Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

dokumen-dokumen yang mirip
Topik 3 : Laporan Akuntan

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Presentation Outline

MODIFIKASI LAPORAN AUDITOR. Audit Reporting Dosen Pengampu : LUSY, S.E., M.S.A (HULDA M)

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

A. CONTOH LAPORAN AUDIT

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. auditor sebagai pihak yang dianggap independen dan memiliki profesionalisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

AUDIT I AUDIT REPORTS. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah media dalam berinvestasi. Berinvestasi saham harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia, jumlah perusahaanperusahaan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan berperan untuk mengurangi risiko informasi yang terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan dan posisi keuangan perusahaan kepada

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era dimana kita hidup sekarang ini merupakan zaman yang berubah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeriksa laporan keuangan dan menemukan kesalahan atau. adanya indikasi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 1 AUDITING

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dituntut memiliki sikap independensi dalam melaksanakan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. hukum perusahaan di negara tersebut. Perkembangan perusahaan go public di

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. guna memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

BAB I PENDAHULUAAN UKDW. sistem keuangan semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Krisis ini

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER RESPONDEN KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Audit merupakan pekerjaan yang memegang suatu peranan kontrol dan evaluasi

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualiied Opinion)

BAB I PENDAHULUAN. keandalan dalam memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Profesi auditor mendapat kepercayaan dari klien untuk membuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada perusahaan besar, khususnya perusahaan go public, terdapat

LAPORAN AUDI TOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDI TAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 2006

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan profesi akuntan sejalan dengan perkembangan perusahaan dan berbagai jenis badan hukum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

Transkripsi:

LAPORAN AUDITOR

Definisi Laporan keuangan bertujuan umum : laporan yang disusun berdasarkan suatu kerangka bertujuan umum. Kerangka bertujuan umum : suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan umum dari banyak pengguna laporan keuangan. Kerangka pelaporan keuangan dapat berupa suatu kerangka pelaporan wajar atau suatu kerangka kepatuhan.

Definisi (2) Laporan keuangan : laporan keuangan bertujuan umum yang lengkap (termasuk catatan atas laporan keuangan) Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Pemerintahan : Standar Akuntasi Pemerintahan yang ditetapkan oleh Komite Akuntansi Pemerintahan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Laporan Auditor Adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.

Laporan Auditor (Lanjutan) Pada akhir pemeriksaannya, dalam suatu pemeriksaan umum (general audit), KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri atas : a) Lembaran opini, yg merupakan tanggung jawab akuntan publik, dimana akuntan publik akan memberikan pendapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen. b) Laporan keuangan

Laporan Auditor (Lanjutan) Laporan auditor harus merujuk pada SA yang ditetapkan oleh IAPI hanya jika laporan auditor tersebut mencakup sekurang-kurangnya unsur-unsur di bawah ini : Suatu judul ; Pihak yang dituju, sesuai dengan kondisi perikatan Suatu paragraf pendahuluan yang mengidentifikasi laporan keuangan yang diaudit Suatu penjelasan tentang tanggung jawab manajemen dalam penyusunan laporan keuangan

Laporan Auditor (Lanjutan) Suatu penjelasan tentang tanggung jawab auditor untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan dan ruang lingkup audit yang mencakup : o Suatu rujukan pada SA yang ditetapkan oleh IAPI atau peraturan perundang-undangan; dan o Suatu penjelasan tentang audit berdasarkan standar tersebut di atas. Suatu paragraf opini yang berisi suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan dan suatu rujukan pada kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan (termasuk pengidentifikasian atas yurisdiksi asal kerangka pelaporan keuangan yang bukan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia atau Standar Akuntansi Pemerintahan) Tanda tangan auditor Tanggal laporan auditor Alamat auditor

Laporan Auditor (Lanjutan) Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan tanggal surat pernyataan manajemen, hal itu menunjukkan sampai tanggal berapa auditor bertanggungjawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan (audit field work) terjadi peristiwa penting yang jumlahnya material & mempunyai pengaruh thd laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadian penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan & lembaran opini. Dalam hal ini tanggal laporan auditor mempunyai 2 tanggal (Dual dating) yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan & yang kedua tanggal terjadinya peristiwa tsb.

Tanggal audit report sama dengan tanggal selesainya audit field work & tanggalrepresentation yaitu tanggal 10 Maret 2011 Periode Laporan Keuangan Subsequent Event Tgl penyelesaian Laporan Keuangan 1/1/2010 31/12/2010 10/3/2011 24/3/2011 Tanggal selesainya pekerjaan lapangan

Tanggal audit report ada 2, yaitu tanggal 27 Feb 2011 & 17 Maret 2011 yg khusus menjelaskan peristiwa kebakaran, auditor bisa menggunakan tanggal 17 Maret 2011 sebagai tgl laporan asalkan audit field work diperpanjang sd tgl 17 Maret 2011. Periode Laporan Keuangan Subsequent Event 17/3/2011, terjadi kebakaran, rugi material Tgl penyelesaian Laporan Keuangan 1/1/2010 31/12/2010 27/2/2011 24/3/2011 Tanggal selesainya pekerjaan lapangan

Jenis Opini Opini Tanpa Modifikasian Opini yang dinyatakan oleh auditor ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka. Opini Modifikasian Opini wajar dengan pengecualian Opini tidak wajar Opini tidak menyatakan pendapat

Jenis Opini Modifikasian 3 jenis opini modifikasian : Opini wajar dengan pengecualian Opini tidak wajar Opini tidak menyatakan pendapat Keputusan penentuan jenis opini modifikasian bergantung pada : Sifat hal-hal yang menyebabkan modifikasi, yaitu apakah laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material atau, dalam hal terdapat ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, kemungkinan laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material. Pertimbangan auditor tentang seberapa pervasifnya dampak atau kemungkinan dampak hal tersebut terhadap laporan keuangan.

Kondisi Ketika Suatu Modifikasi Terhadap Opini Auditor Dibutuhkan Ketika auditor menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.

Opini Wajar Dengan Pengecualian Auditor, berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat yang telah diperoleh, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian baik secara individual maupun kolektif adalah material tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan; atau Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material tetapi tidak pervasif.

Opini Tidak Wajar Dinyatakan ketika auditor, bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun kolektif, adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Opini Tidak Menyatakan Pendapat Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.