 14 m 80 m 6 m Gambar 2. Penampang memanjang jalan tambang pada daerah pengujian 3.2. Pengambilan data Pengujian di lapangan menggunakan peralatan berupa dump truck bermuatan 5-15 ton sebagai dump truck yang ditarik dan truck bermuatan maksimal 25 ton sebagai kendaraan penarik. Penggunaan truck yang berbeda muatan ini dimaksudkan agar truck yang bermuatan lebih besar kuat menarik truck yang lebih kecil. Dump truck yang berada di depan menarik dump truck di belakang dengan menggunakan sambungan besi Halaman 3 dari 8
4 yang telah dimodifikasi sehingga pada sambungan tersebut dapat ditempatkan load cell tekan. Fungsi load cell tekan ini menggantikan fungsi dari load cell tarik yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Alasan pemilihan load cell tekan adalah karena load cell tekan memiliki nilai tekanan yang lebih besar daripada load cell tarik, sehingga load cell tekan dapat mengakomodir penelitian pada skala lapangan yang menggunakan dump truck berukuran besar. Gambaran sistematik pengambilan data di lapangan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Pengambilan data di lapangan 3.3. Hasil dan analisis Gambar 4.a merupakan hubungan koefisien tahanan gulir terhadap berat pada berbagai kecepatan dan tekanan pemompaan untuk kemiringan 4%. Secara umum, Gambar 4.a menunjukan bahwa semakin besar muatan total yang bekerja, maka nilai koefisien tahanan gulir yang bekerja semakin besar, kecenderungan ini diakibatkan semakin besar muatan yang bekerja maka semakin besar deformasi dan defleksi rangka ban pada lintasan sehingga deformasi dan gesekan antara ban dengan jalan semakin besar, yang akan menyebabkan gaya tarik yang diperlukan untuk menarik dump truck semakin besar dan meningkatkan koefisien tahanan gulir Gambar 4.b merupakan hubungan koefisien tahanan gulir terhadap tekanan ban pada kecepatan 10 km/jam, 15 km/jam, dan 20 km/jam serta variasi berat total untuk kemiringan 4%. Gambar 4.b menunjukkan kecenderungan bahwa semakin besar tekanan pemompaaan yang Halaman 4 dari 8
5 diberikan maka nilai koefisien tahanan gulir yang dihasilkan semakin kecil. Untuk kondisi kemiringan 4% nilai CRR yang dihasilkan akan turun seiring dengan kenaikan tekanan pemompaan ban mengikuti persamaan linear. Penurunan nilai kemiringan CRR akan jelas terlihat untuk kondisi berat total muatan 150 kn dengan kecepatan penarikan 20 km/jam, hal ini dikarenakan laju penetrasi dan deformasi yang diakibatkan tekanan pemompaan ban lebih kecil dibandingkan daya dukung tanah untuk mengatasi tekanan ban dan rangkanya. Pemberian berat muatan yang besar harus diimbangi dengan pemberian tekanan pemompaan yang optimum untuk meneruskan beban vertikal ke permukaan kontak antara ban dengan tanah. Pada beban 50 kn dengan kecepatan penarikan 10 km/jam penambahan tekanan pemompaan ban memberikan pengaruh terhadap penurunan CRR relatif kecil hal ini dikarenakan beban muatan yang bekerja ringan. Pada Gambar 4.c terlihat kenaikan nilai koefisien tahanan gulir untuk kecepatan 10 km/jam, 15 km/jam, dan 20 km/jam. Menurut Wong (1993), semakin besar kecepatan yang bekerja pada kendaraan maka semakin besar deformasi yang terjadi pada ban dan lintasan, dan semakin besar getaran pada struktur ban. Gambar 4.a menunjukan kurva koefisien tahanan gulir untuk tekanan pemompaan yang sama, CRR pada kecepatan 20 km/jam berada diatas kurva CRR dengan kecepatan 15 km/jam dan 10 km/jam, kenaikan CRR seiring dengan kenaikan kecepatan karena pada kecepatan rendah gaya yang digunakan stabil dan tidak terjadi kenaikan percepatan yang cepat, pada kecepatan tinggi terjadi kenaikan percepatan yang tiba-tiba sehingga saat terjadi kenaikan kecepatan tersebut akan terjadi kenaikan gaya secara tiba-tiba. Gambar 4.c ini sesuai dengan teori Wong (1993) Pengujian tahanan gulir adalah pengujian yang mengacu pada gaya yang terjadi akibat adanya kontak antara ban dan material jalan. Karena itu luas kontak yang terjadi perlu dianalisis karena sangat berpengaruh terhadap gesekan yang terjadi. Luas kontak yang diukur saat pengujian dihubungkan dengan berat total muatan yang bekerja dan tekanan pemompaan yang diberikan. Gambar 4.d menunjukkan hubungan antara penambahan beban dengan luas kontak antara ban dan material jalan. Ketika dilakukan penambahan beban, maka terjadi penambahan tekanan pada permukaan material sehingga menyebabkan defleksi pada ban. Karena adanya defleksi ini maka luas kontak yang terjadi akan semakin bertambah besar. Parameter yang dihasilkan akibat hubungan antara ban dan material jalan tidak hanya pada luas kontak yang dihasilkan, tetapi juga benaman dan Halaman 5 dari 8
