UTT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Nama : Moh. Safiin NIM : : S1 - TI - 6F

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

Enterprise Resource Planning

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Enterprise Resource Planning (ERP)

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Materi Bahasan. Lingkup ecrm ERP SCM Supplier Relationalship Management Partner Relationalship Management Agar e-business sukses

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

Perencanaan Sumber Daya

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( )

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

E-Business Dan Pendukungnya

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Enterprise Resource Planning (ERP)

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

Pembahasan Materi #11

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : Kelas : S1-TI-6A

PENGENALAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

Enterprise Resource Planning (ERP)

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero)

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

The e-business Application Architecture

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

KONSEP SISTEM INFORMASI

TUGAS KARYA ILMIAH E-BISNISS

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi

Pertemuan. Peranan Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

Perkembangan dan Prospek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Disusun oleh : Dr. Lily Wulandari

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

E-Business Model. disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

Menurut Lou Gerstner: Menurut Mohan Sawhney :

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

Ernita Bukit / P

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Tipe-tipe Sistem Informasi

BAB 7 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

Enterprise Resource Planning

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

SISTEM INFORMASI (Studi Kasus : Pizza Hut)

Kolaborasi (Collaboration)

Transkripsi:

UTT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Penerapan E-Business Perbankan di Indonesia Oleh: Andromeda Aristi Rachmi P056100453.36E Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi saat ini memberikan berbagai perubahan kultur perekonomian bagi semua kalangan baik individu maupun kelompok termasuk kalangan organisasi, khususnya perusahaan. Di sisi lain, Ketatnya persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk berlomba menjadi yang tercepat dan yang terbaik. Semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin besar pula organisasi yang dikelolanya. Oleh karena itu, untuk dapat bersaing maka harus dapat bertindak secara efektif dan efisien. Salah satu cara yang dilakukan saat ini adalah dengan penggunaan teknologi informasi komputer secara otomatis maupun semi otomatis yang dikenal dengan e-business. Istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh Lou Gerstner seorang CEO perusahaan IBM. E-business memungkinkan suatu perusahaan berhubungan dengan sistem pemerosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain seperti, pembelian secara elektronik, manajemen rantai suplai, pemerosesan order, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan serta kerja sama dengan mitra bisnis. Dengan pemerosesan secara teknologi komputer terpadu dapat mengurangi kerugian serta meningkatkan efektifitas pekerjaan serta dapat meningkatkan daya saing perusahaan secara signifikan. Penggunaan e-business ini menimbulkan berbagai keuntungan karena perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik tanpa batas dan kendala waktu. Kegiatan bisnis itu meliputi transaksi bisnis, operasi fungsi-fungsi perusahaan, sharing informasi khususnya dengan pelanggan dan suplier sehingga hubungan antara pihak-pihak tersebut dengan perusahaan dapat terjalin baik sebelum, selama dan setelah proses. Kesuksesan e-business sangat ditentukan oleh komitmen perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab kepemimpinan dalam e-business, peran cross functional team, dan struktur manajemen sehingga top manajemen perlu memiliki

