BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen pertama adalah adalah Komunikasi Orangtua (X) sedangkan yang merupakan variabel dependen adalah Regulasi Emosi Pada Remaja (Y). Menurut Nazir (2005:152) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk konstruk atau variabel tersebut. Definisi dan batasan istilah yang berkaitan dengan judul dalam penulisan penelitian yaitu: a. Komunikasi Komunikasi adalah proses sosial dimana individunya menggunakan simbol untuk menentukan dan menginterpretasi arti dari lingkungan mereka. Komunikasi adalah interaksi tatap muka dan 28

komunikasi dengan menggunakan media. Komunikasi adalah sebuah proses sosial, maka diyakini terdapat interaksi dan keterlibatan antar dua manusia yang bertindak sebagai penerima pesan dan pengirim pesan. Keduanya memainkan peran dalam peran proses komunikasi (West, 2007). Dengan menggunakan The Parent-Adolescent Communication Scale Barnes & Olson (1982) yang telah peneliti adaptasi kedalam bahasa indonesia, mengukur 2 skala yaitu derajat keterbukaan dalam komunikasi dalam keluarga, dan mengukur masalah yang ada dalam komunikasi (Barnes,1985). Kuesioner ini memiliki 20 item yang diisi berdasarkan skala Likert mulai dari Sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Hasil dari kuesioner ini akan menggambarkan kondisi komunikasi keluarga yang manakah yang dimiliki oleh responden. Dalam penelitian ini menggunakan skala sikap model likert yang berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement), yaitu suatu pernyataan mengenai objek sikap. Pernyataan sikap terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan yang favourable (mendukung atau memihak pada objek sikap) dan pernyataan unfavourable (tidak mendukung objek sikap). a. Favourable merupakan pernyataan sikap yang berisi atau mengatakan hal-hal positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Bentuk skala 29

psikologi Favourable Komunikasi Orangtua dalam penelitian ini adalah pilihan dengan menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu: Sangat tidak setuju (STS) = 1, Tidak setuju (TS) = 2, Setuju (S) = 3, Sangat setuju (SS) = 4. b. Unfavourable artinya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap, yaitu yang bersifat tidak mendukung ataupun kontra terhadap sikap yang hendak diungkap. Untuk skala Unfavourable komunikasi orangtua penelitian ini juga menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu: Sangat tidak setuju (STS) = 4, Tidak setuju (TS) = 3, Setuju (S) = 2, Sangat setuju (SS) = 1. b. Emotion Regulation (Regulasi Emosi) Emotion regulation adalah proses yang dilakukan seorang individu dalam menyesuaikan emosi pada kondisi tertentu dalam mencapai tujuan. Didalamnya termasuk memonitor, mengevaluasi dan juga mengontrol emosi yang dirasakan dan melalu proses intrinsik juga ekstrinsik. Proses intrinsik adalah bagaimana seseorang mengelola emosi yang datang dari dirinya sendiri, sedangkan proses ekstrinsik adalah bagaimana seseorang mengelola emosi yang datang dari kondisi luar. Regulasi Emosi menggunakan dua dimensi yaitu Reappraisal yaitu merubah pandangan individu terhadap sebuah konteks dan 30

Suppression yaitu dengan tidak memperlihatkan emosi. Kedua skala didalamnya mengukur regulasi emosi yang bersifat negatif dan regulasi emosi yang bersifat positif (Gross, 2003). Dengan menggunakan Emotion Regulation Questionnaire yang dikemukakan oleh Gross dan John (2003), dan telah peneliti adaptasi sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kuesioner ini terdiri dari 10 item, dengan menggunakan 7 skala dari Sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Hasil dari kuesioner regulasi emosi akan menunjukkan kecenderungan regulasi emosi yang manakah yang paling menonjol dari responden. 3.1.2. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang dihadapi dalam penelitian, dimana jawaban sementara akan diuji lagi kebenarannya. Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannta masih belum meyakinkan (Sugiyono, 2007:93). Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: p = 0 tidak terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dengan regulasi emosi pada remaja Sekolah Menengah Atas DKI Jakarta. Ha: p 0 terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dengan regulasi emosi pada remaja Sekolah Menengah Atas DKI Jakarta. 31

