Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

dokumen-dokumen yang mirip
MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

PERUBAHAN BIAYA DAN WAKTU AKIBAT CHANGE ORDER PADA PROYEK PARKMALL CIRCUS- WATERPARK, KUTA, BALI

OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II STUDI PUSTAKA


Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB III LANDASAN TEORI

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK SATRIO TOWER

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta)

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

A.A. Gde Agung Yana 1

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terlambat. Penyebab keterlambatan yang sering terjadi adalah akibat

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

BAB III LANDASAN TEORI

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA (Pondasi-Lt.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

TUGAS AKHIR NOMOR: 951/WM/FT.S/SKR/2016

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIS SUPRI ADJIE

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam

ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN AKIBAT PENAMBAHAN JAM KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

Kata kunci: perbandingan biaya, kerja lembur, penambahan tenaga kerja, time cost trade off

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DAN EFEKTIVITAS WAKTU DENGAN METODE LINE OF BALANCE (Studi Kasus: The Royal Bukit)

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KONTRATOR AKIBAT PENJADWALAN EST

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

TUGAS SARJANA. Oleh: INDRA SUMARDI PANGGABEAN

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

TUGAS AKHIR. Oleh : PETER SAMOSIR NIM: BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

ANALISIS PENGARUH CRASHING PROGRAM TERHADAP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI. Robert Panangian Sirait NPM :

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu kegiatan rutin dan. jangka waktu yang pendek (Ervianto, 2002).

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Transkripsi:

ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses Resort Uluwatu mengalami keterlambatan pelaksanaan karena adanya perubahan desain yang dilakukan oleh owner, gambar struktur tidak lengkap, dan terlambatnya pengiriman material ke lokasi proyek. Keterlambatan proyek tersebut sebesar 19,87% (60 hari) pada minggu ke- 34, dimana pada progress rencana 57,00% hanya mencapai realisasi 37,13%. Pihak owner memberikan tambahan waktu selama 30 hari. Dengan waktu yang tersedia 163 hari, maka perlu dilakukan percepatan dengan mengoptimasi waktu dan biaya penyelesaian sisa pekerjaan sehingga didapat hasil reschedule mencapai tambahan waktu. Percepatan sisa pekerjaan proyek dilakukan dengan penambahan waktu kerja (lembur) 3 jam per hari. Data-data yang diperlukan merupakan data sekunder yang didapat dari kontraktor, yaitu gambar kerja, RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, time schedule, data gaji pegawai, dan laporan mingguan. Pengolahan data dimulai dengan mengidentifikasi sisa pekerjaan proyek, kemudian menyusun jaringan kerja, lalu menentukan lintasan kritis menggunakan Microsoft Project 2016, dilanjutkan dengan crashing program, dan dianalisis dengan metode least cost analysis dimulai dari cost slope terendah sehingga diperoleh perubahan waktu dan biaya yang optimum. Hasil analisis dengan metode least cost analysis, dapat disimpulkan titik optimum didapat 159 hari dengan biaya total proyek dari Rp. 14.999.961.410,24 menjadi Rp. 15.001.028.436,01. Sedangkan besarnya biaya percepatan waktu yang diperlukan untuk mencapai tambahan waktu yaitu 163 hari adalah Rp. 15.002.836.507,66 terjadi penambahan biaya sebesar Rp. 120.177.639,60. Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. iv

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Optimasi Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek dengan Metode Least Cost Analysis (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Six Senses Resort Uluwatu). Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah turut membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini. Terima kasih secara khusus disampaikan kepada Bapak Ir. Anak Agung Wiranata, MT., selaku dosen pembimbing I, Ibu Ir. Ariany Frederika, MT., selaku pembimbing II, dan Bapak Bravo Glorio, ST selaku pihak dari kontraktor. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta dan seluruh teman-teman Program Studi Teknik Sipil yang selalu memberikan dukungan. Dengan menyadari sepenuhnya keterbatasan penulis dalam menyampaikan materi, Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan untuk penyempurnaannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna. Denpasar, 24 Agustus 2017 Penulis v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Batasan Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Proyek Konstruksi... 5 2.1.1 Perencanaan Proyek... 6 2.1.2 Pengaturan Proyek... 8 2.1.3 Pengendalian Proyek... 9 2.2 Optimasi... 11 2.3 Penjadwalan Proyek... 11 2.3.1 Metode Diagram Balok (Bar Chart)... 13 2.3.2 Metode Jaringan Kerja (Network Planning)... 15 2.3.2.1 Metode Jalur Kritis (Critical Path Method CPM)... 16 2.3.2.2 Metode Diagram Preseden (Precedence Diagram Method PDM)... 17 2.3.2.3 Konstrain Metode Diagram Preseden... 19 2.3.2.4 Terminologi dan Perhitungan Metode Diagram Preseden... 21 2.4 Penjadwalan dengan Program Microsoft Project 2016... 23 2.5 Biaya Proyek... 25 2.5.1 Biaya Langsung (Direct Cost)... 25 2.5.2 Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)... 26 2.6 Mempercapat Waktu Penyelesaian Proyek... 28 2.6.1 Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)... 29 2.6.2 Produktivitas Kerja Lembur... 30 2.6.3 Crashing... 33 2.7 Menghitung Biaya Percepatan dengan Least Cost Analysis... 34 BAB III METODE PENELITIAN... 37 3.1 Kerangka Penelitian... 37 3.2 Identifikasi Permasalahan... 38 3.3 Studi Pustaka... 38 vi

