BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang perlu dicapai melalui pelaksanaan kebijakan dan kegiatan organisasi secara terpola, terpadu dan berkelanjutan. Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud ada yang terkait dengan kepentingan individual anggota-anggota organisasi dan ada yang terkait dengan kepentingan bersama seluruh anggota organisasi; serta ada juga yang terkait dengan kepentingan lingkungan organisasi tersebut berada. Tujuan-tujuan tertentu suatu organisasi tidak hanya menunjukkan jenis dan fungsi organisasi; namun sekaligus juga menunjukkan karakteristik organisasi dalam mengelola seluruh sumber daya organisasi. Sumber daya organisasi yang dimaksud antara lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya sarana dan prasarana (material), sumber daya kebijakan (method), sumber daya teknologi (machine), dan sumber daya lingkungan (market). Sumber daya organisasi terpola dalam suatu sistem administrasi; dan pengelolaan sumber daya organisasi tersebut terselenggara menjadi suatu sistem manajemen. Manajemen diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dalam konteks penyelenggaraan manajemen tersebut, efektivitas komunikasi organisasi, sebagai suatu proses pencapaian tujuan penyediaan berbagai informasi dan penerapan suatu jaringan informasi, merupakan salah satu elemen penting dan turut menentukan keberhasilan atau efektivitas organisasi. 1
2 Keberhasilan organisasi ini tidak hanya terkait dengan kepentingan para pendiri organisasi, para pengelola dan anggota organisasi, namun terkait juga dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan keberadaan organisasi tersebut. Bahkan dalam dimensi yang luas, keberhasilan organisasi yang dimaksud bisa menyentuh kepentingan para pihak yang tidak terbatas hanya pada satu wilayah atau satu golongan saja; namun bisa juga menyentuh kepentingan para pihak yang tidak terikat lagi dengan ikatan golongan, kelompok sosial dan kewilayahan tertentu. Semakin besar bangunan suatu organisasi maka semakin besar pula ruang lingkup tujuan dan sasaran organisasi. Karena itu, efektivitas komunikasi organisasi tampak menjadi suatu fenomena komunikasi yang bersifat dinamis dan menunjukkan sejumlah persoalan yang saling berkorelasi dan mempengaruhi di antara seluruh pengurus dan anggota organisasi. Dalam perspektif itu, efektivitas komunikasi organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang secara khusus didirikan oleh Partai Gerindra guna menggalang dan mengarahkan potensi kaum perempuan tentu sangat dibutuhkan untuk mendukung kebijakan dan kegiatan politik partai tersebut. Efektivitas komunikasi organisasi PIRA ini sangat dibutuhkan karena populasi kaum perempuan lebih banyak dari populasi kaum laki-laki. Terlebih lagi bila mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan setiap partai menyertakan 30 persen kaum perempuan dalam pengajuan bakal calegnya, maka dengan sendirinya peran organisasi PIRA menjadi penting bagi keikutsertaan Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 nanti. Peran penting organisasi PIRA terkonseptualisasikan dengan Pasal 4 Anggaran Dasar PIRA yang menyatakan :
3 1). Sebagai Sarana Perkumpulan Perempuan yang berdedikasi untuk kebesaran Partai Gerindra; 2). Wadah untuk menampung aspirasi perempuan Indonesia yang ingin turut membesarkan Partai Gerindra; dan 3). Sarana mengimplementasikan program-program Partai Gerindra yaitu membangun Kejayaan Indonesia Raya. Dengan fungsi keorganisasian yang demikian itu, Pasal 5 Anggaran Dasar organisasi PIRA menyatakan bahwa sesuai Visi dan Misi-nya PIRA bertujuan menjalankan usaha dan kegiatan di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, kesehatan dan kemasyarakatan sebagai berikut : 1. Menghimpun, menyalurkan, menyuarakan dan menyampaikan aspirasi PIRA kepada Partai Gerakan Indonesia Raya (PARTAI GERINDRA) dan secara tidak langsung kepada lembaga-lembaga lainnya agar dijadikan pertimbangan didalam pengambilan kebijakan dan keputusan bagi kemaslahatan rakyat Indonesia pada umumnya dan Perempuan khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Menyelenggarakan pendidikan serta pelatihan dibidang politik dan keorganisasian, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan kader dan sejenis, guna meningkatkan kualitas anggota dalam bermasyarakat dan berorganisasi. 3. Mengadakan dialog, membina hubungan dengan organisasi perempuan lainnya, serta aktif mengikuti kegiatan-kegiatan perempuan pada tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional. 4. Mengimplementasikan program-program Partai GERINDRA, khususnya Ekonomi Kerakyatan di bidang usaha ekonomi keluarga.
