LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

TUGAS AKHIR. Watermarking Citra Digital dengan Metode Skema Watermarking Berdasarkan Kuantisasi Warna

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MAKSIMUM KUANTISASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

dalam Reversible Watermarking

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE TANDA AIR DENGAN ANALISIS KOMPONEN INDEPENDEN TRANSPOS CITRA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kombinasi Teknik Steganografi dan Kriptografi dengan Discrete Cosine Transform (DCT), One Time Pad (OTP) dan PN-Sequence pada Citra Digital

PENDAHULUAN. Latar Belakang

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA :38:54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

Pemberian Tanda Air Pada Citra Dijital Menggunakan Skema Berbasis Kuantisasi Warna

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. perancangan dan pembuatan akan dibahas dalam bab 3 ini, sedangkan tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

Peningkatan Kompresi Citra Digital Menggunakan Discrete Cosine Transform 2 Dimension (DCT 2D)

WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Reversible Watermarking Dengan Kemampuan Koreksi Error Yustina Retno Wahyu Utami 7)

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTISASI WARNA

BAB II LANDASAN TEORI

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

OPTIMASI WATERMARKING PADA CITRA BIOMETRIK MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

Teknik Watermarking dalam Domain Wavelet untuk Proteksi Kepemilikan pada Data Citra Medis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM STEGANOGRAFI BERBASIS SSB-4 DENGAN PENGAMANAN BAKER MAP UNTUK CITRA DIGITAL

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL

Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 2 Juni 2016, ISSN

KINERJA SKEMA PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL BERBASIS KOMPUTASI NUMERIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =

Implementasi Boosted Steganography Scheme dengan Praproses Citra Menggunakan Histogram Equalization

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYISIPAN WATERMARK PADA CITRA GRAYSCALE BERBASIS SVD

Kompresi Citra Berwarna Menggunakan Transformasi Wavelet

Transkripsi:

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT Tulus Sepdianto 1206100002

PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan internet secara global Distribusi (upload dan download) file gambar Penggunaan file gambar secara ilegal Kerugian bagi pencipta file gambar

PENDAHULUAN Latar Belakang Melindungi file gambar Menanamkan identifikasi kepemilikan WATERMARKING Teknik Kuantisasi Rata-rata

. PENDAHULUAN Rumusan Masalah Bagaimana menanamkan citra watermark ke dalam citra asli menggunakan teknik kuantisasi rata-rata. Bagaimana mengekstraksi watermark yang telah disisipkan pada citra ter-watermark tanpa menggunakan citra asli menggunakan teknik kuantisasi rata-rata. Bagaimana mengimplementasikan watermarking pada citra digital dengan teknik kuantisasi rata-rata pada bahasa pemrograman Matlab R2009a.

. PENDAHULUAN Batasan Masalah Citra Host H yang akan diproses berupa citra RGB, bertipe bitmap berukuran M M. Citra Watermark W yang digunakan adalah citra biner bertipe bitmap berukuran N N, dengan Gangguan (attack) yang akan diberikan pada citra terwatermark adalah penambahan Gaussian noise.

. PENDAHULUAN Tujuan dan Manfaat Tujuan dari Tugas Akhir ini membuat program watermarking pada citra digital dengan menggunakan metode Kuantisasi Rata-rata dengan domain transformasi menggunakan DWT, yang bersifat tidak tampak dan tahan terhadap gangguan. Manfaat dari tugas akhir ini adalah: Memberikan informasi pada pihak yang ingin mengembangkan teknik watermarking pada citra digital menggunakan Metode Kuantisasi Ratarata. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian pada sistem keamanan data digital selanjutnya. Metode watermarking dalam Tugas Akhir ini sebagai metode alternatif sistem pengamanan citra digital.

