PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

dokumen-dokumen yang mirip
UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253

KEBIJAKAN PEMESANAN OBAT, PENCATATAN OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seperti contohnya pada puskesmas, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

bagaimana prosedur penerimaan dan pengeluaran obat-obatan di

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

BAB 3 KERANGKA PIKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN UPT KESEHATAN MASYARAKAT SE-KABUPATEN GIANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini di lakukan mulai tanggal 6 Januari 2012 sampai 20

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

EVALUASI KESESUAIAN PENGELOLAAN OBAT PADA PUSKESMAS DENGAN STANDAR PENGELOLAAN OBAT YANG ADA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI PUSKEMAS DI KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU - RIAU

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

DWI UTAMI NUGRAHANI NAFTANI CHANDRA DINI AISYAH RIZQI MUFIDAH MUTIA FARIDA A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

SOP PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK (USG)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

1. Apakah puskesmas telah memiliki tenaga Apoteker? 2. Apakah Puskesmas juga memiliki tenaga teknisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari pembangunan nasional dengan tujuan

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

2015, No.74 2 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 T

BAB 1 : PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan, serta pemeliharaan

Analisis Penyebab Kekosongan Obat Kusta di RS. X Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. 1 Rumah sakit Permata Medika adalah rumah sakit tipe C di

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENANGGUNG JAWAB FARMAKMIN INSTRUMEN PENELITIAN MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA TAHUN 2008

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara bulan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obatadalah sediaan atau paduan yang siap digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Manna, 25 Januari Kepada Yth di.- SURAT EDARAN Nomor : 16/KPA /I/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. serta untuk menghindari kesalahn intepretasi. Instrumen diuji kepada 26

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3

CEK LIST PERMOHONAN PENUTUPAN APOTIK. Nama Apotik :.. Alamat :.. No. Telp. :.. Nama APA :.. No. SIK/SIPA :.. Syarat Permohonan

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

INTISARI. Kata Kunci : penyimpanan, gudang obat, indikator penyimpanan, puskesmas

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Aspek legal. untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Yustina Sri Hartini - PP IAI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Dokument : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman :

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

Pengelolaan Prekursor Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi. Pelatihan Napza Prekursor - IAI Kota Surabaya Oleh BBPOM Surabaya, 09-April-17

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT. 1. Pengertian Prosedur ini mengatur penyediaan dan penggunaan obat.

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS WENANG KOTA MANADO Fikri Kobandaha*, Febi K. Kolibu*, Ardiansa A. T. Tucunan*

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER PEMERINTAHAN

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

SOP PEMESANAN OBAT. Prosedur SOP Penerimaan Barang Dari PBF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

Evaluasi Pengelolaan Obat pada Puskesmas di Kota Pariaman

oleh petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2007).

PHARMACY, Vol.07 No. 03 Desember 2010 ISSN Agus Priyanto, Moeslich Hasanmihardja, Didik Setiawan

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT INSTALASI PERBEKALAN FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG TAHUN 2007 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

Transkripsi:

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT SOP No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian merupakan proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenu puskesmas. 2. tujuan 1. untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat da pakai yang sesuai dengan kebutuhan. 2. meningkatkan efesiensi penggunaan obat 3. meningkatkan penggunaan obat secara ras 3. Referensi 1. pelatihan petugas pengelolah obat dan perbekalan kes Muh.Ishak, Apt Thn 2013 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2 pelayanan kefarmasian di puskesmas. 4. prosedur 1. Laporan perencanaan kebutuhan obat dibuat pertriwula 2. Menghitung kebutuhan obat dengan cara jumlah unt datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada period cara : SO = SK + SWK + SWT + SP Keterangan : SO = stok p 5. Unit Terkait 1. IFK = jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat = jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (lead time) stok penyangga.

