BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejauh ini perpustakaan di tengah masyarakat masih menjadi sarana edukasi yang biasa saja, tidak menarik, atau bahkan masih banyak yang menganggap hanya sebagai tempat penyimpanan buku. Pada dasarnya menurut Pasal 1 UU No. 43 Tahun 2007, menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pemustaka. Hal tersebut perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca buku, tetapi perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Pada era modern seperti sekarang ini, fungsi perpustakaan perlu diarahkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka, contoh perpustakaan harus dapat melaksanakan fungsi rekreasi dengan menjadikan perpustakaan sebagai objek wisata, dengan cara pemustaka dapat memanfaatkan layanan yang dimiliki perpustakaan untuk mendapatkan penyegaran pikiran serta hiburan yang dibutuhkan. Selanjutnya pada Pasal 3 UU No.43 Tahun 2007 juga menyebutkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Salah satu fungsi perpustakaan adalah rekreasi, pada dasarnya rekreasi adalah 1
2 penyegaran kembali badan dan pikiran, dapat juga dikatakan sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan dan piknik (KBBI, 2008:1189). Dengan demikian, perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rekreasi kepada pemustaka. Agar perpustakaan terlihat dan terkesan menarik, maka harus memperhatikan fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi yang salah satunya yakni, dengan menyediakan bacaan-bacaan yang menghibur, fasilitas gedung yang nyaman, ruangan dan interior yang mendukung, termasuk menghadirkan berbagai fasilitas seperti ruang audio visual dengan pemutaran film bermutu dan menarik, ruang 6 dimensi, ruang digital, musik di ruang baca, disertai taman bunga, aquarium, dan kantin. Kondisi tersebut akan mempengaruhi tingkat kunjung pemustaka berwisata ke perpustakaan dengan menyuguhkan layanan yang berbeda memberikan rasa nyaman, senang dengan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung fungsi rekreasi tersebut. Salah satu perpustakaan umum yang bisa dimanfaatkan sebagai fungsi rekreasi adalah Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY. Biaya untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan hampir seluruhnya tidak dikenakan biaya atau gratis. Hal ini senada dengan konsep perpustakaan menurut Sulistyo Basuki, bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai dari dan untuk umum, baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum tanpa membedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan cuma-cuma untuk umum (1994:35). Di lihat dari segi sosial ekonomi masyarakat, kondisi tersebut sangat
3 berpengaruh pada minat kunjung pemustaka ke perpustakaan, karena layanan yang diberikan secara cuma-cuma/free. Banyaknya layanan baru di perpustakaan akan membuat pemustaka yang berkunjung merasa nyaman, senang dan pikiran bisa kembali fresh. Berbeda dengan kondisi perpustakaan BPAD yang lama layanan yang mendukung fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi hampir tidak ada, kondisi seperti itu yang mengakibatkan minat kunjung masyarakat untuk ke perpustakaan sangatlah kurang. Dengan demikian, Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY bisa menjadi alternatif tempat rekreasi bagi pemustaka, diharapkan mampu mendorong pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan sehingga minat kunjung pemustaka menjadi meningkat dan menjadikan perpustakaan sebagai alternatif sarana rekreasi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH IMPLEMENTASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA REKREASI TERHADAP MINAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI GRHATAMA PUSTAKA BPAD DIY. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang diatas, dapat dihasilkan rumusan masalah sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi di Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY? 1.2.2 Bagaimana pengaruh implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi di perpustakan Grhatama Pustaka BPAD DIY terhadap minat kunjungan masyarakat?
4 1.3 TUJUAN Adapun tujuan penulis mengapa membahas implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi dan pengaruhnya terhadap jumlah kunjungan pemustaka di Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY, yaitu: 1.3.1 Untuk mengetahui implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi di perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY. 1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi di perpustakan Grhatama Pustaka BPAD DIY terhadap minat kunjungan masyarakat. 1.4 MANFAAT PENULISAN Manfaat yang dapat diambil penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah: 1.4.1 Bagi ilmu perpustakaan diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan tentang fungsi rekresi di perpustakaan khususnya untuk meningkatkan minat kunjung pemustaka. 1.4.2 Bagi perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan evaluasi terutama yang berkaitan dengan fungsi rekreasi di perpustakaan. 1.4.3 Bagi penulis diharapkan sebagai bekal yang nantinya akan terjun ke masyarakat serta melatih penulis dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.
5 1.4.4 Bagi pemustaka diharapkan dengan adanya penelitian ini sebagai informasi dan referensi dalam upaya pendayagunaan perpustakaan sebagai penyedia sarana rekreasi. 1.5 PELAKSANAAN Pelaksanaan kuliah kerja perpustakaan, dokumentasi dan informasi (PUSDOKINFO) dilaksanakan selama satu setengah bulan, pada : Waktu : Tanggal 1 Februari 11 Maret 2016 Hari Tempat : Senin-Juma at, Pukul 08.00-14.00 WIB : Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY Jln. Janti, Karangjambe, Banguntapan, Bantul DIY. 1.6 METODE PENGUMPULAN DATA 1.6.1 Metode Observasi (Pengamatan) Observasi adalah sebuah teknik pengumulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dnegan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan (M. Djunaidi Ghony, 2012:165). Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperjelas penelitian. Penulis memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan dan terjun langsung kelapangan di Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY. 1.6.2 Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam nama dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
6 langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Cholid Narbuko, 2010:83). Penulis memperoleh data dengan cara melakukan wawancara langsung dengan petugas yang bersangkutan terkait dengan bagaimana implementasi fungsi perpustakaan sebagai sarana rekreasi di perpustakaan Gratama Pustaka BPAD DIY. 1.6.3 Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. (Slamet Widodo, 2004:79). Penulis menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan dokumendokumen yang digunakan dalam proses pelaksanaan fungsi perpustakaan di Grhatama Pustaka BPAD DIY.