BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 yang berbentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

MEMBEDAH STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) di INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB III TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA DI SPBU PERTAMINA SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB III MEKANISME PEMBULATAN HARGA JUAL PADA TRANSAKSI JUAL BELI BBM DI SPBU PERTAMINA GRESIK. A. Gambaran Umum SPBU Pertamina

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN PERTAMINA WAY PADA SPBU HJ. T. UMISALMAH PASIR PUTIH PASIR PENGARAIAN. Hasbi 1. Universitas Pasir Pengaraian Riau. Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SPBU berdiri pada awal tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi (Sutrisno, 2012:149).

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan transportasi, baik untuk perjalanan pribadi, angkutan massal

kewirausahaan tentang bagaimana menilai kebutuhan usaha dan cara memperoleh modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tugas Akhir Universitas Pasundan Bandung BAB I PENDAHULUAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... v. ABSTRAKSI...

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Singkat SPBU Darmo Indah Timur. Raya Surabaya pada saat itu merupakan tanah milik warga dan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sandaran nilai ibadah di dalamnya. 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PADA RENCANA BISNIS SPBU

LOKASI SPBU T.4 T.1 LAND USE T.3 T.2 S SCALE 1 : 6000 JALAN X = SAWAH RUMAH WARGA LAUT Y = UKURAN DALAM SATUAN METER (m)

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui SPBU. Berdiri sejak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB III DESKRIPSI JUAL BELI PREMIUM DI SPBU NGALIAN KOTA SEMARANG. kependekannya SPBU Ngalian merupakan stasiun pengisian bahan bakar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. bahan bakar kendaraan terus meningkat. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. LEIDING BEDRIJF yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

BAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

SPBU No Jl. Tanjung Duren Raya no.1, Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia melakukan perbaikan dengan program SPBU Pasti Pas!.

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM. sederhana, dimana seluruh aspek operasional dan manajemen, dipertanggungjawabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing di pasar global. Perluasan produksi yang sangat pesat telah terjadi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan SPBU No Samarinda

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI JAWA BARAT

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

TENTANG WALIKOTA CIMAHI, selain. Kota. Cimahi;

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

ABSTRAK ANALISA PENGARUH KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP KESALAHAN PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI SPBU

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Form Kuisioner Pencegahan Pencemaran Hidrokarbon SPBU di Kota Yogyakarta

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Situasi bisnis saat ini semakin mengalami kompetisi yang ketat, hingga

PERAN SUCOFINDO SEBAGAI MITRA BISNIS BUMN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PROGRAM PERTAMINA WAY PASTI PAS DAN CITRA PERUSAHAAN

KOP SURAT BADAN USAHA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembara Negara

BAB III PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN DALAM HAL KETIDAKSESUAIAN TERA DISPENSER PENGUKUR BBM DI SPBU DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TEKNOLOGI DIGITAL

Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Singkat Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 yang berbentuk perusahaan mitra PT.Pertamina yaitu Stasiun Pengusian Bahan Bakar (SPBU) yang merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar jenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. Stasiun ini berlokasi di Jalan Ababil dan bergerak dalam bidang pendistribusian bahan bakar minyak. Pemilik SPBU ini adalah Bp. Agus Suprapto beliau adalah seorang pengusaha yang menginvestasikan dananya melalui usaha SPBU. Pada saat didirikan tahun 2007 spbu ini mendapat no registrasi bangunan dan operasi dari pertamina dengan no 14.281.693 Stasuin pengisian bahan bakar no 14.281.693 menjual bahan bakar seperti : 1. Bensin 2. Solar 3. Elpiji Perusahaan SPBU no 14.281.693 merupakan bagian dari jaringan PT. Pertamina, dimana terdapat klasifikasi spbu yakni spbu pertamina Way dan Pasti Pas. SPBU no 14.281.693 Ababil ini termasuk dalam kategori pertamina pasti pas (pada tahun 2007) yang mana telah tersertifikat dapat memberikan pelayanan 11

12 terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! Menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga merupakan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketetapan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan pengujian kualitas 3 kali banyak dari SPBU biasa, juga dengan baas toleransi lebih ketat. Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum mulai pengisian. Untuk mendapatkan sertifikasi PASTI PAS!, SPBU ini harus telah audit kepatuhan standard pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pertamina. Audit ini mencangkup standard pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas, kondisi peralatan dan fasilitas, keselarasan format fasilitas, dan penawaran produk dan pelayanan tambahan. Setelah mendapatkan sertifikat PASTI PAS!, SPBU in akan tetap diaudit secara rutin. Jika tidak lolos, SPBU dapat kehilangan predikatnya sebagai SPBU PASTI PAS! Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) no 14.281.693 Ababil beralamat di Jl. Ababil. Kedudukan SPBU no 14.281.693 Adalah sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian atau penyaluran bahan bakar minyak kepada masyarakat luas.

13 SPBU no 14.281.693 yang merupakan salah satu perusahaan mitra Pertamina yang bergerak dalam bidang pendistribusian bahan bakar minyak kepada konsumen dan memberikan pelayanan prima juga mengutamakan pada kepuasan pelanggan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SPBU ini yaitu : 1. Sarana pemadam kebakaran : a. Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina. 2. Sarana lindungan lingkungan : a. Instalasi pengolahan limbah. b. Instalasi oil catcher dan well catcher. 3. Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area SPBU kedalam tempat penanpungan. a. Instalasi sumur panatu. Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air tanah di sekitar banguna SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha SPBU. b. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT.Pertamina. 4. Sistem Keamanan : a. Memiliki pipa ventilasi tangki pendam b. Memiliki ground point/strip tahan katar c. Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman d. Terdapat rambu-rambu tanda peringatan.

14 5. Sistem Pencahayaan: a. SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area dan jalur pengisian BBM. b. Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU mudah dilihat oleh pengendara. 6. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesui dengan standar PT. Pertamina berupa: a. Tangki pendam b. Pompa c. Pulau pompa 7. Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU 8. Sensor api dan perangkat Pemadam kebakaran 9. Lembaga PT. Pertamina 10. Generator 11. Racun Api 12. Fasilitas umum: a. Toilet b. Mushola c. Lapangan parkir 13. Instalasi listrik dan air yang memadai 14. Rambu-rambu standar PT. Pertamina: a. Dilarang merokok

15 b. Dilarang menggunaka telepon seluler c. Jagalah kebersihan d. Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi SPBU a. Menjadi perusahaan yang handal dalam pekerjaan dan prima dalam pelayanan b. Menjadikan SPBU yang berkualitas. 2. Misi SPBU a. Membuka lapangan pekerjaan yang baru. b. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengisi BBM. c. Memberikan kenyamanan Pelayanan Kepada Konsumen dalam membeli BBM dengan slogan Pasti Pas!. C. Sruktur Organisasi Perusahaan Organisasi merupakan wadah kegiatan dari sekelompok manusia yang bekerjasama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, manusia yang bekerja dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, agar kerjasama tersebut dapat berjalan dengan baik, maka adanya peran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Oleh karena itu, diperlukan penyusunan struktur organisasi perusahaan yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas dalam upaya mencapai tujuan organisasi dan disesuikan dengan kebutuhan organisasi.

16 Stuktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam menerapkan cara-cara pengawasan yang efektif dan dasar dalam perlimpahan wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi SPBU no 14.281.693 Dapat dikategorikan sebagai line Authority, dimana seorang atasan atau kepala bagian bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Selain itu, kepala bagian bertanggung jawab terhadap semua aktifitas organisasi oleh bawahannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Begitu juga dengan garis koordinasi, sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang masing-masing dimana struktur organisasi tersebut terdapat pembagian tugas yang jelas dan terkoordinir dan kemudian dipertanggung jawabkan langsung kepada kepala bagian. Struktur tersebut disusun berdasarkan kebutuhan perusahaan, terdiri dari : 1. Kepala SPBU. 2. Wakil Kepala SPBU. 3. Internal Audit. 4. Bagian Administrasi dan Keuangan, Seksi Administrasi Persediaan Kantor, Seksi Pembukuan, Seksi Keuangan. 5. Bagian Umum dan Personalia, Seksi Humas dan Keamanan, Seksi Pengadaan Bahan, Seksi Maintance. D. Uraian Tugas Perusahaan 1. Pemilik SPBU Tugas dan Tanggung jawabnya : a. Menginvestasian dananya untuk kegiatn perusahaan.

17 b. Menerima hasil return on investment yang tertentu dari perusahaan. c. Menerima laporan-laporan perusahaan yang akan dating dan yang sekarang dari kepala SPBU. d. Menyetujui kepala SPBU dalam menggunakan optimum dan rencana-rencana jangka panjang. 2. Kepala SPBU Tugas dan tanggung jawabnya : a. Sebagai pimpinan perusahaan dan penganti. b. Menciptakan hubungan kerjasama yang antara kepala-kepala divisi atau bagian-bagian untuk kelancaran perusahaan. c. Bertanggung jawab langsung kepada pemilik SPBU atas pelaksanaan tugas operasional. 3. Wakil Kepala SPBU Tugas dan tanggung jawabnya : a. Bertanggung jawab kepada kepala SPBU. b. Menggantikan tugas kepala SPBU apabila berhalangan hadir. 4. Internal Audit Tugas dan tanggung jawabnya : a. Mengadakan penilaian dan penelitian terhadap ketetapan serta penerapan dari sistem dari sistem prosedur keuangan termasuk pengadministrasian dalam peningkatan efektifitas pengawasan terhadap kegiatan perusahaan.

18 b. Mengadakan penilaian dan penelitian terhadap segenap harta perusahaan. c. Mengadakan penilaian dan penelitian terhadap tingkat kebenaran setiap pelaporan data kepada manajemen. 5. Bagian administrasi dan Keuangan Tugas dan Tanggung jawabnya : a. Melaksanakan administrasi perusahaan yang menyangkut kepegawaian, penjualan, dan perusahaan. b. Memberikan saran kepada SPBU atas masalah-masalah yang menyangkut administrasi perusahaan. c. Mempersiapkan dan mengatur surat-surat, pengisian laporan laporan, dan formulir-formulir untuk bagian lain. d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi secara umum. e. Bertanggung jawab kepada kepala SPBU. f. Bertanggung jawab terhadap pemakaian dan pemeliharaan peralatan yang digunakan dan penggunaan bahan-bahan yang diterimanya. g. Menyelenggarakan dan mengawasi penyinpangan dokumen yang menyangkut masalh keuangan. 6. Security Tugas dan Tanggung jawabnya : a. Menjaga keamanan dan ketertiban SPBU. b. Mengawasi kelangsungan penjualan BBM kepada konsumen. c. Bertanggung jawab kepada kepala SPBU.

19 7. Operator Tugas dan Tanggung jawabnya : a. Melakukan transaksi langsung dengan konsumen. b. Melaporkan hasil penjualan BBM kepada kepala SPBU. c. Melayani konsumen dengan baik dan sepenuh hati.