BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlu disiapkan dengan baik kualitasnya (Depkes RI, 2001 dalam Yudesti &

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. belakangi penelitian. Bab pendahuluan ini dibagi ke dalam beberapa subbab: (a)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia dini sangat berdampak pada kehidupan anak di masa mendatang. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah gizi kurang, berkaitan dengan penyakit infeksi dan negara maju

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi rentan terjadi pada semua

BAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. merupakan salah satu tempat potensial untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanam di Malang mempunyai nama Apel Malang. Buah dan sayur memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi lemah dan cepat lelah serta berakibat meningkatnya angka absensi serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

BAB I PENDAHULUAN. KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program. Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Mitos dan Fakta Kolesterol

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Titik berat tujuan pembangunan Bangsa Indonesia dalam pembangunan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer setiap. manusia.keamanan serta kebersihan makanan tersebut menjadi faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kamu makan sering dikutip tetapi tidak direnungkan lebih dalam apa maksud

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menerapkan pola hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Hidup dengan cara sehat sangat baik untuk kesehatan dan menghindarkan tubuh dari berbagai masalah kesehatan. Pada umumnya menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari adalah meliputi makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan diperlukan sehari-hari. Kebutuhan zat gizi menggambarkan banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh setiap orang agar dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi antar individu bervariasi, ditentukan atau dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan), keadaan fisiologis (hamil dan menyusui), aktivitas fisik serta metabolisme tubuh. Oleh karena itu, jumlah zat gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan kegiatan fisik internal dan eksternal, pertumbuhan bagi usia bayi, balita, anak, dan remaja, atau untuk aktivitas pemeliharaan tubuh bagi orang dewasa dan lanjut usia. (Hardinsyah dkk, 2002) Menurut Depkes RI (2009), pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Selain itu, pola makan yang baik juga mempunyai peranan penting dalam memelihara tubuh dan menjaga kesehatan. Di Indonesia terdapat pola makanan pokok yaitu lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah-buahan. Dari pola makan pokok tersebut, buah-buahan merupakan salah satu menu makanan yang sangat penting untuk menunjang kesehatan. Berbagai macam buah dan sayur memiliki khasiat yang berbedabeda sesuai dengan kandungan yang dimiliki setiap buah dan sayur bahkan 1

beberapa biji dan kulit buah memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Buah dan sayur memiliki peranan yang sangat penting guna membantu tumbuh kembang anak karena mengandung vitamin, mineral, protein, bahkan karbohidrat yang dapat memenuhi kecukupan gizi. Selain itu, menurut Sekarindah (2008) konsumsi buah dan sayur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena berfungsi sebagai zat pengatur, mengandung zat gizi seperti vitamin dan mineral, memiliki kadar air tinggi, sumber serat makanan, antioksidan dan dapat menyeimbangkan kadar asam basa tubuh. Berbagai manfaat tersebut dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit. Rekomendasi kecukupan konsumsi buah dan sayur menurut WHO (2003) yaitu sebanyak 400 gram per hari atau sebanyak 3-5 porsi sehari. Selain itu, Piramida Petunjuk Makanan (USDA dan HNIS 1992) dalam Rahmawati (2000) merekomendasikan untuk menyajikan buah sebanyak 2-4 kali dalam sehari. Salah satu kelompok usia yang paling rentan jika kurang konsumsi buah dan sayur yaitu anak-anak usia 9 sampai 12 tahun karena masa anakanak tersebut merupakan periode yang penting pada pertumbuhan dan perkembangan. Pada periode ini merupakan saat yang tepat untuk membangun tubuh dan menanam kebiasaan pola makan yang sehat. Namun berdasarkan hasil survey perilaku konsumsi buah dan sayur di Indonesia terjadi peningkatan angka kurang konsumsi buah dan sayur. Hal ini berdasarkan hasil survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2004 ditemukan bahwa rata-rata 83,6% anak-anak usia tersebut di Indonesia kurang mengkonsumsi buah dan sayur, hanya 16,4% yang mengkonsumsi buah dan sayur sesuai standar WHO (2003) yaitu 5 porsi buah dan sayur sehari. Kemudian berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan RI tahun 2007 ditemukan bahwa ratarata 93,7% remaja di Indonesia berumur 9-24 tahun kurang konsumsi buah dan sayur. Berbagai alasan seseorang memilih makanan cepat saji/fast food yaitu karena praktis, rasanya enak, mudah didapat dan tingkat kesibukan 2