6 penetrasi ban yang diakibatkan tekanan kendaraan. Pada penelitian ini tidak dilakukan analisis terhadap benaman dan penetrasi karena perbedaan benaman yang dihasilkan relatif kecil, dan pengujian tahanan gulir dilakukan berulang kali, sehingga tinggi benaman yang dihasilkan kurang baik. Pada Gambar 4.e menunjukan kecenderungan semakin besar tekanan pemompaan yang diberikan akan memberikan luas kontak yang dihasilkan semakin kecil. Luas kontak yang dihasilkan menunjukan deformasi yang dihasilkan antara ban dengan material lintasan. Pada penelitian ini, pemberian tekanan pemompaan semakin besar menyebabkan deformasi yang terjadi semakin kecil. Untuk berat muatan semakin besar diperlukan tekanan pemompaan optimum untuk mengimbangi tekanan yang dihasilkan oleh ban. (a) (b) Halaman 6 dari 8
7 (c) (d) (e) Gambar 4. (a) Hubungan CRR terhadap berat pada berbagai kecepatan dan tekanan pemompaan; (b) Hubungan CRR terhadap tekanan pemompaan ban pada berbagai kecepatan dan berat total; (c) Hubungan CRR terhadap kecepatan penarikan pada berbagai tekanan ban dan berat total; (d) Hubungan penambahan beban terhadap luas kontak; (e) Hubungan penambahan tekanan ban terhadap luas kontak 4. Analisa dimensi Penelitian di lapangan menghasilkan variabel-variabel yang dapat digunakan untuk analisis dimensi. Variabel yang dianalisis ada 6 buah Halaman 7 dari 8
8 (n=6) yang ditunjukkan dalam Tabel IV.11. Variabel variabel tersebut adalah berat total muatan (W), tahanan gulir (RR), tekanan pemompaan ban (P), kecepatan (v), luas kontak (A), dan diameter ban (d). Tabel 1. Parameter dimensi yang bekerja Parameter Simbol Unit Dimensi Berat W kg.m/s 2 MLT -2 Tahanan Gulir RR kg.m/s 2 MLT -2 Tekanan Ban P kg/m.s 2 ML -1 T -2 Kecepatan v m/s 1 MT -1 Luas Kontak A m 2 L 2 Diameter ban d m L Dengan menggunakan teorema Buckingham, maka persamaan tahanan gulir adalah: RR = W 5. Kesimpulan Dari hasil uji lapangan didapatkan nilai CRR bernilai antara 0,016 0,031 dengan nilai rata-rata 0,021. Parameter yang digunakan adalah jenis ban dump truck bermuatan maksimal 15 ton adalah ban bias, material lintasan adalah batugamping, kecepatan penarikan 10 km/jam, 15 km/jam, dan 20 km/jam, tekanan pemompaan yang digunakan 112 psi dan 140 psi, beban 50 kn, 100 kn, dan 150 kn dan kemiringan lintasan 4%. Berdasarkan hasil analisis dimensi maka nilai tahanan gulir pada kondisi material jalan batugamping dapat dituliskan sebagai berikut: RR = W Daftar pustaka RR = Rolling Resistance atau Tahanan Gulir P = Tekanan Pemompaan Ban (kpa) A = Luas Kontak Ban dengan Jalan (m 2 ) W = Beban Total Kendaraan (kn) 1. Komandi, G., An Evaluation of the Concept of Rolling Resistance, Journal of Terramechanics, Kramadibrata, S, dkk., Analysis of Rolling Resistance Coefficient of Dried Silt and Wet Silt at Laboratory Scale, Mine Planning and Equipment Selection (MPES), Kramadibrata, S., The Use of Dimensional Analysis, Department of Mining Engineering ITB, Bandung, Prodjosumarto, P., Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, Bandung, Widodo, N.P., Wicaksana, Y., Wattimena, R.K., A Preliminary Field-Study to Determine Rolling Resistance Surface Coal Mines, Faculty of Mining and Petroleum Engineering, Bandung Institut of Technology, Wong, Theory of Ground Vehicles, 2 nd Edition, John Wiley and Sons, Inc, New York, 1993 Halaman 8 dari 8
STUDI PENENTUAN TAHANAN GULIR PADA BEBERAPA MATERIAL JALAN UNTUK OPERASI ALAT ANGKUT DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA
PROSIDING TPT XVIII & Kongres VII PERHAPI 2009 STUDI PENENTUAN TAHANAN GULIR PADA BEBERAPA MATERIAL JALAN UNTUK OPERASI ALAT ANGKUT DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA Yudhidya Wicaksana 1, Nuhindro Priagung Widodo
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)
BAB III TEORI DASAR 3.1. Penggunaan Bahan Bakar pada Mesin Kendaraan 3.1.1 Sistem Penggerak Daya mesin dan gigi pengoperasian merupakan faktor utama yang menentukan besar tenaga yang tersedia untuk drawbar
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PERHITUNGAN
BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN 4.1. Data Situasi Lapangan Pada kegiatan penambangan material lapisan batuan penutup, prioritas pekerjaan berada pada daerah utara pit Tanah Putih (lihat Gambar 4.1). N LP 1
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.2 Hubungan Tahanan Kemiringan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Besar Kemiringan Jalan pada Jalur Angkut Dari beberapa jalur angkut yang diamati, terdapat kemiringan jalan yang bervariasi sehingga akan mempengaruhi nilai tahanan kemiringan yang
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Kinerja Ban Dump Truck Pada Pengangkutan di Tambang Lempung-pasiran PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup Kabupaten
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Pengaruh Kemiringan Jalan dan Jarak Angkut terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Fuel Ratio pada Kegiatan Penambangan Batuan Andesit di PT Gunung Sampurna
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION
KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION I G N P Tenaya dan I Ketut Adi Atmika Staf pengajar PST. Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana ABSTRAK
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-23 Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6 Muhamad Johan Putra Prasetya dan I Nyoman
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
JGP (Jurnal Geologi Pertambangan 12 KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Akhmad Rifandy 1 dan Hefni
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI 780.000 TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG
Lebih terperinciOleh : Andi Yulanda NRP Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP
Oleh : Andi Yulanda NRP. 2103 100 054 Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP. 19480220 197603 1 001 1 Latar Belakang Kentang jenis sayuran yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR HD465 DAN HD785 DI PT BUKIT MAKMUR PADA LOKASI KERJA SEBUKU KALIMANTAN SELATAN
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR HD465 DAN HD785 DI PT BUKIT MAKMUR PADA LOKASI KERJA SEBUKU KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Teknik dari Institut
Lebih terperinciANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS A r m e d y NRP : 9021048 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
Lebih terperinciIV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT
IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT A. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang secara langsungdapat mempengaruhi hasil
Lebih terperinciArtikel Pendidikan 23
Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram
Lebih terperinciUSULAN JUDUL. tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan. 1. Rancangan Jalan Tambang Pada PT INCO Tbk, Sorowako
USULAN JUDUL Kepada Yth Bapak Ketua Jurusan Teknik Petambangan Di,- Makassar Dengan Hormat, Dengan ini saya sampaikan kepada Bapak bahwa kiranya dengan tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan
Lebih terperinciKUANTIFIKASI PENGARUH TAHANAN KEMIRINGAN DAN KECEPATAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR HD785-5 DI SITE PT INCO SOROWAKO
KUANTIFIKASI PENGARUH TAHANAN KEMIRINGAN DAN KECEPATAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR HD785-5 DI SITE PT INCO SOROWAKO TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3 Ruang
Lebih terperinciPERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR Dosen : Runi Asmaranto (runi_asmaranto@ub.ac.id) Secara umum perkerasan jalan harus cukup kuat untuk memenuhi dua syarat, yaitu : (a) Secara
