BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, pengelolaan kas yang efektif adalah salah satu kunci utama keberlangsungan sebuah unit usaha. Pengelolaan kas yang baik diperlukan oleh perusahaan seluruh lini perusahaan. Persediaan kas yang memadai akan membuat kegiatan operasional perusahaan menjadi lancar. Tanpa pengelolaan kas, aktivitas bisnis sebuah unit usaha dapat terganggu. Semakin berkembang sebuah unit usaha, maka semakin dibutuhkan upaya pengendalian internal terhadap kas agar perusahaan terhindar dari pengeluaran yang tidak perlu dan mengurangi adanya risiko kecurangan (Sawyer, 2006). Menurut Winarno (2006:11.6), dalam Sistem Informasi Akuntansi, tujuan pelaksanaan sistem pengendalian internal adalah melindungi harta kekayaan. Salah satu harta kekayaan perusahaan yang penting dilindungi adalah kas. Kas merupakan suatu alat tukar dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi (Baridwan, 2003). Sifat kas sebagai alat tukar dan aktiva yang sangat likuid membuat kas sangat rentan terhadap penyalahgunaan (Manullang, 2005). Sistem pengendalian internal pada kas mencakup pada penerimaan kas dan pengeluaran kas (Mulyadi, 2014). Pengendalian pada penerimaan kas umumnya terjadi pada transaksi penjualan yang bersifat tunai. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kas yang masuk sama dengan jumlah penerimaan kas yang semestinya diterima oleh perusahaan. Risiko penyelewengan dan kecurangan juga sama besarnya terjadi melalui pengeluaran kas. Oleh sebab itu sistem pengendalian 1
internal pengeluaran kas sama penting atau bahkan lebih penting karena kecenderungan penyelewengan terjadi pada sisi pengeluaran kas. Salah satu contoh alat pengendalian pengeluaran kas adalah cek (Mulyadi, 2014:509). Dengan cek, transaksi yang dilakukan bisa lebih aman dan praktis karena seseorang membawa uang dalam jumlah besar. Namun, cek menjadi tidak efisien untuk pengeluaran yang sifatnya kecil (Suparwoto, 1990). Untuk itulah perusahaan menyediakan dana untuk pengeluaran yang sifatnya relatif kecil yang biasa disebut dana kas kecil (petty cash). Dana kas kecil adalah kas di perusahaan yang diperuntukkan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar menggunakan cek (Mardiasmo, 2002). Jumlah pengeluaran dana kas kecil memang ditujukan untuk transaksi pengeluaran yang relatif kecil (Suparwoto, 1990). Volume transaksinya yang tinggi membuat jumlah total pengeluaran selama satu periode akuntansi menjadi cukup material. Oleh karena itu, dibutuhkan prosedur yang baik terhadap pengeluaran dana kas kecil agar risiko terhadap penyelewengan baik yang disengaja ataupun tidak dapat dikurangi (Winarno, 2006:11.3). PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ) merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. PT SNJ adalah pemegang konsesi ruas Solo-Mantingan-Ngawi yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa. Untuk membiayai pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif kecil, PT SNJ menerapkan sistem dana kas kecil. Beberapa masalah yang terjadi terkait pengelolaan dana kas kecil PT SNJ adalah sering terlambatnya pelaporan pertanggungjawaban dana kas kecil dari proyek ke kantor 2
pusat. Keterlambatan pelaporan berdampak pada semakin terlambatnya dropping dana kas kecil. Selain itu, penyelenggaraan sistem dana kas kecil PT SNJ juga belum pernah mendapat evaluasi sejak proses akuisisi perusahaan ini pada pertengahan tahun 2015 oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dan PT Waskita Toll Road. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik membuat IS PENGENDALIAN INTERNAL DANA KAS KECIL PAD 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah prosedur pengelolaan dana kas kecil PT SNJ? 2. Bagaimanakah PT SNJ melakukan pengendalian internal terkait aspek organisasi? 3. Bagaimanakah PT SNJ melakukan pengendalian internal terkait aspek otorisasi dan pencatatan? 4. Bagaimanakah PT SNJ melakukan pengendalian internal terkait aspek praktik-prakik yang sehat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang dipaparkan, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengendalian internal dana kas kecil di PT Solo Ngawi Jaya. 3
1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan evaluasi PT SNJ tentang prosedur dan sistem pengendalian internal dana kas kecil. 2. Sebagai salah satu sarana memperdalam ilmu akademik penulis tentang bagaimana membuat prosedur dan sistem pengendalian internal yang baik terhadap dana kas kecil. 3. Sebagai referensi penulis atau pihak lain yang tertarik dengan kajian tentang prosedur dan sistem pengendalian internal kas kecil. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi uraian singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II : Landasan Teori. Bab ini berisi uraian teori yang menjadi landasan penelitian seperti Kajian Pustaka, kerangka pemikiran serta teori-teori dan pemikiran ahli yang mendukung pembahasan masalah dalam penelitian. Bab III : Metode Penelitian. Bab ini berisi uraian singkat mengenai metode penelitian, jenis dan sumber data, metode analisis, dan sistematika pembahasan. Bab IV: Pembahasan. Bab ini berisi hasil dan analisis penelitian. 4
Bab V : Penutup. Bab ini berisi simpulan atas pembahasan masalah serta saran-saran yang ditujukan kepada PT SNJ berdasarkan hasil penelitian. 5