4 Dengan tujuan menjalankan usaha dan kegiatan di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, kesehatan dan kemasyarakatan tersebut, anggota PIRA terdiri dari perempuan berbagai elemen dan atau individu, bersifat sukarela dan terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kader PIRA adalah anggota yang merupakan inti dan penggerak PIRA. Kepengurusan PIRA terdiri atas Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah di 33 provinsi. Jumlah Pengurus Pusat PIRA sebanyak 81 orang dan jumlah Pengurus Provinsi sebanyak 165 orang. Dengan demikian terdapat 246 kader penggerak organisasi PIRA di seluruh Indonesia. Efektivitas komunikasi organisasi PIRA, sebagai suatu proses pencapaian tujuan-tujuan komunikasi organisasi yang berlangsung dalam pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan organisasi di tingkat Pusat dan di daerah-daerah, sangat diperlukan dalam mendukung keberhasilan Partai Gerindra di Pemilukada-pemilukada dan Pemilu 2014 serta untuk menyukseskan keinutsertaan Partai Gerindra dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Untuk itu, segenap pengurus PIRA perlu melakukan berbagai upaya yang lebih terpola, terpadu dan berkelanjutan dalam mengembangkan pola komunikasi organisasi yang efektif. Upaya ini perlu dilakukan karena sementara ini, dari penelitian awal, teridentifikasi bahwa efektivitas komunikasi organisasi dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan PIRA belum optimal, dan oleh sebab itu efektivitas komunikasi organisasi PIRA menjadi belum maksimal dalam menggalang dan mengarahkan potensi kaum perempuan Indonesia bagi keberhasilan Partai Gerindra.
5 Dampak dari efektivitas komunikasi organisasi PIRA yang belum maksimal mungkin tidak terbatas hanya pada kader-kader organisasi PIRA saja; tetapi mungkin juga berdampak pada simpati dan kepercayaan kaum perempuan terhadap PIRA sebagai organisasi yang berfungsi mengarahkan pemilih perempuan Indonesia untuk memilih Partai Gerindra. Karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi organisasi PIRA, agar dengan demikian komunikasi organisasi PIRA semakin bisa diandalkan dalam memenangkan Partai Gerindra. Bila dikritisi secara tajam, ternyata efektivitas komunikasi organisasi PIRA yang belum maksimal itu merupakan suatu fenomena perilaku organisasi yang tidak berdiri sendiri, karena fenomena tersebut berkorelasi dengan beberapa faktor. Dari beberapa faktor yang dimaksud, penulis menduga bahwa kepemimpinan yang berlangsung di pengurus pusat dengan pengurus daerah merupakan faktor yang berpengaruh positif terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA. Penulis berkeyakinan bahwa pengaruh tersebut terbentuk melalui pelaksanaan kegiatan komunikasi organisasi, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Meski dengan keyakinan yang kuat, dugaan penulis terhadap adanya pengaruh positif kepemimpinan terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA belum tentu benar, karena belum teruji secara empirik. Karena itu, untuk menguji dugaan adanya pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA, penulis merasa perlu mengdakan suatu pendekatan penelitian.
6 Guna melaksanakan pendekatan penelitian tersebut penulis memilih judul penelitian berikut : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Komunikasi Organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA). Judul penelitian tersebut dipilih berdasarkan suatu alasan bahwa kajian atas pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas komunikasi organisasi Perempuan Indonesia Raya merupakan konsep penerapan ilmu komunikasi yang terkonstrasi juga pada kajian Media Industry dan Business Communication. Objek penelitian dilakukan di 3 wilayah, yakni pertama di wilayah pengurus pusat di DPP-Gerindra di Jakarta,kedua di wilayah pengurus Provinsi Jawa Barat, dan terakhir di Provinsi Banten. Alasan penulis memilih 3 wilayah ini karena merupakan salah satu kantong suara perempuan terbesar dengan kader-kader perempuan dari Partai Gerindra sendiri. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Permasalahan masalah yang diangkat menjadi obyek penelitian dapat dikemukakan berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah Efektivitas komunikasi organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang belum maksimal dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi merupakan suatu fenomena perilaku organisasi yang selalu berkorelasi dengan berbagai faktor keorganisasian dan faktor non keorganisasian. Korelasi di antara berbagai faktor yang dimaksud bisa jadi karena
7 memang ada hubungan kondisional atau hubungan fungsional yang saling mengaitkan berbagai faktor, dan oleh sebab itu efektivitas komunikasi organisasi PIRA menjadi terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut. Berbagai faktor yang dimaksud ada yang tercakup dalam dimensi internal organisasi PIRA, dan ada juga yang tercakup dalam dimensi eksternal organisasi PIRA. Dalam dimensi internal organisasi PIRA, berbagai factor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi PIRA adalah berikut : 1. Apakah budaya organisasi, yaitu struktur, keyakinan, norma dan etika keorganisasian yang menjadi identitas organisasi PIRA berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 2. Apakah perencanaan strategis organisasi yaitu induk perencanaan organisasi yang antara lain mencakup pernyataan visi dan misi serta kebijakan, tujuan, strategi dan program berpengaruh terhadap efektivitas organisasi PIRA? 3. Apakah iklim organisasi, yaitu situasi dan kondisi dinamis hubungan personal, hubungan organisasional dan hubungan fungsional serta hubungan eksternal organisasi berpengaruh terhadap efektivitas organisasi PIRA? 4. Apakah Kepemimpinan, yaitu hubungan perilaku organisasi di antara unsurunsur pimpinan dengan staf dalam pelaksanaan fungsi kepemimpinan organisasi PIRA berpengaruh terhadap efektivitas organisasi PIRA? 5. Apakah sumber daya kepengurusan, yaitu potensi dan partisipasi sertta sindikasi para pengurus organisasi PIRA berpengaruh terhadap efetivitas organisasi PIRA?
