PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

Tahun mulai kegiatan* Lokasi TBT 1, KHDTK

Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

SINTESA RPI RPI - 10 BIOTEKNOLOGI HUTAN DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

Peluang dan Tantangan bagi Pemilik Sumber Benih Bersertifikat (Pasca Ditetapkannya SK.707/Menhut-II/2013)

Oleh : Mohammad Na iem. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Bogor, Januari 2016

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL JAKARTA

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME

PENYIAPAN BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN BERKUALITAS 1

di Indonesia Landasan Hukum Program Pengembangan Sumber Benih

KEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN. Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan

KODEFIKASI RPI 9. Pemuliaan Tanaman Hutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPILASI HASIL IDENTIFIKASI RESIKO UPT BADAN LITBANG. Bogor, 16 Desember 2014 PROGRESS

RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN

KEBUTUHAN BENIH DAN PERMASALAHANNYA DI IUPHHHK

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH)

17/09/2014. Rencana Kerja Sekretariat Badan Litbang Kehutanan. Disampaikan pada Pembahasan Renja 2015 Tanggal 17 September 2014

PROFIL KERJASAMA BADAN LITBANG KEHUTANAN

MENTERI, KEHUTANAN REPUBLIK INDONESTA.

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN SUMBER BENIH 30 JUNI 2011 PERAN SUMBER BENIH UNGGUL DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PENANAMAN SATU MILYAR POHON

TEKNIK PENUNJUKAN DAN PEMBANGUNAN SUMBER BENIH. Dr. Ir. Budi Leksono, M.P.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan species tumbuhan endemik Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT)

Buku Statistik BLI 4/11/2016

BAB I PENDAHULUAN. kering tidak lebih dari 6 bulan (Harwood et al., 1997). E. pellita memiliki

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

Teknik silvikultur intensif di hutan alam bekas tebangan. Dampak penerapan sistem silvikultur terhadap perubahan lingkungan Hutan Alam Produksi

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang

GUNUNG BATU, 13 OKTOBER 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tanaman Hutan. Perbenihan.

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL BENIH UNGGUL UNTUK HUTAN TANAMAN, RESTORASI EKOSISTEM DAN ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM YOGYAKARTA, NOPEMBER 2014

Ulfah J. Siregar Irdika Mansur

PROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

- Perencanaan dan Penyusunan Program

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 3/Menhut-II/2012

RPI 4. DAFTAR ISI KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS F O R D A

STRUKTUR ORGANISASI BPTPTH

Oleh: Hamdan AA Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

KOMISI I (HUTAN TANAMAN) NO JUDUL PENULIS INSTANSI KETERANGAN 1 BENIH UNGGUL KEMENYAN TOBA (Styrax sumatrana): EKSPLORASI DAN PENGUJIAN BENIH.

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013

LAPORAN TAHUNAN 2013

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan

Landasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

INDIKASI KERUGIAN NEGARA AKIBAT DEFORESTASI HUTAN. Tim Penulis: Egi Primayogha Firdaus Ilyas Siti Juliantari Rachman

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

PEMBANGUNAN KEBUN BIBIT RAKYAT TH 2011

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH) HUTAN PENELITIAN PARUNGPANJANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PROGRAM & RPI LINGKUP PUSPROHUT

UPAYA MEMPERLUAS KAWASAN EKONOMIS CENDANA DINUSA TENGGARA TIMUR

RPI 1. KONSERVASI DAN REHABILITASI KAWASAN HUTAN DAN LAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

20/06/2014. A. RPI B. Renja 2015 C. Pengembangan D. Isu Strategis dan lain-lain

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.

