BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan tidak tersingkir dalam persaingan ini. Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tingkat masyarakat kelas menengah atau middle class di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat mulai tertarik untuk mendatangi pusat-pusat pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan khusus nya bidang kosmetik dan parfum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk senantiasa berusaha menambah dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku perpindahan merek atau brand switching yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH PROMOTIONS MIX TERHADAP SPORT DECISION DI D GROOVE SPORT AND WELLNESS CENTER

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan umbi-umbian. Hasil kerajinan ditukar dengan hewan. Dalam

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia

BAB I PENDAHULUAN. produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

PENGARUH CITRA TOKO DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CARREFOUR ACHMAD YANI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu faktor untuk menunjang gaya hidup sehat dengan banyak fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era Globalisasi ini persaingan bisnis berubah menjadi sangat meningkat, baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

tampil sehat dan bugar. Banyak orang yang merasakan bahwa dengan badan yang bugar maka aktivitas dapat berjalan lancar tanpa merasakan kelelahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Pembelajaran (learning)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen merupakan salah satu penentu sebuah bisnis untuk dapat terus bertahan dalam persaingan yang semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya gaya hidup sehat yang semakin marak di kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam berbagai aspek. Tidak hanya fasilitas saja yang mampu menarik minat konsumen, namun ada banyak cara bagaimana dapat membuat konsumen menjadi pelanggan loyal. Salah satu kunci utama suksesnya menciptakan loyalitas pelanggan tidak lepas dari departemen Public Relations di dalam perusahaan tersebut. Fenomena Public Relations mulai dikenal sejak abad 20, tetapi gejalanya sendiri sudah ada jauh sebelumnya. Bahkan para ahli PR mengatakan bahwa gejala PR sudah ada sejak manusia-manusia pertama ada Adam dan Hawa. Gejala tersebut adalah, misalnya; hubungan antar-manusia, pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain, upaya seseorang mempengaruhi orang lain dan sebagainya. Upaya-upaya mengadakan hubungan, menanamkan pengertian, mempengaruhi dan membina kepercayaan, merupakan unsur-unsur dari konsep yang dewasa ini dikenal sebagai Public Relations. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana pengaruh Public Relations Perception terhadap Brand Image, dimana seperti kita ketahui, brand image yang dibentuk oleh Celebrity Fitness atau lebih dikenal dengan Celfit sudah 1

2 tertanam di benak konsumen khususnya bagi kalangan masyarakat yang ingin berolahraga di tempat gym. Pada dasarnya olahraga merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia, karena seluruh manusia membutuhkan olahraga untuk mendapatkan tubuh yang ideal dan sehat. Banyakya penyakit yang mengancam tubuh manusia yang dikarenakan kurang berolahraga atau bahkan karena obesitas membuat sebagian orang rajin berolahraga. Dewasa ini,olahraga sudah menjadi sebagai gaya hidup atau lifestyle di banyak Negara dan kota. Para pengusaha yang melihat hal ini sebagai peluang, kini berlomba untuk membuka tempat-tempat kebugaran dengan standard lifestyle. Tempat kebugaran ini, tidak hanya dijadikan tempat untuk berolahraga saja, namun dijadikan tempat berkumpul bersama teman-teman di waktu senggang, bahkan tidak jarang, malam minggu banyak dari membernya yang menghabiskan waktu di tempat kebugaran. Tempat kebugaran sudah berubah menjadi tempat yang menyenangkan dan mengubah paradigma masyarakat bahwasanya olahraga itu tidak menyenangkan. Di Bandung sendiri kini sudah menjamur tempat-tempat kebugaran yang mengutamakan lifestyle membernya. Misalnya saja, D Groove Sport & Wellness Center, Helios Fitness, Gold Gym dan Celebrity Fitness. Mereka berlomba-lomba mendapatkan member sebanyak-banyaknya dengan cara bersaing fasilitas bahkan bersaing harga. Berikut adalah daftar harga dan fasilitas bagi member regular :