SOP PERMINTAAN OBAT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian Permintaan Obat yaitu mengajukan daftar kebutuhan obat Pakai (BMHP) kepada instalasi Farmasi Kabupaten. 2. tujuan Memenuhi kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai d dengan perencanaan yang telah dibuat. 3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2009 ten kefarmasian di puskesmas. 2. Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Kementrian K Kesehatan Pusdiklat Aparatur Tahun 2014. 4. prosedur 1. Mengisi format laporan permintaan dan pemakaian oba kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai puskesmas 2. meminta persetujuan kepala puskesmas 3. mengirim laporan permintaan obat ke intalasi f 5. Unit Terkait 1. IFK

SOP PENERIMAAN OBAT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian yaitu suatu kegiatan dalam menerima obat dan bahan me instalasi farmasi kabupaten sesuai permintaaan yang tela 2. tujuan Agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdas telah diajukan Puskesmas 3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2009 te kefarmasian di puskesmas. 4. prosedur 1. Petugas menerima obat dan Bahan Medis Habis Pakai d Kabupaten 2. Petugas penerima obat dan petugas da Kabupaten melakukan pengecekan bersama terhadap kes Medis Habis Pakai (BMHP) yang diserahterimakan. 3.Menerima Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) d Kabupaten sesuai dengan fisik obat yang dikirimkan, apab fisik dan SBBK maka diberi keterangan pada SBBK dan dik Bukti Barang Keluar (SBBK) yang diterima dari Instalasi Fa Memasukkan data yang diterima dalam buku penerimaan 5. Unit Terkait 1. IFK

SOP PENYIMPANAN OBAT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian 2. tujuan Penyimpanan adalah Suatu kegiatan pengamanan terhad habis Pakai yang diterima agar aman ( tidak hilang ) terh maupun kimia dan mutunya tetap terjamin Agar mutu Obat yang tersedia di puskesmas dapat diperta persyaratan yang ditetapkan. 3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2009 te kefarmasian di puskesmas. 4. prosedur 1. Obat dan bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang telah d Farmasi Kesehatan (IFK) disimpan dalam lemari obat secar bentuk sediaan. dengan sistem FEFO (First expired first out) dan FIFO (First 5. Unit Terkait 1. IFK

SOP PENDISTRIBUSIAN OBAT DAN BMHP No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian Pendistribusian merupakan kegiatan pengeluaran dan pen Medis Habis Pakai (BMHP) secara merata dan teratur untu sub unit puskesmas 2. tujuan 3. Referensi Memenuhi kebutuhan obat dan Bahan Medis Habis Pakai ( kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan je waktu yang tepat. 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2009 te kefarmasian di puskesmas. 1. Sub unit menyetor permintaan obat dan Bahan Medis H 4. prosedur menggunakan format LPLPO atau buku amprag Petugas gudang menyediakan obat dan Bahan Medis Habi permintaan 3. Petugas menyerahkan Obat dan Bahan Medis Habis P 5. Unit Terkait 1. Sub Unit pelayanan puskesmas

PENCATATAN, PELAPORAN DAN PENGARSIPAN No. Dokumen : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : 20 januari 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian Yaitu rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan o Habis Pakai (BMHP) secara tertib, baik obat dan bahan me diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di pusk pelayanan lainnya. 2. tujuan 1. Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis p Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengenda Sumber data untuk membuat laporan. 3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 Tahun 2009 te kefarmasian di puskesmas. 4. prosedur 1. Setiap obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang dari gudang dicatat di dalam buku penerimaan dan Kartu Pemakaian dan Permintaan dibuat berdasarkan Kartu Stok penggunaan Obat. merupakan kompilasi dari data LPLPO Sub Unit, LPLPO dib diberikan ke Instalasi farmasi Kabupaten, Unit pelayanan f dan satu rangkap sebagai arsip Puskesmas. 5. Unit Terkait 1. IFK

