BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang pesat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efesien dan ekonomis dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaannya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mampu bertahan dan bersaing di dalam era perekonomian sekarang ini. Persediaan yang merupakan asset lancar dalam perusahaan terutama bagi perusahaan yang sebagian besar assetnya ditanamkan dalam persediaan harus dapat mengelola persedian tersebut dengan baik. Tugas ini menjadi beban bagi manajemen perusahaan agar lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan keputusan serta tindakan-tindakan yang terutama berkaitan dengan persediannya untuk mempertahankan kegiatan operasinya. Akuntansi persedian melibatkan perhitungan matematis, statistik dan ilmu lainnya dalam perhitungan fisik dan penilaian persediaan. Dalam praktek, untuk perusahaan-perusahaan tertentu penghitungan fisik persediaan secara benar hampir tidak bisa dilakukan. Kesalahan dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode dapat mengakibatkan kesalahan total pada aktiva lancar dan total aktiva, harga pokok penjualan, laba kotor atau laba bersih, taksiran pajak, bahkan juga membawa kesalahan pada laporan keuangan untuk periode berikutnya. Untuk itu informasi yang disajikan mengenai jumlah persediaan harus
memenuhi kualitas informasi yang dapat dipercaya, tahan uji dan menyatakan yang sebenarnya. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 (PSAK No. 14) mengatur perlakuan akuntansi persediaan suatu perusahaan tertentu. Perlakuan akuntansi menurut PSAK No. 14 mengatur tentang klasifikasi, penilaian, pencatatan dan pelaporan persedian. PT. PERTANI (Persero) Wilayah Sumbagut adalah perusahaan dimana penulis mengadakan riset atau penelitian, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan di Jl. S.Parman No. 75 Medan, yang bergerak dalam bidang Pemasaran (Pengadaan dan Penjualan) sarana pertanian dalam dan luar negeri. Persedian yang ada pada perusahaan ini adalah pupuk, pestisida, benih padi, benih palawija, benih jagung, benih kedelai, sayuran, alat dan mesin pertanian, saprotan dan lain-lain. Dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan, sering terjadi perbedaan jumlah fisik persediaan barang dagang yang terdapat digudang dengan jumlah yang tercatat dalam buku besar persediaan barang dagang perusahaan ini disebabkan kurangnya koordinasi dan pengawasan dalam pencacatan persediaan barang dagang antara karyawan gudang dengan konsumen. Masalah lainnya yang sering dihadapi PT. Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut adalah masalah yang berkaitan dalam hal penyediaan barang dagang yang diinginkan konsumen sehingga mereka harus menunggu perusahaan memesan barang tersebut dari pihak distributor. Hal ini juga menyebabkan biaya persediaan barang dagang menjadi
lebih besar karena timbulnya biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya kekurangan barang (shortage cost). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas akuntansi persediaan pada perusahaan ini dan menganalisa kesesuaiannya dengan PSAK No.14 dalam bentuk skripsi yang berjudul Analisis Metode Pencatatan dan Sistem Penilaian Persediaan pada PT. PERTANI (Persero) Wilayah Sumbagut. B. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah pencatatan dan sistem penilaian persediaan pada PT. PERTANI (Persero) telah sesuai dengan PSAK No. 14 yang berlaku?. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah penilaian dan sistem pencatatan persediaan pada PT. PERTANI (Persero) telah sesuai dengan PSAK NO. 14 yang berlaku. 2. Manfaat Penelitian a. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan penulis yang lebih luas tentang akuntansi persediaan. b. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai akuntansi persediaan yang berlaku pada perusahaan tersebut.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelian-penelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan dengan akuntansi persediaan suatu perusahaan. D. Kerangka Konseptual Untuk menyelesaikan masalah yang tertuang dalam skripsi ini, penulis akan menguraikan alur berfikir penulis dalam permasalahan sebagai berikut : PT. Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut Penilaian Persediaan Pencatatan Persediaan Analisis Keterangan : PT. Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut adalah merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan di Jl. S. Parman No.75 Medan, yang bergerak di bidang Pemasaran (pengadaan dan Penjualan) sarana pertanian dalam dan luar negeri, dimana persediaan merupakan aktiva perusahaan yang paling utama. Dasar penerapan akuntansi persediaan di Indonesia adalah PSAK No.14. Oleh karena itu, perlu diperhatikan apakah metode penilaian dan
sistem pencatatan sesuai atau tidak dengan PSAK No.14. Terutama dalam metode penilaian dan pencatatan persediaan.