3.2. Subjek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pihak yang dituju untuk diteliti oleh peneliti baik manusia, benda ataupun organisasi. Dengan populasi responden yang berusia 15-18 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang terdaftar di sekolah. 3.2.2. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Dimana peneliti mengambil sampel dari populasi secara langsung dari lokasi. lalu memberikan instrument alat ukur yang sudah disiapkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2004:77) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber daya dengan kriteria utamanya yaitu pria maupun wanita berusia 15-18 tahun yang terdaftar sedang mengambil pendidikan di Sekolah Menengah Umum di DKI Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktuwaktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi. Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. 32

3.3. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (2006:10) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilhasilnya. Menurut Danim dan Darwis (2002) mengenai penelitian kuantitatif yang diklasifikasikan menjadi tujuh kategori, yaitu penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian tindakan, penelitian perbandingan kausal, penelitian korelasional, penelitian eksperimental-semu, dan penelitian eksperimental. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bersifat non-eksperimental/ex post facto. 3.4. Alat Ukur Penelitian 3.4.1. Alat ukur Parent-Adolescent Communication Scale (PAC-S) (Olson, 1985) terdiri dari 20 item yang mengukur kualitas komunikasi antara orangtua dan remaja. Dimana setiap item terdiri dari 4 skala yang terdiri dari Sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.. Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dari Gross dan John (2003), yang terdiri dari 10 item. Setiap item terdiri dari 7 skala dari Sangat setuju sampai sangat tidak setuju. 33

Alat ukur dalam penelitian ini ada dua yaitu alat ukur komunikasi orang tua dan regulasi emosi pada remaja di Sekolah Menengah Atas DKI Jakarta. 3.4.1.1. Komunikasi Ibu Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Komunikasi Ibu Variabel Dimensi Indikator Nomor Urut Komunikasi Ibu Open Family communication Problem Family Communication Kebebasan komunikasi dan pertukaran emosi yang mengalir Interaksi yang negatif, pemilihan dan kehati-hatian pada konten apa yang akan dibagi 1 3 6 7 8 9 13 14 16 17 2 4 5 10 11 12 15 18 19 20 34

3.4.1.2. Komunikasi Ayah Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Komunikasi Ayah Variabel Dimensi Indikator Nomor Urut Komunikasi Ayah Open Family communication Problem Family Communication Kebebasan komunikasi dan pertukaran emosi yang mengalir interaksi yang negatif, pemilihan dan kehati-hatian pada konten apa yang akan dibagi 1 3 6 7 8 9 13 14 16 17 2 4 5 10 11 12 15 18 19 20 3.4.1.3. Regulasi Emosi Pada Remaja Tabel 3.3 Blue Print Alat Ukur Regulasi Emosi Pada Remaja Variabel Dimensi Indikator Regulasi Emosi Pada Remaja Suppression Reappraisal Merubah kondisi fisiologis Merubah pemaknaan dari situasi yang ada Nomor Urut 2 4 6 9 1 3 5 7 8 10 35

3.4.2. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur 3.4.2.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002:144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999:65). Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto, 1999:78) Uji validitas content (Validitas isi) penulis akan mengkonsultasikan instrumen dengan faktor-faktor variabel yang bersangkutan. Uji coba secara empirik menggunakan korelasi product moment dengan bantuan 36

fasilitas SPSS for Windows Realease 21. Adapun rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy = n ( X²) - ( X)². n. XY - X. Y n ( Y 2 ) - ( Y)² Dimana : r xy = Koefisien Korelasi antara X dan Y XY = Jumlah perkalian antara X dan Y X 2 = Jumlah kuadrat X Y 2 = Jumlah kuadrat Y N = Jumlah Sampel (Banyaknya Data) (Arikunto, 2003: 146) Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan (r xy ) lebih besar daripada nilai r tabel dengan taraf signifikan 5%. 3.4.2.2. Uji Reliabilitas Data Dalam kajian teoritis, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Instrumen alat ukur dianggap bisa diandalkan apabila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama dan tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang itu memberikan hasil yang relatif tidak sama. Pengujian reliabilitas instrumen untuk memperoleh hasil yang reliabel bisa dilakukan dengan berbagai metode statistik. 37