Lebih terperinciEVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 57-61 EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM Achmad 1*, Agus Triantoro 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Makmur Mandiri Utama (PT BUMA) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang memiliki kerjasama operasional pertambangan dengan PT Bahari Cakrawala
Lebih terperinciANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA Disusun oleh Yonathan A. Kapugu (2106100019) Dosen pembimbing Prof. Ir. IN Sutantra, M.Sc.,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Ban Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang krusial karena bersentuhan langsung dengan jalan, sekaligus sebagai output terakhir dari tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
Lebih terperinciDATAR PUSTAKA 1. Ashby, Michael., Materials Selection in Mechanical Design: Third Edition. Butterworth Heinemann, Oxford. 2005. 2. Budiarko, Andriadi, "Pengembangan Desain dan Material Komposit Partikulat
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR FOTO...ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1
Lebih terperinciKONSTRUKSI JALAN ANGKUT
KONSTRUKSI JALAN ANGKUT Tujuan utama perkerasan jalan angkut adalah untuk membangun dasar jalan yang mampu menahan beban pada poros roda yang diteruskan melalui lapisan fondasi, sehingga tidak melampaui
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG
Analisis Pengaruh Tekanan Dan Beban Pada Ban ANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG Budi Setiyana* Departemen Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT
KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. YUSTIKA UTAMA ENERGI KALIMANTAN TIMUR Oleh: Efigenia
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN
ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANA LANGGENG PURNOMO D200 08 0129 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciOPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT
OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT. PUTERA BARAMITRA BATULICIN KALIMANTAN SELATAN Oleh Riezki Andaru Munthoha (112070049)
Lebih terperinciRICARD. Pembimbing : V. HARTANTO, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK
TINJAUAN PEMENUHAN WAKTU PENGADAAN MATERIAL PEKERJAAN BASE COURSE DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI ALAT LOADER DAN DUMP TRUCK PADA JALAN ARTERI PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAYANG PASUPATI BANDUNG RICARD NRP
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciPERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT
PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT Adip Mustofa 2*, Jaka Guruh Wicaksono 1, Nurhakim 2, Afriko 3, Sari Melati 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN
25 Juni 2012 ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN. (LOKASI: DESA GOSARI KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciPENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR
PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Abstrak Oleh : James Wilson Siahaan Prodi Teknik Pertambangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciSimulasi Keruntuhan Lereng Akibat Percepatan Sentrifugal dengan Pemodelan Fisik
Simulasi Keruntuhan Lereng Akibat Percepatan Sentrifugal dengan Pemodelan Fisik Simulation of Slope Failure Due To Centrifugal Acceleration By Using Physical Modeling Yudhidya WICAKSANA 1, Suseno KRAMADIBRATA
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA
TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA
EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA Dahni 1*, Uyu Saismana 2, Romla Noor Hakim 2, Andre 3 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Power Loss Power loss adalah hilangnya daya yang diakibatkan kesalahan pengemudi dalam melakukan pemindahan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan putaran mesin seharusnya, sehingga
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengukuran Titik Berat Unit Transplanter Pengukuran dilakukan di bengkel departemen Teknik Pertanian IPB. Implemen asli dari transplanter dilepas, kemudian diukur bobotnya.