3.4 Penentuan Objek Studi... 39 3.5 Pengumpulan Data... 39 3.5.1 Langkah dan Teknik Pengumpulan Data... 39 3.5.2 Sumber Data... 40 3.6 Pengolahan Data... 41 3.6.1 Identifikasi Sisa Pekerjaan Proyek... 41 3.6.2 Penyusunan Jaringan Kerja... 42 3.6.3 Identifikasi Float dan Jalur kritis... 42 3.6.4 Menentukan Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung... 42 3.7 Perhitungan Crashing... 43 3.7.1 Perhitungan Normal Cost... 43 3.7.2 Perhitungan Crash Cost... 43 3.7.3 Perhitungan Cost Slope... 43 3.8 Least Cost Analysis... 43 3.9 Hasil Biaya dan Waktu Optimum... 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 45 4.1 Gambaran Umum Proyek... 45 4.2 Pengumpulan Data... 45 4.3 Pengolahan Data... 46 4.3.1 Identifikasi Sisa Pekerjaan Proyek... 46 4.3.2 Penyusunan Jaringan Kerja dengan Microsoft Project 2016... 46 4.3.2.1 Uraian Pekerjaan... 47 4.3.2.2 Hubungan Ketergantungan Antar Kegiatan... 47 4.3.2.3 Menyusun Diagram Preseden... 48 4.3.2.4 Identifikasi Float dan Jalur Kritis... 48 4.3.3 Rincian Biaya Proyek... 50 4.3.3.1 Rincian Biaya Langsung (Direct Cost)... 50 4.3.3.2 Rincian Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)... 50 4.4 Perhitungan Produktivitas dan Crash Duration... 52 4.5 Perhitungan Crash Cost Pekerja... 57 4.6 Perhitungan Crash Cost Total... 61 4.7 Perhitungan Cost Slope... 63 4.8 Least Cost Analysis... 67 4.9 Tahap Kompresi Durasi... 67 4.10 Pembahasan Hasil... 80 BAB V PENUTUP... 81 5.1 Simpulan... 81 5.2 Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA... 82 LAMPIRAN... 83 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Penyajian perencanaan proyek dengan metode diagram balok... 14 Gambar 2.2 Simbol kejadian... 16 Gambar 2.3 Hubungan peristiwa dan kegiatan pada ADM... 16 Gambar 2.4 Arrow Diagram Method... 17 Gambar 2.5 Denah yang lazim pada node PDM... 18 Gambar 2.6 konstrain FS... 19 Gambar 2.7 konstrain SS... 20 Gambar 2.8 konstrain FF... 20 Gambar 2.9 konstrain SF... 20 Gambar 2.10 Hubungan biaya-biaya total, langsung, tak langsung, dan optimal 28 Gambar 2.11 Grafik indikasi menurunnya produktivitas karena kerja lembur... 32 Gambar 2.12 Hubungan waktu biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan (kiri), grafik-durasi proyek (kanan)... 33 Gambar 2.13 Grafik hubungan waktu-biaya normal dipersingkat untuk suatu kegiatan... 35 Gambar 3.1 Kerangka penelitian... 38 Gambar 4.1 Tahap kompresi 8 pada Microsoft Project 2016 ID 32 sampai 37. 73 Gambar 4.2 Tahap kompresi 12 pada Microsoft Project 2016 ID 9 sampai 18. 74 Gambar 4.3 Grafik hubungan biaya langsung dengan durasi proyek akibat penambahan waktu kerja 3 jam per hari... 77 Gambar 4.4 Grafik hubungan biaya tak langsung dengan durasi proyek akibat penambahan waktu kerja 3 jam per hari... 78 Gambar 4.5 Grafik hubungan biaya total dengan durasi proyek akibat penambahan waktu kerja 3 jam per hari... 78 Gambar 4.6 Grafik hubungan waktu dengan biaya langsung, biaya tak langsung, dan biaya total proyek dengan durasi proyek akibat penambahan waktu kerja 3 jam per hari... 79 viii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Rumus menghitung ES... 22 Tabel 2.2 Rumus menghitung LF... 23 Tabel 4.1 Daftar kegiatan kritis... 49 Tabel 4.2 Real Cost... 50 Tabel 4.3 Biaya tak langsung... 51 Tabel 4.4 Crash Duration pada kegiatan kritis dengan lembur 3 jam (1/2)... 55 Tabel 4.5 Crash Cost pekerja pada kegiatan kritis dengan lembur 3 jam (1/2). 59 Tabel 4.6 Crash Cost total pada kegiatan kritis dengan lembur 3 jam (1/2)... 61 Tabel 4.7 Cost Slope pada kegiatan kritis dengan lembur 3 jam (1/3)... 64 Tabel 4.8 Urutan kegiatan kompresi... 67 Tabel 4.9 Crash Duration pada kegiatan ID 33 dengan lembur 3 jam... 70 Tabel 4.10 Crash Cost pekerja pada kegiatan pada kegiatan ID 33 dengan lembur 3 jam... 70 Tabel 4.11 Crash Cost total pada kegiatan ID 33 dengan lembur 3 jam... 71 Tabel 4.12 Cost Slope pada kegiatan ID 33 dengan lembur 3 jam... 71 Tabel 4.13 Kompresi dengan metode least cost analysis... 76 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A1. Gambar Kerja Proyek... 83 Lampiran A2. RAB (Rencana Anggaran Biaya)... 87 Lampiran A3. Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan... 93 Lampiran A4. Time Schedule... 108 Lampiran A5. Laporan Mingguan Pekerjaan... 109 Lampiran B1. Daftar Pekerjaan Proyek... 118 Lampiran B2. Daftar Kegiatan Kritis... 126 Lampiran B3. Daftar Sisa Biaya Langsung... 128 Lampiran C1. Hasil Pengolahan Data (Gantt Chart 193 hari) pada Program Microsoft Office Project 2016... 136 Lampiran C2. Hasil Pengolahan Data (Network Diagram 193 hari) pada Program Microsoft Office Project 2016... 139 Lampiran C3. Hasil Pengolahan Data (Gantt Chart 159 hari) pada Program Microsoft Office Project 2016... 152 Lampiran C4. Hasil Pengolahan Data (Gantt Chart 163 hari) pada Program Microsoft Office Project 2016... 155 Lampiran C5. Hasil Pengolahan Data (Kurva S 163 hari) pada Program Microsoft Office Project 2016... 158 Lampiran D Hasil Reschedule 163 hari... 159 Lampiran E Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia... 160 Lampiran F Surat-surat... 164 x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan standar kualitas yang baik (Soeharto, 1999). Dalam usaha pencapaian hasil pekerjaan konstruksi yang baik dibutuhkan berbagai macam aspek yang dapat mendukung dalam kesuksesan proyek tersebut. Salah satu aspek yang dibutuhkan setiap proyek konstruksi adalah mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan sebagai acuan kapan proyek tersebut dimulai dan kapan harus diselesaikan. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Ketidaksesuaian ini bisa berupa kemajuan atau bahkan keterlambatan waktu pelaksanaan proyek. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek, diantaranya akibat terjadinya perbedaan kondisi lokasi, perubahan desain, pengaruh cuaca, kurang terpenuhinya kebutuhan pekerja, material atau peralatan, kesalahan perencanaan atau spesifikasi, dan pengaruh keterlibatan pemilik proyek (owner) (Ervianto, 2004). Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya. Percepatan penyelesaian proyek yang dilakukan diharapkan memperoleh biaya dan waktu yang optimum. Yang dimaksud dengan optimum adalah dengan mendapatkan durasi waktu pelaksanaan proyek yang optimal dan biaya pelaksanaan yang minimum (Husen, 2009). Dalam melakukan percepatan waktu pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: penambahan peralatan yang lebih produktif (alat berat), penambahan waktu kerja (lembur), penambahan tenaga kerja, mengganti material yang digunakan dari konvensional menjadi precast (Ervianto, 2004). Dari beberapa cara tersebut, salah satunya akan digunakan sebagai alternatif optimasi waktu dan biaya proyek, yaitu dengan melakukan penambahan waktu kerja (lembur). 1