SOP SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENCY No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 14 maret 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian 1. Penyimpanan obat emergency dalam kotak emergency penyimpanan obat-obat tertentu yang dibutuhkan pasien dilakukan pada unit ttertentu di luar instalasi farmasi serta 2. tujuan 1. Agar dapat menjamin ketersediaan dan keamanan peny 2. Agar obatemergency dapat selalu tersedia saat dibutu 3. Referensi 4. prosedur 5. Unit Terkait 1. Siapkan obat yang akan dsimpan dalam kotak emergen emergency yang telah ditetapkan oleh puskesmas Susun obat emergency dalam kotak emergency 1. Unit gudang obat 2. UGD 3 KIA

SOP PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENS SOP No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 14 maret 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian 2. tujuan Kegiatan dalam melakukan pengendalian reagens meliput penyimpanan dan pendistribusian reagens Untuk mengawasi operasional gudang agar mendapatkan berkualitas 3. Referensi 4. prosedur 5. Unit Terkait 1. Petugas Gudang memeriksa daftar reagens yang datang 2. Memeriksa keadaan kemasan reagens 3. Reagens yang datang diperiksa tanggal kadaluars petugas laboratorium dan disimpan sesuai prosedur penyi 1. Unit gudang obat 2. Laboratorium

SOP SOP PENANGANAN OBAT KADALUARSA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : 14 maret 2016 Halaman : KABUPATEN SINJAI 1. Pengertian 2. tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan p farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) 3. Referensi 4. prosedur 5. Unit Terkait 1. Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan bahan me dimusnahkan Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara farmasi dan bahan medis habis pakai Menetapkan jadwal dan tempat pemusnahan Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan bahan memuat : - Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan habis pakai - Nama dan jumlah sediaan farmasi dan bahan me dimusnahkan - Nama apoteker pelaksana pemusnahan 6. Membuat laporan pemusnahan s medis habis pakai yang ditanda tangani oleh apoteker dan pemusnahan. 1. Unit gudang obat 2. Apotek

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 s habis pakai untuk uhan kebutuhan obat di an bahan medis habis sional. sehatan di puskesmas, Drs. 2009 tentang standar an tuk periode yang akan de sebelumnya dengan potimum SK = stok kerja SWK SWT ) SP =

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 t dan Bahan Medis Habis di Puskesmas Sesuai ntang standar pelayanan Kesehatan RI badan PPSDM at (LPLPO) sesuai farmasi kabupaten.

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 edis habis pakai dari ah diajukan sarkan permintaan yang entang standar pelayanan dari Instalasi Farmasi ari Instalasi farmasi sesuaian obat dan Bahan dari Instalasi Farmasi bila ada ketidaksesuaian konfirmasi kepetugas IFK. 4. Mengarsipkan Surat armasi kabupaten (IFK) 5. obat dan kartu stok obat.

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 dap obat dan bahan Medis hindar dari kerusakan fisik ahankan sesuai dengan entang standar pelayanan diterima dari Intalasi ra alphabets untuk setiap 2. Obat dirotasi t in first out ). n

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 nyerahan Obat dan Bahan uk memenuhi kebutuhan (BMHP) sub unit pelayanan enis, mutu, jumlah dan entang standar pelayanan Habis Pakai (BMHP) dengan 2. is Pakai (BMHP) sesuai Pakai (BMHP) ke Sub unit

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 obat dan Bahan Medis edis habis pakai yang kesmas dan sub unit pakai telah dilakukan 2. alian 3. entang standar pelayanan diterima dan dikeluarkan Stok. 2. Laporan k Obat dan Catatan harian 3. Data LPLPO buat 3 (tiga) rangkap, farmasi Dinas Kesehatan

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 adalah kegiatan secara tepat, yang a disimpan dalam kotak yimpanan obat emergency uhkan. ncy, sesuai daftar obat 2.

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 ti penerimaan, n hasil yang optimal dan g rsa lalu diserahkan ke impanan yang tertera.

H. BAHARUDDIN, SKM, MM Nip. 196710061989031011 pemusnahan sediaan edis habis pakai yang akan 2. a pemusnahan sediaan 3. 4. n medis habis pakai, n farmasi dan bahan medis edis habis pakai yang sediaan farmasi dan bahan n saksi dalam pelaksanaa