8 6. Apakah sumber daya pendanaan, yaitu seluruh sumber-sumber pembiayaan untuk melaksanakan seluruh kebijakan dan kegiatan organisasi PIRA berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 7. Apakah sumber daya sarana dan prasarana, yaitu gedung dan seluruh perlengkapan serta fasilitas kegiatan administrasi dan kegiatan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? Dalam dimensi eksternal organisasi PIRA, berbagai factor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi PIRA adalah berikut : 1. Apakah popularitas Partai Gerindra, yaitu ketenaran dan elektabilitas partai yang terbentuk dari performance ketokohan dan kegiatan politik berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 2. Apakah kebijakan Partai Gerindra, yaitu ideologi serta visi dan misi partai yang terolah menjadi program kerja dan kegiatan partai berpengarh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 3. Apakah kepemimpinan Partai Gerindra, yaitu hubungan perilaku organisasi di antara unsur-unsur pimpinan dengan kader partai dalam pelaksanaan seluruh kebijakan dan kegiatan di pusat dan di daerah berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 4. Apakah pelaksanaan program kerja Partai Gerindra, yaitu kegiatan-kegiatan yang terarah untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA?
9 5. Apakah keanggotaan Partai Gerindra, yaitu seluruh pengurus, kader dan simpatisan partai di tingkat pusat dan daerah berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 6. Apakah pola pendanaan Partai Gerindra, yaitu manajemen keuangan partai yang mencakup pengolaan sumber-sumber pendanaan partai, pola penggunaan dana partai, dan akuntabilitas penggunaan dana partai berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? 7. Apakah kiprah kader-kader Partai Gerindra, yaitu aktualisasi peran dan aktivitas kader yang dilakukan secara individual dan kolektif dan terkait dengan pelakanaan kebijakan partai berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi organisasi PIRA? Dengan identifikasi faktor-faktor yang diuraikan, penulis memberi tanda pada kepemimpinan sebagai faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi PIRA. Penandaan itu itu dimaksudkan sebagai suatu pembatasan masalah yang dijadikan obyek penelitian. Pembatasan masalah penelitian ini didasarkan pada dugaan bahwa kepemimpinan merupakan factor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi PIRA. Dengan demikian, penulis mengangkat factor internal organisasi PIRA yaitu kepemimpinan sebagai variabel antecedent (yang mendahului, sebab); dan mengangkat efektivitas komunkasi organisasi PIRA sebagai variabel konsekuensi. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penetapan batasan masalah tersebut, rumusan masalah diajukan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions) sebagai berikut :
Apakah terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Efektivitas Komunikasi Organisasi PIRA? 10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Berangkat dari pertanyaan penelitian yang diajukan selanjutnya penelitian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepemimpinan terhadap Efektivitas Komunikasi Organisasi PIRA. 1.3.2 Tujuan Penelitian Dengan maksud penelitian tersebut ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Membahas hubungan kausalitas di antara Kepemimpinan yang diposisikan sebagai variabel antecedent (yang mendahului, sebab) dengan Efektivitas Komunikasi Organisasi PIRA yang diposisikan sebagai variable konsekuensi (akibat, fenomena). 2. Membahas masalah kepemimpinan organisasi PIRA yang di asumsikan berpengaruh terhadap efektivitas organisasi PIRA. Tujuan penelitian ini membahas hubungan perilaku organisasi di antara unsur-unsur pimpinan dengan staf dalam pelaksanaan fungsi kepemimpinan organisasi PIRA berpengaruh terhadap efektivitas organisasi PIRA.
11 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian serta hasil penelitian adalah berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian yang tersusun menjadi Tesis diharapkan dapat diterima menjadi kontribusi akademik bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pengembangan ilmu komunikasi. Bagi mahasiswa, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan rujukan studi yang dapat dikembangkan menjadi suatu konsep penelitian yang lebih luas dan mendalam. 1.4.2 Manfaat Praktis Bagi Pengurus Pusat serta Pengurus Daerah PIRA, hasil penelitian diharapkan dapat diterima sebagai masukan yang memberi manfaat untuk meningkatkan efektivitas organisasi PIRA dalam melaksanakan berbagai kebijakan dan kegiatan yang mendukung keberhasilan keikutsertaan Partai Gerindra dalam berbagai momen-momen pemilihan umum di tingkat daerah dan Pemilu 2014 nanti. Bagi pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan hasil penelitian, penulis mengharapkan hasil penelitian dapat diangkat menjadi acuan untuk meningkatan efektivitas organisasi melalui peningkatan efektivitas kepemimpinan dan komunikasi organisasi.