BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang sangat penting. Seorang istri memiliki peranan melayani suaminya, mengurus orang tua suaminya, merawat dan membesarkan anak-anaknya serta mengerjakan berbagai macam pekerjaan rumah tangga (Oemar, 2012). Pria Jepang adalah orang yang beruntung karena seluruh hal-hal kecil yang penting dalam hidupnya telah diatur oleh istrinya yang bijaksana, baik, penuh perhatian, selalu melayani, juga selalu ada untuk menghapus kekhawatirannya (Bacon dalam Watt, 1988:18). Jepang adalah salah satu Negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia. Salah satu survei yang dilakukan oleh Copestake mengatakan, Tokyo telah berada di posisi pertama untuk kategori kota dengan biaya hidup termahal selama 14 kali dalam 20 tahun terakhir (Deil, 2013). Tuntutan kebutuhan ekonomi yang sangat tinggi inilah yang menyebabkan, banyak ibu rumah tangga di Jepang memilih bekerja paruh waktu untuk menambah pemasukan keluarga atau pun hanya sekedar untuk mengisi waktu luang. Pekerja paruh waktu adalah istilah yang digunakan untuk orang yang bekerja hanya setengah hari dari waktu yang ditentukan (Amelia, 2013). Para ibu rumah tangga memilih pekerjaan paruh waktu karena harus membagi antara urusan pekerjaan dengan urusan rumah tangga. Pekerjaan paruh waktu ini memberikan dampak positif yaitu dapat membantu perekonomian keluarga, tetapi pekerjaan paruh waktu juga dapat berdampak 1
2 negatif karena dapat menimbulkan stress dan konflik di dalam keluarga, baik itu berupa konflik internal ataupun konflik eksternal. Saat ini sudah banyak kisah ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu yang dituangkan ke dalam sebuah karya sastra. Seperti dalam novel OUT karya Kirino Natsuo yang menggambarkan kehidupan ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai pekerja paruh waktu di Jepang. Kirino Natsuo menggambarkan kehidupan yang penuh konflik dari keempat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie. Dalam novel OUT, keempat ibu rumah tangga tersebut pada awalnya menjalankan kehidupan sebagai ibu rumah tangga dan pekerja paruh waktu di perusahaan pembuat makanan kotakan. Mereka sama-sama memilih bekerja shift malam karena mendapat bayaran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan shift pagi. Keempat tokoh ibu rumah tangga ini menjadi semakin akrab karena sering mengobrol bersama di tempat kerja dan merasa memiliki nasib yang sama. Mereka sama-sama memiliki konflik di dalam rumah tangganya masingmasing. Konflik yang dialami keempat tokoh berawal dari pengkondisian yang mereka terima. Konflik memuncak ketika Yayoi membunuh suaminya dan ketiga temannya membantu untuk memutilasi mayat suami Yayoi. Pada akhirnya mereka menjadi agen mutilasi dan mendatangkan berbagai macam konflik yang menyebabkan kehidupan mereka berubah drastis. Novel OUT dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan oleh beberapa alasan, pertama novel OUT merupakan novel yang sangat diminati oleh masyarakat Jepang dan masyarakat di luar Jepang. Novel OUT sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti bahasa Inggris dan bahasa
3 Indonesia. Novel OUT karya Kirino Natsuo ini pun sudah mendapat beberapa penghargaan di antaranya mendapatkan 51 st Mystery Writers of Japan Award pada tahun 1998 dan sebagai nominasi untuk 2004 MWA Edgar Allen Poe Award pada tahun 2004. Kedua, dari awal hingga akhir cerita kehidupan keempat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo ini memiliki berbagai macam konflik dalam rumah tangganya masing-masing. Konflik yang dialami pun sangat bervariasi baik itu konflik internal maupun konflik eksternal. Ketiga, perubahan perilaku keempat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo dari awal hingga akhir cerita juga sangat menonjol. Seperti tokoh Yayoi yang pada awalnya merupakan seorang istri yang penurut kepada suaminya, tetapi karena diawali berbagai tekanan dan konflik dalam lingkungan sekitar sehingga Yayoi tega membunuh suaminya sendiri. Masako yang awalnya hidup bahagia dengan keluarganya menjadi asing di rumahnya sendiri. Keempat, dalam novel OUT karya Kirino Natsuo terdapat banyak proses pengkondisian yang dialami keempat tokoh ibu rumah tangga dengan berbagai penguatan yang diterima. Keempat tokoh mendapatkan banyak penguatan negatif dari keluarganya yang membuat novel OUT semakin menarik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
4 1. Bagaimanakah proses pengkondisian empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan stimulus yang diterima? 2. Bagaimanakah konflik yang dialami empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi serta pengetahuan terhadap pembaca mengenai isi cerita novel OUT karya Kirino Natsuo. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui proses proses pengkondisian empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan stimulus yang diterima. 2. Mengetahui konflik yang dialami empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo.
5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk berbagai pihak, baik secara teoretis maupun secara praktis, di antaranya sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mengenai kesusastraan Jepang dalam bentuk novel, khususnya penelitian dalam bidang psikologi sastra. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami konflik yang dialami dan perilaku empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan teori behaviorisme B.F. Skinner. 1.5 Ruang lingkup Penelitian ini hanya dibatasi untuk menganalisis proses pengkondisian tokoh Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan stimulus yang diterima serta dilanjutkan dengan memaparkan konflik yang dialami empat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie dalam novel OUT karya Kirino Natsuo.
6 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu novel berbahasa Jepang yang berjudul OUT karya Kirino Natsuo volume 1-2 yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2002 oleh Koudansha Bunko. Selain itu, digunakan juga data-data yang bersumber dari buku-buku, majalah, dan internet yang membahas mengenai novel OUT karya Kirino Natsuo. 1.7 Metode dan Teknik Penelitian Mekanisme kerja yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik penganalisisan, serta metode dan teknik penyajian hasil analisis data. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode studi pustaka dengan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca bahan tertulis secara berulang-ulang. Sumber data tertulis yang digunakan adalah novel OUT karya Kirino Natsuo yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat semua data yang berkaitan dan diperlukan dalam penelitian ini agar dapat mempermudah proses pengklasifikasian serta proses penganalisisan data sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang dilakukan dengan cara
7 mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode deskriptif analisis tidak hanya menguraikan, tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai data yang ada (Ratna, 2006:53). Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian data-data tersebut dianalisis sesuai teori yang digunakan. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan menjabarkan data-data yang disertai dengan penjelasan. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Setelah data selesai dianalisis, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan hasil analisis data. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Metode informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan, ataupun statistik (Ratna, 2006:50). Teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah teknik narasi, yaitu hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk kalimat serta pernyataan.