Proyek pembangunan Six Senses Resort Uluwatu merupakan proyek yang dibangun di Jalan Penaga, Uluwatu, Bali. Pembangunan proyek ini meliputi berbagai tipe villa, salah satunya adalah tipe Sky Villa. Proyek ini direncanakan selama 371 hari kalender yang dimulai tanggal 23 April 2016 dan selesai pada tanggal 28 April 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 26.657.212.000,00. Dalam pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan sebesar 19,87% (60 hari) pada minggu ke-34, dimana pada progress rencana 57,00% hanya mencapai realisasi 37,13%. Keterlambatan pelaksanaan proyek tersebut diakibatkan oleh adanya perubahan desain yang dilakukan oleh owner, gambar struktur tidak lengkap, dan terlambatnya pengiriman material ke lokasi proyek. Karena waktu yang tersedia pada kontrak kerja awal hingga tanggal 28 April 2017 pihak kontraktor meminta adanya perpanjangan waktu untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dan dari pihak owner memberikan tambahan waktu selama 30 hari dari durasi sisa proyek maka kontrak kerja menjadi 401 hari. Dengan waktu yang tersedia 163 hari, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan adalah 193 hari, maka perlu dilakukan percepatan dengan mengoptimasi waktu dan biaya penyelesaian sisa pekerjaan dengan penambahan waktu kerja (lembur) 3 jam per hari menggunakan metode least cost analysis untuk mendapatkan biaya dan waktu optimum. Optimasi dimaksudkan untuk mempercepat durasi proyek hingga mencapai waktu optimum dan untuk mengetahui berapa besarnya pertambahan biaya yang didapat. Percepatan atau crashing dilakukan pada lintasan kritis dimulai dari kegiatan dengan cost slope terendah dan didapat hasil reschedule mencapai tambahan waktu. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: 1. Berapakah waktu dan biaya optimum percepatan penyelesaian proyek dengan penambahan waktu kerja (lembur) 3 jam per hari menggunakan metode least cost analysis? 2. Berapakah besarnya biaya yang diperlukan untuk percepatan waktu penyelesaian proyek mencapai tambahan waktu dengan lembur 3 jam per hari menggunakan metode least cost analysis? 2

