Bab IV Analisis Sensitifitas

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI OUTSTANDING CLAIMS LIABILITY DAN ANALISIS SENSITIFITAS : MODEL PROBABILISTIC TREND FAMILY (PTF) TESIS ARIF HERLAMBANG NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Generalized Linear Model

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Proses Pembayaran Klaim

PENDUGAAN CADANGAN KLAIM ASURANSI DENGAN METODE PEMISAHAN ZAHRA ZAFFIRA SABILA RAHMAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGGUNAKAN METODE CHAIN LADDER DAN GENERALIZED LINEAR MODELS (GLMs) DENGAN PENDEKATAN OVER-DISPERSED

Estimasi Loss Reserve Menggunakan Metode Double Chain Ladder

PROYEKSI CADANGAN KLAIM DENGAN METODE MUNICH CHAIN-LADDER IKHWAN ABIYYU

BAB I PENDAHULUAN. suatu metode yang disebut metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square OLS).

BAB II LANDASAN TEORI

PREDIKSI CADANGAN KLAIM ASURANSI DENGAN METODE BORNHUETTER-FERGUSON M IQBAL HIBATULLAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi merupakan sebuah mekanisme pentransferan risiko dari suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

ESTIMASI CADANGAN KLAIM INCURRED BUT NOT REPORTED (IBNR) MENGGUNAKAN METODE CHAIN LADDER DAN PENDEKATAN OVER-DISPERSED POISSON TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian sering sekali melibatkan banyak variabel. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014 SKRIPSI

Prosiding Statistika ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3),

III. METODOLOGI PENELITIAN

No. Peng./055/VII/10 Jakarta, 2 Juli 2010

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN

BAB III APLIKASI MODEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan perhitungan Early Warning System (EWS). Menurut Satria

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial

Ishafit

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Rata-rata dari data yang belum dikelompokkan

IMPLEMENTASI MODEL NUMERIK DALAM PEMODELAN

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

I. PENDAHULUAN. analisis serta mempergunakannya untuk maksud maksud tertentu. Statisitika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) =

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

III. METODE PENELITIAN

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

PEMODELAN INFLASI DI KOTA SEMARANG, YOGYAKARTA, DAN SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN GSTAR. Oleh : Laily Awliatul Faizah ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

Retensi Optimal Untuk Reasuransi Stop-Loss Dengan Pendekatan Buhlmann-Straub Triana Sucova Sibarani 1*, Achmad Zanbar Soleh 2, Lienda Noviyanti 3

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 8 Teori Biaya. Ekonomi Manajerial Manajerial

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG)

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI

PENGETAHUAN MATEMATIKA DASAR UNTUK ASURANSI UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASURANSI UMUM & REASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak)

3- Deformasi Struktur

BAB III GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE. Model GSTAR adalah salah satu model yang banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KORELASI LINIER BERGANDA

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH: SINDY FEBRI A DOSEN PEMBINGBING: Ir. ARIE KISMANTO, M.Si. Monday, July 18, 2011 Seminar Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan

Korelasi Linier Berganda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah...

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Transkripsi:

Bab IV Analisis Sensitifitas 4.1 Pendahuluan Bagian pendahuluan dari bab IV ini dikutip dari disertasi S3 Tampubolon ( 2008) dengan judul Uncertainties in the Estimation of Outstanding Claims Liability in General Insurance. Pengukuran sensitifitas dari hasil estimasi outstanding claims liability terhadap perubahan/gangguan kecil di dalam data berkaitan dengan aspek robust. Analisis robust dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Pada bidang ilmu rekayasa analisis robust berkaitan dengan sensitivity analysis. Sedangkan pada bidang pemodelan statistika, statistikawan tertarik dengan perilaku prosedur statistika dalam estimasi dan pengujiannya ketika ada penyimpangan dari asumsi model. Dalam asuransi umum kelas long tailed business, seringkali ada delay (waktu tunda) antara saat terjadi klaim dengan pelaporan klaim, atau antara pelaporan klaim dengan penyelesaian klaim (lihat diagram I.1). Penelitian tentang keterkaitan pengaruh delay dengan hasil taksiran outstanding claims liability masih terus dilakukan. Melalui pengukuran sensitifitas taksiran outstanding claims liability terhadap gangguan kecil dalam data, keterkaitan antara pengaruh delay dengan hasil taksiran dapat diamati. Dalam asuransi umum kelas long tailed business kadang terjadi suatu kasus (klaim) yang sudah ditutup kemudian dibuka lagi. Dan kadang diikuti pula dengan penambahan pembayaran klaim. Gambaran kondisi ini serta seberapa besar pengaruhnya terhadap taksiran outstanding claims liability dapat diketahui melalui analisis sensitifitas. 27