Citra Digital Citra digital merupakan citra yang tersusun dari piksel diskrit dari tingkat kecerahan dan warna yang telah terkuantisasi yang merupakan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog. 1.Sampling merupakan proses pengambilan nilai diskrit koordinat ruang (x, y) dengan melewatkan citra melalui grid (celah). 2.Kuantisasi merupakan proses pengelompokkan nilai tingkat keabuan citra kontinu kedalam G level dimana G dinyatakan dengan suatu harga bilangan bulat (integer). G : derajat keabuan m : bilangan bulat positif

Citra Digital

Ruang Warna Sistem ruang warna RGB merupakan sistem ruang warna dasar, diperkenalkan oleh National Television System Committee (NTSC). Setiap warna akan diwakili oleh tiga buah nilai dalam koordinat tersebut yang menyatakan komponen warna RGB, sebagai misal warna merah akan diwakili oleh titik (255,0,0).

Ruang Warna Ruang warna YCbCr disebut juga ruang warna CCIR 601 (International Radio Consultative Committe). Model warna YCbCr memisahkan nilai RGB menjadi informasi luminance dan chrominance. Model warna lain yang mirip dengan YCbCr adalah YUV dan YIQ, perbedaannya terletak bahwa YCbCr adalah sistem warna digital sedangkan yang lain adalah sistem warna analog.

Digital Image Watermarking Watermarking adalah suatu cara penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu kedalam suatu data digital (image) lainnya, tetapi tidak diketahui kehadirannya oleh indera manusia dan mampu menghadapi proses-proses pengolahan sinyal digital sampai pada tahap tertentu.

Koefisien Korelasi Koefisien korelasi merupakan satu proses yang harus ada pada saat mengekstraksi watermark. Koefisien korelasi menggambarkan hubungan keterikatan antara citra watermark dan estimasi citra watermark hasil ekstraksi. 0 menggambarkan tidak ada hubungan antara citra watermark dan estimasi citra watermark hasil ekstraksi dan 1 menggambarkan hubungan yang identik antara keduanya.

. KAJIAN PUSTAKA MSE dan PSNR Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) adalah dua ukuran kesalahan yang digunakan untuk membandingkan kualitas dua citra. MSE merupakan kuadrat kesalahan kumulatif antara dua citra, sedangkan PSNR merupakan ukuran dari kesalahan puncak. Semakin rendah nilai MSE, semakin rendah kesalahan. dengan m dan n adalah jumlah baris dan kolom dalam citra masukan masingmasing. adalah fluktuasi maksimum dalam jenis input data citra dengan nilai, dimana B kedalaman bit dari citra masukan. Misal untuk citra 8-bit nilai dari

Transformasi Wavelet Dasar dari DWT dimulai pada tahun 1976 dimana teknik untuk mendekomposisi sinyal waktu diskrit ditemukan [5]. DWT dari fungsi f(x,y) dengan ukuran M x N adalah [2] dimana dan pada adalah fungsi skala dan fungsi basis peubah yang didefinisikan

Transformasi Wavelet dan indeks i adalah superscript yang mengasumsikan nilai H,V, dan D pada persamaan Dan berikut ini adalah persamaan invers dari DWT :

Transformasi Wavelet H(ω) = Lowpass Filter G(ω) = Highpass Filter

Matriks Transformasi Wavelet Haar Diskrit : KAJIAN PUSTAKA Transformasi Wavelet W = Koefisien-koefisien fungsi penskalaan: h 0 = h 1 = Koefisien-koefisien fungsi Basis Peubah: g 0 = g 1 =

Transformasi Wavelet Transformasi Haar 2-D dari Matriks A adalah B = W.A.W T

Dan berikut Matriks Invers Transformasi Haar, W -1 : Transformasi Wavelet Invers Transformasi Haar 2-D dari Matriks B adalah A = W -1.B.(W -1 ) T

Just Noticeable Distortion JND model memberikan nilai untuk masing-masing koefisien wavelet yang mengkuantifikasi distorsi maksimum yang dapat diterapkan pada koefisien tersebut agar tidak mempengaruhi kualitas gambar. Visibilitas noise di suatu gambar tergantung pada dua faktor utama[1]: Luminance Masking Contrast Masking Dari dua faktor utama di atas, maka nilai JND dapat diperoleh dari persamaan berikut [5]:

