PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok, tanggung jawab siswa terhadap kelompok masih kurang, dan hasil belajar matematika siswa masih banyak dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan kertas lot. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir berbentuk esai dengan reliabilitas tes = 0,92. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen pada taraf kepercayaan α = 0,05. Hasil uji hipotesis diperoleh t hitung = artinya lebih besar dari t tabel = 1,677, maka hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif, Team Assisted Individually (TAI), Hasil Belajar. PENDAHULUAN Menurut Suprijono (2015: 5) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar dan menjadi tolak ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Memperoleh hasil belajar yang maksimal diperlukan usaha dari berbagai pihak, salah satunya adalah usaha guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman pada tanggal 14 i
- 22 Maret 2016, ditemukan beberapa masalah yang terjadi di dalam pembelajaran matematika. Masalah tersebut diantaranya proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa tidak mau bertanya kepada guru. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan latihan masih kurang. Hasil wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman bahwa siswa belum terbiasa berkerjasama dalam kelompok dan tanggung jawab siswa terhadap kelompok masih kurang Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa mereka menyatakan bahwa pembelajaran matematika itu sulit dan membosankan karena dipenuhi dengan rumus, angka, dan simbol. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang mampu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI). Strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar secara individual untuk bisa bekerjasama dengan temannya dalam sebuah diskusi kelompok dan dapat melatih rasa tanggung jawab individu siswa di dalam kelompok. Pada proses pembelajaran TAI ini bahan ajar yang digunakan adalah lembar kegiatan. Dengan adanya lembar kegiatan ini peserta didik dapat dengan mudah untuk memahami materi dan menghemat waktu dalam menyelesaikan permasalahan. Pada awal dan akhir pembelajaran diadakan kuis dengan waktu lima menit, kuis ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah ii
Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Maiza (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan dari tanggal 14-29 November 2016 Semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 di kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jenis peneliatian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperimen X O Kontrol - O Sumber : Arikunto (2010:126) Keterangan : X= Perlakuan pada kelas eksperimen berupa penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually. O= Tes akhir. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman yang terpilih menjadi sampel. Populasi penelitian pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan VIII 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dari penelitian ini ada 3 tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir berbentuk iii
esai. Berdasarkan analisis soal dan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r 11 = 0,92 dan r tabel = 0,497 karena r 11 > r tabel, berarti soal reliabel. Teknik analisis data dari tes akhir yang mengandung indikator hasil belajar siswa dikemukakan oleh Iryanti (2004:14) yang menggunakan rubrik holistik dimana cara menghitungnya yaitu: Nilai siswa = x 100 Analisis data tes akhir hasil belajar siswa berdasarkan indikator hasil belajar siswa dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239) yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat dari hasil tes akhir belajar matematika siswa. Hasil perhitungan ini diambil dari hasil sebelum perlakuan yaitu nilai Ulangan Harian 1 semester 1 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman dan nilai sesudah perlakuan yaitu nilai tes akhir siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel. Kelas S Sampel Eksperimen 76,93 9,45 93 60 Kontrol 67,62 12,58 89 44 Sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini yaitu Hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually ( TAI ) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman, maka terlebih dahulu dilakukan uji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individually (TAI) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sehingga untuk menguji hipotesis digunakan uji t-satu pihak. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh t = dan t tabel = 1,677. Karena t hitung > t tabel maka tolak H 0. Ini berarti Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individually (TAI) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. iv
PEMBAHASAN Diawal pembelajaran guru memberikan tes awal kepada siswa. Berikut jawaban tes awal siswa pertemuan pertama. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru membagikan lembar kegiatan kepada setiap kelompok. Siswa mempelajari materi dan mengerjakan soal yang ada pada lembar kegiatan tersebut. Berikut jawaban lembar kegiatan siswa pertemuan pertama. Guru memberi bantuan secara individual kepada siswa yang memerlukan. Guru menunjuk secara acak salah seorang siswa dari suatu kelompok untuk mempresentasikan salah satu hasil kerjanya. Guru memberikan kuis berdasarkan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan. Berikut jawaban kuis siswa pada pertemuan pertama. Selanjutnya, guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan poin peningkatan kelompok. Langkah terakhir guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari. Pada pertemuan pertama kebanyakan kelompok belum sepenuhnya mengerjakan soal latihan, karena siswa mengaku belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok. Tanggung jawab terhadap kelompok juga masih kurang. Pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan contoh soal. Setelah itu, guru memberikan latihan. Saat siswa mengerjakan latihan guru membimbing siswa. Kemudian soal latihan dibahas bersama-sama. Pada akhir pelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi. Selanjutnya guru memberikan pekerjaan rumah. v
Pada pelaksanaan tes akhir di kelas sampel, siswa menyelesaikan soal secara individu. Hasil tes akhir diperoleh nilai yang terendah adalah 60 pada kelas eksperimen dan 44 pada kelas kontrol. Kesalahan yang dilakukan di kelas eksperimen adalah pada salah satu soal siswa pada kelas eksperimen, siswa telah dapat menjawab soal dengan benar tapi jawaban tidak lengkap. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Jawaban siswa kelas eksperimen. Begitu juga dengan kesalahan yang dilakukan siswa di kelas kontrol, penyelesaian soal sudah benar, tetapi hanya ada sedikit jawaban. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Jawaban siswa kelas kontrol. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta Fitria Maiza. (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suprijono, Agus. (2015). Cooperative Learning :Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. vi