BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan suatu proyek konstruksi, harga merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan harga proyek diperlukan oleh pengguna jasa untuk membuat Owner Estimate (OE) demi mengetahui kewajaran harga. Harga juga diperlukan konsultan perencana untuk membuat Engineering Estimate (EE) untuk menentukan harga proyek dari kacamata ahli. Sedangkan kontraktor menghitung harga penawaran untuk memenangkan suatu tender proyek. Harga proyek pada dasarnya terdiri dari biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung meliputi biaya sumber daya, yaitu material, upah dan alat. Sedangkan biaya langsung yaitu biaya overhead atau kontingensi. Komponen dari biaya langsung merupakan kunci utama dari estimasi biaya (Ritz, 1994). Harga-harga sumber daya yang berupa bahan bangunan, upah tenaga, dan alat senantiasa cenderung mengalami perubahan atau kenaikan dari tahun ke tahun. Untuk keperluan lelang proyek pemerintah, pemerintah (termasuk pemerintah daerah) menerbitkan peraturan mengenai Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) sebagai dasar dalam penyusunan anggaran biaya proyek. Standar Harga Barang dan Jasa biasanya digunakan oleh penyedia jasa, khususnya konsultan perencana dalam membuat RAB. Selain itu, para kontraktor juga umumnya menjadikan SHBJ sebagai acuan dalam membuat penawaran. Histori harga sangat penting dalam menentukan harga proyek. Harga tahun lalu dapat digunakan untuk memprediksi harga saat ini. Penelitian ini berusaha menganalisis perubahan harga proyek dari tahun ke tahun untuk mendapatkan gambaran karakter perubahan harga. Hasil tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi harga proyek di waktu yang akan datang. 1
2 Proyek bangunan gedung merupakan salah satu proyek konstruksi yang nilainya mengalami laju peningkatan yang cukup tinggi yaitu 11,98% dibandingkan dengan konstruksi sipil dan konstruksi khusus lainnya yang bernilai 11,51% dan 10,51% (BPS Nasional, 2015). Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun yang sama jumlah pengusaha konstruksi gedung juga lebih tinggi dibanding jumlah pengusaha konstruksi sipil dan konstruksi khusus. Konstruksi gedung memiliki persentase 35-40% pada pembagian segmen dalam industri konstruksi (Halpin, 1998). Penelitian ini akan menganalisis perubahan harga proyek bangunan gedung dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan analisis harga proyek dengan mengambil studi kasus dari sebuah proyek bangunan gedung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan gedung diperoleh dari penawaran kontraktor, selanjutnya dilakukan analisis perubahan harga proyek terhadap perubahan harga sumber daya dari tahun ke tahun. Data harga sumberdaya diperoleh dari Peraturan Gubernur DIY tentang SHBJ dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Dengan melakukan simulasi perubahan harga proyek berdasarkan perubahan harga-harga sumber daya, diharapkan dapat diperoleh grafik yang dapat digunakan untuk memprediksi harga proyek pada waktu yang akan datang. Selain analisis tersebut, penelitian ini juga akan menganalisis pekerjaan dan sumber daya yang sangat dominan menentukan biaya proyek. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji kecukupan data SHBJ sebagai sumber informasi dalam penyusunan biaya proyek. 1.2 Rumusan Masalah Perhitungan harga proyek sangat penting baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa. Salah satu cara untuk menghitung harga proyek adalah dengan menggunakan data historis harga untuk memperkirakan harga saat ini atau pada waktu yang akan datang. Salah satu sumber informasi harga sumber daya konstruksi (material, upah, dan alat) adalah peraturan tentang standar harga barang dan jasa atau yang banyak dikenal dengan istilah SHBJ. Penenlitian ini akan
3 menganalisis bagaimana perubahan anggaran biaya proyek berdasarkan perubahan harga-harga sumber daya yang tercantum di SHBJ. Penelitian ini juga akan mengkaji apakah data SHBJ telah cukup baik sebagai referensi data harga sumber daya bidang konstruksi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis perubahan harga proyek tahunan yang dipengaruhi perubahan harga sumber daya berdasarkan Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) 2. Mengkaji apakah data SHBJ cukup baik sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek 3. Menganalisis komponen pekerjaan dan sumber daya yang paling dominan dalam RAB proyek 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan menggunakan studi kasus sebuah bangunan gedung pemerintahan di Kabupaten Gunung Kidul. 2. Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) yang digunakan adalah Peraturan Gubernur DIY untuk Kabupaten Gunung Kidul tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa dalam melakukan estimasi biaya proyek, khususnya terkait dengan menggunakan data historis untuk mengestimasi harga diwaktu yang akan datang. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pemerintah untuk memperbaiki penyusunan peraturan tentang standar harga barang dan jasa (SHBJ) untuk bidang konstruksi. Selain itu bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai cara melakukan estimasi biaya berdasar histori harga dan tentang adanya peraturan SHBJ.
4 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian terdahulu yang terkait dengan anggaran biaya atau penyusunan harga bangunan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Namun demikian, penelitian mengenai analisis perubahan harga proyek tahunan yang menggunakan dasar peraturan Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) belum pernah dilakukan sebelumnya. Tabel 1.1. Penelitian Terkait Anggaran Biaya Bangunan Penelitian Terdahulu Tujuan Penelitian Pengaruh Perubahan Harga Bahan Bangunan Terhadap Biaya Pelaksanaan Proyek (Fardin Fauzul Adhim, 2013) Studi Metode Estimasi Biaya dan Profil Estimator Pekerjaan Konstruksi (Dhuan Siaguna, 2010) Penelitian tersebut mencoba melihat jenis pekerjaan yang paling berpotensi mengalami kenaikan biaya dan mencoba memperkirakan biaya kontingensi akibat kenaikan biaya. Data primer diperoleh dari survei pada toko-toko sekitar Yogyakarta dan survei jadwal mingguan kedatangan barang ke proyek. Selain itu dicari pula nilai mark up antara biaya estimasi menurut SNI dengan biaya total riil bangunan. Penelitian tersebut membahas mengenai pentingnya peran seorang estimator konstruksi dengan cara mengeksplor profilnya yang meliputi tugas dan tanggung jawabnya, pengalaman kerja, pendidikan, jabatan, serta usaha peningkatan kompetensi estimator. Dibahas pula metode-metode estimasi yang pada umumnya digunakan di dunia konstruksi dan permasalahan yang dihadapi oleh estimator.
5 Evaluasi Anggaran Biaya Proyek: Penawaran Kontraktor vs Hitungan Kembali Anggaran Biaya Berdasar SNI (Dwi Atmojo, 2010) Analisis Tahap-Tahap Perkiraan Rencana Anggaran Biaya Sesuai Biaya Aktual pada Suatu Proyek (Antony Rizaldy, 2004) Penelitian tersebut mengevaluasi penawaran RAB kontraktor dengan cara membandingkan analisa hitungan detail kontraktor dengan analisa berdasarkan SNI, menghitung kembali volume berdasarkan gambar kerja, dan mengidentifikasi perbedaan yang muncul pada item pekerjaan, dan dikaji penyebabnya. Dengan itu dapat diketahui tata cara penyusunan anggaran biaya bangunan dan perhitungan volume pekerjaan secara detail. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam menentukan pengendalian RAB pada tahap pelaksanaan proyek. Selain itu juga menganalisis faktor yang mempengaruhi perkiraan RAB dan biaya pelaksanaan.