BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap burnout pada karyawan PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis hubungan pola asuh orangtua dengan motivasi menghafal Al-

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada Kantor Camat Patilanggio

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data. A. Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja satu tahun pertama dipanti asuhan. Panti asuhan tersebut sekaligus terdapat fenomena permasalahan yang berhubungan dengan sense of humor dan penyesuaian diri untuk para remaja yang tinggal dipanti asuhan. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan di 5 (lima) panti asuhan yang berada di Jakarta yaitu Panti Asuhan Nurul Hasanah (Jakarta Selatan), Panti Asuhan Annajah (Jakarta Selatan), Panti Asuhan Amal Mulia Indonesia (Jakarta Selatan), Panti Asuhan Adinda (Jakarta Barat), dan Panti Asuhan Assurur (Jakarta Barat) untuk penyebaran kuesioner yang dilakukan secara langsung. Pengambilan data ini dilakukan selama 3 (tiga) hari di 5 (lima) tempat panti asuhan pada bulan Juni 2016. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk 32

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif menurut Noor (2011) adalah penelitian untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan atau pengaruh antar variabel. Alasan menggunakan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sense of humor terhadap penyesuaian diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik regresi, pendekatan ini digunakan untuk meneliti populasi dan sampel, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik atau kuantitatif, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang ada. Penelitian menggunakan regresi, dimana penelitian regresi adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variable dengan variable lainnya dengan cara menghitung koefisien regresi. C. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu untuk ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di panti asuhan. Panti Asuhan yang berada di wilayah Jakarta. Populasi yang didapatkan dari 5 (lima) panti asuhan di wilayah Jakarta sebanyak 200 responden. 33

2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah Nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setip unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2014). Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan sampel dan menggunakan nonprobability sampling (Sugiyono, 2014). Hal ini disebabkan karena peneliti mengumpulkan responden berdasarkan kriteria dalam penelitian. Cara menyebarkan kuesioner adalah dengan membagikan langsung kepada responden yang sesuai dalam kriteria penelitian. Sebelumnya peneliti telah mendapatkan izin untuk menyebarkan kuesioner dipanti asuhan. Jumlah sampel yang didapatkan dari 5 (lima) panti asuhan sesuai dengan kriteria penelitian yaitu remaja awal usia 12-15 tahun dan remaja pertengahan usia 16-18 tahun serta remaja satu tahun pertama tinggal di panti asuhan sebanyak 130 responden. D. Definisi Operasional 1. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha bentuk dapat berhasil mengetahui kebutuhankebutuhan dalam dirinya, ketegangan- ketegangan, konflik- konflik dan frustasi yang 34

dialaminya, sehingga terwujud tingkat keseleraan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana individu tersebut tinggal. Penyesuaian diri diukur menggunakan angket penyesuaian diri berdasarkan 6 (enam) dimensi menurut Schneiders (dalam Ali & Asrori, 2012) yaitu kondisi terhadap emosi yang berlebihan, mekanisme pertahanan diri yang minimal, frustasi personal yang minimal, pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri, kemampuan untuk belajar dan memanfaatkan masa lalu, dan sikap realistik dan objektif Data mengenai penyesuaian diri dapat diketahui dari perolehan skor hasil pengisian angket, bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula penyesuaian diri yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula penyesuaian diri yang dimiliki. 2. Sense Of Humor Sense of humor adalah cara individu memandang dan berinteraksi dengan dunia melalui filter berupa hiburan, tawa, dan keceriaan. Sense of humor diukur menggunakan angket sense of humor berdasarkan 4 (empat) dimensi menurut Thorson, dkk, (1997), yaitu; produksi humor seperti kreasi dan tampilan humor, penggunaan humor sebagai mekanisme coping, penggunaan humor untuk tujuan sosial, sikap-sikap terhadap humor dan orang-orang yang humoris. Data mengenai sense of humor dapat diketahui dari perolehan skor hasil pengisian angket, bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula 35