4.2 Leverage Pembahasan tentang pengukuran sensitifitas (analisis sensitifitas) hasil estimasi outstanding claims liability terhadap perubahan/gangguan kecil di dalam data, merupakan hal yang penting dalam bisnis asuransi umum (general insurance). Selama ini yang selalu diulas adalah permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan model-model estimasi outstanding claims liability. Tampubolon (2008) membahas secara terperinci tentang analisis sensitifitas menggunakan leverage. Leverage dari estimasi oustanding claims liability pada cell tertentu dalam run off triangle didefinisikan sebagai rasio antara hasil perubahan dalam estimasi outstanding claims liability dengan perubahan kecil dalam data incremental. Secara sederhana dinotasikan seperti di bawah ini Leverage estimate of the outs tan ding claims incremental payment in a cell of therunoff triangle (4.1) Perubahan dalam estimasi outstanding claims liability diperoleh dengan melakukan pengurangan antara hasil estimasi outstanding claims liability setelah dilakukan gangguan dengan hasil estimasi outstanding claims liability sebelum diberi gangguan. Perubahan dalam incremental claims diperoleh dari selisih antara data incremental setelah dilakukan gangguan dengan data incremental sebelum dilakukan gangguan. Dengan mengasumsikan turunan parsial pertamanya ada, leverage pada pers (4.1) dapat dipandang sebagai laju perubahan relatif dari estimasi outstanding claims liability terhadap nilai cell tertentu pada run off triangle. Oleh karenanya pers (4.1) dapat digunakan sebagai ukuran sensitifitas dari estimasi outstanding claims liability terhadap gangguan kecil di dalam setiap nilai cell pada runoff triangle. Sensitifitas diukur dengan membuat gangguan kecil dalam data, karena perhitungan turunan pertama parsial secara aljabar pada metode claim reserving cukup sulit dilakukan. Dari (4.1) nilai leverage bisa nol, positif maupun negatif. Nilai leverage mendekati nol berarti, gangguan kecil dalam cell tertentu tidak 28

mengakibatkan perubahan pada estimasi outstanding claims liability. Nilai leverage yang positif, misal +k, berarti estimasi outstanding claims liability mengalami kenaikan sebesar k kali perubahan nilai dalam data incremental. Sedangkan nilai leverage yang negatif, misal -k, berarti estimasi outstanding claims liability mengalami penurunan sebesar k kali perubahan nilai dalam data incremental. Apabila perubahan kecil dalam data incremental, mengakibatkan diperoleh nilai leverage (k) yang besar, ini berarti bahwa metode penaksir yang dipilih sangat sensitif terhadap gangguan kecil dalam data. 4.3 Leverage dari PTF Pada sub bab ini, akan dianalisis sensitifitas taksiran outstanding claims liability dari model PTF. Analog dari chain ladder leverage (Tampubolon,2008), gangguan kecil yang diberikan pada data incremental (tabel III.1) adalah sebesar $1000 (nilai ini cukup kecil, mengingat gangguan sebesar $500 dan $1 memberikan nilai leverage yang sama). Dengan menggunakan pers (4.1) diperoleh tabel leverage untuk model PTF Tabel IV.1 Tabel leverage dari PTF Accident Development year year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1981 0.236-0.125 0.128 0.2709 0.879 1.191 1.753 2.904 4.339 5.003 1 1982-1.151-0.028-0.228 0.478 0.81 1.316 2.597 2.847 3.664 2 1983 0.169 0.056 0.252 0.4674 0.839 1.085 2.194 2.901 3 1984 0.248 0.068 0.233 0.4744 0.861 1.188 2.047 4 1985-0.283 0.126 0.271 0.4604 0.772 1.58 5 1986-0.124 0.024 0.26 0.3541 0.821 6 1987-0.623-0.099 0.274 0.3787 7 1988-0.177 0.056 0.27 8 1989 0.148-0.311 9 1990 0.01 29

Untuk menghitung leverage, diperlukan informasi : 1. Nilai estimasi outstanding claims liability; dari bab sebelumnya diperoleh $62,042,896. 2. Nilai gangguan (perturbasi) yang ditetapkan; dalam kasus ini analog chain ladder leverage (Tampubolon,2008), nilai gangguan yang diberikan sebesar $1000. Selanjutnya prosedur menghitung leverage mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buat tabel run off triangle yang baru sebagai akibat diberikannya gangguan pada cell tertentu. 2. Dari tabel yang baru, hitung taksiran total outstanding claims liability baru. 3. Hitung leverage dengan menggunakan pers (4.1) Sebagai contoh, nilai leverage pada cell (0,0) sebesar 0.236 dari tabel IV.1, diperoleh melalui tahapan : 1. Membentuk tabel run off triangle baru, analog dari tabel I, dengan mengganti cell (0,0) dari nilai semula 5012 menjadi 5013 (ada gangguan sebesar 1). Seperti terlihat dalam tabel di bawah. Tabel IV.2 Run-off triangle data incremental setelah mengalami gangguan Accident Development year year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1981 5013 3257 2638 898 1734 2642 1828 599 54 172 1 1982 106 4179 1111 5270 3116 1817-103 673 535 2 1983 3410 5582 4881 2268 2594 3479 649 603 3 1984 5655 5900 4211 5500 2159 2658 984 4 1985 1092 8473 6271 6333 3786 225 5 1986 1513 4932 5257 1233 2917 6 1987 557 3463 6926 1368 7 1988 1351 5596 6165 8 1989 3133 2262 9 1990 2063 30

