BAB III METODE PENULISAN. Penulis mendapatkan informasi dan data yang bersumber dari:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENULISAN. menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu: a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 1978

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BAB III METODE PENULISAN. Daerah Provinsi Lampung tepatnya Jl. Hasanudin No. 45 Teluk Betung. Karena

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Salah satu sumber

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke. Agus Nur Hayanto NIM : F UNIVERSITAS SEBELAS MARET GAMBARAN UMUM OBYEK

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan Surat Edaran

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB II GAMBARAN UMUM

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 31 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM. II.I. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Kababupaten Kampar Dinas

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

DINAS PENDAPATAN. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan di bidang pendapatan. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung) ABSTRAK

Tugas Pokok dan Fungsi

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

Analisis retribusi pelayanan kesehatan sebagai salah satu bagian dari pendapatan asli daerah di kabupaten Sragen. Oleh: Vivi Ika Maruti BAB I

BAB II GAMBARAN UMUM Sejarah Dinas Pendapatan Provinsi Riau (DIPENDA) pembentukan Dinas Pajak dan Pendapatan Propinsi Riau.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA MADIUN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 3 TAHUN 1982 (3/1982)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 4 TAHUN 1985 SERI D

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 TENTANG

`BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan. Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Singkat Dinas Pasar Kota Pekanbaru.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dijadikan studi kasus adalah Dinas Pendapatan,

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

Bagian Kelima DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Paragraf 1 KEPALA DINAS Pasal 84

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Kab.Kampar Dipenda Provinsi Riau

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Sejarah Singkat Unit Pelaksana TeknisPendapatan Duri Dinas Pendapatan Provinsi Riau

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Dinas. Pasal 172

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

Transkripsi:

BAB III METODE PENULISAN 3.1. Sumber Data Penulis mendapatkan informasi dan data yang bersumber dari: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi lampung tentang pemutihan kendaraan bermotor. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku referensi tentang pajak. 3.2. Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun Laporan Akhir metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu: 1. Observasi Lapangan, yaitu penulis menggunakan metode observasi secara langsung pada Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung dalam pelaksanaan pemutihan kendaraan bermotor. 2. Studi Literatur, yaitu penulis mengumpulkan data-data melalui bukubuku referensi tentang pajak dan pemutihan, seperti Undang-Undang yang mengatur tentang pajak daerah dan Undang-Undang yang mengatur tentang pemutihan kendaraan bermotor.

16 3.3. Sejarah Singkat Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Bersamaan dengan terbentuknya Provinsi Tingkat I Lampung pada bulan Maret 1964, dinas ini masih berupa bagian yang bernama Bagian Pajak dan Penghasilan Daerah Tingkat I Lampung. Kemudian pada tahun 1968 sampai 1969 ditingkatkan menjadi Biro Penghasilan Daerah Tingkat I Lampung. Selanjutnya dengan dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor G/193/VII/TII1969 diganti namanya menjadi Bagian Penghasilan Daerah yang dimasukkan dalam Biro Keuangan Sekretariat Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung. Kemudian melalui Keputusan Gubernur Lampung Nomor Des/0254/B.VII/HK/1991 dibentukkan Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung sebagai dinas Daerah Tingkat I Lampung yang berdiri otonom berdasarkan Keputusan Gubernur G/163/DP/HK/1972 tanggal 9 November 1972. Pergantian nama kembali sesuai SK Gubernur No.G/102/B.II/HK/80 tanggal 21 Mei 1980 diubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah Lampung tanggal 23 Desember 2000, Nomor 17 Tahun 2000 ditetapkan menjadi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. Pada lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Lampung terdiri dari 5 (lima) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu UPTD Wilayah I Bandar Lampung, UPTD Wilayah II Metro, UPTD Wilayah III Gunung Sugih, UPTD Wilayah IV Kotabumi, UPTD Wilayah V Pringsewu.

17 Selain membawahi 5 (lima) UPTD, Dinas Pendapatan Provinsi Lampung juga memiliki 7 (tujuh) Kantor Bersama Samsat sebagai berikut: 1. Samsat Bandar Lampung 2. Samsat Kalianda 3. Samsat Millenium Natar 4. Samsat Mall Chandra 5. Samsat Mall Kartini 6. Samsat Container 7. Samsat Pembantu Pesawaran 3.4. Visi dan Misi Adapun visi dan misi UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung, yaitu: 3.4.1. Visi Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Pernyataan visi merupakan pandangan jauh dan merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh Dinas Pendapatan Provinsi Lampung yang dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Oleh sebab itu Visi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 adalah Pengelolaan pendapatan daerah yang professional dan bertanggungjawab.