sense of humor yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula sense of humor yang dimiliki. E. Skala 1. Alat Ukur Sense Of Humor Dalam Penelitian ini pengukuran sense of humor menggunakan skala berdasarkan konsep Thorson., dkk. (1997). Alat ukur ini terdiri dari 4 (empat) dimensi humor seperti : Humor production (kreasi dan tampilan humor), Uses of humor for coping (penggunaan humor sebagai mekanisme coping), Social uses of humor (penggunaan humor untuk tujuan sosial), Attitudes toward humor and humorous people (sikap-sikap terhadap humor dan orang-orang yang humoris). Seluruh item- item ini diukur dengan menggunakan skala Likert (sangat sesuai= 4, sesuai= 3, tidak sesuai= 2, sangat tidak sesuai= 1). Alat ukur ini terdiri dari 34 item, adapun sebaran item- item dalam alat ukur ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1: Blue Print Sense of Humor Nomor Item No Aspek- aspek Sense Of Humor Indikator Jumlah Favorable Unfavorable 1 Humor production a. Menghasilkan, memproduksi dan melontarkan 1, 3, 5, 2, 4, 6 6 humor b. Kemampuan menemukan ide atau gagasan 7 8 2 2 Uses of humor for coping a. Penggunaan humor dalam mengatasi masalah 9 10 2 b. Menggunakan humor untuk menolong individu menghadapi kesulitan 11 12 2 c. Menggunakan humor dalam mengatasi krisis hidup 13 14 2 d. Menggunakan humor dalam mengatasi emosional 15 16 2 e. Menggunakan humor dalam situasi stress 17 18 2 3 Social use of humor a. Penggunaan humor untuk tujuan social 19 20 2 b. Kemampuan mengapresiasikan humor 21 22 2 c. Kemampun mengontrol rasa humor 23 24 2 4 Attitude toward humorous a. Sikap-sikap terhadap humor dan orang-orang 25, 27, 28 26, 29, 31 6 and humorous people yang humoris b. Humor membuat perasaan senang 30 32 2 c. Humor membuat tersenyum dan tertawa 33 34 2 Jumlah 34 36

2. Alat Ukur Penyesuaian Diri Dalam penelitian ini pengukuran penyesuaian diri menggunakan skala berdasarkan konsep menurut Schneiders (dalam Ali dan Asrori, 2012). Alat ukur ini terdiri dari 6 (enam) dimensi seperti kondisi terhadap emosi yang berlebihan, mekanisme pertahanan diri yang minimal, frustasi personal yang minimal, pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri, kemampuan untuk belajar dan memanfaatkan masa lalu, dan sikap realistik dan objektif. Seluruh item- item ini diukur dengan menggunakan skala Likert (sangat sesuai= 4, sesuai= 3, tidak sesuai= 2, sangat tidak sesuai= 1). Alat ukur ini terdiri dari 32 item, adapun sebaran item- item dalam alat ukur ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2: Blue print Penyesuaian Diri Nomor Item No Aspek-aspek Penyesuain Diri Indikator Jumlah Favorable Unfavorable 1 Kontrol terhadap emosi yang berlebihan a. Kontrol dan ketenangan emosi 1 2 2 b. Menghadapi masalah secara inteligen 3 4 2 c. Pemecahan masalah 5 6 2 2 Mekanisme pertahanan diri yang minimal a. Menyikapi masalah 7 8 2 b. Keinginan untuk mengubah kondisi 9 10 2 c. Keinginan mencapai tujuan 11 12 2 3 Frustasi personal yang minimal a. Mampu mengatasi frustasi 13 14 2 b. Menghadapi situasi yang menuntut penyelesaian 15 16 2 4 Pertimbangan rasional dan kemampuan a. Kemampuan berfikir dan melakukan pertimbangan 17 18 2 mengarahkan diri individu b. Penyesuaian diri yang baik 19 20 2 c. Mampu menghadapi konflik 21 22 2 5 Kemampuan untuk belajar memanfaatkan a. Kemampuan mengatasi stres 23 24 2 pengalaman masa lalu b. Belajar dari pengalaman 25 26 2 c. Faktor factor penyesuaian diri 27 28 2 6 Sikap realistic dan objektif a. pemikiran yang rasional 29 30 2 b. Kemampuan menilai sesuatu 31 32 2 Jumlah 32 E. Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu sumber penelitian yang diperoleh secara langsung aslinya. Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh remaja dipanti asuhan. Data sekunder merupakan sumber 37