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO
www.designfreebies.org PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN 130-150 kn Latar Belakang Kestabilan batuan Tolok ukur keselamatan kerja di pertambangan bawah tanah Perencanaan
Lebih terperinciSoal :Stabilitas Benda Terapung
TUGAS 3 Soal :Stabilitas Benda Terapung 1. Batu di udara mempunyai berat 500 N, sedang beratnya di dalam air adalah 300 N. Hitung volume dan rapat relatif batu itu. 2. Balok segi empat dengan ukuran 75
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan
Lebih terperinciRencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh 1 Adnannst,
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA Saipul Rahman 1*, Uyu Saismana 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4
E7 Analisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4 M. Anggi Siregar dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPemodelan Fisik Kelongsoran Lereng Akibat Percepatan Sentrifugal dengan Beberapa Skenario Kandungan Air
Pemodelan Fisik Kelongsoran Lereng Akibat Percepatan Sentrifugal dengan Beberapa Skenario Kandungan Air (A Laboratory Scale of Physical Modeling of Slope Failure Generated by Centrifugal Acceleration with
Lebih terperinciStudi Analisis Airtanah Pada Confined Aquifer, Unconfined Aquifer dan Half-Confined Aquifer
Studi Analisis Airtanah Pada Confined Aquifer, Unconfined Aquifer dan Half-Confined Aquifer Hertalina Kilay 1,a) dan Acep Purqon 2,b) 1 Program Studi Magister Sains Komputasi, Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciKAJIAN NILAI MODULUS REAKSI SUBGRADE DAN NILAI CBR BERDASARKAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM
KAJIAN NILAI MODULUS REAKSI SUBGRADE DAN NILAI CBR BERDASARKAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM Yosua Christandy, Novan Dwi Pranantya, Ir. Yohanes Yuli Mulyanto, MT., Ir. Budi Setiadi, MT. Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciTAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH
TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Gambar dari Rear Tipper Vessel [9]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perkenalan Perkembangan dunia transportasi telah menjadi salah satu sorotan utama masyarakat dunia pada dewasa ini. Untuk mendukung keterlanjutan akan perkembangan tersebut, dibutuhkan
Lebih terperinciPerancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem
Perancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem L u b i Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Abstrak Kendaraan adalah merupakan salah satu media atau sarana
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Pengaruh Grade Resistance dan Rolling Resistance terhadap Produktivitas Pengangkutan Overburden di PT. Timah (Persero), Tbk Kecamatan Pemali, Kabupaten
Lebih terperinciREKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
REKAYASA JALAN REL Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik pergerakan lokomotif Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan gaya tarik lokomotif dengan kelandaian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK
98 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan analisis terhadap lereng, pada kondisi MAT yang sama, nilai FK cenderung menurun seiring dengan semakin dalam dan terjalnya lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih
Lebih terperinciPRESSUREMETER TEST (PMT)
PRESSUREMETER TEST (PMT) Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan
Lebih terperinciANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP
ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP Studi Kasus: Rekonstruksi Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Jl.
Lebih terperinciPREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume
PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi
Lebih terperinciSoal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-S
(Oct 5, 01) Soal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-S Suatu tikungan mempunyai data dasar sbb: Kecepatan Rencana (V R ) : 40 km/jam Kemiringan melintang maksimum (e max ) : 10 % Kemiringan melintang
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain
BAB III DASAR TEORI.1 Penggunaan Bahan Bakar Pada Mesin Kendaraan.1.1 Sistem Penggerak (Propulsion System) Daya mesin (engine horsepower) dan operating gear merupakan faktor utama yang menentukan besar
Lebih terperinciOPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR
OPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR Budi Setiyana 1) Abstrak Drag Chain Conveyor (DCC) adalah salah satu jenis alat transport untuk memindahkan material baik powder maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah, maka peranan sebuah jalan sangat penting sebagai prasarana perhubungan darat terutama untuk kesinambungan distribusi
Lebih terperinciDAYA DUKUNG TANAH UNTUK DISPOSAL DI TAMBANG BATUABARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA ABSTRAK
DAYA DUKUNG TANAH UNTUK DISPOSAL DI TAMBANG BATUABARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Tati Andriani 1, Zufialdi Zakaria 1, Dicky Muslim 1, Agus Wiramsya Oscar 1 1 Fakultas
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Arutmin indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT Arutmin mengoperasikan 5 tambang yaitu Senakin,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab vii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 1 1.3 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciProdi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penjadwalan Tambang (Mine Scheduling) untuk Mencapai Target Produksi Batubara 25.000 Ton/Bulan di PT Milagro Indonesia Mining Desa Bukit Merdeka Kecamatan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN DAN GAMBAR
