PENGARUH PENERAPAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN MELALUI PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 3 TUALANG KABUPATEN SIAK, PROVINSI RIAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH : Wahyu Danil Utama*), Mulia Suryan**), Audra Pramitha Muslim**) * The mathematical Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. ** The mathematical Staff of mathematical Education of STKIP PGRI West Sumatera. ABSTRACT The research was distributed by students embarrassed to asking, issued an opinion directly, and the understanding of mathematical concepts students are still low. Resolve the issue then it is hoped the technique of asking questions through the questions posted. The purpose of this research is to find out the student's mathematical understanding by applying the technique of asking questions through questions that are affixed to better understanding of mathematical concepts in students by applying the conventional learning at grade X SMAN 3 Tualang. The type of this research is research design of experiments with Random Towards the Subject. The population in this research is the grade X SMAN 3 Tualang Year 2015/2016 that consist of nine classes. The technique of sampling with randomly selected, who was chosen as experimental class is a class of X 3 and class X9 as class control. The instruments used in this research is the ultimate test and other tests used was reliabilitasnya 0.627 with the essay. Based on the analysis of data obtained on average a mathematical concept understanding ability test grade experiment is a control class while 72.84 is 52.33. Testing the hypothesis test used the t-test, obtained t_count = t_table = 1.675 and 4,068 because t_count > t_tabel, then the hypothesis proposed is accepted on a 95% confidence interval. So mathematical concept understanding students with applying the technique of asking questions through questions posted better than understanding of mathematical concepts in students by applying the conventional learning in students of class X of SMAN 3 Tualang. (Key word : understanding of mathematical concepts in students, through questions posted) A. Pendahuluan Matematika melatih kemampuan siswa dalam berpikir secara logis, kritis, dan sistematis. Kemampuan tersebut diperlukan siswa untuk memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi dalam kehidupan sehari-hari yang selalu berkembang dan kompetitif. Oleh karena itu, matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan. Berdasarkan observasi yang dilakukan siswa masih malu bertanya dan mengeluarkan pendapat secara langsung meskipun guru telah berusaha memancing siswa untuk bertanya. Akibatnya pada saat siswa mengerjakan soal latihan dan kuis siswa kesulitan menyelesaikan soal yang diberikan guru.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika diperoleh informasi bahwa pada saat proses pembelajaran matematika di kelas X SMAN 3 Tualang Kabupaten Siak, Provinsi Riau, siswa kurang aktif dalam belajar. Guru menyatakan bahwa kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran terutama saat guru memberikan kesempatan bertanya. Selain itu siswa kurang bertanggung jawab terhadap latihan atau pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru karena masih banyak siswa yang hanya mengerjakan sebagian soal saja dari tugas yang telah diberikan tersebut. Pertanyaan yang ditempelkan merupakan salah satu cara yang digunakan dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan melalui tulisan, sehingga siswa tidak perlu lagi merasa takut untuk bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan rondom terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Tualang Tahun Ajaran 2015/2016 sedangkan yang menjadi Hasil Dan Pembahasan Hasil analisi data tes akhir yang diperoleh siswa pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada table 1 berikut ini. Tabel 1. Nilai Tes Akhir Kelas Sampel Kelas Sampel S Eksperimen 72,84 17,96 Kontrol 53,46 18,39 Pada tabal 1 dapat dilihat bahwa nilai rata rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata rata kelas control, sedangkan nilai simpangan baku kelas kontrol lebih tinggi daari kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan didapat t hitung dengan, karena, maka tolak H o dan terima H 1. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Teknik Mengajukan Pertanyaan melalui Pertanyaan yang Ditempelkan lebih baik dari pada menerapkan pembelajaran konvensional. Indikator pemahaman konsep yang diteliti adalah menyatakan ulang sebuah konsep yang diteliti adalah menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat pada jawaban siswa : sampel adalah siswa kelas X 3 dan X 9 Berdasarkan masalah yang di teliti dan
Gambar 1. Pertanyaan dan Jawaban Pertemuan Kedua Gambar 1 memperlihat siswa telah mampu menyatakan ulang konsep dan mengaplikasikan konsep, dimana siswa telah benar dalam menuliskan konsep sudut depresi dan mampu mengaplikasikannya ke arah aturan Gambar 2 memperlihat siswa telah mampu menyatakan ulang konsep dan mengaplikasikan konsep, dimana siswa telah benar dalam menyatakan ulang konsep dan mampu menganalisa soal berkaitan dengan sudut elevansi melalui aturan sinus. Dari keseluruhan bentuk pertanyaan dan jawaban pada setiap pertamuan. Teknik mengajukan pertanyaan melalui pertanyaan yang ditempelkan membuat siswa tertarik untuk belajar matematika dengan bertanya dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Bentuk jawaban pertanyaan pertemuan kedua kelas kontrol yang dituliskan siswa, terlihat pada gambar 3. sinus. Gambar 2. Pertanyaan dan Jawaban Pertemuan Kedua Gambar 3. Pertanyaan dan Jawaban Pertemuan Kedua Gambar 3 siswa belum mampu mengaplikasikkasn konsep soal nomor 1 aturan kosinus, dimana siswa masih salah dalam
mengplikasikan konsep ke aturan kosinus. Bentuk jawaban pertannyaan di pertemuan ketiga yang dituliskan siswa, terlihat pada gambar 4. Gambar 4. Pertanyaan dan Jawaban Pertemuan Ketiga. Gambar 4 memperlihatkan siswa belum mampu dengan baik dan benar dalam mereprentasi objek sifat sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Bentuk jawaban pertannyaan di pertemuan keempat yang dituliskan siswa, terlihat pada gambar 5. Gambar 5. Pertanyaan dan Jawaban Pertemuan Keempat. Gambar 5 siswa masih belum mempu menyelesaikan dengan baik dan benar dalam mengaplikasikan konsep, pada gambar siswa masih terkendala dalam penyelesaian akhir. Pembelajaran konvensional belum mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan maksimal, terlihat dari beberapa pertemuan di pemberian latihan dimana siswa belum mampu memahami konsep matematika dengan baik dan benar. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, terlihat bahwa pemahaman konsep siswa dengan menerapkan Teknik Mengajukan Pertanyaan Melalui Pertanyaan yang Ditempelkan lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas X SMAN 3 Tualang. B. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. (2001). Penyusun Butir Soal Dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Depdiknas. Haryati, Mimin. (2007). Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Iryanti, Puji, M.Sc.Ed. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta. Lie, Anita. (2010). Cooperatif Learning. Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Santoso, Singgih. (2010). Statistik Nonparametrik. Jakarta: Gramedia. Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Raja Wali Pers. Shadiq, Fajar, M.App.Sc. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Muliyardi. (2002). Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: UNP. Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Poerwadarminata, W.J.S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Walpole, Ronald E. (1992). Pengantar Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rusman. (2010). Model Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Walpole, Ronald E. (1992). Pengantar Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama