Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Praktik pengungkapan CSR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Corporate Social Resposibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis merupakan perilaku utama dari setiap korporasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. calon investor untuk mengambil keputusan. Informasi yang lengkap dan akurat

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada beberapa dekade. Pada sisi lain istilah CSR sendiri juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Harnanto, 2003: 444)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang sangat penting

BAB II. Landasan Teori Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran) Ilmu Komunikasi. Message. Ilmu Komunikasi Pemasaran. Gambar 2.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai subjek hukum mandiri yang dapat menggugat, digugat, mengadakan kontrak,

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) UNTUK INISIATIF PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Oleh H.ASEP HIKMAT, M.Si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

stakeholders dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu stakeholders primer (pelanggan, pemasok, pemodal, dan karyawan) dan stakeholders sekunder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

ANALISIS FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

PROGRAM SOCIAL SKRIPSI. Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP OPINI MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK (STUDI KASUS PADA KEGIATAN POSYANDU PT.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. keputusan. Menurut Daud dan Abrar (2008) kelompok inilah yang menjadi

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sendiri ingin terus berkompetisi dalam bisnis dan untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun tingkat global, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh disemua lini bisnis yang mencangkup transformasi bisnis dan portfolio, transformasi infrastruktur, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Perubahan yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk membawanya untuk terus berkembang secara inovatif dan juga memperhatikan sekitar. Orientasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tidak lagi hanya mencari profit semata namun PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga yakin bahwa disamping mencari profit harus adanya tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat yang biasa disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari kegiatan Public Relation perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 1

2 Mekanisme logo Gambar 1.1 (sumber : www.telkom.co.id : 2010) Corporate Social Responsibility (CSR) menurut The World bussines Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam publikasinya Making Good Bussiness Sense mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, sebagai Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large. Dalam bahasa bebas kurang lebih maksudnya adalah, komitmen dalam dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas (Wibisono, 2007 : 56). Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menjadi bagian dari investasi sebuah perusahaan dalam menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. Corporate

3 Social Responsibility (CSR) dapat menjadi jembatan yang kokoh sebagai penghubung antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Dalam implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebenarnya tidak ada kewajiban bahwa setiap perusahaan harus melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) karena sebenarnya bentuk implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri merupakan tindakan sukarela. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kewajiban untuk menyisihkan labanya sesuai dengan dasar UU no. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta peraturan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. Per-05/MBU/2007 mengenai Program Kemitran Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, dengan penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen). Untuk menjawab tantangan tersebut PT Telekomuniasi Indonesia, Tbk akhirnya membentuk sebuah unit CDC (Community Development Center), dimana unit khusus ini dibuat guna menangani program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekomuniasi Indonesia, Tbk. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) memang bagian dari unit Community Development Center (CDC) dan yang mempunyai kewenangan terhadap publikasi terhadap sebuah kegiatan tetap dilakukan oleh bagian Public Relation di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sehingga adanya sinergi antara unit Community Development Center (CDC) dan bagian Public Relation.

4 1.2 Rumusan masalah Dalam penelitian terhadap PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk peneliti ingin melihat bagaimana fungsi Divisi Public Relation PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam melakukan sebuah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan yang menjadi study kasus peneliti salah satu adalah program Bina Lingkungan Telkom di daerah Pesanggrahan, yang akan peneliti angkat adalah: Apakah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam program Bina Lingkungan di daerah Pesanggrahan telah mencapai publikasi dan diketahui secara luas oleh masyarakat umum sehingga akan dapat meningkatkan citra PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai salah satu syarat kelulusan peneliti dalam menempuh jenjang pendidikan strata satu Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara. 1.4 Manfaat penelitian ` Adapun manfaat akademis dari penelitian ini adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap ilmu komunikasi khususnya Public Relation (PR) dan juga sebagai bahan referensi untuk rekan-rekan

5 dimasa yang akan datang sehingga dapat menambah pengetahuan pemikiran bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa. Serta manfaat praktis dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT Telekomunikasi Indonesia khususnya untuk unit Telkom Community Development Center (CDC) agar dapat tetap melaksanakan programprogram CSR nya dengan baik dan lebih inovatif serta memenuhi kebutuhan dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan reputasi perusahaan dimata publik. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif ini bersifat induktif sehingga semua data yang ada dianggap penting dan penulis merasakan penelitian kualitatif dapat lebih memberikan penjelasan mendalam dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya dan berusaha untuk memahami dari jawaban-jawaban responden. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan sampling atau populasinya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Dalam penelitian kualitatif lebih ditekankan pada persoalan kedalaman (kualitas) data bukan hanya dari banyaknya (kuantitas) data. Secara umum metodologi penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri (Kriyantono, 2010 76): Analisis data lapangan

6 Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar. Tidak ada realitas tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitian nya. Realitas dipandang dinamis dan produk kontruksi social. Subjektif dan berada hanya dalam referensi peneliti. Peneliti sebagai sarana penggalian interpretasi data. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth). 1.5.1 Berdasarkan Metodologi Kualitatif Dalam metodologi penelitian kualitatif dikenal beberapa metode riset (Kriyantono, 2010 : 96) : Metode Observasi, metode dimana peneliti mengamati langsung objek yang diteliti. Ada 2 jenis observasi yaitu pertama observasi partisipan, yaitu peneliti ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Kedua, observasi non partisipan, yaitu observasi dimana peneliti tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti. Dikenal pula observasi partisipan-membership artinya peneliti adalah anggota dari kelompok yang diteliti. Observasi sering dipadu dengan wawancara mendalam. Metode Wawancara, mengadakan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang terkait, yang dapat memberikan data-data yang diperlukan. Wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara

7 mendalam dengan para informan. Pada wawancara mendalam ini pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban, karena itu peneliti mempunyai tugas berat agar informan bersedia memberikan jawaban lengkap, mendalam dan kalau perlu tidak ada yang disembunyikan. Metode Studi kasus, studi kasus adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara kompherensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi ataupun peristiwa secara sistermatis, penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data. Karena itu, peneliti dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner, rekaman dan buktibukti fisik lain nya. 1.6 Sistematika Penulisan Pada Bab 1, berisikan latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta metodologi penelitian yang penulis gunakan. Bab 2, berisi mengenai landasan teori uraian mengenai marketing communication, teori promotion (promotion mix), teori DAGMAR (Defining Advertising Goal of Measured Advetising Result), definisi image, serta teori uses and gratification.

8 Pada Bab 3, disinilah inti dari penelitian, peneliti menguraikan gambaran umum perusahaan serta sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, struktur unit Community Development Center (CDC), struktur Public Relation (PR), visi dan misi perusahaan, job description, prosedur yang berlaku kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), prosedur yang berlaku, analisis kompetitor, program Bina Lingkungan daerah Pesanggrahan, metode pengumpulan data, permasalahan yang ada serta altenatif pemecahan masalah. Pada Bab 4, berisikan hasil dari apa yang penulis teliti. Bab ini lebih menguraikan pembahasan mengenai hasil yang ditemukan oleh peneliti di lapangan. Pada bab 5, berisikan kesimpulan dan saran secara ringkas terhadap hasil penelitian serta saran yang dapat diusulkan kepada pihak perusahaan.