digilib.uns.ac.id BAB III PEMBUATAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Pembuatan Troli Bermesin ini: Flowchart pembuatan troli bermesin ditunjukan pada Gambar 3.1 dibawah Mulai Pengamatan dan pengumpulan data Perencanaan
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUKURAN VISKOSITAS Viskositas merupakan nilai kekentalan suatu fluida. Fluida yang kental menandakan nilai viskositas yang tinggi. Nilai viskositas ini berbanding terbalik
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE
EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE CAT 385 DAN CAT 345 TERHADAP PRODUKSI PENAMBANGAN SAKELOLA PAKET 09-218 BANKO BARAT TAHUN 2013 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK THE EVALUATION OF BACKHOE EXCAVATOR CAT 385
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperincib. Gaya-gaya batang yang terjadi pada struktur rangka
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil komparasi beberapa model struktur rangka batang atap baja, dengan mengabaikan berat pelat buhul dan berat sambungan baut, dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017
PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Alat angkut yang umum digunakan adalah dump truck. Produktivitas dump truck sangat
Lebih terperinciJalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, 30139, Indonesia ABSTRAK
EVALUASI TINGKAT KEAUSAN MATA GARU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGGARUAN BULLDOZER D9R DALAM PROSES PENGGALIAN OVERBURDEN TAMBANG BATUBARA DI PT. MUARA ALAM SEJAHTERA (MAS) EVALUATION OF WEATHERING GRADE OF
Lebih terperinci4.1. Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data-data yang diperlukan sebagai bahan penulis untuk melakukan analisa untuk melakukan analisa sesuai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat
BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang alur kegiatan analisa pengadaan alat berat di terminal curah batubara. Diagram alir kegiatan dapat dilihat pada gambar 3.1. START
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Sekayan Kalimantan Timur bagian utara merupakan daerah yang memiliki tanah dasar lunak lempung kelanauan. Ketebalan tanah lunaknya dapat mencapai 15
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR
ABSTRAK Ban merupakan komponen penting dalam suatu sistem pengangkutan tambang khususnya alat angkut. Sebagai komponen yang langsung bersinggungan dengan jalan yang kondisinya bervariasi, ban berisiko
Lebih terperinciPEMODELAN PEREMBESAN AIR DALAM TANAH
PEMODELAN PEREMBESAN AIR DALAM TANAH Muhammad Hamzah, S. 1,3, Djoko, S. 1, Wahyudi, W.P. 1, Budi, S. 2 1. Department Geophysics Engineering ITB 2. Department Mining Engineering ITB 3. Physics Department,
Lebih terperinciSTUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN
STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Ramadhani Febrian Malta 1, Nurhakim 2, Riswan 2, Basri 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum
Lebih terperinciJl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT
EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 240.000 BCM / BULAN DI SITE PROJECT MAS LAHAT PT. ULIMA NITRA SUMATERA SELATAN TECHNICAL EVALUATION OF GEOMETRIC OVERBURDEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan terbuka di Kalimantan Timur Indonesia yang resmi berdiri pada tanggal 5 April
Lebih terperinciSoal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-C-S
(Oct 4, 01) Soal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-C-S Suatu tikungan mempunyai data dasar sbb: Kecepatan Rencana (V R ) : 40 km/jam Kemiringan melintang maksimum (e max ) : 10 % Kemiringan melintang
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Batubara menuju Stockpile Block B pada Penambangan Batubara di PT Minemex Indonesia, Desa Talang Serdang Kecamatan
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA 34+350 31+100, DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU Kabupaten Jombang - Jawa timur Mahasiswa 1 Muhammad Nur Alamsyah 3108.030.005 Dosen Pembimbing Ir.
Lebih terperinciTERHADAP RANCANGAN PUSH BACK
PENGARUH LOSSES TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK 3 BULAN DI FRONT SUWOTA SITE TANJUNGBULI PT. ANEKA TAMBANG UBP NIKEL MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Oleh : Recky Fernando L. Tobing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA PERENCANAAN MEKANISTIK EMPIRIS OVERLAY PERKERASAN LENTUR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA PERENCANAAN MEKANISTIK EMPIRIS OVERLAY PERKERASAN LENTUR 1.1 Umum Overlay merupakan lapis perkerasan tambahan yang dipasang di ataskonstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan meningkatkan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk
MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk TRANSPORTATION MODEL OF COAL HAULING TO DUMPING LOCATION
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bagian-bagian Utama Pada Truck Crane a) Kabin Operator Seperti yang telah kita ketahui pada crane jenis ini memiliki dua buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN 4.1 Pemilihan Tipe Dinding Penahan Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menganalisis dinding penahan tipe gravitasi yang terbuat dari beton yang
Lebih terperinciDESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3
DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3 Penambangan dengan sistem tambang terbuka menyebabkan adanya perubahan rona/bentuk dari suatu daerah yang akan ditambang menjadi sebuah front penambangan Setelah penambangan
Lebih terperinciTATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN
TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION
OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION Willyanto Anggono 1), Felix Budimihardjo 2), Tubagus Putra Wijaya 3) Mechanical Engineering Department, Petra
Lebih terperinci