BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan usaha. Di negara kita ini, apapun

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Kondisi Perseroan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kelapa Indonesia mencapai 12,915 milyar butir per tahun nomor dua setelah India

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam

Gambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake

Pemilik. Komisaris. Direktur. Internal Audit. Office. Gudang. Timbangan. Personalia. Umum. Keamanan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.60/Menhut-II/2008 TENTANG

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

ANALISIS ALOKASI BIAYA TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI DI LAMPUNG SELATAN.

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

Lampiran 1. Lanjutan. Keterangan : *) sementara **) sangat sementara. Sumber : Ditjenbun dan PPKS, 2006

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa

MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. AGRA MASANG PERKASA-1 PLANTATION, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Asian agri telah mampu mengelola sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit dapat berbuah setelah berusia 3-4 tahun dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan, dimana SDM yang mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, Mei 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1993 dibuat di depan notaris Nyonya Bertha Suriati S.H di Banjarmasin bernomor 11 tanggal 07 Oktober 1993, dengan modal dasar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) lembar saham @ Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Secara administrasi dan geografis lokasi pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan kapasitas 30/45 ton tbs/jam yang direncanakan PT Dinamika Cipta Sentosa berada di lokasi : Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Suka Mulya : Barabai : Barabai : Kalimantan Selatan Luas lahan lama yang dimiliki PT Dinamika Cipta Sentosa adalah seluas 7.037 ha dan luas lahan yang sudah tertanam adalah seluas 3.227 Ha. PT Dinamika Cipta Sentosa berencana akan meneruskan pembangunan kebun kelapa sawit dengan total luas program pembangunan kebun kelapa sawit yang akan dilaksanakan adalah 6.778 Ha/ 33

netto tidak termasuk perumahan, jalan dan fasum dan fasos. Dalam masa 7 tahun seluruh pelaksanaan pembangunan kebun seluas 6.778 Ha ini telah selesai dilaksanakan dan semua tanaman telah menghasilkan. Pabrik pengolahan kelapa sawit yang direncanakan berlokasi dalam areal perkebunan PT Dinamika Cipta Sentosa yang akan ditempatkan di jantung areal perkebunan tepatnya di areal HGU I yang seluas 5.805,5 Ha. III.1.2 Bidang Usaha PT Dinamika Cipta Sentosa mempunyai bidang usaha dalam perkebunan pohon industri kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). Perkebunan pohon industri kelapa sawit akan melibatkan semua kegiatan/usaha menanam dari mulai pembibitan, pembukaan lahan, penanaman kelapa sawit, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM), sampai panen tandan buah segar (TBS). Dari tandan buah segar akan diolah di pabrik kelapa sawit (PKS) sehingga menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) yang akan dijual ke pasar bebas melalui sistem pemasaran yang baik sehingga tujuan usaha pun dapat tercapai. III.1.3 Produk produk Pohon kelapa sawit yang akan ditanam akan menghasilkan buah tandan kelapa sawit yang segar dimana nantinya akan dijual ataupun diolah di pabrik pengolahan kelapa sawit. Pada akhirnya kelapa sawit yang sudah diolah di pabrik pengolahan kelapa 34

sawit akan menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), inti kelapa sawit (Kernel Palm Oil), tempurung, serta tandan kosong, dan sludge. Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) adalah bahan baku yang penting dalam basic oleochemicals karena fatty acid dan fatty acid methylester diturunkan dari kedua minyak tersebut. CPO dan KPO merupakan bahan baku untuk basic oleochemicals yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan baku sabun, deterjen, shampoo, pelembut pakaian, kosmetik, dan bahan tambahan untuk plastik, karet, dan pelumas. III.I.4 Struktur Organisasi / Manajemen Pada struktur organisasi ini akan ada dua pimpinan kegiatan di lokasi, yaitu pimpinan kebun (tanaman) dan pimpinan pabrik (pengolahan). Pola ini dibuat agar terjadi keseimbangan dalam menjalankan tugas masing-masing, sehingga akan terjadi suatu sikap saling menjaga mutu pekerjaan. Organisasi tingkat pusat terdiri dari Presiden komisaris dan membawahi presiden direktur. Presiden direktur sendiri akan memimpin 3 direktur yaitu, direktur keuangan (Chief Financial Officer), direktur operasional (Chief Operating Officer), dan direktur hukum (Chief Legal Officer). Direktur operasional akan membawahi manajer umum (general manager) untuk pabrik kelapa sawit dan ia juga membawahi estate manager yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawitnya. 35

