Build the world with studying..

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam kajian teori ini, membahas teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, tinjauan pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin,

Konsep dan Makna Belajar

PEMBELAJARAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK Oleh : As ari Djohar. Definisi belajar berbeda-beda, menurut pendapat tradisional belajar itu ialah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

Menurut Gagne, 1985 dalam Sri Anita (2009:1.3) menyatakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model dimana para siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

MODEL INTERAKSI SOSIAL MODEL PEMROSESAN INFORMASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. pembelajaran yang semakin luas membawa banyak perubahan dalam dunia

BAB II KAJIAN PUTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. (Dalam bukunya Purwanto,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Conditions of learning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian, tipe hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANCANGAN PEMBELAJARAN. Oleh: RIYAN HIDAYATULLAH

BAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang melibatkan siswa dalam kegiatan pengamatan dan percobaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. peristiwa, fenomena-fenomena alam yang terjadi di alam. Secara umum istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

REVITALISASI COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Oleh: N U R D I N

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR. Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: Blogs:

ESENSI PENGETAHUAN TRANSFER PENGETAHUAN. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) 12/05/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sagala (2010: 37) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses perubahan. baru dan merupakan hasil dari usaha yang disengaja.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSUMSI DENGAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 2 COMAL

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Nurhadi (2004: 112), pembelajaran kooperatif adalah pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengajar (Pembelajaran). Nilai yang baik menunjukkan bahwa proses

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak guru yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB I PENDAHULUAN. untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD. Menurut

Hakikat belajar dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

Pengantar belajar gerak Apa itu belajar?

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

TEORI BELAJAR KOGNITIF

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

By

Build the world with studying..

Menurut beberapa ahli pakar psikologi : Gage dan Berliner : belajar merupakan proses dimana suatu organisme merubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Morgan et.al. : belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Slavin : belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gagne : belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari pertumbuhan.

Dari beberapa pengertian diatas, tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama : 1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku 2) Perubahan perilaku didahului oleh proses pengalaman 3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relative permanen

1. Peserta didik, dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan. 2. Rangsangan (Stimulus) adalah peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik. 3. Memori, berisi pelbagai kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan 4. Respon adalah tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peran penting, yaitu : 1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan. 2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tindaknya pemberian peserta didikan pembinaan bagi peserta didik. 3. Sebagai bahan komunikasi.

Benyamin S. Bloom menyampaikan 3 taksonomi yang disebut ranah belajar. Ranah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Ranah Kognitif (Cognitive domain) 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan 4. Analisis 5. Sintesis 6. Penilaian Ranah Afektif (Affective Domain) 1. Penrimaan 2. Penanggapan 3. Penilaian 4. Pengorganisasian 5. Pembentukan pola hidup Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain) 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Gerakan terbimbing 4. Gerakan terbiasa 5. Gerakan kompleks 6. Penyesuaian 7. Kreativitas

Gagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan peserta didikan ke dalam 5 kategori, yaitu : Kemahiran intelktual : kemampuan yang membuat individu kompeten. Strategi kognitif : kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berpikir seseorang. Informasi verbal : kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Kemahiran motoric : kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf (otot) Sikap : kecenderungan peserta didik untuk merespon sesuatu.

Menurut kamus ilmiah populer (2006:179) hirarki berarti berurutan-urutan, peringkat, tingkat. Hirarki belajar merupakan struktur belajar yang terdiri dari tingkatan-tingkatan belajar. Penyusunan Hirarki tugas belajar secara hirarkhi itu berarti berarti bahwa hirarkhi tugas belajar yang berada di tingkat atas bersifat lebih kompleks, karena mencakup semua hirarkhi tugas belajar yang terdapat dibawahnya.

Gagne menyusun 8 hirarkhi tugas belajar meliputi : 1) Belajar tanda (signal learning) 2) Belajar stimulus respon 3) Belajar jalinan psikomotorik 4) Belajar jalinan verbal 5) Belajar perbedaan jamak 6) Belajar konsep (Concept Learning) 7) Belajar kaidah (Rule Learning) 8) Pemecahan masalah (Problem Solving)

Prinsip belajar menurut Gagne jika dipandang dari kondisinya dibedakan menjadi dua, yaitu pada kondisi eksternal dan kondisi internal. 1. Kondisi Eksternal a. Prinsip keterdekatan : situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. b. Prinsip pengulangan : situasi stimulus dam responnya perlu diulangulang atau dipraktikkan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. c. Prinsip penguatan : belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.

2. Kondisi Internal a. Informasi factual : informasi ini diperoleh melalui 3 cara, yaitu : Dikomunikasika kepada pembelajar; Dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru; Dilacak dari memori, Karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. b. Kemahiran intelektual : tidak dapat disajikan melalui petunjuk lisan atau petunjuk tertulis yang disampaikan oleh pendidik. Kemahiran intelektual harus telah dipelajari sebelumnya agar dapat digunakan ketika diperlukan. c. Strategi : pembelajaran harus mampu menggunakan strategi untuk menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode bagian-bagian stimulus, memecahkan masalah, dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu dalam kondisi internal dan eksternal. 1. Kondisi Internal Faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya dan perkembangan dengan cakupan sebagai berikut : a. Kondisi fisik : kesehatan organ tubuh b. Kondisi psikis : kemampuan intelektual dan emosional c. Kondisi sosial : kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan

2. Kondisi Eksternal Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar. Peserta didik yang akan mempelajari materi belajar yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, misalnya, semesntara itu dia belum memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan untuk mempelajarinya, maka dia akan mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, dia harus memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan agar peserta didik berhasil dalam mempelajari materi belajar baru.

Jenis-jenis belajar dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Belajar Arti Kata-Kata 2) Belajar Kognitif 3) Belajar Menghafal 4) Belajar Teoretis 5) Belajar Konsep 6) Belajar Kaidah 7) Belajar Berpikir 8) Belajar Keterampilan Motorik (Motor Skill) 9) Belajar Estetis

1. Mendapatkan pengetahuan baru yang belum diketahuinya. 2. Dapat menambah keterampilan pada diri kita. 3. Meningkatkan kualitas kehidupan. 4. Bisa memecahkan masalah yang dihadapinya. 5. Hasil belajar yang dimiliki seseorang, bisa digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. 6. Dapat menjadi orang yang bermanfaat dan diperlukan bagi lingkungan kita. 7. Dengan belajar maka manusia akan bisa memanfaatkan semua potensi yang ada di sekelilingnya untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri.

Sekian. Semoga bermanfaat.