BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dalam suatu institusi, informasi menjadi hal yang sangat penting sebagai sarana dalam mengembangkan pembangunan di era globalisasi. Di jaman sekarang yang segalanya serba canggih dan modern yang ditunjang dengan kemajuan teknologi menimbulkan berbagai masalah dan krisis diberbagai organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi pemerintahan maupun instansi yang dikelola oleh swasta yang sering tidak dapat menyamakan atau menyatukan pandangan dengan masyarakat sehingga keserasian dan keselarasan hubungan dengan masyarakat tidak dapat terbina dengan baik. Padahal sikap serta aspirasi masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan atau kemunduran suatu instansi. Karena apabila timbul suatu masalah dalam sebuah instansi, otomatis publik atau masyarakat akan memunculkan berbagai opini yang dapat tersebar dan seolah-olah memang itulah yang terjadi. Maka dibutuhkan suatu kepercayaan antara instansi dengan publik atau masyarakat. Karena kepercayaan yang diperoleh sebuah instansi merupakan modal dasar untuk mendapatkan dan mempertahankan dukungan publik akan kegiatan yang sedang dijalankan suatu instansi. Tanpa kepercayaan, hampir dipastikan tidak mungkin tumbuh kemauan baik (good w ill) dari publik atau terciptanya saling pengertian (mutual understanding). 1
Setiap instansi pasti pernah dirundung masalah, sangat wajar apabila instansi sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan dihadapi disetiap permasalahan yang timbul maka dari itu setiap instansi harus mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Oleh karena hal tersebut lembaga membutuhkan seorang Humas atau Praktisi Humas melalui tugas dan fungsinya di bagian kehumasan (informasi dan pemberitaan). Dalam hal ini, apabila terjadi kesimpangsiuran berita atau kesalahan pemberitaan serta pemberian informasi mengenai hal-hal apa saja yang sedang dilakukan oleh instansi yang dinaunginya. Seorang humas dapat menggunakan perannya lewat klarifikasi masalah yaitu meluruskan opini yang keliru tentang instansi dan memanfaatkan tugasnya untuk membangun citra instansi yang baik. Berbagai instansi bersaing ketat dalam memajukan dan mempertahankan eksistensi instansi nya serta menjaga hubungan keseimbangan antara instansi dengan masyarakat yang sangat dibutuhkan instansi itu sendiri. Instansi tidak dapat menjalankan usaha atau tugasnya jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Begitu pula dengan instansi pemerintahan. Era transparansi dan perkembangan teknologi informasi telah menjadikan masyarakat lebih kritis dan cenderung mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan yang di masyarakat. Sehingga kondisi ini menuntut instansi mengakomodir atau mengantisipasi keinginan masyarakat atau publik. Dengan adanya perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pada akhirnya telah melahirkan pula perkembangan yang cukup pesat pada media cetak maupun elektronik. Namun demikian, meski dengan menjamurnya berbagai massa dan derasnya arus informasi dan komunikasi yang 2
menerpa masyarakat, belum tentu dapat dijadikan sebuah jaminan memberi pencerahan kepada masyarakat., bahkan seringkali hal tersebut justru menimbulkan kebingungan dikalangan masyarakat luas. Dalam keadaan membingungkan yang dialami masyarakat, dikawatirkan akan terbentuk pencitraan negative dan sigmatisasi yang buruk terhadap pemerintahan, untuk itu sesegera mungkin di sikapi dan diatasi. Fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian pemerintah dalam memberikan pelayanan optimal diperlukan kemampuan membangun komunikasi yang efektif kepada seluruh elemen, baik internal maupun eksternal. Komunikasi ini harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi yang dibutuhkan. Membaca kondisi tersebut diperlukan kelembagaan humas yang kuat dan memiliki kompetensi disetiap instansi pemerintahan untuk memberikan pelayanan informasi yang optimal dan kredibel serta memberikan perimbangan arus informasi di masyarakat. Humas yang lebih sering didengar sebagai PR (Public Relations) dalam keberadaannya, pemahaman dan pengetian tidak hanya sebatas diartikan sebuah organisasi atau institusi. Melainkan sebuah kegiatan yang spesifik atau profesi yang membutuhkan keterampilan. Sebagai mahasiswa yang memiliki pendidikan formal yang telah didapat, maka sangat diharapkan untuk dapat menggunakannya dan bersaing mencapai hasil yang terbaik di era globalisasi yang serba modern ini. Program Diploma III Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret merupakan suatu lembaga akademis, khususnya didalam bidang humas, penyiaran, dan 3
periklanan yang melaksanakan studi komunikasi dengan metode praktek yang dirangkum dan dilaksanakan dalam program Kuliah Kerja Media (KKM). Tujuannya adalah agar para mahasiswa nya dapat memadukan ilmu yang telah didapat dari perkuliahan di dalam kerja nyata atau praktek, sehingga setelah lulus nanti dapat menjadi tenaga ahli yang siap bersaing dalam berprofesi sebagai tenaga ahli komunikasi khususnya dibidang kehumasan. Oleh karena itu, penulis menjatuhkan pilihan tempat Kuliah Kerja Nyata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta sekaligus memberikan daya tarik tersendiri untuk mengulas dalam halman-halaman berikutnya dan dalam penulisan ini penulis akan jadikan karya ini sebagai Tugas Akhir. Penulis tertarik mengambil judul Peran Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam menunjang peningkatan wisatawan di Kota Yogyakarta melalui informasi yang terbuka B.Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Tujuan Khusus Kuliah Kerja Media : A. Untuk mengetahui proses kerja Humas Pemerintah di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. B. Dapat lebih mengetahui dan memahami peran Humas Pemerintah di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta C. Mengetahui fungsi Humas di Pemerintahan khususnya di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta terkait peningkatan wisatawan dan destinasi wisata melalui penyebaran informasi lewat 4
media maupun alat komunikasi yang telah berkembang di era keterbukaan informasi saat ini. 2. Tujuan Umum Kuliah Kerja Media : A. Dapat mengaplikasikan secara langsung tentang ilmu kehumasan yangdiperoleh saat kuliah ke dalam dunia kerja praktisi humas. B. Untuk kepentingan akademis, diharapkan dapat memajukan danmenyebarluaskan ilmu pemerintahan, khususnya mengenai kehumasan. C. Mendapatkan pengalaman sekaligus bisa merasakan persaingan di dunia kerja sekarang yang semakin ketat persaingannya khususnya di bidang kehumasan. D. Menambah ilmu dan wawasan tentang kehumasan secara menyeluruh. E. Memenuhi kegiatan proses akhir dari perkuliahan yang merupakan salah satu syarat kelulusan sesuai yang berlaku di Program Diploma III Komunikasi Terapan minat utama Hubungan Masyarakat fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 6