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat menghasilkan hasil yang stabil bila dilakukan pengukuran ulang kepada subyek yang sama. Konsep reliabilitas ini mendasari perhitungan kesalahan kesalahan pengukuran atas skor tunggal, yang bisa kita pakai untuk memprediksi rentang fluktuasi yang mungkin muncul dalam skor individu sebagai hasil dari faktor-faktor peluang yang tak diketahui atau tidak relevan (Anastasi & Urbina, 2007). Menurut Sugiyono (2005) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian yang dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif sama (reliabilitas antar penilai). Pengertian Reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya pengukuran yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus Cronbach Alpha dan dibantu fasilitas SPSS 21 for Mac Adapun rumus Alpha sebagai berikut: k α b 2 r 11 = 1 - (k 1) α t 2 38

Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 α b = jumlah varians butir 2 α t = varians total (Arikunto, 2003 : 171). Tingkat reliabilitas koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi hitung (rh) dibandingkan dengan nilai r table (rt) Product Moment pada taraf signifikasi 5%. Aplikasi pengujian akan dilakukan dengan mengunakan program SPSS Versi 21.00. Suatu kuesioner dinyatakan reliable apabila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel dengan taraf signifikan 5%. Sifat reliabilitas dari sebuah instrumen berhubungan dengan sejauh mana kemampuan alat ukur itu memberikan hasil yang konsisten dari satu even percobaan ke even percobaan lainnya. Jika konsistensi pengukuran itu tidak kita peroleh dalam setiap pengukuran, dapat dibayangkan bila pengukuran yang dilakukan dengan instrumen itu memberikan hasil yang berbeda dari pengukuran satu ke pengukuran berikutnya. Berikut merupakan hasil pengujian reliabilitas, validitas dan item yang tidak valid pada alat ukur komunikasi orangtua-remaja dan regulasi pada remaja. 39

Tabel 3.4 Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Komunikasi Ibu Sebelum Penghapusan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items on Standardized Items.802.789 20 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Corrected Variance if Item-Total Item Deleted Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_01 59.07 56.517.492..788 Item_02 59.11 53.369.587..779 Item_03 59.03 56.706.483..788 Item_04 59.10 53.412.581..780 Item_05 59.20 54.319.593..780 Item_06 59.64 62.319.021..810 Item_07 59.00 56.012.470..788 Item_08 59.03 56.630.493..788 Item_09 59.14 56.198.419..791 Item_10 59.29 62.889 -.041..815 Item_11 59.16 56.721.420..791 Item_12 59.30 55.906.400..792 Item_13 59.72 62.509 -.004..812 Item_14 58.90 57.885.369..794 Item_15 59.01 56.145.469..788 Item_16 59.81 62.172.025..810 Item_17 59.11 53.369.587..779 Item_18 59.20 58.142.332..796 Item_19 59.20 56.431.400..792 Item_20 59.99 61.261.075..810 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Dari tabel Item-Total Statistics di atas dapat disimpulkan bahwa, dari 20 item pernyataan variabel Komunikasi Ibu (variabel X 1 ) dinyatakan ada item pernyataan yang tidak valid yaitu item 6,10,13,16 dan 20 karena nilai r hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel untuk N 40

= 250 yaitu sebesar 0.12. Namun sisanya sebanyak 15 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel untuk N = 250 yaitu sebesar 0.12. Tabel 3.5 Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Komunikasi Ibu dan Remaja Setelah Penghapusan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items.854.854 15 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item Item-Total Deleted Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_01 45.68 53.287.494..845 Item_02 45.72 49.849.617..837 Item_03 45.64 53.396.492..845 Item_04 45.70 49.808.618..837 Item_05 45.80 51.210.590..839 Item_07 45.61 52.688.480..846 Item_08 45.64 53.365.498..845 Item_09 45.74 52.713.441..848 Item_11 45.77 53.303.437..848 Item_12 45.91 52.614.407..850 Item_14 45.50 54.492.382..850 Item_15 45.62 52.792.482..845 Item_17 45.72 49.849.617..837 Item_18 45.80 55.034.319..853 Item_19 45.80 52.785.434..848 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 41