Just Noticeable Distortion

Teknik Kuantisasi Rata-rata(Pelekatan) Kami asumsikan bahwa panjang watermark adalah N W dan terdiri dari unsur himpunan (0,1). Watermark ini dilambangkan dengan W = w 1 w 2... w NW, di mana w i (0,1), i = 1,..., N W. Kami menanamkan watermark ke dalam koefisien wavelet dari citra asli dengan menggunakan sebuah kunci. Kuncinya terdiri dari dua komponen (i) N w dan (ii) n di mana n adalah jumlah koefisien yang digunakan untuk mengkodekan satu bit watermark. Berikut algoritma penanaman watermark yang kami lakukan:

Teknik Kuantisasi Rata-rata(Pelekatan) Langkah 1 Hitung DWT dari citra asli. Langkah 2 Untuk i = 1 sampai N W 1. Pilih n koefisien (x i1,..., x in ) dari subband LL. 2. Hitung nilai JND (Just-Noticeable-Distortion) untuk setiap koefisien yang dipilih. 3. Normalsasi koefisien tersebut dengan JND. 4. Hitunglah rata-rata koefisien ternormalisasi: 5. Jika w i = 1 maka dikuantisasikan ke nilai terdekat yang ditunjukkan oleh garis vertikal tebal pada Gambar selain itu dikuantisasikan ke nilai terdekat yang ditunjukkan oleh garis vertikal putus-putus. 6. Untuk Δ adalah jumlah modifikasi pada setelah kuantisasi. Hitunglah 7. Ambil invers dari normalisasi (Langkah 2.3) pada koefisien x ij, j =..., 1, n. Langkah 3 Lakukan invers transformasi wavelet diskrit pada koefisien yang dimodifikasi untuk mendapatkan gambar ter-watermark.

Teknik Kuantisasi Rata-rata(Pelekatan) Δ tidak pernah lebih besar dari 1 seperti yang ditunjukkan pada Gambar yaitu jumlah maksimum pada setiap modifikasi koefisien wavelet tidak melampaui nilai JND. Oleh karena itu, sinyal watermark tertanam tidak mempengaruhi kualitas gambar yang terlihat.

Teknik Kuantisasi Rata-rata(Ekstraksi) Langkah 1 Hitunglah transformasi wavelet diskrit dari gambar ter-watermark. Langkah 2 Untuk i = 1 sampai N w 1. Pilih n koefisien (x i1,..., x in ) dari subband LL. 2. JND menghitung nilai untuk setiap koefisien yang dipilih. 3. Normalsasi koefisien tersebut dengan JND sehingga modifikasi diijinkan maksimal dinormalisasi koefisien adalah 1. 4. Hitunglah mean koefisien dinormalisasi: 5. Bit watermark W i terekstraksi didapatkan dengan mencari nilai terkuantisasi, yang ditetapkan oleh garis vertikal tebal atau putus-putus pada Gambar, ke dan mengubahnya menjadi nomor biner.

Citra Asli DWT KAJIAN PUSTAKA Teknik Kuantisasi Rata-rata Koefisien Wavelet Hitung JND setiap koefisien Citra Terwatermark Normalisasi Koefisien Wavelet menggunakan JND JND Profile DWT Koefisien Ternormalisasi Koefisien Wavelet Hitung JND setiap koefisien Citra Watermark Encoding bit watermark menggunakan teknik kuantisasi rata-rata Normalisasi Koefisien Wavelet menggunakan JND JND Profile Koefisien termodifikasi Koefisien Ternormalisasi Invers Normalisasi IDWT Decoding bit watermark menggunakan teknik kuantisasi rata-rata Citra Terwatermark Estimasi Citra Watermark

White Gaussian Noise Penambahan White Gaussian Noise merupakan salah satu metode pembangkitan noise yang akan menghasilkan noise yang berdistribusi normal. g(x,y) = citra setelah diberi noise f(x,y) = citra asli n(x,y) = white Gaussian Noise µ = mean s = standar deviasi U = nilai acak yang terdistribusi normal dengan mean 0 dan variansi 2

UJI COBA Uji coba program, dilakukan terhadap citra RGB berukuran 512 512 piksel sebagai citra host dan citra biner berukuran 64 64 piksel sebagai citra watermark serta nilai n yang menyatakan banyaknya koefisien wavelet yang digunakan untuk melekatkan satu bit watermark. Lena.jpg Baboon.jpg Watermark.bmp

