BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Thrust bearing [2]

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Salah satu contoh MEMS: accelerometer silikon untuk aplikasi sensor pada otomotif [2]

UNIVERSITAS DIPONEGORO

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PERMUKAAN SLIP TEXTURE TERHADAP PERFORMANSI PELUMASAN PADA KONTAK SLIDING MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA

Gambar 2.1 Kereta celtic dan bearing kayu yang digunakanpada kereta celtic [23]

BAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)

UNIVERSITAS DIPONEGORO OPTIMASI DAERAH SLIP PADA PERMUKAAN BERTEKSTUR PADA PELUMASAN MEMS (MICRO ELECTRO MECHANICAL SYSTEMS) TUGAS SARJANA

ANALISA PENGARUH PERMUKAAN SLIP DAN BERTEKSTUR SINUSOIDAL TERHADAP DISTRIBUSI TEKANAN PADA SLIDER BEARING

Pengaruh Pemodelan Kavitasi untuk Analisis Kontak Terlubrikasi dengan Slip Dinding

BAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)

ANALISA PENGARUH VARIASI POLA SLIP HETEROGEN PADA PELUMASAN HIDRODINAMIK DENGAN KONDISI KAVITASI

APLIKASI SLIP UNTUK MENGURANGI GESEKAN PADA BANTALAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Jenis bearing: (a) sliding contact bearing (b) roller contact bearing [8]

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan

ROTASI Vol. 17, No. 1, Januari 2015:

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH WETTABILITY DAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP HIDRODINAMIKA ALIRAN DENGAN KONDISI BATAS SLIP TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

PENGARUH TEGANGAN GESER KRITIS TERHADAP PERFORMANSI PELUMASAN PADA MICRO-SLIDER BEARING DENGAN PERMUKAAN SLIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN DAN SLIP TERHADAP PERFORMANSI PELUMASAN JOURNAL BEARING MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

STUDI PERFORMANSI TEXTURED BEARING DENGAN PELUMAS NON-NEWTONIAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SLIP DAN KAVITASI

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

Kestabilan Aliran Fluida Viskos Tipis pada Bidang Inklinasi

HAMBATAN GESEK ALIRAN LUMPUR DALAM PIPA 1/2 DAN PIPA SPIRAL P/Di = 4,3

Analisis Kestabilan Aliran Fluida Viskos Tipis pada Model Slip di Bawah Pengaruh Gaya Gravitasi

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA

BAB II RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING SLIDING

BAB III PEMODELAN KONTAK BERPELUMAS DAN PERHITUNGAN KEAUSAN

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR

Bab II Model Lapisan Fluida Viskos Tipis Akibat Gaya Gravitasi

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

SIMULASI CFD PERSAMAAN NAVIER STOKES UNTUK ALIRAN FLUIDA TUNAK LAMINAR DI ANTARA PLAT SEJAJAR SKRIPSI AZMAH DINA TELAUMBANUA

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

Model Perahu Trimaran pada Aliran Laminar. Abstrak

Kecepatan putaran poros / journal BAB I PENDAHULUAN

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

Kajian Numerik: Pengaruh Ukuran Sistem Terhadap Gaya Hambat pada Silinder

I. PENDAHULUAN. yang memproduksi bahan kimia serta obat-obatan, dan juga digunakan dalam

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik

MODEL MATEMATIKA DENGAN SYARAT BATAS DAN ANALISA ALIRAN FLUIDA KONVEKSI BEBAS PADA PELAT HORIZONTAL. Leli Deswita 1)

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Perbandingan Velocity Dan Shear Stress Perkembangan Boundary Layer Flat Plate Menggunakan Turbulent Model k ε (Standard, Realizable, RNG)

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

MODEL ALIRAN POLIMER PADA MEDIA BERPORI. Adnan Nullah Hakim dan Irwan Ary Dharmawan *

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

III PEMBAHASAN. (3.3) disubstitusikan ke dalam sistem koordinat silinder yang ditinjau pada persamaan (2.4), maka diperoleh

PERANCANGAN MIXER MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB RYN MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Aliran Darah Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Tanpa Penyempitan Arteri Dan Dengan Penyempitan Arteri

TUGAS AKHIR. OLEH : Mochamad Sholikin ( ) DOSEN PEMBIMBING Prof.DR.Basuki Widodo, M.Sc.

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.

MEKANIKA TEKNIK TPB 102

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP[3]

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Gesekan

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

Simulasi Gelombang Air Laut Berdasarkan Persamaan Navier-Stokes

ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

DAFTAR NOTASI. A : sebuah konstanta, pada Persamaan (5.1)

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

ANALISIS ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS FLUIDA SISKO DALAM KEADAAN STEDI NURI ANGGI NIRMALASARI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES

PENERAPAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES PADA PERGERAKAN FLUIDA DALAM TABUNG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI TULUS JOSEPH HERIANTO MARPAUNG

ANALISA ALIRAN DAN TEKANAN PADA BULBOUS BOW DENGAN DIMPLE (CEKUNGAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN CFD

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

Pengantar Oseanografi V

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

BAB IV PROSES SIMULASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu peralatan perkakas/mesin dapat dipastikan bahwa terdapat komponen yang bergerak, baik dalam gerakan linear maupun gerakan angular. Gerakan relatif antar komponen mesin tersebut akan menimbulkan gesekan yang berpengaruh pada menurunnya efisiensi mesin, meningkatnya temperatur, terjadinya keausan dan efek negatif lainnya, Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan bantalan atau bearing. Dalam mengatasi gesekan, terdapat dua mekanisme yang digunakan yaitu mekanisme sliding dan mekanisme rolling. Untuk mekanisme slidingseperti yang ditunjukkan Gambar 1.1, terjadi gerakan relatif antar dua permukaan maka penggunaan pelumas memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan untuk mekanisme rolling tidak boleh terjadi gerakan relatif antara permukaan yang berkontak, peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat berupa gas, cair maupun solid [1]. Gambar 1.1 Thrust bearing [2] 1

2 Beberapa contoh bearing dengan mekanisme sliding yang sering digunakan adalah journal bearing dan thrust bearing. Dalam journal bearing, lapisan film pelumas secara otomatis terbentuk eksentrisitas journal karena beban dari bearing. Oleh karena itu, load support secara otomatis dihasilkan dari beban bearing. Sedangkan dalam beberapathrust bearing, lapisan film pelumas tidak terbentuk secara otomatis, sehingga harus dipersiapkan secara artifisial untuk mendapatkan load support[3]. Pada aplikasinya seperti pada turbin, slider bearing sering mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan load support yang terdapat pada bearingkonvensionallebih rendahdari beban yang diberikan, sehingga dapat membuat kinerja bearing kurang maksimal dan menimbulkan gesekkan dan terjadi keausan. Keausan yang terjadi juga dapat menimbulkan getaran dan berpengaruh terhadap komponen yang lainnya. Oleh karena itu, pelumasan perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya keausan dan memberikan load support untuk mencegah beban berlebih [4]. Kondisi batas aliran fluida di atas permukaan solid adalah salah satu faktor penting untuk mengetahui pengaruh hidrodinamika dari lapisan fluida yang mengalir dalam celahpermukaan solid dengan gerakan relatif. Mekanika fluida dan mekanika pelumasan klasik didasarkan pada asumsi yang sama yaitu tidak terjadi slip pada antarmuka solid dan cairan. Hal itu dinamakan kondisi batas no-slip. Asumsi initelah banyak digunakandi berbagaimacro-engineering daneksperimen[5]. TeoriReynolds klasik [6] menunjukkan bahwa geometris konvergen (celah konvergen) adalah kondisi pertama yang penting untuk generasi tekanan hidrodinamis dari celah geser yang steady. Tidak ada tekanan hidrodinamis dapat dibangun baik bentuk paralel maupun divergen. Selama lebih dari seratus tahun sejak teorireynolds dikemukakan, geometris konvergen telah menjadi prasyarat untuk desain dan pembuatan semua bearinghidrodinamis. Dengan kemajuan secara terus menerus dari teknik pengukuran nano selama beberapa tahun terakhir, pengukuran nano memungkinkan bagi dinding slip(batas slip) [5-7] pada permukaan solid. Dinding slip menaruh banyak perhatian dan dianggap sebagai salah satu era baru dalam penelitian mekanika [8-9]. Percobaan menunjukkan bahwa dinding slip terjadi tidak hanya di permukaan hydrophobic tetapi juga pada permukaan hydrophylic.

3 Ketika tegangan geser permukaan mencapai nilai kritis, slip tersebut bisaterjadi, sebaliknya maka no-slip akan yang terjadi [8-10]. Wu, dkk[11] mengembangkan model limiting shear stress untuk menganalisis dinding slip dalam aliran fluida satu dimensi. Terdapat kesamaan antara prediksi teoritis dan percobaan. Spikes [12-13] mempelajari perilaku mekanika dari sebuah bantalan setengah slip. Ia menemukan bahwa dinding slip dapat mengurangi gaya gesek dan memberikan load support hidrodinamis yang rendah juga. Semua penelitian yang dilakukan menggunakan geometris konvergen dan teori Reynold klasik. Selain itu disimpulkan bahwa dinding slip menyebabkan efek hidrodinamis menurun. Salant dan Fortier [14] melakukan analisis numerik dari bearing dengan permukaan heterogen slip/noslip dengan menggunakan slip length model [15] dan menyimpulkan bahwa bearing seperti itu dapat memberikan load support yang tinggi dan gaya gesek yang rendah. Tetapi mereka menemukan masalah ketidakstabilan dalam solusi numeriknya. Dari percobaan yang sudah dilakukan slipselalu menyebabkan pengurangan gaya gesek, sehingga memungkinkan untuk memproduksi suatu desain sistem pelumasan pada bearing dengan gaya gesek yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan persamaan Reynolds yang telah dimodifikasi dengan pengaruh slip. Persamaan ini yang akan digunakan dalam mengetahui kelakuan dari fluida yang digunakan untuk pelumasan. Jenis fluida yang dipakai untuk pelumasan adalah fluida Newtonian. Fluida Newtonian adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier. Keunikan dari fluida Newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu fluida Newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida Newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan. Viskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan besar tegangan geser dan gradien kecepatan [16]. Atas pemikiran di atas maka akan dicari karakteristik bearing yang memiliki kondisi batas slip dan permukaan berteksturmelalui simulasi. Untuk pemecahan masalah ini solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan finite volume method dengan Fluent.