pemahaman yang mendalam tentang perubahan teknologi yang cepat, dan mengkomunikasikan nilai e-business ke seluruh organisasi. Di Indonesia, pertumbuhan e-business mulai berkembang secara signifikan pada awal tahun 2000 ini, dimana sebagian besar perusahaan sudah banyak yang menerapkan teknologi informasi dalam setiap kegiatannya. Hal ini tentunya sebagai dampak era globalisasi yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat bekerja secara cepat, praktis dan efisien jika ingin bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. 1.2. Tujuan Pembuatan paper ini adalah untuk menganalis perkembangan e-business di Indonesia yang menjadi penunjang dalam kegiatan di suatu organisasi/perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Electronic Business System E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. E-business didefinisikan oleh O Brien (2001) sebagai Penggunaaan teknologi internet untuk menghubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis, perdagangan elektronis (e-commerce), dan komunikasi serta kolaburasi antara sebuah perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra kerja bisnis elektronis lainnya. E-business didalam penerapannya dapat dijabarkan secara lebih mendalam sebagai berikut ini : 2.1.1 Customer Relationship Management (CRM) Sebuah CRM mengintegrasikan strategi perusahaan, metodologi bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan perusahaan. CRM sendiri merupakan sebuah konsep bisnis sejalan dengan proses bisnisnya sendiri. Tidak ada bisnis yang dapat bertahan lama tanpa memahami konsumennya dan berupaya membangun hubungan yang positif dengan mereka. CRM menyediakan dukungan bagi konsumen dari awal hingga akhir proses. 2.1.2 Supply Chain Management (SCM) Supply chain (rantai pasokan) merupakan jaringan pelayanan, bahan baku dan arus informasi yang menghubungkan antara konsumen dengan supplier sebuah perusahaan dalam hal hubungan dengan konsumen, kebutuhan pemesanan dan hubungan dengan pemasok. Manajemen rantai pasok merupakan pengetahuan dalam mengembangkan strategi untuk mengorganisasi, mengawasi dan memotivasi berbagai sumber daya yang terlibat dengan pelayanan (jasa) dan bahan baku di dalam rantai nilai. Manajemen rantai pasok juga mencakup perencanaan dan manajemen dari berbagai aktivitas yang terlibat dalam sumber daya dan pengadaannya, konversi serta berbagai aktivitas manajemen logistik lainnya. Termasuk pula di dalamnya koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai

saluran rekanan seperti pemasok, perantara, penyedia jasa pihak ketiga dan konsumen. Intinya, manajemen rantai pasok mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan baik di dalam maupun luar perusahaan (Council of Supply Chain Management Professional, 2004). Manajemen rantai pasok merupakan pengembangan dari konsep rantai nilai Michael Porter. Sebuah rantai nilai bisnis menurut Porter terdiri dari sejumlah proses dan aktivitas yang dibangun perusahaan untuk memberi nilai tambah terhadap produk dan jasa yang sudah ada dan untuk menyediakan keunggulan kompetitif di pasar. Berbagai proses bisnis tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Rantai pasok sendiri berfokus pada peningkatan efisiensi dari aktivitas primer dengan alur informasi yang lebih baik antar aktivitas dan menghubungkan dengan rekanan internal dan eksternal perusahaan juga konsumen. Sebuah rantai pasok yang baik dapat memastikan fleksibilitas dan kecepatan perusahaan sesuai kebutuhan kompetisi berbasis web saat ini. Seiring perusahaan berusaha fokus pada kompetensi inti dan berupaya lebih fleksibel, bersamaan dengan itu pula kepemilikan terhadap sumber bahan baku saluran distribusi. Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai pasok dan mengintegrasikan proses menjadi sebuah sistem secara keseluruhan, sekaligus juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok tersebut. 2.1.2.1 E-business dan Supply Chain Mangement (SCM) Sebuah solusi manajemen rantai pasok yang berbasis web (e-scm) merupakan inti dari keseluruhan bisnis secara digital. Sebuah e-scm yang efektif dapat menghemat biaya hingga jutaan dolar bagi perusahaan. E-SCM merupakan kombinasi optimal antara teknologi dan proses bisnis yang mengoptimalkan distribusi barang, jasa dan informasi dari pemasok kepada konsumen secara terorganisir dan efisien. Dalam situasi ekonomi digital, konsep tradisional SCM tidak lagi relevan digunakan. E-SCM berkonsentrasi pada globalisasi dan saranan manajemen informasi, yang mengintegrasikan pengadaan, operasional dan logistic dari bahan baku untuk memuaskan konsumen.