3 Tabel 1.1 Tabel DaftarHarga dan Fasilitas Tempat GYM di Kota Bandung Fitness Centre Harga Regular per Bulan Fasilitas Helios Fitness Center Rp 275.000,- Aerobic, Yoga, Pilates, Hip Hop, Body Pump, Belly Dance, Spinning/RPM, Fitness Center, Sauna, Swimming Pool Gold Gym Rp 330.000,- Aerobic, Body Mind, Belly Dance. Body Pump, Pilates, Viyansa Yoga, Fit Ball, Fitness Center, Sauna, Swimming Pool D Groove Sport & +/- Rp 583.500,- Aerobic, Yoga, Pilates, Wellness Center Body Pump, Belly Dance, Spinning/RPM, Fitness Center, Sauna, Swimming Pool, Wearpool Celebrity Fitness Rp 396.000,- Aerobic, Yoga, Pilates, Body Pump, Belly Dance, Spinning/RPM, Poloton, Fitness Center, Sauna. Sumber : brosur dan informasi yang dikumpulkan peneliti Semakin banyaknya produsen yang menawarkan fasilitas dan fitness center yang baik, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar, terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang

4 atau jasa tertentu, serta kualitas dari sebuah produk atau pelayanan. Ini semua dilakukan tentunya tidak lain adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan. Perusahaan yang berhasil meningkatkan loyalitas pelanggan tentunya pelanggan tersebut akan lebih setia, lebih sering membeli, rela membayar lebih banyak untuk menggunakan layanan perusahaan tersebut. Tabel 1.2 Persaingan Fitness Center di Kota Bandung dari Berbagai Aspek No. Fitnes Center Perkembangan Jumlah Pelanggan (Member) 2011-2012 1. Helios Fitness Center 213 198 2. Gold Gym 452 378 3. D Groove Sport & Wellness Center 287 318 4. Celebrity Fitness 458 554 Sumber ; Kolektif Data oleh Peneliti Persaingan pelanggan yang menjadi member merupakan data yang dapat dijadikan landasan mengenai variable yang ada dalam penelitian ini. Fenomena mengenai jumlah pelanggan yang menjadi member akan mencitrakan bagaimana sikap dan penerimaan pelanggan mengenai mereka fitness center yang menjadi analisis pada penelitian ini. Situasi persaingan yang semakin ketat antara perusahaan atau institusi penyedia produk ini juga menyebabkan perusahaan sulit untuk meningkatkan jumlah pelanggannya. Terdapat banyak produk di berbagai pasar dengan bermacam

5 keunggulan serta nilai lebih yang ditawarkan oleh para pesaing, sehingga sulit bagi perusahaan untuk merebut pangsa pasar pesaing. Selain itu, untuk memasuki pasar baru memerlukan biaya cukup besar. Oleh karena itu alternatif yang lebih baik adalah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan pasar yang sudah ada, salah satunya adalah melalui usaha untuk meningkatkan kesetiaan atau loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal akan dengan sendirinya melakukan aktivitas strategi promosi word of mouth ((Dick and Basu, 1994) dan meningkatkan profit bagi perusahaan(fornell and Wernerfelt,1988; Reichheld et al., 2000). Kunci keunggulan bersaing dalam situasi yang penuh persaingan adalah kemampuan perusahaan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan akan menjadi kunci. sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Loyalitas pelanggan tidak terbentuk begitu saja dalam waktu yang singkat, tetapi melalui suatu proses belajar dan berdasarkan pengalaman masa lalu dari pelanggan itu sendiri dalam melakukan penggunaan layanan yang konsisten sepanjang waktu. Bila dari pengalaman tersebut pelanggan tidak mendapatkan layanan yang memuaskan maka pelanggan tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek, atau layanan-layanan dari perusahaan lain sampai mereka mendapatkan layanan yang memenuhi kriteria. Loyalitas itu sendiri adalah Sikap positif seorang konsumen terhadap suatu merk, konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merk yang sama pada saat sekarang atau masa akan datang. Ukuran loyalitas didasarkan pada frekuensi dan konsistensi perilaku pembelian yang selanjutnya. Kesetiaan konsumen akan barang atau jasa yang tercermin dengan pembelian

6 berulang secara terus dilakukan oleh konsumen. Jika konsumen terkesan dengan pembelian pertama karena kualitas yang baik atau promosi yang menarik, maka konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian menerus akan memotivasi pelanggan untuk setia dan sulit berpindah ke merk atau perusahaan lain. (Sumarwan,2003:326) Kesetiaan konsumen akan barang atau jasa yang tercermin dengan pembelian berulang secara terus menerus akan memotivasi pelanggan untuk setia dan sulit berpindah ke merk atau perusahaan lain. Menurut (Griffin,2003:31) pelanggan yang loyal dapat diidentifikasi dengan : a. Melakukan pembelian berulang secara teratur b. Membeli antarlini produk atau jasa c. Mereferensikan kepada orang lain d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Konsumen yang loyal tidak hanya melakukan pembelian yang berulang, mereka juga membeli katogeri produk yang berbeda dari sebuah perusahaan, kesukaan mereka tehadap suatu produk tidak hanya disimpan sendiri, mereka mereferensikan atau memberi rujukan kepada orang lain untuk menggunakan produk yang dianggapnya bagus dan percaya pada perusahaan tertentu. Saat ketertarikan pelanggan pada suatu produk sudah kuat, maka pelanggan tidak akan mudah beralih pada produk pesaing. Untuk mencapai suatu loyalitas pelanggan tentu banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai loyalitas

7 pelanggan adalah melalui aktivitas public relations. Dalam hal ini seorang Public Relations dituntut untuk menciptakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan (public support) bagi terciptanya tujuan antara perusahaan dengan publiknya, khususnya pelanggan. Pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai oleh Public Relations diantaranya good will dan memperoleh opini public yang favorable image atau menciptakan yang baik dengan pelanggan, Public Relations adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait, pada akhir tujuan diharapkan akan tercipta citra positif (good image), saling menghargai (mutual oppreciation) saling timbul pengertian (mutual under standing), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait dengan sebagainya. (Ruslan, 2008 : 147). Aktivitas public relations biasanya lebih banyak digunakan oleh perusahaan dalam bidang jasa, tentu salah satunya adalah perusahaan yang menawarkan jasa seperti Fitness Center. Tata letak peranan Public Relations sangat erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Karena pada dasarnya konsumen membeli kenyamanan, suasana, tempat, dan lain lain yang dapat membuat pelanggan merasa puas dan yang pada akhirnya dapat terciptanya loyalitas pelanggan yang akan diberikan kepada perusahaan tersebut. Salah satu Fitness Center di Bandung adalah Celebrity Fitness, dimana Celebrity Fitness saat ini merupakan Fitness Center terbaik di kota Bandung, bahkan di Indonesia. Letak Fitness Center yang berada di mall Paris Van Java sangat

8 mendukung tema yang diusung Celebrity Fitness sebagai Fitness Center yang fun dan bernuansa muda. Banyak member-member dari fitness center lain yang akhirnya berpindah hati pada Celebrity Fitness, karena kelas-kelas yang ditawarkan beragam dan ada setiap jam. Di hari Sabtu, selalu diadakan Life Band untuk mendukung suasana menjadi lebih cozy. Dengan banyaknya member saat ini di Celfit, kelompok kami tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Pengaruh Public Relation Perception terhadap Loyalitas Konsumen pada Celebrity Fitness Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, perumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Apakah Public Relation Perception berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan Celebrity Fitness Paris Van Java? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk menganalisis pengaruh Public Relation Perception berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan Celebrity Fitness Paris Van Java. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat riset penelitian yang kami lakukan : 1. Memberikan konstribusi bagi ilmu manajemen dalam mendalami hubungan antara PRP terhadap Customer Loyalty pada CelFit.

9 2. Dipraktekan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan lainnya yang memakai PR sebagai strategi pertumbuhan korporasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif.