BAB V PENUTUP. multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Yogyakarta, peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Sosialisasi nilai-nilai keberagaman sebagai wujud pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. proses di mana individu mengembangkan cara-cara mempersepsikan,

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai

BAB I PENDAHULUAN. luas dan sekaligus merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. telah dibuat, kesimpulan penelitian ini,sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. untuk berpindah tempat.. Lingkungan dimana para pekerja anak tinggal

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian dan penelitian tentang studi deskriptif kondisi sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

SILABI. Jenis Penilaian Aktivitas. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran. Sumber Bahan. Indikator Pencapaian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan

BAB V PENUTUP. membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PGALB (Pendidikan Guru Agama Luar Biasa) ini adalah madrasah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

BAB V PENUTUP. terdiri dari pengrajin, pekerja, pemasok, pengepul, dan pihak pabrik. Relasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Aplikasi Kesetaraan Gender dalam Kepengurusan Organisasi. perempuan tidak memiliki peluang menduduki posisi penting.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kampoeng Dolanan Nusantara. a. Letak Geografis Kampoeng Dolanan Nusantara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society).

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

ANALISIS WACANA KHILAFAH DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH INDONESIA (STUDI PADA BULETIN DAKWAH AL ISLAM EDISI 04/XVII)

DAFTAR PUSTAKA. A. Martuti, Mendirikan dan Mengelola PAUD, Manajemen Administrasi & Strategi Pembelajaran, Kreasi Wacana Offset, Bantul, 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Sebab Terjadinya Konflik Suku Lampung dan Balinuraga

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA BATU SKRIPSI

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, A.C Pokoknya Sunda, Interpretasi Untuk Aksi. Bandung: Kiblat buku Utama.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiati. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

DAFTAR PUSTAKA A. SUMBER BUKU Jennyta Caturiasari, 2013

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. modern. Salah satu pasar tradisonal yang masih eksis di Yogyakarta yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Se-

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika. Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adanya kerusuhan Temanggung yang terjadi pada tanggal 8 februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

industrialisasi di Indonesia telah memunculkan side effect yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat

Sosiologi dan Antropologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar Pustaka. Buku: Abidin, Z. (2007). Teknik Lobi dan Diplomasi Untuk Insan Public Relations. Indonesia: PT. Indeks

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelola, karyawan, dan anak asuh memiliki ikatan batin yang kuat.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sosial masyarakat pasca relokasi hunian tetap di Dususn Batur Kelurahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB V PENUTUP. kehidupan masyarakat Desa Serang. 1. Dampak sosial alih fungsi lahan Desa Serang

PEDOMAN OBSERVASI. NO Aspek yang diamati Keterangan. 2. Kondisi fisik. 3. Pelayanan kepada pengunjung. 4. Kemampuan laskar Kampoeng Dolanan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB V PENUTUP. Kemacetan dan kepadatan jalan kini menjadi masalah utama yang. dihadapi hampir semua kota besar di Indonesia. Perkembangan kota yang

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir, Terra Ch. Triwahyuni, (2003), Pengenalan Teknologi Informasi dan

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa kepanitiaan disusun sesuai dengan kegiatan yang. dilaksanakan. karena kepanitiaan tersebut hanya melibatkan tim Humas

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Waria adalah sosok manusia yang bertubuh laki-laki, berpenis, tetapi

BAB V PENUTUP. Inside Outside Cirle berjalan dengan menggunakan dua siklus. Siklus I

BAB V PENUTUP. penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor. 1. Faktor-faktor penyebab perceraian pada Keluarga TKW

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PAI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak pidana oleh Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

IV.1.II. Kesimpulan peran Organisasi Taman Sari Royal Heritage Spa Yogyakarta sebagai motivator karyawan dalam sistem pembagian kerja

PENGARUH MEDIA PAPAN PETA DALAM MODEL STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN

KONFLIK NELAYAN SENGGARANG KOTA TANJUNGPINANG DENGAN NELAYAN TEMBELING KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

PEMBUDAYAAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SMK PUTRA TAMA BANTUL

DAFTAR PUSTAKA. Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1988

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB III METODE PENELITIAN

PERMAINAN TIMEZONE BAGI KALANGAN REMAJA DI SOLO GRAND MALL (Studi Fenomenologi tentang Gaya Hidup Remaja yang Gemar Bermain di Timezone)

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang beragam, baik dalam aspek keagamaan, suku bangsa, bahasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. wilayah ini sangatlah dinamis melalui tahapan-tahapan yang tidak mudah.

BAB V KAJIAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

MAKNA TRADISI HAFLATUL IMTIHAN DI PONDOK PESANTREN (STUDI PADA PONDOK PESANTREN SUMBER PAYUNG GANDING SUMENEP) SKRIPSI.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti lakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Upaya implementasi pendidikan multikultural pada anak dapat dilakukan dengan banyak media dan proses, salah satunya dengan menggunakan permainan tradisional. Beberapa permainan yang digunakan oleh pihak Kampoeng Dolanan Nusantara untuk mengimplementasikan pendidikan multikultural adalah gasing, wayang, gobag sodor, sunda manda, bekel, egrang, bakiak beregu, petak umpet, dakon dan lagu-lagu dolanan. 2. Proses implementasi pendidikan multikultural pada anak di Kampoeng Dolanan Nusantara dimulai dari proses pengenalan terhadap keragaman masyarakat melalui berbagai macam permainan tradisional. Selanjutnya anak akan diajak bermain bersama agar terjalin interaksi. Para laskar juga memberikan pengarahan dan penjelasan terkait permainan yang ada. 3. Nilai pendidikan multikultural yang tertanam meliputi nilai toleransi, kebersamaan, empati, keadilan, dan demokrasi. Sejumlah fungsi pendidikan multikultural yang terimplementasi meliputi memberi konsep diri yang jelas, membantu mengembangkan pembuatan keputusan, partisipasi sosial dan keterampilan kewarganegaraan, serta mengenal keberagaman 88

89 penggunaan bahasa. Sementara tujuan pendidikan multikultural yang diimplementasikan adalah meningkatkan pemahaman diri, meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan menjauhi pandangan stereotipe pada masyarakat tertentu. 4. Beberapa faktor penghambat implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional meliputi : a. Kurangnya lahan yang dapat digunakan untuk tempat bermain khususnya di daerah perkotaan. b. Kekhawatiran yang berlebihan dari orang tua bila anak-anak bermain permainan tradisional. c. Tidak adanya orang dewasa yang bisa mengenalkan dan membimbing anak untuk bermain permainan tradisional dan kurangnya rasa keingintahuan anak pada permainan tradisional. d. Sulitnya menemukan permainan-permainan tertentu yang sudah jarang dimainkan sehingga koleksi di Kampoeng Dolanan Nusantara masih belum lengkap. e. Masih terbatasnya sarana dan fasilitas yang dimiliki Kampoeng Dolanan Nusantara. f. Kurangnya pembinaan dalam bidang budaya khususnya untuk anak-anak Dusun Sodongan. g. Kurangnya promosi dan publikasi untuk menarik lebih banyak pengunjung.

90 h. Jumlah kunjungan para pengunjung yang biasanya hanya satu kali dan setelah berkunjung tidak dilakukan upaya tindak lanjut. 5. Beberapa faktor pendorong proses implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional meliputi : a. Kombinasi kegiatan belajar dan bermain yang santai membuat anak dapat menerima sosialisasi nilai-nilai pendidikan dengan lebih baik dan meningkatkan keingintahuan anak pada permainan dan budaya nusantara. b. Permainan tradisional yang menuntut anak untuk berinteraksi dengan orang lain membuat anak dapat belajar memahami perbedaan karakter setiap orang dan berusaha untuk saling bertoleransi. c. Melalui permainan tradisional anak bisa mendapat banyak nilai pendidikan secara bersamaan. Anak akan mendapat pendidikan multikultural, pendidikan karakter, dan pendidikan umum. d. Keragaman jenis permainan tradisional di Kampoeng Dolanan Nusantara menjadi contoh sederhana yang memudahkan anak dalam memahami keragaman budaya masyarakat Indonesia yang multikultur. e. Tingginya keragaman permainan tradisional nusantara memberikan peluang lebih besar pada Kampoeng Dolanan Nusantara untuk menambah media dan mengembangkan metode pembelajaran yang baru.

91 B. SARAN 1. Pendidikan multikultural pada anak dapat diimplementasikan melalui media permainan tradisional nusantara. Semua pihak harus ikut aktif dalam upaya tersebut sehingga tidak hanya mengandalkan lembaga pendidikan formal. 2. Kampoeng Dolanan Nusantara perlu melakukan promosi dan publikasi yang lebih aktif dan menarik sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Perlu juga bekerja sama dengan banyak pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum agar bisa memberikan peran yang lebih besar untuk masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan. 3. Pihak Kampoeng Dolanan Nusantara perlu menambah koleksi permainan tradisional dan sarana pembelajaran seperti perpustakaan yang memuat buku-buku tentang permainan tradisional nusantara. 4. Kampoeng Dolanan Nusantara perlu mengembangkan program kunjungan yang lebih menarik dan bervariasi serta menawarkan program lanjutan untuk pengunjung sehingga upaya implementasi nilai-nilai pendidikan multikultural dan nilai edukasi lain tidak terhenti setelah kunjungan berakhir. 5. Perlu diadakan sosialisasi dan pengenalan kembali tentang permainan tradisional khususnya untuk orang tua sehingga mereka dapat mengenalkan kembali kepada anak-anak. 6. Pihak Kampoeng Dolanan Nusantara perlu melakukan upaya penanaman nilai kesetaraan gender pada semua jenis permainan sehingga saat anak bermain tidak terjadi pengelompokan khususnya berdasarkan jenis kelamin.

DAFTAR PUSTAKA A. Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika Ainul Yaqin. 2005. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media Anom Kumbara. 2009. Pluralisme dan Pendidikan Multikultural di Indonesia, Jantra. 4(7): 531-539 Direktorat Permuseuman. 1998. Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Dwi Esti Andriani. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah melalui Pengembangan Kepemimpinan Siswa. Dinamika Pendidikan. (01): 46-58 Farida Hanum, dan Sisca Rahmadonna. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam Artikel Multikultural-STRANAS Farida Hanum. 2011. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publisher H.A.R Tilaar. 2004. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Grasindo http://indonesia.travel/id/destination/277/ubud/article/50/upacara-pembakaranjenazah-paling-megah-di-bali 19 jan 2014 diakses 19 Januari 2014 http://intisari-online.com diakses 28 Juli 2014 http://news.detik.com/read/2012/12/23/155505/2125635/10/3/lima-kasus-konfliksosial-terburuk-pasca-1998 diakses 20 Januari 2014 http://nias-web.blogspot.com/2013/07/upacara-kematian-adat-nias.html 19 Januari 2014 diakses I Nyoman Wijaya. 2011. Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Multikulturalisme Studi Kasus Multikulturalisme di Bali. Jantra. 6(12): 152-166 Iva Ariani. 2011. Nilai yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional Anak di Jawa. Tradisi. 1(2): 49-59 Ki Fudyartanta. 2010. Membangun Kepribadian dan Watak Bangsa Indonesia yang Harmonis dan Integral. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya 92

93 Ngainun Naim, dan Achamd Sauqi. 2011. Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Novri Susan. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana Poloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Postman, Neil. 2009. Selamatkan Anak-anak. Yogyakarta: Resist Book Ritzer, George dan Douglas Goodman. 2011. Teori Sosiologi: dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi Wacana Siti Munawaroh. 2011. Permainan Anak Tradisional Sebuah Model Pendidikan dalam Budaya. Jantra. 6(12): 208-216 S. Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT. Tarsito Bandung Sudarwan Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung: CV. Pustaka Setia Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujarno. 2011. Permainan Tradisional sebagai Jembatan Pembentukan Karakter Bangsa. Jantra. 6(12): 116-123 Suyami. 2007. Bi Bibi Tumbas Timun, Permainan Tradisional yang Sarat Makna. Jantra. 2(3): 206-212 Syamsu Yusuf, dan Nani M. Sugandhi. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajawali Pers Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002, Perlindungan Anak. 22 Oktober 2002. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109. Jakarta Zubaedi. 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar