PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: YOSI MARPEN 09050318 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Yosi Marpen*, Rahmi**, Anny Sovia** *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was conducted based of understanding on students mathematical concept became unsatisfactory. This is evident from many students score below the specified KKM school is 75. This research was aimed to determine how the development of students' understanding of mathematical concepts and to determine how the effect of the application of active learning strategies ETH type of understanding mathematical concepts class VIII of SMPN 2 Batang Kapas in Academic Year 2014/2015. This was an pre-experimental research which used one shot case study design. The population of the research was all of students in class VIII of SMPN 2 Batang Kapas in Academic Year 2014/2015 which was divided into four classes. By using random sampling technique, selected class VIII. 2 as a class sample. The instrument of the research was a quiz and essay post-test whose reliability was 0.81. Based on the description and analysis of data, can be seen in the development of students' understanding of mathematical concepts increases at each meeting and active learning strategies ETH-type effect on the understanding of mathematical concepts class VIII SMPN 2 Batang Kapas. It can be concluded that the development of students 'understanding of mathematical concepts by applying active learning strategies type of ETH increased at each meeting and the effect on students' understanding of mathematical concepts. Keyword: Everyone is a Teacher Here, Comprehension on mathematical concept PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu puncak kegemilangan intelektual (Bakhtiar, 2007:193). Pembelajaran matematika berhubungan dengan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah. Pemecahan masalah dan komunikasi tidak dapat dikuasai siswa dengan baik jika pemahaman konsep yang mereka miliki masih rendah. Keberhasilan kegiatan pembelajaran salah satunya terlihat dari hasil belajar siswa. 1
Kenyataan yang terjadi di sekolah hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah. Kondisi seperti ini juga terjadi di SMPN 2 Batang Kapas. Berdasarkan observasi yang dilakukan bulan Oktober 2013 dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas diketahui beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika terlihat siswa lebih suka bertanya kepada teman karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari temannya tersebut. Selain itu, ketika guru memberikan soal-soal latihan, hanya beberapa orang siswa yang berusaha dan orangnya cenderung sama. Siswa juga kurang berani mengeluarkan gagasan yang mereka miliki, ketika siswa diminta ke depan kelas untuk menyelesaikan sebuah soal, siswa ragu-ragu untuk maju ke depan karena takut salah atau ditertawakan. Strategi pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH). Menurut Silberman (2009: 171) ETH merupakan salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam bagian peer teaching (pembelajaran dengan rekan sebaya). Siswa diberikan kartu indeks di dalam kelompok. Siswa diminta untuk menulis sebuah pertanyaan pada kartu indeks dan mengumpulkan perkelompok untuk diedarkan kembali kepada masingmasing anggota kelompok lain secara acak. Kemudian siswa diminta untuk menjawab soal pada kartu indeks yang didapatkan secara individu. Selanjutnya dipilih salah satu anggota kelompok secara acak untuk mempresentasikan jawaban sesuai dengan kartu indeks yang di peroleh. Berdasarkan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah perkembangan kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015? dan 2) bagaimanakah pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015? 2
Tujuan dari penelitian adalah: 1) untuk mengetahui perkembangan kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015 dan 2) untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian one shot case study. Penelitian dilakukan di SMPN 2 Batang Kapas pada tanggal 7 sampai 23 Agustus 2014. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Langkah-langkah menentukan sampel adalah mengumpulkan nilai ujian semester II matematika siswa kelas VII, kemudian melakukan uji normalitas menggunakan uji Anderson Darling, melakukan uji homogenitas, dan melakukan uji kesamaan rata-rata. Pengujian dilakukan menggunakan program MINITAB, kriteria pengujian berpedoman pada Syafriandi (2001:23). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui populasi berdistribusi normal, memiliki variansi yang homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, maka pengambilan sampel dilakukan secara acak, diperoleh kelas VIII 2 sebagai kelas sampel yang diterapkan strategi ETH. Instrument penelitian adalah kuis dan tes akhir. Tes akhir berupa soal esai yang terdiri dari 4 butir soal. Soal tes akhir diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba soal dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2014 di kelas VIII SMPN 4 Batang Kapas yang diikuti oleh 22 orang siswa. Sekolah ini dipilih sebagai tempat uji coba, karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru matematika dan kepala sekolah SMPN 2 Batang Kapas dan SMPN 4 Batang Kapas diketahui bahwa kedua sekolah memiliki kemampuan akademis yang sama dan memiliki Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) yang sama yaitu 75. 3