UJI COBA Pelekatan Watermark + No. Citra Host n MSE PSNR Nilai MSE dan PSNR dari Citra Host dan Citra Ter-Watermark Hasil Uji Coba 1. Lena.jpg 4 2.29308 44.5266 2. Lena.jpg 8 4.61289 41.4911 3. Lena.jpg 16 9.96907 38.1443 4. Baboon.jpg 4 1.74788 45.7057 5. Baboon.jpg 8 3.49045 42.702 6. Baboon.jpg 16 7.04331 39.653 Rata-rata 4.85945 42.0371

UJI COBA Ekstraksi Watermark + KEY No Citra ter-watermark n Nilai Koefisien Korelasi dari Watermark dan Estimasi Watermark Hasil Uji Coba 1. Lena.jpg 4 0.997433 2. Lena.jpg 8 0.998973 3. Lena.jpg 16 1 4. Baboon.jpg 4 0.99487 5. Baboon.jpg 8 0.996921 6. Baboon.jpg 16 0.990782 Rata-rata 0.996496

UJI COBA Penambahan White Gaussian Noise + White Gaussian Noise No. Nilai Variansi Rata-Rata Kualitas Estimasi Watermark hasil ekstraksi dari citra terwatermark yang ter-noise 1. Tanpa penambahan 1 2. 0.001 0.942863 3. 0.002 0.849941 4. 0.003 0.737376 5. 0.004 0.658847

UJI COBA Penambahan White Gaussian Noise + White Gaussian Noise No. Nilai Variansi Rata-Rata Kualitas Estimasi Watermark hasil ekstraksi dari citra terwatermark yang ter-noise 1. Tanpa penambahan 0.990782 2. 0.001 0.878274 3. 0.002 0.755929 4. 0.003 0.646286 5. 0.004 0.534915

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Semakin besar nilai n yang diterapkan semakin kecil eror yang didapat pada saat proses ekstraksi watermark. Namun hal ini berbanding terbalik dengan kualitas citra ter-watermark. Semakin besar nilai n yang diterapkan akan memperbesar penurunan kualitas citra terwatermark. 2. Program watermarking menggunakan metode Kuantisasi Rata-rata dapat mengekstraksi watermark dengan baik tanpa menggunakan citra asli. 3. Watermark yang tertanam pada citra ter-watermark bersifat invisible dan tahan terhadap gangguan berupa Gaussian noise dengan mean 0 dan variansi hingga 0.004.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran Berdasarkan pembahasan sebelumnya, saran yang dapat kami berikan dalam pengembangan Tugas Akhir ini antara lain adalah: 1. Citra watermark yang menjadi input dalam program ini adalah citra biner dan diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan citra grayscale. 2. Gangguan yang dilakukan terhadap citra ter-watermark berupa Gaussian noise, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat ditambahkan satu proses lagi yaitu denoising sebelum dilakukan proses ekstraksi. 3. Sebagai pengembangan program, dapat dibuat program watermarking pada data digital lainnya misalkan teks, suara, video dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA 1. Chen, Liang-Hua & Lin, Jyh-Jiun. 2003. Mean Quantization Based Image Watermarking. Taiwan journal of Image and Vision Computing hal. 717 727. 2. Chen, SS; Bermak, A; Yan, W; Martinez, D. 2007. Adaptive-quantization Digital Image Sensor for Low-power Image Compression. IEEE Transactions on Circuits and System-I: Regular Papers vol. 54. 3. Gonzalez, Rafael C. 2002. Digital Image Processing. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. 4. Pranindya, Yunita. 2010. Pemberian Tanda Air Pada Citra Digital Menggunakan Metode Tanda Air Dengan Analisis Komponen Bebas Transpose Citra.. Tugas Akhir Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 5. Sripathi, Deepika. 2003. Efficient Implementations of Discrete Wavelet Transform using FPGAs. Florida State University. 6. <url:http://www.jiscdigitalmedia.ac.uk/stillimages/advice/the-digital-still-image/> diunduh tanggal 20 Oktober 2010 jam 11.17 WIB.