data penelitian yang secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber dan digunakan untuk menunjang informasi yang diperlukan dalam kajian yang berupa sumber pustaka yang dapat mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan, sebagai dasar pemahaman terhadap subjek penelitian dan untuk menganalisisnya secara tepat. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Kuesioner didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014). Pengumpulan data menggunakan metode survei melalui pembagian kuesioner kepada responden. Syamsul Hadi (2006) menyatakan bahwa kuisioner adalah set pertanyaan yang sudah disiapkan dan ditulis sebelumnya oleh peneliti, untuk dimintakan jawabannya pada responden, kuisioner tidak selalu berupa pertanyaan, namun juga dapat berupa pernyataan. Proses penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan secara langsung di tempat yang menjadi obyek penelitian. Alasan menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden adalah agar peneliti dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Penggunaan metode tersebut juga diharapkan dapat mengungkap persepsi responden yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sekaran (2006), skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan 38

pernyataan pada skala 4 titik. Pada variable Sense of humor dan penyesuaian diri, peneliti menggunakan skala Likert yang terdiri dimana nilai yang diberikan berupa angka 1 sampai dengan 4, dimana tiap angka memiliki kualitas yang berbeda. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup maupun terbuka dan dapat diberikan secara langsung, pernyataan dalam kuesioner adalah pernyataan tertutup dimana responden diminta untuk membuat pilihan diantara serangkaian alternatif yang diberikan oleh penulis. Tabel 3: Blue Print Skala Bobot Penilaian Kategori Favorable Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Teknik yang digunakan sebagai uji keabsahan data adalah uji validitas. Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014). Dengan demikian, instrument yang valid merupakan instrument yang benar- benar tapat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain uji validitas ialah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap (content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan intrumen yang digunakan dalam 39

suatu penelitian. Validitas penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Data penelitian tidak akan berguna apabila instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas data adalah dengan regresi sederhana menggunakan bantuan software SPSS 21.0. Skala yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Pearson, dengan tingkat signifkansi 5%. Untuk mengetahui valid atau tidak valid suatu skala penelitian, bila korelasi setiap item dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir skala tersebut tidak valid. Cronbach (dalam Azwar, 2012) bahwa koefisien validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisien suatu lembaga pembelajaran. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menyatakan kekonsistenan butir pertanyaan dari kuesioner, sedangkan validitas menyatakan keakuratan kuesioner dalam mewakili konsep (Zikmund, dkk,. 2010). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,70 (Ghozali, 2013). 3. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Apabila pada normal probability plot sebaran mengikuti pola garis lurus diagonal, maka uji normalitas dipenuhi (Ghozali, 2013). 40

Selain itu, uji normalitas dipertegas dengan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila tingkat signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05, maka memenuhi uji normalitas (Ghozali, 2013). 4. Uji Linearitas Uji linearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linear atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test of linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan liniear bila signifikansi lebih dari 0,05 (Ghozali, 2013). 5. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari regresi. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah atau problem multikolinearitas. Untuk melihat adanya multikolinearitas, dapat digunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance dari hasil Collinearity Statistic berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS for Windows. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10 (Ghozali, 2013). 6. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen (Sense of humor) terhadap variabel 41

dependen (penyesuaian diri). Melalui langkah ini akan diambil suatu kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. a. Analisis Regresi Sederhana Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y=α+(βX) Keterangan : Y = Sense of humor α = Konstanta β = Koefisien Regresi X = Variabel dependen (penyesuaian diri) 42