Tabel 3.6 Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Komunikasi Ayah Sebelum Penghapusan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items.837.829 20 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item Item-Total Deleted Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_01 59.26 63.994.580..822 Item_02 59.85 70.584.086..841 Item_03 59.25 64.099.578..822 Item_04 59.31 62.882.517..824 Item_05 59.39 61.684.681..816 Item_06 59.53 71.471 -.010..847 Item_07 59.23 64.851.446..828 Item_08 59.24 64.876.525..825 Item_09 59.38 64.486.439..828 Item_10 59.25 64.380.462..827 Item_11 59.95 70.986.040..844 Item_12 59.52 63.271.480..826 Item_13 59.35 61.795.667..817 Item_14 60.11 70.405.088..842 Item_15 59.24 64.916.451..828 Item_16 59.30 64.338.549..824 Item_17 59.29 63.428.493..825 Item_18 60.29 70.063.086..844 Item_19 59.38 66.686.286..836 Item_20 59.42 61.257.707..815 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Dari tabel Item-Total Statistics di atas dapat disimpulkan bahwa, dari 20 item pernyataan variabel Komunikasi Ayah (variabel X 1 ) dinyatakan ada item pernyataan yang tidak valid yaitu item 2,6,11,14 dan 18 karena nilai r hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel untuk N = 42

250 yaitu sebesar 0.12. Namun sisanya sebanyak 15 item pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel untuk N = 250 yaitu sebesar 0.12. Tabel 3.7 Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Komunikasi Ayah dan Remaja setelah penghapusan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items.879.882 15 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_01 45.96 58.713.592..869 Item_03 45.94 58.808.590..869 Item_04 46.01 57.229.556..871 Item_05 46.08 56.503.691..864 Item_07 45.92 59.436.463..875 Item_08 45.94 59.663.527..872 Item_09 46.08 59.094.454..875 Item_10 45.94 59.113.469..874 Item_12 46.21 58.192.476..875 Item_13 46.05 56.528.684..865 Item_15 45.94 59.470.471..874 Item_16 45.99 59.076.558..871 Item_17 45.99 57.843.526..872 Item_19 46.08 61.091.308..882 Item_20 46.12 56.127.715..863 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 43

Tabel 3.8 Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Regulasi Emosi Pada Remaja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.647.649 10 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item Item-Total Deleted Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_01 32.4720 34.282.415..603 Item_02 32.3280 33.940.321..621 Item_03 32.3480 34.541.299..626 Item_04 32.5160 34.588.343..616 Item_05 32.2480 34.950.288..628 Item_06 32.3800 36.574.233..638 Item_07 32.5040 35.078.311..623 Item_08 32.5640 36.247.246..636 Item_09 32.6720 33.627.361..611 Item_10 32.6520 36.316.304..625 Sumber: Pengelolaan Data SPSS versi 21 3.5. Prosedur Prosedur penelitian meliputi aktivitas persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan teknik pengolahan data. 3.5.1. Persiapan Penelitian Tahap persiapan dilakukan sejak Januari 2013, dimana peneliti memilih tema penelitian yaitu mengenai Regulasi Emosi. Selanjutnya peneliti membaca jurnal, literatur untuk mendalami topik tersebut. Berdasarkan referensi yang didapat dari jurnal dan buku, peneliti 44

menentukan fokus masalah mengenai hubungan komunikasi orangtuaremaja dengan regulasi emosi pada remaja. Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur yang sudah ada, lalu diterjemahkan dalam bahasa indonesia. dimana peneliti membuatnya dalam bentuk kuesioner yang dapat mengukur variabel penelitian hubungan komunikasi orangtua-remaja dengan regulasi emosi pada remaja. 3.5.2. Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan analisa dokumen penunjang. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli 2013. 3.5.3. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Korelasional Pearson, yang mengukur derajat hubungan antar variabelnya. Dijelaskan dengan menggunakan teknik tersebut, maka dapat diketahui apakah variabel yang akan diukur memiliki hubungan, atau tidak memiliki hubungan (Gravetter, 2009). Analisis data yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product And Service Solutions) Versi 21. Untuk keperluan pengelolaan dan analisis data. Setelah dilakukan pengelolaan data, maka selanjutnya dilakukan untuk menganalisis hubungan variabel-variabel bebas dengan variabel tergantung dengan menggunakan korelasi Product 45