4 1.2 Perumusan Masalah Bagaimanakah pengaruh slip yang ada pada permukaan yang mengalami kontak sliding terhadap hirodinamika aliran pada sliderbearing. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin diperoleh penulis dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahuipengaruhkarakteristiksliderbearing yang memiliki kondisi batas slip dan/ataupermukaan berteksturterhadapload support. 2. Menghasilkan kode UDF untuk kondisi batas slip aliran fluida dua dimensi. 1.4 Batasan Masalah Beberapa batasan masalah yang diambil pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Jenis fluida pelumas yang digunakan merupakan fluida Newtonian. 2. Fluida bersifat inkompresibel. 3. Kondisi steady. 4. Aliran bersifat laminar. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir adalah: 1. Studi Pustaka Studi pustaka adalah suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian ilmiah yang dilakukan dengan membaca dan mengolah data yang diperoleh dari literatur. Data yang dibaca dan diolah adalah data yang berhubungan dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.

5 2. Studi Simulasi Metode simulasi dilakukan dengan cara mensimulasikan kasus yang dihadapi ke dalam pemodelan yang sesuai menggunakan Fluent. Simulasi menggunakan bantuan kode komputer dalam memecahkan permasalahan. Adapun roadmap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.2. [17] TEORETICAL MODEL Modified Reynold Equation Slip Length Model 1D Modified Slip Length 1D Smooth Surface NUMERICAL SIMULATION Sliding Contact 1D & 2D [18] Optimization 1D & 2D [18] Cavitation Model [19] TEORETICAL MODEL [20] Modified Reynold Equation Slip Length Model 2D Modified Slip Length 2D Slider Bearing 1D & 2D Texture Journal Bearing 1D & 2D TEORETICAL MODEL [21] Non Newtonian Fluid (Power Law) Optimization 1D & 2D [ 17] Numerical Simulation with FLUENT (Navier Stokes) with Slip Validation with RE 1D Analysis [22] Hydrophobic Surface Newtonian Fluid 2D Analysis Telah dan sedang dilakukan (Tahap Akhir) Smooth Rough Target akhir Design Diagram of Lubricated System Gambar 1.2. Roadmap penelitian

6 Mulai Studi Pustaka Observasi Simulasi Finite Volume Method (FLUENT) Pembahasan Kesimpulan \ Selesai Gambar 1.3. Flowchart penelitian Gambar 1.3 menunjukkan urutan dari penelitian. Penelitian ini dimulai dengan pembelajaran dan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian dan literatur yang sudah ada sebelumnya agar permasalahan yang ada dapat dipahami dengan baik dan untuk menjadi referensi untuk mencari solusi bagaimana memecahkan permasalahan tersebut. Selanjutnya permasalahan yang akan diteliti, dipecahkan dengan melakukan simulasi menggunakan Fluent, di sini dilakukan pemodelan fenomena slip pada kondisi batas. Tahap pembahasan dilakukan untuk menganalisa hasil simulasi didasarkan pada referensi yang digunakan. Setelah hasil penelitian dianalisa maka dapat ditarik kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan.

7 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Bab I berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika. Pada Bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai dasar teori perkembangan teknologi bearingserta klasifikasinya,teori pelumasan danteori permodelan slip. Bab III berisi berbagai pemodelan yang telah dibuat, yaitu konfigurasi I - Permukaan dengan kondisi no-slip, konfigurasi II - permukaan heteroslip dengan pola persegi, konfigurasi III - Permukaan heteroslip dengan pola trapesium, konfigurasi IV - Permukaan heteroslip dengan pola persegi dengan permukaan bertekstur, dan konfigurasi V - Permukaan heteroslip dengan pola trapesium dengan permukaan bertekstur. Pada Bab IV akan ditunjukkan validasi dan hasil pada berbagai konfigurasi. Bab V berisi tentang kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil dari analisa dan perhitungan pada bab sebelumnya. Bab ini juga berisi beberapa saran yang telah dibuat untuk perkembangan kasus ini. Laporan Tugas Akhir ini juga disertakan lampiran yang berisi kode pemrograman yang digunakan untuk perhitungan pada beberapa konfigurasi yang telah dibuat.