By
Build the world with studying..
Menurut beberapa ahli pakar psikologi : Gage dan Berliner : belajar merupakan proses dimana suatu organisme merubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Morgan et.al. : belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Slavin : belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gagne : belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari pertumbuhan.
Dari beberapa pengertian diatas, tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama : 1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku 2) Perubahan perilaku didahului oleh proses pengalaman 3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relative permanen
1. Peserta didik, dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan. 2. Rangsangan (Stimulus) adalah peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik. 3. Memori, berisi pelbagai kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan 4. Respon adalah tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peran penting, yaitu : 1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan. 2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tindaknya pemberian peserta didikan pembinaan bagi peserta didik. 3. Sebagai bahan komunikasi.
Benyamin S. Bloom menyampaikan 3 taksonomi yang disebut ranah belajar. Ranah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Ranah Kognitif (Cognitive domain) 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan 4. Analisis 5. Sintesis 6. Penilaian Ranah Afektif (Affective Domain) 1. Penrimaan 2. Penanggapan 3. Penilaian 4. Pengorganisasian 5. Pembentukan pola hidup Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain) 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Gerakan terbimbing 4. Gerakan terbiasa 5. Gerakan kompleks 6. Penyesuaian 7. Kreativitas
Gagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan peserta didikan ke dalam 5 kategori, yaitu : Kemahiran intelktual : kemampuan yang membuat individu kompeten. Strategi kognitif : kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berpikir seseorang. Informasi verbal : kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Kemahiran motoric : kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf (otot) Sikap : kecenderungan peserta didik untuk merespon sesuatu.
Menurut kamus ilmiah populer (2006:179) hirarki berarti berurutan-urutan, peringkat, tingkat. Hirarki belajar merupakan struktur belajar yang terdiri dari tingkatan-tingkatan belajar. Penyusunan Hirarki tugas belajar secara hirarkhi itu berarti berarti bahwa hirarkhi tugas belajar yang berada di tingkat atas bersifat lebih kompleks, karena mencakup semua hirarkhi tugas belajar yang terdapat dibawahnya.
Gagne menyusun 8 hirarkhi tugas belajar meliputi : 1) Belajar tanda (signal learning) 2) Belajar stimulus respon 3) Belajar jalinan psikomotorik 4) Belajar jalinan verbal 5) Belajar perbedaan jamak 6) Belajar konsep (Concept Learning) 7) Belajar kaidah (Rule Learning) 8) Pemecahan masalah (Problem Solving)
Prinsip belajar menurut Gagne jika dipandang dari kondisinya dibedakan menjadi dua, yaitu pada kondisi eksternal dan kondisi internal. 1. Kondisi Eksternal a. Prinsip keterdekatan : situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. b. Prinsip pengulangan : situasi stimulus dam responnya perlu diulangulang atau dipraktikkan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. c. Prinsip penguatan : belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
2. Kondisi Internal a. Informasi factual : informasi ini diperoleh melalui 3 cara, yaitu : Dikomunikasika kepada pembelajar; Dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru; Dilacak dari memori, Karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. b. Kemahiran intelektual : tidak dapat disajikan melalui petunjuk lisan atau petunjuk tertulis yang disampaikan oleh pendidik. Kemahiran intelektual harus telah dipelajari sebelumnya agar dapat digunakan ketika diperlukan. c. Strategi : pembelajaran harus mampu menggunakan strategi untuk menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode bagian-bagian stimulus, memecahkan masalah, dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu dalam kondisi internal dan eksternal. 1. Kondisi Internal Faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya dan perkembangan dengan cakupan sebagai berikut : a. Kondisi fisik : kesehatan organ tubuh b. Kondisi psikis : kemampuan intelektual dan emosional c. Kondisi sosial : kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan
2. Kondisi Eksternal Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar. Peserta didik yang akan mempelajari materi belajar yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, misalnya, semesntara itu dia belum memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan untuk mempelajarinya, maka dia akan mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, dia harus memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan agar peserta didik berhasil dalam mempelajari materi belajar baru.
Jenis-jenis belajar dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Belajar Arti Kata-Kata 2) Belajar Kognitif 3) Belajar Menghafal 4) Belajar Teoretis 5) Belajar Konsep 6) Belajar Kaidah 7) Belajar Berpikir 8) Belajar Keterampilan Motorik (Motor Skill) 9) Belajar Estetis
1. Mendapatkan pengetahuan baru yang belum diketahuinya. 2. Dapat menambah keterampilan pada diri kita. 3. Meningkatkan kualitas kehidupan. 4. Bisa memecahkan masalah yang dihadapinya. 5. Hasil belajar yang dimiliki seseorang, bisa digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. 6. Dapat menjadi orang yang bermanfaat dan diperlukan bagi lingkungan kita. 7. Dengan belajar maka manusia akan bisa memanfaatkan semua potensi yang ada di sekelilingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri.
Sekian. Semoga bermanfaat.