2. Dari tabel IV.2, kemudian dihitung taksiran total outstanding claims liability. Prosedur perhitungannya analog pada bab 3. Diperoleh taksiran total outstanding claims liability $ 62,043,132 3. Dari pers (4.1) didapatkan leverage 62,043,132 62,042,896 Leverage = 0.236 5,013,000 5,012,000 Untuk cell-cell yang lain, perhitungan leverage bisa diperoleh dengan cara mengulangi prosedur di atas. Dengan menggunakan matlab diperoleh nilai leverage seperti tabel IV.1. Bila tabel IV.1 di atas diplot menggunakan matlab, maka visualisasi leverage-nya seperti gambar di bawah Gambar IV.1 Plot leverage dari PTF 31

Untuk metode claims reserving yang lain, seperti chain ladder, Hertig s model, nilai leveragenya seperti tabel di bawah, 1. Chain ladder leverage Tabel IV.3 Tabel leverage dari chain ladder Accident Development year year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1981-1.480-0.637-0.344-0.005 0.252 0.571 1.226 2.453 4.922 10.316 1982-1.375-0.532-0.240 0.099 0.357 0.675 1.331 2.557 5.026 1983-1.273-0.430-0.138 0.201 0.459 0.777 1.433 2.659 1984-1.152-0.309-0.016 0.323 0.581 0.899 1.554 1985-1.045-0.202 0.091 0.430 0.688 1.006 1986-0.817 0.026 0.318 0.658 0.915 1987-0.488 0.355 0.647 0.986 1988 0.050 0.893 1.185 1989 1.412 2.255 1990 7.920 Gambar IV.2 Plot leverage dari chain ladder 32

2. Hertig s Model leverage Tabel IV.4 Tabel leverage dari Hertig s model Accident Development year year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1981-1.292-1.311-0.513-0.11 0.48 1.201 2.116 3.237 5.489 12.16 1982-161.6 1.03-1.596 0.7618 0.876 1.323 2.073 3.707 6.455 1983-1.352-0.629-0.034 0.2572 0.643 1.142 1.677 2.678 1984-0.659-0.469 0.025 0.4701 0.626 0.996 1.527 1985-7.935 0.318 0.254 0.6257 0.804 0.995 1986-3.322 0.036 0.671 0.8422 1.454 1987-13.91 0.367 1.51 1.4047 1988-3.344 1.177 1.664 1989 2.265 2.309 1990 22.81 Gambar IV.3 Plot leverage dari Hertig s model 33

4.4 Interpretasi leverage Dengan melihat hasil perhitungan leverage pada tabel IV.1 maupun pada gambar IV.1, beberapa hasil menarik dapat disimpulkan : 1. Nilai leverage 0.236 pada cell (0,0), mengandung pengertian bahwa penambahan klaim sebesar $1000 di cell (0,0) akan menyebabkan kenaikan taksiran sebesar $ 236. 2. Nilai leverage -1.151 pada cell (1,0), mengandung pengertian bahwa penambahan klaim sebesar $1000 di cell (1,0) akan menyebabkan penurunan taksiran sebesar $ 1151. 3. PTF leverage pada tabel IV.1, bernilai negatif pada awal development year dan bernilai positif setelahnya. Hal ini mengandung pengertian bahwa penambahan/pembayaran $1000 di awal periode, akan menyebabkan penurunan nilai taksiran outstanding claims liabilit. Bila pembayaran sebesar $1000 mengalami delay/penundaan, akan menyebabkan kenaikan nilai taksiran outstanding claims liability. Akibatnya jika metode PTF digunakan untuk menaksir outstanding claims liability, delay/penundaan pembayaran akan menghasilkan kenaikan nilai estimasi. 4. Nilai PTF leverage pada tabel IV.1 terlihat semakin membesar pada ujung data (tail) dan bernilai positif. Nilai leverage yang besar mengandung pengertian bahwa estimasi outstanding claims liability lebih sensitif terhadap gangguan/perturbasi. 5. Pengamatan pada gambar IV.1 dan IV.3 memperlihatkan ada suatu kesamaan antara Hertig s model dan PTF model. Pencilan (pada cell (1,0)) yang di tangkap oleh Hertig s model ternyata dapat ditangkap juga oleh model PTF. Sedangkan pada Chain ladder tidak terjadi hal serupa. 34