Tabel III.1 Struktur Organisasi Perusahaan President Direktur Direktur Tanaman Direktur Umum Direktur Keuangan Direktur Proses SDM Accounting Teknisi Manajer Tanaman Hukum Purchasing Produksi Manajer Litbang Administrasi Marketing Pengendali Mutu Sumber: PT Dinamika Cipta Sentosa III.I.4.1 Tugas dan Kewenangan dari Fungsi Organisasi Tingkat Pusat Organisasi tingkat pusat terdiri dari satu direktur utama dibantu oleh 4 (empat) direktur, yaitu Direktur Tanaman, Direktur Proses, Direktur Umum, dan Direktur Keuangan. Tugas dan Kewenangan masing-masing direktur dan kepala bidang adalah sebagai berikut: 36

a) Direktur utama Memimpin, merencanakan, dan mengkordinasikan tugas para direktur agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali, dan terpadu. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa meningkatkan efisiensi dan aktifitas perusahaan. Menguasai, memikirkan, dan mengurus kekayaan perusahaan secara berdaya guna dan berhasil guna. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. b) Direktur Memimpin, merencanakan, dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dibidang masing-masing, yaitu bidang produksi, pengembangan, dan bidang komersil/umum. Direktur Keuangan berfungsi untuk mengawasi aliran kas perusahaan, memeriksa laporan keuangan perusahaan, dan memeriksa kebenaran jalannya transaksi keuangan. Bagian akuntansi berfungsi untuk menyajikan laporan keuangan, membuat jurnal yang berkaitan dengan transaksi, mencatat transaksi, dan melaporkan hasil kerjanya ke direktur keuangan. 37

Organisasi Kebun Organisasi dan manajemen kebun merupakan faktor yang sangat menentukan jalannya roda pembangunan kebun dan pembangunan pabrik pengolahan. Selain itu bentuk organisasi dibedakan manajemen proyek masa konstruksi dan manajemen masa operasi komersial. Organisasi harus disusun dengan personalia yang mempunyai pengetahuan dengan kecakapan yang cukup sesuai dengan volume pekerjaan yang ditangani. Di tingkat kebun dibagi dalam dua pola, yaitu pola manajemen proyek pada masa pembangunan (konstruksi) dan pola manajemen pada masa operasi komersial. Berikut deskripsi pekerjaan organisasi kebun: 1) Estate Manager membawahi; Agronomy Manager, Factory Manager, Kepala Dinas/Kabag tehnik, Kepala Dinas/Kepala Pengolahan, serta Office Manager. 2) Agronomy Manager / Manajer Tanaman Di bawah agronomy manager/factory manager terdapat asisten kepala A, B, dan C. Tiap-tiap askep membawahi 4 orang asisten tanaman masing-masing dengan tanaman sawit seluas rata-rata 750 hektar. Tiap-tiap asisten tanaman dibantu oleh seorang mandor 1 yang dibantu sejumlah mandor. Seorang mandor membawahi 25 karyawan. 3) Factory Manager Dibantu oleh kepala dinas teknik yang bertanggung jawab di bidang teknik (pembangunan, pemeliharaan, dan reparasi mesin/instalasi dan kepala dinas pengolahan yang bertanggung jawab di bidang pemrosesan (kuantitas dan kualitas hasil). 38