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda soal diperoleh bahwa semua soal diterima dan untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal yang diberikan, maka digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2010:228) yang memberikan hasil bahwa reliabilitas soal yang diujikan adalah 0,81 lebih besar daripada r tabel 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes akhir reliabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat dari kuis yang diberikan pada setiap pertemuan. Perkembangan dideskripsikan dan dianalisis secara klasikal. Berdasarkan nilai awal siswa sampai dengan kuis IV pada kelas VIII. 2 dapat dilihat pengelompokan kemampuan siswa pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dari Nilai Awal sampai Kuis IV. Tabel 1 memperlihatkan bahwa pada nilai awal jumlah siswa berkemampuan tinggi adalah sebanyak 1 orang, siswa berkemampuan sedang sebanyak 17 orang dan siswa berkemampuan rendah sebanyak 12 orang. Rentang nilai yang diambil untuk siswa berkemampuan tinggi adalah 75 < N 100, siswa berkemampuan sedang adalah 55 < N 75 dan sisa berkemampuan rendah adalah 0 < N 55. Bersadarkan penelitian yang dilakukan di kelas sampel, diperoleh data tentang pemahaman konsep matematis siswa. Data diperoleh melalui kuis dan tes akhir yang dilakukan di akhir penelitian berupa tes esai dengan jumlah 4 buah soal. Pemahaman konsep matematis siswa setelah diberikan perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH mengalami peningkatan dari pertemuan I sampai pertemuan IV. Selain itu, berdasarkan KKM yang ditetapkan jumlah siswa yang tuntas dari kuis I sampai kuis IV juga mengalami peningkatan. 4
Pelaksanaan strategi di kelas sampel pada pertemuan pertama cukup berjalan dengan baik. Siswa yang telah dibagi ke dalam kelompok langsung duduk pada kelompok yang telah ditentukan walaupun sedikit meribut karena harus menyusun meja dan kursi. Pada saat membuat pertanyaan pada kartu indeks, siswa sedikit mengalami kesulitan. Selain itu, kerjasama siswa dalam kelompok belum terlaksana dengan baik dan siswa lebih cendrung mengerjakan soal sendiri. Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan ke depan kelas, guru mengalami kesulitan karena kebanyakan siswa tidak mau mempresentasikan dengan alasan tidak bisa. Kuis dilakukan pada akhir pembelajaran. Pelaksanaan kuis I berjalan dengan lancar. Pertemuan berikutnya, siswa sudah mulai terbiasa belajar denga strategi yang diterapkan. Pada pertemuan ini tingkat kesukaran soal sedikit meningkat. Soal yang diberikan sudah mulai melakukan perhitungan. Soal yang diberikan adalah soal dengan indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Sebagian besar siswa sudah mampu menyelesaikan soal yang memuat indikator pemahaman konsep dengan baik dan benar. Gambaran mengenai hasil kuis siswa dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Lembar Jawaban Kuis Siswa Gambar 1 memperlihatkan bahwa siswa mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dengan tepat karena siswa mampu menyederhanakan bentuk aljabar sehingga siswa yang menjawab benar mendapat skor 18. Pada pelaksanaan tes akhir siswa kelas sampel telah mampu mencapai indikator pemahaman konsep dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas pada tes akhir meningkat dibandingkan jumlah siswa yang tuntas pada nilai awal. Gambaran mengenai hasil kuis siswa dapat dilihat pada Gambar 2. 5
Gambar 2. Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa Gambar 2 memperlihatkan bahwa siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dengan benar dan tepat karena siswa dapat mengalikan, menjumlahkan dan mengurangkan bentuk aljabar dengan tepat, sehingga siswa mendapatkan skor 9. Selama melakukan penelitian ada beberapa kendala yang ditemukan yaitu pada pertemuan pertama siswa masih belum terbiasa untuk membuat pertanyaan dan mengeluarkan ide-ide yang dimiliki serta untuk berdiskusi. Selain itu, siswa juga sering melakukan kesalahan perhitungan dan kurang teliti dalam menjawab soal yang diberikan KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH dapat mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015 dan 2) penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ETH berpengaruh terhadap kelas VIII SMPN 2 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta. Bakhtiar, Amsal. (2007). Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Silberman, Melvin L. (2006). Active Learning. Bandung: Penerbit Nusamedia. Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Inferensial dengan Menggunakan Minitab (Makalah). Padang: UNP. 6