IDENTIFIKASI SUMBER EMISI SEKTOR KEHUTANAN KEBAKARAN HUTAN PENEBANGAN POHON PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (LEGAL DAN ILLEGAL)

-1 DUA,.( KESATU. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN BENIH TANAMAN HUTAN

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG DAN INOVASI PADA EVALUASI KINERJA 2015 RENSTRA BADAN LITBANG INOVASI

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 65/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN

RESUME VLK RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DALAM RANGKA SERTIFIKASI LEGALITAS KAYU PT NUSANTARA BERAU COAL

LATAR BELAKANG JATI PURWOBINANGUN 5/13/2016

Renstra kementrian Kehutanan

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN PENYERAPAN DAN/ATAU PENYIMPANAN KARBON PADA HUTAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUTIR-BUTIR BAHAN RUMUSAN RAKORNIS 2014 KOMISI PUSPROHUT

RPI 8: PENGELOLAAN HHBK

RPI dan RENJA 2015 Litbang Teknologi Pengolahan Hasil Hutan untuk Peningkatan Daya Saing Produk Kayu dan Bukan Kayu

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

A. PERKEMBANGAN IUPHHK-HA. 1. Jumlah HPH/IUPHHK-HA per Bulan Desember 2008 sebanyak 312 unit dengan luas ha.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR: 31 TAHUN 2000 T E N T A N G PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEHUTANAN PETA PENETAPAN WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SINTESA RPI: AGROFORESTRY. Koordinator: Encep Rachman

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 1/Menhut-II/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.72/Menhut-II/2009

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN BURU DAN PERBURUAN. Oleh: Bambang Dahono Adji Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Jakarta, 18 September 2014

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

Transkripsi:

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH 2010-2014

PROGRAM Prgram Kementerian Kehutanan: Penanaman Satu Milyar Phn Prgram Badan Litbang Kehutanan: Pembangunan Sumber Benih Jenis Unggulan Lkal di Setiap UPT Balitbanghut Strategi Kegiatan Sumber Benih: - Jangka Waktu : 1-15 tahun (pendek, menengah, panjang) - Target Jenis : 3 jenis unggulan setempat setiap UPT 1 jenis yang perlu diknservasi - Metde : Penunjukan (jangka pendek) dan Pembangunan (jangka panjang)

KLASIFIKASI SUMBER BENIH P E N U N J U K A N P E M B A N G U N A N Peraturan Menhut Nmr: P.01/Menhut-II/2009 j P.72/Menhut-II/2009: PENYELENGGARAAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN 1. Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) 2. Tegakan Benih Terseleksi (TBS) 3. Areal Prduksi Benih (APB) 4. Tegakan Benih Prvenan (TBP) 5. Kebun Benih Semai (KBS) 6. Kebun Benih Kln (KBK) 7. Kebun Pangkas (KP)

PROGRES A. 2010: Wrkshp Pembangunan Sumber Benih I 1. Menetapkan Rencana Pembangunan 77 unit Sumber Benih dari 57 jenis di 15 UPT Balitbanghut 2. Menetapkan Tim Pembina Pembangunan Sumber Benih untuk 5 Wilayah (Regin) UPT Balitbanghut (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi-Papua) dari BBPBPTH Ygyakarta 3. Melakukan Knsultasi Teknis untuk membuat Strategi Pembangunan Sumber Benih untuk Setiap Jenis dari Setiap UPT

Tim Pembina Sumber Benih : (SK Kabadan N. 46/VIII-SET/2009 Tanggal 19 September 2009) Penanggung Jawab Prgram: Kepala Puslitbang PPH, Bgr Krdinatr Sumber Benih Krdinatr RPI : Kepala BBPBPTH Ygyakarta : Dr. Budi Leksn Pembina Pembangunan Sumber Benih : I. Sumatera : Dr. Arif Nirsatmant; Teguh Setyadi, MSc. II. Jawa III. Kalimantan : Dr. Liliana Baskrwati; Mashudi, MSc. : Dr. Budi Leksn; Liliek Haryjant, MSc. IV. Nusa Tenggara : Dr. Rina L Hendrati; Sugeng Pujin, MSc. V. Sulawesi-Papua: Hamdan AA, MSc.; Dedy Setiadi, MSc.