4) Kepala Dinas/Kabag Teknik Petugas ini membawahi: (a) asisten dinas sipil, (b) bengkel kendaraan /alat berat, (c) bengkel listrik, (d) bengkel mesin, (e) gudang peralatan. 5) Kepala Dinas/Kabag Pengolahan Kepala dinas pengolahan mempimpin seorang asisten laboratorium yang menangani mutu hasil dalam pabrik terutama CPO. Selanjutnya kepala dinas pengolahan membawahi 3 orang asisten jaga yang masing-masing memimpin satu regu (shift) karyawan pengolahan secara lengkap pada jam-jam giliran masing-masing. 6) Office Manager/Kabag TU dan Administrasi Petugas ini bertanggung jawab atas pekerjaan administrasi/pembukuan dan juga bidang-bidang yang bersifat umum/serba-serbi. Pada tahap awal kepala tata usaha (merangkap asisten gudang), asisten petugas umum, dan pengamanan dimpimpin langsung oleh estate manajer. III.I.5 Kebijakan dan Praktik Akuntansi PT Dinamika Cipta Sentosa belum menerapkan kebijakan akuntansi yang mengacu pada standar tertentu untuk praktik akuntansinya. Untuk menentukan pengakuan awal, pengukuran maupun penyajian aset biolojik tersebut, perusahaan menggunakan standar yang dibuat sesuai dengan kebijakan sendiri. Pengakuan awal aset biolojik yang berupa pohon kelapa sawit dilihat dari umur dan kualitas tanaman itu sendiri serta biaya pemeliharaan yang terkait untuk penanaman. 39

Pembagian tanaman tersebut ada: - Tanaman pembibitan umur 3 bulan - Tanaman pembibitan umur 9 bulan (main nursery) - Tanaman belum menghasilkan (TBM 0) - Tanaman belum menghasilkan tahun I (TBM I) - Tanaman belum menghasilkan tahun II (TBM II) - Tanaman belum menghasilkan tahun III (TBM III) - Tanaman menghasilkan tahun I-III (TM I-III) - Tanaman menghasilkan tahun IV-V (TM IV-V) - Tanaman menghasilkan tahun VI-XII (TM VI-XII) - Tanaman menghasilkan tahun XIII-XXV (TM XIII-XXV) Pengukuran untuk aset biolojik yang digunakan perusahaan berdasarkan standar biaya pemeliharaan yang sudah ditetapkan bagi masing-masing tanaman yang disebutkan dalam pengakuan awal diatas tadi. Setiap biaya pemeliharaan masing-masing tanaman yang dihitung berdasarkan per hektar dan nilai pasar. Tanaman tersebut tidak diukur berdasarkan satuan pohon namun, mengambil rata-rata dari biaya setiap hektar tersebut. Biaya pemeliharaan tersebut diukur berdasarkan nilai pasar pada tahun tersebut. Di dalam perusahaan, tidak mengakui adanya persediaan berupa tandan buah segar maupun minyak kelapa sawit. Hal itu disebabkan karena perusahaan menganggap bahwa umur dari tandan buah segar dan minyak kelapa sawit sangat singkat. Tandan buah segar mempunyai masa hidup 24-48 jam dan lebih dari waktu tersebut, buah akan busuk dan tidak laku dijual. Minyak kelapa sawit pun hanya bertahan selama 1-2 bulan, 40

apabila lebih dari itu kadar asam akan meningkat 3% dan minyak tidak laku dijual. Oleh karena itu, tandan buah segar dan minyak kelapa sawit mempunyai kontrak khusus dengan pembeli. Setiap masa panen, hasil panen tersebut akan langsung dikirimkan ke pembeli agar tidak busuk. Penyajian aset biolojik dalam laporan keuangan disajikan dalam aset di neraca. Aset biolojik tersebut diklasifikasikan sebagai aset tetap (fixed asset). Penyajian aset dalam laporan dilampirkan dalam halaman lampiran. Catatan Atas Laporan Keuangan 1. Kebijakan Akuntansi Signifikan dan Informasi Umum Dasar Usaha Perusahaan ini didirikan pada Tahun 2006 dan beroperasi sebagai industri perkebunan kelapa sawit dan industri kelapa sawit di Barabai, Kalimantan Selatan, Indonesia. Kebiajkan Akuntansi Signifikan 1. Persediaan Persediaan dinilai mana yang lebih rendah biaya atau pasar ( lower of cost or market) dengan biaya berdasarkan dasar first in, first out. 2. Aset Tetap Aset tetap yang terdiri tanah, tanaman dan peralatan dinyatakan sebesar biaya dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dicatat pada dasar yang dirancang untuk mengamortisasi biaya modal dari aset terhadap estimasi masa manfaat. Dasar amortisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: - Tanah dan Tanaman metode garis lurus dua puluh lima tahun. - Bangunan metode garis lurus lima belas tahun. 41