1.3 Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang dibahas maka yang menjadi tujuan penulisan adalah: 1. Mengetahui waktu dan biaya optimum percepatan penyelesaian proyek setelah dilakukan penambahan waktu kerja (lembur) 3 jam per hari menggunakan metode least cost analysis. 2. Mengetahui besarnya biaya yang diperlukan untuk percepatan waktu mencapai tambahan waktu dengan lembur 3 jam per hari menggunakan metode least cost analysis. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penulisan ini bagi mahasiswa adalah untuk menambah pengetahuan dibidang manajemen konstruksi. Sedangkan bagi kontraktor, diharapkan metode ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan percepatan khususnya dalam mengantisipasi keterlambatan pelaksanaan proyek dengan melakukan penambahan waktu kerja (lembur) agar proyek dapat terselesaikan tepat pada waktunya, dan dapat juga digunakan untuk mendapatkan waktu pelaksanaan proyek yang optimum dengan biaya total yang minimum khususnya pada proyek pembangunan Six Senses Resort Uluwatu. 1.5 Batasan Penelitian Untuk memberikan arah yang lebih jelas, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Analisis dilakukan hanya pada satu unit villa yaitu tipe Sky Villa. 2. Harga upah pekerja untuk kerja lembur menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal 11 diperhitungkan sebagai berikut: a. Untuk jam kerja lembur pertama, harus dibayar upah lembur sebesar 1,5 (satu setengah) kali upah normal satu jam kerja. b. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah lembur sebesar 2 (dua) kali upah normal satu jam kerja. 3

3. Penambahan waktu kerja (lembur) selama 3 jam per hari karena untuk mengejar keterlambatan hingga mencapai tambahan waktu (163 hari). 4. Penentuan jaringan kerja dan lintasan kritis proyek digunakan Precedence Diagram Method (PDM) dibantu dengan program Microsoft Project 2016, berdasarkan pada time schedule dari proyek 5. Perhitungan jam kerja lembur hanya terhadap tenaga kerja, sedangkan penambahan biaya sewa alat untuk pekerjaan lembur tidak diperhitungkan. 6. Pekerjaan yang dilemburkan diasumsikan tidak ada penambahan tenaga kerja. 7. Diasumsikan tidak terjadi perubahan volume pada masing-masing item pekerjaan. 8. Mutu pekerjaan tetap dipertahankan sesuai spesifikasi. 9. Durasi awal proyek adalah 371 hari, mendapat tambahan waktu 30 hari menjadi 401 hari penyelesaian proyek. Percepatan dimulai dari waktu untuk sisa pekerjaan 193 hari. 4