B. 2011: Wrkshp Pembangunan Sumber Benih 2 1. 14 Sumber Benih (211,57 ha) Sudah Bersertifikat dari 6 UPT: - BPTA Ciamis : 2 jenis, TBT (3,49 ha) - BPTHHBK Mataram : 5 jenis, TBT (12,46 ha) - BPK Kupang : 3 jenis, TBT, APB (5,69 ha) - BBPBPTH Jgja : 2 jenis, KBS F-1 (5,72 ha) - BBPD Samarinda : 1 jenis, TBT (50 ha) - BPK Palembang : 1 jenis, APB (11 ha) 2. Seminar Nasinal Peran Sumber Benih Unggul dalam Mendukung Keberhasilan Penanaman Satu Milyar Phn 3. Melakukan Knsultasi Teknis Pembangunan Sumber Benih untuk Setiap Jenis dari Setiap UPT

REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2010 SD 2011 N Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi 1 BPTA Ciamis 1. Meranti Lempung Nasi (Shrea valis) 1,83 TBT 2009 2. Merawan (Hpea mengarawan) 1,66 TBT 2009 3. Mahni (Swietenia macrphylla) 5,00 TBT 2010 4. Rajumas (Duabanga mllucana) 5,00 TBT 2010 2 BPTHHBK Mataram 5. Klicung (Dyspyrs malabarica) 1,84 TBT 2010 6. Klks (Eugenia plyantha) 0,62 TBT 2010 7. Bayur (Pterspermum javanicum) 0,23 TBT 2011 8. Cendana (Santalum album) 4,09 APB 2011/70 kg 3 BPK Kupang 9. Kayu Merah (Ptercarpus indicus) 100,19 TBT 2011/950 kg 10. Ampupu (Eucalyptus urphylla) 24,39 APB 2011/30 kg 4 B2PBPTH Jgjakarta 11. Pelita (E. pellita) 2,39 KBS F-1 2010/174 kg 12. Mangium (Acacia mangium) 3,33 KBS F-1 2010/200 kg 5 B2PD Samarinda 13. Meranti (Shrea spp) 50,00 TBT 2011/4.500 kg 6 BPK Palembang 14. Mahni (S. macrphylla) 11,00 APB 2009

C. 2012: Wrkshp Pembangunan Sumber Benih 3 1. Merevisi Rencana Pembangunan Sumber Benih menjadi 99 unit Sumber Benih dari 61 jenis di 15 UPT Balitbanghut. 2. 11 unit Sumber Benih (233,87 ha) Bersertifikat dari 6 UPT: - BPTKSDA Sambja : 1 jenis, TBS (30 ha) - BPK Menad : 2 jenis, TBT (21,25 ha) - BPK Banjarbaru : 1 jenis, (3 lkasi) TBT (150,5 ha) - BBPBPTH Jgja : 3 jenis, 1 KBS F1(3,3 ha), 2 KBS F2(1,82 ha) - BBPD Samarinda : 1 jenis, TBS (25 ha) - BPTPTH Bgr : 1 jenis, APB (2 ha) 2. Rakr/Wrkshp Pemanfaatan Sumber Benih Unggul dari Sumber Benih Bersertifikat 3. Melakukan Knsultasi Teknis Pembangunan Sumber Benih untuk Setiap Jenis dari Setiap UPT

REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2011 SD 2012 N Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi 1 BPTKSDA Sambja 15. Ulin (Eusiderxyln zwageri) 30 TBT 2012/40.600 16. Akr (A. auriculifrmis) 3,3 KBS F-1 2011/45 kg 2 B2PBPTH Jgjakarta 17. Mangium (A. mangium) 0,8 KBS F-2 2012/30 kg 18. Pelita (E. pellita) 1,02 KBS F-2 2012/20 kg 3 B2PD Samarinda 19. Keruing (Drybalanps spp) 25 TBT 2012/500 kg 4 BPK Menad 20. Cempaka (Magnlia elegans) 6,25 TBT 2012 21. Mangrve 15 TBT 2012 22. Jelutung rawa (Dyera plyphylla) 50 TBT 2012 5 BPK Banjarbaru 23. Jelutung rawa (D. plyphylla) 100 TBT 2012 24. Jelutung rawa (D. plyphylla) 0,5 TBT 2012 6 BPTP Bgr 25. Mangium (A. mangium) 2 APB 2011