- Mesin dan peralatan metode garis lurus sepuluh tahun. - Furnitur dan peralatan metode garis lurus lima tahun. - Kendaraan dan peralatan berat metode garis lurus lima tahun. - Persediaan dan fasilitas tanaman metode garis lurus lima tahun. 2. Aset Tetap Tabel III.2 Deskripsi Aset Tetap Deskripsi 2010 2009 Aset tetap Tanaman menghasilkan 113.618.846.000 63.858.846.000 Non tanaman 41.324.317.000 41.324.317.000 Pabrik CPO 77.044.779.000 77.044.779.000 Total aset tetap 231.987.942.000 182.227.942.000 Akumulasi amortisasi (37.534.227.000) (25.056.775.000) Nilai buku aset tetap 194.453.715.000 157.171.167.000 Aset tetap lainnya Tanaman baru 87.335.000.000 110.783.000.000 Sertifikat, amdal, dan overhead 11.210.000.000 11.210.000.000 IDC (Interest During Construction) 60.866.571.000 48.729.048.000 Akumulasi depresiasi (589.105.000) (467.729.000) Nilai buku aset lain 158.822.466.000 170.254.319.000 Dalam laporan posisi keuangan, tanaman menghasilkan adalah semua aset biolojik yang berupa tanaman menghasilkan sebelum perusahaan diakuisisi tahun 2006. Namun, perusahaan juga mempunyai TBM 2005 dan TBM 2006 yang merupakan tanaman belum menghasilkan pada saat diakuisisi pada tahun 2006. TBM 2005 dan TBM 2006 dipisahkan dari akun tanaman dikarenakan TBM 2005 dan TBM 2006 merupakan tanaman belum menghasilkan sedangkan akun tanaman merupakan seluruh 42

tanaman menghasilkan. Apabila TBM 2005 dan TBM 2006 berubah menjadi tanaman menghasilkan, maka nilainya diakumulasikan ke dalam akun tanaman. Akun TBM baru adalah tanaman belum menghasilkan yang baru ditanam oleh perusahaan. III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil dari perusahaan akan menambah informasi bagaimana keadaan internal dan manajemen perusahaan. Selain itu, laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini, akan diambil dari data primer karena perusahaan yang belum terbuka sehingga belum terdaftar di dalam situs Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil oleh penulis melalui situs situs tertentu akan menambah informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi penelitian ini. Penelitian ini juga membutuhkan informasi yang relevan dalam pengumpulan datanya di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, buku-buku pendukung lainnya dan situs-situs internet. III.2.2 Metode Pengumpulan Data Survey ke perusahaan untuk meminta data primer (laporan keuangan) dan melakukan wawancara langsung untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Melakukan observasi untuk memperoleh data mengenai proses produksi kelapa sawit, proses absensi karyawan, penyimpanan minyak kelapa sawit setelah diolah 43

di pabrik dan mekanisme penjualan produk setelah produksi selesai. Hasil dari observasi ini berupa data-data seperti alur proses produksi, alur absensi karyawan, mekanisme penimpanan minyak kelapa sawit, dan aspek pemasaran produk. Melakukan konfirmasi atas standar akuntansi yang dipakai oleh perusahaan untuk menyajikan aset biolojiknya dan alasan perusahaan menggunakan standar tersebut. Melakukan proses pengujian hitungan akan aset biolojik perusahaan tersebut sebelum dianalisa dan setelah melakukan analisa dengan menerapkan standar akuntansi yang berbeda. 44