Dengan implementasi dan penerimaan scara luas oleh e-business, metode trasisional tadi berkembang untuk meningkatkan profitabilitas dan pemenuhan. E- SCM dapat menggunakan konsep e-business dan teknologi berbasis web untuk mengelola persediaan dan informasi dalam organisasi perusahaan.untuk memfasilitasi berbagai komponen e-scm diperlukan alat yang mampu menunjang fungsi dari berbagai komponen tersebut. Berikut fasilitas di antaranya : 1. intranet; 2. Extranet; 3. Portal perusahaan; 4. Sistem aliran kerja (workflow); 5. Groupware; 6. Sistem Penggantian. 2.1.3 Enterprise Resources Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) mengintegrasikan informasi manajemen internal dan eksternal di seluruh organisasi yang mencakup keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan pelayanan. Sistem ini mengotomisasi setiap kegiatan dengan aplikasi perangkat lunak terintegrasi. Tujuannya memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batasbatas organisasi dan mengelola konsumen dengan stakeholder. Sistem ERP merupakan aplikasi bisnis terintegrasi dan umumnya dapat dipakai untuk menangani modul-modul seperti pengendalian sediaan, utang dagang, piutang dagang, perencanaan kebutuhan material (MRP) hingga penanganan sumber daya manusia. Gambar 2.1 menunjukkan komponen- komponen yang digunakan dalam penyusun ERP. Gambar 2.1 Komponen Penyusunan ERP 2.1.4 Transaction Processing Systems (TPS) Transaction Processing Systems merupakan sistem informasi lintas fungsi yang digunakan untuk memproses data ketika terjadinya suatu transaksi bisnis.

2.1.5 Enterprise Collaboration Systems (ECS) ECS ialah sistem informasi yang berfungsi meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja. Teknologi informasi, terutama teknologi Internet, memberikan berbagai alat untuk membantu perusahaan bekerjasama untuk mengomunikasikan berbagai ide, berbagi sumber daya dan mengkoordinasikan usaha kegiatan kerjasama sebagai anggota dari proses formal dan informal, tim proyek, dan kelompok kerja yang membentuk organisasi. Gambar 2.2 Enterprise Collaboration System dalam Kerjasama Perusahaan Gambar 2.2 memberikan gambaran bahwa enterprise collaboration system (ECS) terkait dengan beberapa alat software untuk komunikasi elektronik, konferensi elektronik dan manajemen kegiatan kerjasama, seperti yang dijabarkan sebagai berikut : Alat Komunikasi Elektronik Alat komunikasi elektronik meliputi e-mail, voicemail, fax, web publishing, bulletin board system yang memungkinkan untuk mengirim pesan secara elektronik melalui jaringan komputer, dan berbagi informasi dan dokumen dengan para anggota dimanapun berada sehingga hal ini menjadi kontributor utama dalam proses kerjasama karena adanya kemudahan dan efisiensi.

Alat Kerjasama Konferensi Alat kerjasama konferensi antara lain : data conferencing, voice conferencing, video conferencing, discussion forums yang dapat membantu komunikasi dan bekerjasama dengan para anggota tim/perusahaan di berbagai lokasi yang berbeda dan bertukar ide secara interaktif pada saat bersamaan sesuai keinginan. Alat Manajemen Kegiatan Kerjasama Alat manajemen ini membantu tim/perusahaan untuk mengelola aktivitas kelompok kerja. Kategori software ini meliputi alat pembuatan kalender dan jadwal, manajemen proyekn dan tugas, sistem aliran kerja, serta alat manajemen pengetahuan. Alat-alat lainnya untuk kegiatan bersama, seperti pembuatan, edit, dan revisi dokumen bersama, dapat ditemukan dalam software suite.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perkembangan E-Business di Indonesia Perkembangan teknologi informasi di Indonesia semakin lama semakin meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari data pengguna internet yang mengalami peningkatan sebesar 1.150% pada tahun 2008 dengan jumlah pemakai internet sebanyak 25 juta penduduk Indonesia dari yang sebelumnya pada tahun 2000 hanya berkisar dua juta penduduk. Dengan era globalisasi yang semakin luas ini tentunya kebutuhan akan teknologi informasi akan semakin meningkat sehingga semua kalangan, baik individu maupun organisasi, harus mampu beradaptasi dalam penggunaan teknologi informasi tersebut. Hal ini disebabkan persaingan yang semakin ketat yang membuat segala aktivitas berjalan dengan sangat cepat, mudah berubah dan tidak terbatas. Organisasi khususnya perusahaan yang ada di Indonesia saat ini sebagian besar telah menerapkan teknologi informasi untuk menjalankan aktivitas perusahaannya yang biasa disebut dengan e-business. Hal ini dilakukan perusahaan baik besar maupun kecil agar lebih efisien dan efektif. E-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di seluruh dunia karena dianggap sebagai suatu paradigma baru kunci kesuksesan perusahaan di era informasi di masa yang akan datang. Fungsi e-bussiness adalah untuk mendukung bagian pemasaran, produksi, accounting, keuangan, dan human resource management. Dengan menerapkan e-business, perusahaan seakan membuka toko di berbagai daerah bahkan negara karena konsumen dari berbagai belahan dunia dapat mengakses situs web dan melakukan transaksi kapan saja dan tanpa harus meninggalkan rumahnya yang komputernya terhubung dengan Internet. Selain itu, perusahaan dapat berkomunikasi secara langsung tanpa harus melalui birokrasi yang rumit. Menurut Charles R. Rieger dari IBM dan Mary P. Donato dari Xerox, ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh e-business yang masing-masing berkaitan