yang tinggi sehingga tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat dan alami. Padahal, konsumsi makanan tersebut secara terus menerus tanpa diimbangi buah-buahan dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi kesehatan terutama pada anak-anak seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker dan kegemukan. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat dan media komunikasi yang efektif sebagai media penyampai pesan. Buku merupakan media guna menyampaikan pengetahuan mengenai kandungan dan manfaat buahbuahan dan sayuran untuk anak-anak. Peran buku dalam kehidupan sangat penting, sebuah buku mampu mengajarkan ilmu yang lebih dari apa yang diajarkan melalui media lain. Buku dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak baik secara spiritual maupun mental pada seorang anak. Selain itu buku yang menarik juga dapat meningkatkan daya tarik membaca anak-anak sehingga dapat berdampak baik bagi anak-anak. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengkajinya dalam rancangan Tugas Akhir ini, dengan membuat buku ilustrasi manfaat buah dan sayur untuk anak-anak. Dengan dibuatnya perancangan buku tersebut diharapkan anak-anak sekolah dasar dapat menambah pengetahuan akan kandungan dan manfaat yang terdapat di dalam buah dan sayur. Selain itu juga agar mereka memahami akan pentingnya asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dan memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi seperti buah dan sayur. Dengan begitu diharapkan dapat mengurangi masalah terhadap kesehatan pada anak-anak sekolah dasar. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan sebagai berikut : a) Anak-anak usia 9-12 tahun kurang menyukai mengonsumsi buah dan sayur. 3

b) Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang kandungan dan manfaat dari buah-buahan dan sayur-sayuran. c) Kurangnya kesadaran orang tua terhadap pola makan anak dan pengetahuan anak-anaknya mengenai manfaat buah-buahan dan sayur-sayuran sehingga anak-anak tertarik untuk mengkonsumsi buah dan sayuran. 1.2.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dihadapi dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Bagaimana merancang buku ilustrasi yang dapat membuat anak-anak mau mengkonsumsi buah dan sayur? 1.3 Batasan Masalah Perancangan Tugas Akhir dilakukan sejak bulan Februari hingga Juni tahun 2015. Lokasi perancangan Tugas Akhir di kota Bogor, dengan memilih beberapa sekolah dasar yang ada di kota Bogor yaitu SDN Polisi 4, SDN Polisi 1 dan SDN Sukadamai 3. Target audience dari perancangan Buku Ilustrasi Manfaat Buah dan Sayur untuk Anak-anak adalah anakanak pada usia sembilan sampai dengan 12 tahun. 1.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuan membuat buku ilustrasi Manfaat Buah dan Sayur untuk Anak-anak adalah sebagai berikut: a) Dapat membuat anak-anak mau mengkonsumsi buah dan sayur. b) Memberikan informasi kepada orang tua mengenai pentingnya konsumsi buah dan sayur pada anak. Adapun tujuan jangka panjang dari perancangan ini ialah dapat mengurangi angka kurang konsumsi buah dan sayur terhadap anak-anak sekolah dasar di Kota Bogor. 4

1.5 Cara Pengumpulan Data dan Analisis 1.5.1 Cara Pengumpulan Data Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa cara pengumpulan data, yaitu: a) Observasi Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi diberi batasan sebagai berikut: studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dilakukan terhadap perilaku siswa/siswi di beberapa sekolah dasar di kota Bogor yaitu SDN Polisi 4, SDN Polisi 1 dan SDN Sukadamai 3 dari bulan Februari hingga Juni 2015 b) Studi Pustaka Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literaturliteratur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. (Nazir, 1988: 111) Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data baik dari buku-buku, literatur, catatan, dan laporan terkait dengan perancangan Tugas Akhir ini. c) Wawancara Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mangajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara si pencari informasi dengan sumber informasi (Sutopo, 2006:74). Wawancara dilakukan kepada Dosen Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor dan Dokter Ahli Gizi dari RSIA Hermina Bogor. d) Kuisioner Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secra tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang 5

harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006:82). Kuisioner yang berisikan pertanyaan seputar pengetahuan terhadap buah-buahan dan pola makan akan dibagikan kepada orang tua dan siswa/siswi di SDN Polisi 4, SDN Polisi 1 dan SDN Sukadamai di kota Bogor. 1.5.2 Analisis 1. Matriks Perbandingan Menurut Tjetjep Rohendi Rohidi (2011: 247-249) matriks merupakan alat yang rapih baik bagi pengelolaan informasi maupun bagi analisis. Sebuah matriks memuat kolom dan baris, yang memunculkan dua dimensi yang berbeda, konsep atau seperangkat informasi. Matriks juga sangat berguna untuk membuat perbandingan seperangkat data, missal mengidentifikasi perbedaan dan persamaan data dalam penelitian. 1.6 Kerangka Perancangan Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis melihat fenomena mengenai pola makan dan hidup sehat khususnya terhadap anak-anak usia 9-12 tahun. Tidak sedikit anak-anak usia tersebut yang rentan terkena masalah kesehatan terutama anak-anak sekolah dasar. Hal tersebut dikarenakan anak-anak gemar sekali jajan makanan sembarangan tanpa mengetahui kandungan gizi serta pengetahuan orang tua yang kurang mengenai kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak. Selain itu, kurangnya pengetahuan mengenai kandungan dan manfaat dari buahbuahan dan sayur-sayuran juga menjadi penyebabnya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah buku yang menarik untuk anakanak guna memberikan pengetahuan mengenai kandungan dan manfaat buah-buahan dan sayur-sayuran sehingga diharapkan dapat mengurangi masalah kesehatan terhadap anak-anak sekolah dasar. 6

Anak-anak cenderung tidak menyukai buah dan sayur yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Anak-anak usia 9-12 tahun membutuhkan asupan gizi yang cukup guna membantu tumbuh kembang. Pengetahuan mengenai kandungan dan manfaat buah-buahan dan sayursayuran terhadap anak-anak masih kurang. Analisis, Perancangan, Visualisasi. Membuat perancangan buku ilusrasi manfaat buah-buahan dan sayursayuran untuk anak-anak. Anak-anak mendapatkan pengetahuan, menyadari pentingnya hidup sehat dan mau mengkonsumsi buah dan sayur. Bagan 1.1 Kerangka Perancangan 7

1.7 Pembabakan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, fokus, tujuan penelitian, cara pengumpulan data, kerangka penelitian serta pembabakan dari perancangan buku manfaat buah-buahan dan sayur-sayuran. BAB II DASAR PEMIKIRAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai uraian studi pustaka, teori visual, teori layout, teori warna, teori tipografi, teori media, teori buku, teori buku bergambar, teori food combination, teori ilustrasi, teori psikologi komunikasi dan teori analisis matriks yang berkaitan langsung dengan objek pada perancangan Tugas Akhir, yakni mengenai media buku. BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH Pada bab ini akan diuraikan berbagai data yang berkaitan dengan pola makan anak-anak dan buah-buahan secara terstruktur. Serta pengolahan berbagai data yang berkaitan dengan pola makan anak-anak, buah-buahan dan sayur-sayuran. Hal tersebut dilakukan dengan analisis yang sesuai dengan tujuan perancangan, untuk menghasilkan strategi perancangan. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media, konsep pesan, dan konsep visual yang dipergunakan dalam perancangan, beserta hasil perancangan mulai dari sketsa, hingga penerapan visualisasi pada media. BAB V PENUTUP Berupa kesimpulan akhir mengenai hasil dari perancangan dan analisis data yang telah dilakukan, serta ditampilkan pula saran-saran yang berkaitan dengan perancangan Tugas Akhir. 8