18 3.4.2. Misi Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Dinas Pendapatan Provinsi Lampung merumuskan 3 (tiga) Misi Dinas Pendapatan Provinsi Lampung, yaitu: a. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkuantitas maksimum kepada masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana yang efektif. b. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya dan teknologi secara efisien, efektif, serta berkelanjutan dalam pengelolaan pendapatan daerah. c. Melaksanakan koordinasi yang optimal dalam menciptakan sinergisitas pengelolaan pendapatan daerah. 3.5. Uraian Tugas dan Struktur Organisasi Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung A. Tugas Kepala UPTD Pendapatan Provinsi Lampung adalah: 1. Memimpin dan mengkoordinir seluruh usaha dibidang pungutan dan pendapatan daerah berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Mengandalkan penelitian dan mengevaluasi tata cara pemungutan pajak, retribusi dan pungutan lainnya yang telah ada guna menciptakan dan atau mencari daerah serta sistem-sistem yang lebih berdaya guna. 3. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan pungutan pengumpulan dan pemasukan pendapatan daerah kedalam kas daerah secara

19 maksimum, baik terhadap sumber pendapatan daerah yang ada maupun dengan penggalian sumber pendapatan daerah yang baru berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh gubernur, kepala daerah, dan atau peraturan yang berlaku. 4. Mengikuti perkembangan secara terus-menerus dan memperhatikan akibat atau pengaruh-pengaruh dari keadaan itu terhadap pelaksanaan pokok. 5. Mengumpulkan, mensistematikan dan mengolah data-data dan bahan-bahan mengenai tugas pokok dan atau yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pokok. 6. Membuat rancangan dan program-program yang diperlukan bagi penyelenggarakan tugas pokok. 7. Membuat perkiraan keadaan dan member saran-saran atau pertimbangan yang tepat kepada Gubernur selaku Kepala Daerah sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan dan atau pengambilan keputusan. 8. Memberi saran dan pendapat kepada Gubernur selaku Kepala Daerah dalam mempertimbangkan besar dan beratnya pungutan daerah. 9. Mengolah kebijaksanaan tentang pendapatan daerah yang ditetapkan Gubernur selaku Kepala Daerah. 10. Menyusun anggaran belanja rutin dan pembangunan Dinas Pendapatan Daerah.

20 11. Mempersiapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dan atau kebijaksanaan dibidang pungutan-pungutan daerah, 12. Menyusun laporan mengenai segala kegiatan dalam lingkungan Dinas Pendapatan Daerah. B. Tugas Kasubbag Tata Usaha UPTD Pendapatan Provinsi Lampung adalah: 1. Menyusun rencana kegiatan sub bagian tata usaha berdasarkan langkah-langkah operasional Kantor UPTD dan kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang ada sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. 2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan dengan memberi arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masingmasing agar tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas. 3. Melaksanakan penyusunan rencana program / kegiatan kantor UPTD berdasarkan masukan data dari masing-masing seksi agar tersedia program kerja yang pertisipatif. 4. Mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai sesuai daftar absensi agar tersedia data bagi pembinaan disiplin pegawai berdasarkan peraturan tentang disiplin pegawai agar tercipta situasi kerja yang kondusif. 5. Memberikan layanan administrasi umum dan teknis meliputi urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, dan perjalanan dinas.

21 6. Mengelola arsip baik inaktif maupun statis sesuai pola kearsipan agar mudah dan cepat ditemukan apabila diperlukan. 7. Melaksanakan urusan rumah tangga meliputi menata ruangan, lingkungan dan kebersihan kantor agar terasa nyaman dalam melaksanakan tugas. 8. Merencanakan dan mengontrol pelaksanaan tugas pengamanan sarana dan prasarana kantor. 9. Membuat laporan bulanan, triwulan, dan tahunan serta hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan sumber data yang ada untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan. C. Tugas Seksi Pendataan dan Penetapan UPTD Pendapatan Provinsi Lampung adalah: 1. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas. 3. Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang pendataan, pengolahan dan penetapan obyek dan subyek pajak daerah. 4. Menyusun pelaksanaan rencana potensi pendapatan dan peningkatan pendapatan pajak kendaraan. 5. Mengumpulkan dan mengolah data yang berhubungan dengan potensi peningkatan pendapatan pajak kendaraan.

22 6. Melaksanakan penghitungan dan penetapan besar kecilnya pajak kendaraan yang harus dibayar/dilunasi oleh wajib pajak dan wajib retribusi dengan mengkaji data yang masuk sesuai pedoman yang berlaku. 7. Mengkonsep surat Keputusan Ketetapan Pajak Kendaraan yang akan diberikan kepada Wajib Pajak. 8. Memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di bidang pendataan, pengolahan dan penetapan dengan memantau dan meneliti hasil kerja bawahan untuk mengetahui kebenaran material dan formil serta untuk mengetahui hambatan guna memberikan jalan keluar. 9. Melaksanakan monitoring evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 10. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

23 D. Tugas Seksi Penagihan dan Pembayaran UPTD Pendapatan Provinsi Lampung adalah: 1. Melaksanakan penagihan-penagihan pajak kendaraan masa berjalan maupun yang telah melampaui batas waktu jatuh tempo secara aktif dan pasif. 2. Melaksanakan perhitungan hasil penagihan dan pemeriksaan di lapangan terhadap wajib pajak yang kurang bayar.

24 3.5. Gambar Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI KEPALA UPTD PENDAPATAN WILAYAH I BANDAR LAMPUNG SUBBAG TATA USAHA SEKSI PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN SEKSI PENDATAAN DAN PENETAPAN Samsat