Moment Pearson yang diolah dengan program SPSS 21. Model ini dipilih karena ingin mengetahui besarnya kontribusi hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung. Serta faktor resiko variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk dapat mengukur Hubungan Antara Komunikasi Orangtua Dengan Regulasi Emosi Pada Remaja: 1. Analisis Korelasi Untuk mencari nilai Korelasi Parsial dengan mengutip pendapat Sugiyono (2003:210) dalam buku statistik jilid II, mengenai analisis korelasi Parsial yakni dengan rumus sebagai berikut: r = n ( X²) - ( X)². n. XY ( X). ( Y) n ( Y 2 ) - ( Y)² Dimana: r = Korelasi X = Variabel Independen (Komunikasi Orangtua) Y = Variabel Dependen (Regulasi Emosi Pada Remaja) n = Jumlah Sampel. Untuk nilai Korelasi (r) menurut (Husein Umar 2001:132) dapat bervariasi, berkisar antara -1 sampai 1. Bila r = -1 Atau mendekati -1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat negatif. Bila r = 0 Atau mendekati 0 berarti kedua variabel tidak 46

mempunyai hubungan. Bila r = 1 Atau mendekati 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat atau positif. 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel indepnden secara simultan dengan variabel dependen yakni: Komunikasi Ibu (X 1 ) dan Komunikasi Ayah (X 2 ) dengan variabel dependen yakni Regulasi Emosi Pada Remaja (Y) dengan menggunakan rumus: 1k Fh = (1-R 2 ) / (n-k-1) R 2 Keterangan: R = Koefisien Korelasi Ganda k = Jumlah Variabel Independen n = Jumlah anggota sampel. 3. Koefisien Determinasi Guna mengetahui variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, perlu diketahui nilai koefisien determinasi R 2 karena nilai variabel bebas yang diukur terdiri dari nilai rasio absolute dan nilai perbandingan, kegunaan dari R 2 adalah: Dengan menggunakan rumus: KD = r 2 x 100% 47

4. Teknik Pengujian Hipotesis Perhitungan atau analisis pada penelitian ini memanfaatkan komputer program Statistical Product And Service Solutions (SPSS) Versi 21 for Windows. Statistik uji yang digunakan adalah: a. Uji r Berikut ini akan diuraikan tahapan uji parsial (hubungan antara satu variabel X dengan satu variabel Y), sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis Statistik H 0 : β 1 = 0, β 2 = 0, β 3 = 0, β 4 = 0. H a : β 1 0, β 2 0, β 3 0, β 4 0. 2. Menentukan nilai kritis Nilai kritis pengujian dapat diambil dari tabel distribusi normal dengan tingkat signifikansi (α) 5%, uji dua sisi, derajat kebebasan n-k. 3. Menentukan nilai r test Nilai r test dapat diketahui dari hasil perhitungan analisis koefisien korelasi dengan program komputer statistik SPSS Versi 21.00 (kolom r pada tabel coefficients) 4. Pengambilan Keputusan/Kesimpulan Keputusan menolak atau menerima hipotesis, dengan ketentuan sebagai berikut : jika nilai r test > nilai r tabel atau r kritis maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika nilai r test < nilai r tabel atau r kritis maka H 0 diterima dan H a ditolak. 48

b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel indepnden secara simultan dengan variabel dependen yakni: Komunikasi Ibu (X 1 ) dan Komunikasi Ayah (X 2 ) dengan variabel dependen yakni Regulasi Emosi Pada Remaja (Y) Setelah dilakukan Uji F hitung penulis akan menggunakan keputusan menolak atau menerima hipotesis, dengan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika nilai F hitung < nilai F tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak. Atau Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak ada hubungan Signifikan. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima tidak ada hubungan. c. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 49