D. 2013: Mnitring Pembangunan Sumber Benih 1. Merevisi Rencana Pembangunan Sumber Benih menjadi 115 unit Sumber Benih dari 66 jenis di 15 UPT Balitbanghut 2. 6 unit Sumber Benih (59 ha) Bersertifikat dari 2 UPT: - BPTKSDA Sambja : 3 jenis, TBT (30 ha) - BPK Banjarbaru : 3 jenis, TBT (29 ha) 3. Pelepasan Benih Unggul A. mangium dan E. pellita dari KBS F-2 hasil penelitian leh Bapak Menteri Kehutanan pada acara Ssialisasi Jenis Tanaman Hutan yang Benihnya Wajib Diambil dari Sumber Benih Bersertifikat leh BPDASPS. 4. Melakukan Mnitring Pembangunan Sumber Benih dan Pemanfaatannya (sumber benih bersertifikat) di UPT Balitbanghut

REKAPITULASI SUMBER BENIH YANG SUDAH BERSERTIFIKAT 2012 SD 2013 N Nama Satker Jenis Luas (Ha) Klasifikasi Sertifikasi 1 BPTKSDA Sambja 26. Keruing (Diptercarpus humeratus) 20 TBT 2013/45.000 27. Meranti (S. leprsula) 5 TBT 2013/150.000 28. Kapur (Drybalanpslancelata) 5 TBT 2013/150.000 29. Mahni (Swietenia macrphylla) 2 TBT 2013 2 BPK Banjarbaru 30. Pulai (Alstnia angustilba) 2 TBT 2013 31. Ramin (Gnystilus bancanus) 25 TBT 2013 32. Blangeran (Shrea balangeran) 30 TBT 2013 33. Merbau (Intsia bijuga) 100 TBT 2013 3 BPK Mankwari 34. Mata (Pmetia creaceae) 100 TBT 2013

A. Rencana : REKAPITULASI 1. Jumlah plt Sumber Benih : 115 unit Sumber Benih 2. Kmditas Sumber Benih : 66 jenis tanaman 3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (20), TBS (4), APB (22), TBP (6), KBS (55), KBK (2), KP (6) 4. Lkasi Sumber Benih : 15 Satker Balitbanghut 5. Luas Sumber Benih : 766,24 ha B. Realisasi sd 2013 : 1. Sumber Benih Bersertifikat : 34 unit Sumber Benih 2. Kmditas Sumber Benih : 26 Jenis tanaman 3. Tingkatan Sumber Benih : TBT (23), TBS (2), APB (4), KBS F-1 & F-2 (5) 4. Lkasi Sumber Benih : 11 Satker Balitbanghut 5. Luas Sumber Benih : 734,44 ha

PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN 1. Administratif: Rencana pembangunan sumber benih tidak sesuai dengan realisasi dan sering berubahubah Target jenis, luasan dan kelas sumber benih sebaiknya disesuaikan dengan kndisi masing-masing UPT Pembangunan sumber benih juga dapat mengknversi uji pertanaman yang sudah ada di setiap UPT sehingga lebih cepat pemanfaatannya Anggaran untuk pembangunan sumber benih dari setiap UPT bervariasi sehingga target pencapaiannya juga bervariasi Diperlukan dukungan dana sehingga setiap tahapan pembangunan sumber benih dapat berjalan sesuai dengan kaidah yang berlaku

Pembangunan sumber benih yang diharapkan di lkasi KHDTK tidak sepenuhnya dapat terealisasi karena ketersediaan dan keterbatasan lahan Diperlukan kerjasama dengan pihak pemangku hutan (Pemda, Swasta) untuk membangun sumber benih, terutama UPT yang belum mempunyai KHDTK/ KHDTK sudah melebihi kapasitas Lapran kemajuan pembangunan sumber benih dari setiap UPT terkadang tidak sampai ke Krdinatr pembanguan sumber benih (BBPBPTH Ygyakarta) sehingga terkadang tidak diketahui perubahan-perubahan yang terjadi Lapran peridik kemajuan pembangunan sumber benih agar dilaprkan kepada BBPBPTH Ygyakarta setiap 3 bulan (lapran triwulan) untuk direkap dan dievaluasi serta disampaikan sebagai bahan lapran ke Pusprhut

2. Teknis: Keterbatasan infrmasi terhadap ptensi jenis-jenis yang ditargetkan menyebabkan perubahan target species dan luasan pembangunan sumber benih di beberapa UPT Eksplrasi ptensi jenis melalui studi literatur dan inventarisasi sebaran alam maupun tanaman dari jenis-jenis target merupakan tahap awal yang sangat menentukan strategi pembangunan sumber benih Pemahaman terhadap prsedur dan kaidah pembangunan sumber benih dari setiap UPT masih beragam, sehingga masih ditemukan kesalahan dalam pelaksanaa pembangunan sumber benih (eksplrasi benih, teknik penangan benih dan bibit, jumlah famili, bentuk plt, jarak tanam, dll.) Pembinaan pembangunan sumber benih akan terus dilakukan leh tim pembina dari BBPBPTH Ygyakarta sesuai dengan kebutuhan melalui knsultasi teknis terutama saat pembuatan desain dan penanaman

Iklim yang tidak menentu menyebabkan musim buah dari jenis yang ditargetkan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan Terdapat ketidaksesuaian antara target luas dengan ketersediaan materi genetik yang diperleh (pelaksanaan penanaman tidak sesuai dengan desain yang telah dibuat) Kmunikasi antara penanggung jawab teknis dari setiap UPT dengan pembina teknis di BBPBPTH Ygyakarta belum ptimal Pembangunan sumber benih dilaksanakan sesuai dengan kndisi yang ada, dan akan dilakukan penyesuaian apabila terdapat kendala alam yang tidak dapat dikendalikan Ketersediaan material genetik yang diperleh dapat digunakan untuk membangun sumber benih sesuai dengan kelasnya (bila terdapat keterbatasan materi genetik yang diperleh) Perlu peningkatan kmunikasi yang lebih intensif agar setiap tahapan pembangunan sumber benih berjalan sesuai dengan kaidah yang benar sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal

Status lahan dari caln sumber benih sangat beragam dan beberapa lahan berstatus hutan lindung atau kawasan lindung sehingga tidak diperblehkan melakukan penjarangan (seleksi) Strategi pembangunan sumber benih dari setiap jenis target akan disesuaikan dengan peruntukan dan status lahan masing-masing Ada kekhawatiran keberlanjutan prgram pembangunan sumber benih ke depan karena keterbatasan anggaran yang tersedia dan payung RPI yang sudah tidak ada pada tahun 2015-2019 Tahun 2014 sebaiknya semua sumber benih sudah ditanam, sehingga mulai tahun 2015 tinggal pemeliharaan, evaluasi, seleksi dan sertifikasi (kecuali BBPBPTH Ygyakarta karena sesuai Tupksinya). Kegiatan sumber benih sebaiknya masuk dalam pengembangan atau pemeliharaan KHDTK

3. Implementasi: Dari sumber benih yang telah disertifikat (31 unit Sumber Benih), belum dapat dimanfaatkan secara ptimal leh pengguna. Perlu kmunikasi dan membangun jejaring dengan para pengguna dalam memanfaatkan benih dari sumber benih bersertifikat Pla pemanfaatan benih dari sumber benih bersertifikat leh pengguna masih belum jelas Mekanisme pemanfaatan benih dapat dilakukan melalui mekanisme PNBP (PP. Tarif) atau melalui PPK - BLU Perlu mengptimalkan kmunikasi dengan Frum Perbenihan Tanaman Hutan Nasinal yang telah terbentuk untuk pemanfaatan benih dari sumber benih bersertifikat