BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah produktivitas membuat perusahaan perlu ada perhatian serius pada upaya pengukuran produktivitas. Pengukuran produktivitas dapat memberikan informasi penting bagi kemajuan perusahaan jika dilakukan secara berkala. Informasi yang diperoleh dari pengukuran produktivitas dapat digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi faktor yang mempengaruhi produktivitas perusahaan. Hasil pengukuran produktivitas yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk membuat strategi yang baik untuk meningkatkan produktivas perusahaan. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan cara pemanfaatan penggunaan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang maksimal. Pengambilan data untuk pengukuran produktivitas dilakukan dari waktu ke waktu agar penurunan dan peningkatan produktivitas pada setiap periode dapat diketahui. Analisa hasil pengukuran produktivitas dapat memberikan gambaran untuk evaluasi atau peningkatan produktivitas dengan memperhatikan beberapa faktor yang berhubungan dengan total keseluruhan 1
input seperti tenaga kerja, bahan baku, dan bahan bakar yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk atau output. Keberhasilan peningkatan produktivitas dari perusahaan dapat dilihat dari tingkat hasil produk yang diperoleh perusahaan pada setiap periode mengalami peningkatan. Pabrik Gula (PG) Tasikmadu merupakan pabrik yang bergerak dibidang agroindustri dan berkedudukan di Surakarta. Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro IV pada tanggal 11 Juni 1871. Produk yang dihasilkan PG Tasikmadu berupa gula pasir yang mempunyai kualitas SHS (Superior Head Sugar). Mutu produksi dipantau oleh P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) dengan penilaian mutunya menggunakan persyaratan SNI (Standar Nasional Indonesia) Gula Kristal Putih No. 3140.3:2010. Gula yang memiliki kualitas GKP ditunjukkan dengan warna larutan dari gula melalui standar ICUMSA (International Commission For Uniform Methods of Sugar Analysis). Penilaian standar ICUMSA menunjukkan bahwa jika semakin tinggi nilai ICUMSA maka semakin coklat warna dari gula tersebut serta rasanya semakin manis. PG Tasikmadu pada tahun 2016 mengalami penurunan jumlah area lahan tebu dibandingkan dengan tahun 2015. Penurunan jumlah area lahan yang dialami oleh PG Tasikmadu yaitu dari 6.487 Ha pada tahun 2015 menjadi 5.398 pada tahun 2016. Penurunan jumlah area lahan tebu yang dialami oleh PG Tasikmadu disebabkan karena sewa lahan dari petani yang semakin mahal. Jumlah area lahan tebu yang semakin berkurang menyebabkan bahan baku tebu yang dimiliki oleh PG Tasikmadu tidak dapat 2
mencukupi 3.050 ton tebu setiap harinya. Kurangnya pasokan bahan baku yang akan digiling mengakibatkan permasalahan pada stasiun ketel. Permasalahan tersebut yaitu kurangnya ampas tebu yang dihasilkan pada stasiun penggilingan mengharuskan stasiun ketel menggunakan bahan bakar alternatif seperti kayu tatal dan kayu karet. Penggunaan bahan bakar alternatif menyebabkan pengeluaran biaya oleh PG Tasikmadu menjadi lebih banyak, sehingga produktivitas PG Tasikmadu dapat menurun. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode OMAX (Objective Matrix). OMAX merupakan salah satu sistem pengukuran produktivitas yang dikembangkan untuk memantau produktivitas dari tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut. Metode OMAX dapat mengidentifikasi faktor faktor yang paling berpengaruh pada peningkatan produktivitas perusahaan. Hasil dari pengukuran produktivitas menggunakan metode OMAX diharapkan dapat memberikan gambaran penurunan atau peningkatan produktivitas selama periode pengukuran yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan produktivitas perusahaan. Pengukuran produktivitas pada suatu perusahaan dapat diukur dengan berbagai metode yang ada. Seperti metode American Productivity Center (APC) yang digunakan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan hubungan secara langsung antara profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga. Kemudian metode Marvin E. Mundel, dimana metode ini menitikberatkan pada biaya produksi sebagai input dan produk yang 3
dihasilkan sebagai output. Pada penelitian ini pengukuran produktivitas yang digunakan yaitu metode Objective Matrix (OMAX). Metode ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan dinilai ke dalam suatu indikator atau indeks. Objective Matrix (OMAX) merupakan metode yang memiliki banyak kelebihan, dimana berbagai faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dapat diidentifikasikan dengan baik. Hasil pengukuran dengan menggunakan metode ini akan diketahui indikator pencapaian target kinerja dan kriteria kinerja terburuk. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dibahas yaitu mengenai lahan tebu pada PG Tasikmadu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 mengalami penurunan jumlah lahan. Lahan di PG Tasikmadu tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 9,16% dari tahun 2015. Berkurangnya jumlah area lahan pada tahun 2016 mengakibatkan penurunan hasil tebu sebesar 9,38% dari tahun 2015. Hasil tebu yang berkurang berpengaruh pada hasil gula di PG Tasikmadu dan mengalami penurunan sebesar 19,48% dari tahun 2015. Berkurangnya jumlah lahan tebu pada PG tasikmadu juga mempengaruhi jumlah bahan bakar yang digunakan, hal itu karena jumlah bahan baku yang digiling setiap harinya tidak mencapai 3.050 ton dan ampas tebu yang dihasilkan tidak dapat mencukupi bahan bakar pada stasiun ketel. 4
1.3 Batasan Masalah Agar dapat lebih spesifik, maka ditetapkan batasan masalah sebagai berikut: 1. Pengambilan data dilaksanakan tanggal 11 Juli sampai 11 Agustus 2016 pada hari kerja di PT Tasikmadu Karanganyar. 2. Metode pengukuran yang digunakan adalah Metode Objective Matrix (OMAX). 3. Faktor produktivitas yang digunakan dalam pengukuran adalah jumlah gula SHS (Superior Head Sugar), jumlah bahan baku, jumlah waktu giling, jumlah waktu normal giling, jumlah tenaga kerja dan jumlah bahan bakar. 1.4 Tujuan 1. Mengukur tingkat produktivitas di PG Tasikmadu Karanganyar dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). 2. Mengidentifikasi faktor penentu produktivitas yang memerlukan perbaikan. 1.5 Manfaat 1. Bagi mahasiswa a. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dalam penerapan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan. 5
b. Sebagai sarana untuk memperdalam mengenai materi yang diambil dan berhubungan dengan tema tersebut. c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung, sehingga dapat membandingkan antara teori yang diperoleh dengan pengaplikasiannya dilapangan. 2. Bagi perusahaan a. Memperoleh informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan perbaikan produktivitas bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. b. Memberikan informasi tentang nilai kemajuan yang sudah dicapai oleh perusahaan. c. Memberikan usulan perbaikan pada proses produksi gula pasir di PG Tasikmadu Karanganyar. d. Menghindarkan penurunan produktivitas perusahaan pada periode yang akan datang. 6