dengan aspek-aspek efisiensi, efektivitas, jangkauan, struktur, dan peluang. Berikut ini lima keuntungan tersebut, yakni : Efficiency Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun ke dunia e- business adalah perbaikan tingkat efisiensi. Kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penciptaan dan penyebaran informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, maka perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan perusahaan tersebut. Effectiveness Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas operasional sehari-hari. Lihatlah bagaimana dengan dimanfaatkan e-technology perusahaan dapat berhubungan dengan pelanggannya secara non stop 7 hari seminggu dan 24 jam sehari berkat diterapkannya. Demikian pula dengan diterapkannya konsep e- supply chain maka manajemen dapat meningkatkan service level kepada pelanggannya. Contoh efektivitas yang lain adalah meningkatnya kualitas pengambilan keputusan dari manajemen karena diimplementasikannya aplikasi ERP. Reach Manfaat berikutnya yang dapat diperoleh dari perusahaan adalah kemampuan e-technology di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Dengan menghubungkan diri ke internet, berarti perusahaan secara tidak langsung telah menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai belahan bumi. Kemampuan ekspansi yang sedemikan mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal tentu saja merupakan keuntungan yang tidak ternilai harganya bagi sebuah perusahaan. Structure Manfaat penerapan e-business selanjutnya adalah terciptanya berbagai jenis produk-produk maupun jasa-jasa baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor

industri yang selama ini secara struktur terlihat berdiri sendiri. Tengoklah bagaimana sebuah buku dapat dijual dengan cara lelang, atau sebuah bank virtual yang berfungsi pula sebagai penasehat keuangan, atau paket liburan yang telah lengkap mengemas berbagai produknya (transportasi, hotel, dan lokasi wisata), atau toko buku yang berfungsi pula sebagai perpustakaan, dan lain sebagainya. Opportunity Manfaat terakhir adalah terbukanya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat selalu diketemukannya e-technology baru dari masa ke masa. Di bidang pendidikan tercatat semakin maraknya situs-situs penyelenggara pendidikan (e-school) maupun pelatihan (e-training) secara virtual; di bidang keuangan telah berdiri lembaga- lembaga keuangan virtual semacam e-banking,dll. 3.2 Penerapan E-Business di Perbankan Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengembangkan e-business dalam setiap aktivitas dan kegiatan perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang telah mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan, yakni dengan menggunakan software tertentu pada setiap bagian/divisi yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masing-masing bagian/divisi akan terkait satu sama lainnya sehingga dapat memudahkan dalam pengontrolan. Jika dilihat, hampir semua perusahaan besar telah menggunakan e-business untuk mendukung kegiatan mereka tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar, cukup dengan menggunakan komputer, akses internet, dan software terkait. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan e-business di Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Berbagai macam kemudahan ditawarkan oleh perusahaan perbankan untuk memanjakan konsumennya tanpa harus datang ke bank. Selain itu, di intern perusahaan tersebut juga telah menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan operasionalnya sehingga lebih efisien, efektif, terarah dalam meminimalisasi kesalahan dalam proses yang dikerjakan.

3.2.1 Customer Relationship Management (CRM) CRM perusahaan perbankan diterapkan untuk menjaga hubungan antara customer dengan pihak-pihak terkait perusahaan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan pelayanan e-services yaitu halhal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cara memanfaatkan berbagai media elektronik dengan beragam kanal akses (access channel) yang ada dan digital. CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui web, yang mengintegrasikan prosesproses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya dan mendukung kerjasama antara perusahaan dengan para pelanggan serta mitranya. Dalam dunia perbankan, aplikasi CRM ini bisa dilakukan dengan menggunakan email, telepon, fax, teller, ATM, e-banking, sms banking dan website yang dapat diakses oleh customer. Gambar 3.1 Penggunaan ATM Salah satu contoh produk e-business yang telah diaplikasikan dengan baik saat ini di dunia perbankan adalah e-banking, dimana dengan adanya fasilitas tersebut akan memudahkan customer untuk bertransaksi dimana saja dan kapan

saja tanpa harus mengantri di bank tersebut. Hal ini cukup efektif dan efisien bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu karena rutinitas yang begitu padat. Gambar 3.2 Aplikasi E-Banking 3.2.2 Supply Chain Management (SCM) Supply chain management penting untuk diterapkan dalam meningkatkan efisiensi perusahaan. Pada dasarnya manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mendapatkan produk yang tepat pada tempat yang tepat dalam waktu yang cepat, dengan jumlah yang tepat serta dengan biaya yang wajar. Dengan SCM perusahaan perbankan dapat memperkirakan permintaan, mengendalikan persediaan serta meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan dengan para pemasok, distributor, pelanggan, serta menerima respon atas status setiap hubungan dalam rantai pasokan. Oleh karena itu, hampir sebagian besar perusahaan perbankan menggunakan jaringan sistem komputer yakni dengan menggunakan teknologi internet, ekstranet, web serta telepon, faksimile, e-mail untuk mengakomodasi berbagain kebutuhan masing-masing divisi/bagian sehingga mampu mengurangi biaya secara signifikan dan meningkatkan siklus rantai pasokan mereka. Perusahaan perbankan menerapkan mekanisme rantai pasok biasanya dalam melakukan pengadaan inventory. Dengan adanya SCM, inventory tersebut cukup dikelola oleh kantor pusat dan kantor cabang di setiap wilayah Indonesia melakukan pengontrolan dengan menggunakan sistem yang saling terhubung dengan kantor cabang/kantor kas sehingga segala kebutuhan inventory masingmasing kantor cabang/kantor kas di seluruh Indonesia dapat terpenuhi dan terdata

dengan akurat di kantor pusat. Hal ini juga dapat digunakan untuk mencegah halhal yang tidak diinginkan dan untuk mempercepat proses barang sampai ke tujuan. 3.2.3 Enterprise Collaboration System (ECS) Tujuan dari sistem kerja sama perusahaan (kolaborasi) adalah untuk memungkinkan kita bekerja bersama secara lebih mudah dan efektif dan membantu kita dalam berkomunikasi, koordinasi dan bekerja sama. Teknologi internet seperti penjelajah web dan server, dokumen dan database hipermedia, intranet dan ekstranet memberi standar untuk hardware, software, data dan jaringan bagi banyak alat groupware untuk kerjasama yang diinginkan perusahaan. Untuk perusahaan perbankan dengan karyawan maupun perusahaan lainnya dapat dibagi kedalam 3 macam, seperti: I. Alat Komunikasi Elektronik II. III. - Email - Faks - Publikasi web Alat Konferensi Elektronik - Video conference: digunakan dalam meeting manajemen Alat Kegiatan Kerja Sama Manajemen - Berbagi dokumen: setiap ada hal-hal yang baru maka akan dilakukan management stand down untuk dipelajari bersama - Manajemen Pengetahuan: sequence system 3.3 Prospek E-Business di Indonesia Semakin kuat persaingan bisnis akan menuntut setiap perusahaan beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Mengingat begitu besarnya peran e-business dalam hal tersebut maka kedepan e-business akan makin dibutuhkan oleh setiap perusahaan besar maupun kecil. Aplikasi e-business selain menyangkut perusahaan juga menyangkut pemasok dan konsumen. Konsumen menuntut kemudahan, kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. E-business menjamin rantai distribusi berjalan dengan baik dari pemasok, diolah dan sampai kepada konsumen dengan kualitas yang baik. Maka keberhasilan perusahaan dalam menerapkan e-business akan menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

Perkembangan e-business juga akan didorong oleh pesatnya perkembangan IT yang sangat dinamis, peralatan dengan teknologi yang semakin canggih, jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan biaya aplikasi yang semakin murah dengan sistem pengoperasian yang semakin mudah. Banyak vendor yang menawarkan system aplikasi e-business sesuai kebutuhan perusahaan. Mereka sekaligus menjadi konsultan yang membantu perusahaan memilih system apa yang paling tepat untuk diaplikasikan. Membantu dari persiapan, masa transisi peralihan sistem ke e-business sampai dengan memastikan perusahaan dapat menjalankan e-business dengan baik secara terintegrasi. Para vendor akan terus menggupgrade kecanggihan e-business sesuai perkembangan teknologi dan bisnis sehingga perusahaan akan selalu salah satu yang terdepan dalam memenangkan persaingan. Salah satu kecanggihan yang dapat diberikan e-business maka dengan menggunakan laptop bahkan handphone seorang CEO akan dapat memantau semua aktifitas bisnis perusahaannya setiap saat dimanapun berada secara real time dengan tingkat akurasi tinggi. Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business (Indrajit, 2003) paling tidak terdapat 10 terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu: E-business Type Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli. Community Lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua Content Adanya internet yang paling banyak memperoleh keuntungan adalah perusahaan bukan end user. Technology Device Teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA

Access Channels Berkembangnya teknologi informasi semacan internet dan website menawarkanperusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut Regulation E-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif. Organization Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi Change Strategy Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-business Business Process Perusahaan yang sukses diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain. System Approach e-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak 3.3.1 Kelebihan E-Business System Penerapan sistem e-business ini bermanfaat baik bagi perusahaan atau perseorangan, konsumen, maupu masyarakat pada umumnya. Manfaat yang dapat diperleh perusahaan atau pebisnis perorangan yaitu : 1. Memperpendek jarak antara perusahaan dengan konsumen; 2. Peningkatan market exposure (pangsa pasar); 3. Jangkauan mitra kerja menjadi semakin luas; 4. Biaya terkendali; 5. Efisien; 6. Cash flow terjamin;

7. Meningkatkan citra perusahaan; 8. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen; 9. Meningkatkan produktivitas; 10. Mempermudah akses informasi 11.Mengurangi biaya transportasi 12. Meningkatkan fleksibilitas Sedangkan konsumen yang menggunakan sistem e-business akan memperoleh manfaat sebagai berikut: Memperoleh informasi dan dapat berinteraksi secara efektif; Biaya terkendali; Keamanan secara fisik; Harga produk cukup murah; Memperoleh fleksibilitas dalam melakukan transaksi. 3.3.2 Kelemahan E-Business System Penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlah kelemahan, antara lain : 1. Pencurian informasi rahasia yang berharga; 2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan; 3. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak; 4. Kerugian yang tidak terduga; Dalam proses pengimplementasian sistem e-business di Indonesia, masih terdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah: 1. Belum terbentuknya high trust society; 2. Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisional; 3. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit; 4. Perbedaan platform antarperusahaan; 5. Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan e-business : 1. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management

2. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis 3. Buruknya infrastruktur komunikasi 4. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan 5. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi 6. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw) 7. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan e-business di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat sebagai dampak globalisasi dan meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam setiap kegiatan penduduk Indonesia. 2. Penerapan E-Business pada perusahaan telah berjalan dengan baik dimana perusahaan telah menerapkan aplikasi e-business dengan maksud memberikan informasi yang jelas pada customer, pemasok, mitra dan karyawan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholders). 3. Penerapan e-business di perusahaan yang bergerak di bidang perbankan juga sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sebagian besar bank tersebut telah mengaplikasikan e-business dalam menjalin kerjasama dengan customer, maupun mitra kerja. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan email, fax, video conference, website sehingga dapat memudahkan pihak-pihak tersebut untuk berkomunikasi tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

DAFTAR PUSTAKA Anastasia, Diana. 2004. Mengenal e-business. Andi, Yogyakarta. Haag, S., Cummings, M., & Dawkins, J. 1998, Management Information Systems for the Information Age, McGraw-Hill, USA. Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. O Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12 th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Tamimi, N., Sebastianelli, R. & Rajan, M., 2005, What do online customers value?, Quality Progress, vol. 38(7), pp. 35-39.