BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan (return) terhadap sekuritas yang dibelinya. Investor yang cakap harus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

MONDAY EFFECT DAN WEEK FOUR EFFECT PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

BAB I PENDAHULUAN. waktu lebih dari 1 tahun) dan dapat diperjual belikan, baik ekuiti (saham), Surat

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak diperjualbelikan dengan tujuan mendapatkan return dan capital gain,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) serta diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

PENGARUH THE MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM JII DI BURSA EFEK INDONESIA. Nur Azlina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset finansial dan ada yang melakukan investasi pada aset-aset riil. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut dan dipergunakan untuk membiayai segala aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

PENGUJIAN MONDAY EFFECT PADA BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA EFEK SINGAPURA

ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA. I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tentu minat perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) akan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang pernah digunakan untuk kegiatan investasi tersebut. Menurut Kamus

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Indeks Harga Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. naik secara signifikan melainkan return saham pun ikut naik secara signifikan.

ANALISIS MONDAY EFFECT DAN WEEKEND EFFECT PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sarat akan keunikan (memiliki tingkat resiko yang tinggi, namun return yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi pasar modal di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1912 silam, dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar modal di Indonesia mulai mengalami kemajuan sejak tahun 1977, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang go public. Sejak kebangkitannya pada tahun itu, perusahaan yang tergabung sekitar 25 perusahan dan mengalami peningkatan sampai dengan saat ini, jumlah perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia sebanyak 525. Peningkatan tersebut tidak lepas dari adanya campur tangan pemerintah dalam membuat kebijakan di sektor keuangan sehingga mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan pasar modal di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki masyarkat pada saat ini, mereka lebih memilih untuk menempatkan harta mereka pada laham investasi, lahan investasi yang dipilih adalah yang mencerminkan kemoderenan. Hal ini didukung dengan adanya tingkat kepahaman masyarakat untuk memilih berinvestasi dan menempatkan dananya di pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan, seperti saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. 1

2 Pasar modal dapat diartikan sebagai tempat yang bisa menyediakan berbagai instrument keuangan jangka panjang yang memiliki periode selama lebih dari satu tahun yang bisa diperjual belikan, baik dalam surat utang maupun modal sendiri. Melalui pasar modal, perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan sekuritas sesuai dengan modal atau dana yang dibutuhkan. Selain itu pasar modal juga merupakan wadah alternatif bagi para investor untuk melakukan investasi dengan tujuan memperoleh return. Return merupakan tingkat keuntungan atau pengembalian yang diharapkan oleh investor dari hasil investasi. Pasar modal yang efesien memiliki pergerakan Random Walk, Random Walk berarti bahwa perubahan harga di masa yang lalu tidak bisa memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang. Kenaikan dan penurunan harga saham sesuai dengan informasi yang diterima di pasar modal. Meskipun pasar modal yang efisien ini dipercaya oleh kalangan akademis, tetapi oleh kalangan praktisi (keuangan) hal ini tidak selalu dipercaya sehingga menimbulkan terjadinya perdebatan yang sering dijumpai sampai dengan saat ini. Dimana beberapa peneliti dapat membuktikan konsep pasar yang efisien dan disisi lain menurut berbagai penelitian sebelumnya ditemukan berbagai pelanggaran hipotesis efisiensi di dunia investasi nyata atau disebut dengan anomali pasar. Anomali pasar tersebut antara lain berupa day of the week effect, Monday effect, Week four Effect, Weekend Effect, January Effect dan Rogalski Effect. Anomali pasar merupakan fenomena yang terjadi di pasar modal dimana terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan dengan konsep pasar modal yang efisien. Dari beberapa macam anomali musiman, Monday effect adalah salah satu bagian dari The day

3 of The Week Effect yaitu seasonal anomaly (anomaly musiman) atau calendar effect (efek kalender) yang terjadi pada pasar financial yaitu ketika return saham secara signifikan negatif pada hari senin sedangkan return positif terjadi pada hari-hari selain Senin. Rendahnya return pada hari Senin juga terjadi dikarenakan perusahaanperusahaan emiten biasanya menunda pengumuman berita buruk (bad news) sampai dengan hari Jumat dan di respon buruk oleh pasar pada hari Senin (Marshelyna G.S.Thadete, 2013). Seperti yang kita ketahui dalam seminggu terdapat lima hari kerja dan terdapat dua hari libur akhir pekan. Hal ini juga berlaku di dalam hari perdagangan pada Bursa Efek Indonesia. Untuk hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur yang menyebabkan tidak terjadinya perdagangan. Dengan adanya hari libur ini akan memberikan pengaruh terhadap kinerja baik kinerja dari intern ataupun ekstern perusahaan yang diakibatkan pada faktor psikologis karyawan maupun faktor psikologis yang dimiliki oleh para investor. Selain itu juga terdapat Week four Effect, anomali bentuk ini merupakan pola dari Monday effect yang terkonsentrasi pada dua minggu terakhir setiap bulannya pada minggu ke empat dan kelima (Marshelyna G.S. Thadete, 2013). Pola Week four Effect ini mengungkapkan bahwa Monday effect hanya terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima untuk setiap bulannya. Sedangkan return hari Senin pada minggu pertama sampai minggu ketiga dianggap tidak signifikan negatif atau sama dengan nol. Kecenderungan return saham yang negatif terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima ini dipengaruhi dengan kebutuhan likuidasi dari para investor. Minggu keempat dan kelima atau bisa dikatakan dengan akhir bulan menjadi minggu dimana kebutuhan

4 investor akan meningkat namun penghasilan investor belum dapat bertambah, hal ini dikarenakan kebanyakan dari perusahaan dan instansi lainnya melakukan pembagian upah, gaji, dan honor pada awal bulan. Sehingga diakhir bulan banyak investor terutama investor kecil yang melakukan penjualan saham dibandingkan dengan pembelian saham. Hal ini membuat harga saham menjadi rendah dan mengakibatkan return saham yang diterima investor akan menjadi rendah dan cenderung negatif dibandingkan dengan minggu pertama sampai ketiga. Dengan kata lain, dapat dikatakan pola anomali Week Four Effect ini mampu mempengaruhi perilaku dari return saham. Penelitian tentang fenomena Monday Effect dilakukan oleh sun dan Tong (2002) menemukan adanya fenomena day of the week effect secara signifikan terjadi pada minggu ke empat saja. Di Indonesia penelitian mengenai fenomena The Monday Effect dilakukan oleh Tahar dan Indahsari (2004). Penelitian yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan sampel saham yang termasuk dalam LQ45, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat abnormal return yang negatif pada hari Senin. Sedangkan untuk hari-hari yang lain menunjukkan abnormal return yang positif. Selain itu juga penelitian yang sama mengenai fenomena Monday Effect di Indonesia dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005), dari hasil penelitiannya dihasilkan bahwa return yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Jakarta terkonsentrasi pada senin dua minggu terakhir setiap bulannya, hal ini terjadi perbedaan antara hasil dari penelitian dari Marshelyna G.S.Thadete (2013). Dimana menurut hasil dari penelitiannya, peneliti menyebutkan return terendah tidak terjadi pada Senin dua minggu terakhir (senin ke4 dan ke5).

5 Di dalam BEI terdapat bermacam-macam pengelompokan indeks yang dapat digunakan untuk memantau pergerakan harga saham, salah satu diantaranya yaitu indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling liquid. Indeks LQ45 disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan bulan Agustus). Tujuan Indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya serta untuk memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan sehingga terhindar dari saham tidur yang ada di bursa. Berdasarkan perbedaan hasil yang diteliti pada penelitian terdahulu membuat ketertarikan untuk dilakukan pengujian lebih lanjut karena adanya keberagaman penelitian fenomena Monday Effect dan Week Four Effect di Bursa efek dengan menggunakan sampel indeks LQ45 periode 2013-2015. Sehingga judul dari penelitian ini adalah Monday Effect dan Week Four Effect pada Indeks Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terjadi Monday Effect pada indeks harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terjadi Week Four Effect pada indeks harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis : 1. Untuk menganalisis Monday Effect pada perdagangan indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis Week Four Effect pada perdagangan indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memeberikan manfaat : 1. Bagi calon investor, investor dan analisis keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan strategi investasi yang efektif dalam memprediksi harga saham di masa yang akan datang dan menetapkan keputusan investasi pada sekuritas saham serta dapat mengetahui timing yang baik dalam membeli ataupun menjual saham.

7 2. Bagi emiten, sebagai masukan dalam mempertimbangkan penetapan keputusan yang berkaitan dengan harga saham pada pasar modal di Indonesia. 3. Bagi akademis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis. 4. Bagi peneliti, Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Secara sistematis susunan proposal ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini dijlaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai Tinjaun Pustaka yang antara lain meliputi Penelitian Terdahulu yang akan menjadi acuan dalam penyususan penelitian ini dan teori-teori yang menjadi landasan dalam menyelesaikan Permasalahan Penelitian, Kerangka Pemikiran Penelitian dan Hipotesis Penelitian.

8 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan pengurain mengenai metode penelitian yang antara lain adalah Rancangan Penelitian, Batasan Penelitian, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, Pengukuran Variabel, Populasi, Sampel dan Tekhnik Pengambilan Sampel, Data dan Metode Pengumpulan Data serta Tekhnik Analis Data yang digunakan dalam pemecahan masalah. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari subyek yang digunakan dalam penelitian. Memberikan analisis dari hasil penelitian yang diperoleh dari pembahasan mengenai masalah yang diuji, serta membandingkan dengan penelitian terdahulu dan landasan teori yang menjadi acuan. Dengan adanya analisis yang dilakukan tersebut, diharapkan adanya suatu pemecahan dari masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. BAB V : PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Menjelaskan keterbatasan yang dimiliki peneliti selama melakukan penelitian. Serta memberikan saran-saran yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun penelitian sebelumnya.