BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 3. Mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), dan pertumbuhan dari luar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin meningkatnya perkembangan ekonomi di dunia menyebabkan

I. PENDAHULUAN. perusahaan akan selalu mengalami berbagai kondisi seperti: tumbuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. itu melalui pengembangan diri dari dalam (internal growth) dan pengembangan

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang cukup ampuh untuk menciptakan sinergi bagi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut. perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mencari strategi terbaru agar mampu mempertahankan dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya dengan

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.14 (2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SMARTFREN TELECOM Tbk SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, hal inilah yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. kerja melalui pembangunan perusahaan untuk meningkatkan daya saing

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT.INDOSPRING,TBK Sonnya Ayu Septiananda

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank

FITRI NILAM SARI B

BAB I PENDAHULUAN. melalukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan nasional memiliki peranan penting untuk memacu. pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain itu pendapatan nasional dapat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. jalur alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan (Internal Growth) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia yang gulung tikar,

BAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap

mencapai keberhasilan dan meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era global ini perekonomian khususnya di Indonesia dari waktu-kewaktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif antar pesaing, serta untuk. meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang lainnya. Persaingan tersebut akan mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. satu keunggulan melalui strategi kepemimpinan pasar (market leadership),

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelebihan perusahaan yang harus tetap dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi,

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengembangkan strategi demi mempertahankan eksistensi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas

KONSOLIDASI, MERGER, DAN AKUISISI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perusahaan semakin menghadapi banyak tantangan dimana

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang lebih baik untuk mengelola perusahaan. Manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB V PENUTUP. Mengukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Periode di atas,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan penggabungan usaha. Bentuk penggabungan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

ANALISIS MERGER DAN KINERJA KEUANGAN. PT KALBE FARMA Tbk. SANDRA ARISTIANI ANDRIYANTO. Dr. JAKA ISGIYARTA, M.Si, Akt. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dalam jenis

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha diantara perusahaan terus menjadi bahan pemikiran para pemegang

BAB I PENDAHULUAN. sangat banyak meupakan pasar farmasi yang sangat menjanjikan. Untuk itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam segala sektor saat sekarang ini semakin ketat, tidak terkecuali dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Perusahaan yang. perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan merger dan akuisisi sejak tahun 1960-an. Terdapat banyak alasan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Tanpa keberadaan para stockholder maka suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan semakin meningkatnya perkembangan ekonomi, perusahaan dituntut agar dapat meningkatkan daya saing sehingga dapat bertahan dalam persaingan ketat di era pasar global. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mampu untuk mengembangkan strategi agar perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha yang dapat ditempuh perusahaan untuk menjadi besar dan kuat adalah dengan melakukan ekspansi, dengan cara merger dan akuisisi. Dalam rangka mengembangkan usahanya, perusahaan dapat melakukan ekspansi bisnis yang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu antara pertumbuhan eksternal dan pertumbuhan internal. Pertumbuhan internal (internal growth) adalah pertumbuhan yang dilakukan dengan membangun unit atau bisnis baru dari awal, sedangkan pertumbuhan eksternal (external growth) adalah upaya yang dilakukan melalui pembelian perusahaan lain yang sudah ada (Moin, 2010:13) Memperluas dan mempertahankan perusahaan umumnya banyak dilakukan dengan memilih strategi pertumbuhan eksternal. Hal ini dikarenakan strategi pertumbuhan eksternal atau jalur dari luar perusahaan dapat menjadi alasan bahwa yang pertama, adalah karena adanya motif ekonomi yaitu pembelian akan menguntungkan kedua belah pihak. Kedua, diharapkan dapat menimbulkan 1

2 sinergi atau situasi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan baik berupa sinergi operasional maupun sinergi keuangan. Sumber sinergi sendiri terdiri dari pemanfaatan manajemen beroperasi lebih ekonomis, pertumbuhan lebih cepat, dan pemanfaatan penghematan pajak. Ketiga, adanya diversifikasi. Dan yang keempat, karena alasan kepentingan pribadi. Dengan adanya alasan alasan tersebut diharapkan akuisisi atau merger dapat melanjutkan usahanya dengan bantuan serta kerjasamanya dengan perusahaan lain dan untuk dapat saling bersinergi mencapai tujuan bersama. Dampaknya, perusahaan menjadi besar, baik kemampuan untuk lebih ekonomis, penguasaan aset, pasar maupun potensi bisnisnya. Skala bisnis dan jaringan yang menyebar menyebabkan perusahaan akan lebih mudah untuk menguasai pasar. Banyak perusahaan mengambil strategi tersebut, sebagai contoh gerakan merger antar bank seperti Bank Mandiri, Bank Permata, akuisisi Indofood atas Bogasari, dan akuisisi Kalbe Farma atas Dankos Lab. Dalam skala internasional dapat juga disaksikan puluhan bahkan ratusan deal merger dan akuisisi setiap tahunnya. Merger antara Daimler-Benz dengan Crysler, Exxon dengan Mobil Oil, Pharmacia dengan Upjohn, akuisisi Singapore Technologies Telemedia (STT) atas Indosat,dan akuisisi Sony atas Columbia Picture adalah sebagian kecil merger dan akuisisi lintas Negara. Suta (2010) mengemukakan alasan-alasan perusahaan melakukan merger dan akuisisi, yaitu:

3 1) Keuntungan dari segi operasi (operating advantage), melalui kemungkinan pencapaian skala ekonomis 2) Keuntungan dari segi keuangan (financial advantage), yang didapat melalui manfaat di pasar uang ataupun pasar modal 3) Kemungkinan untuk meningkatkan pertumbuhan usaha, yaitu dengan mengakselerasi tingkat pertumbuhan dibandingkan dengan melalui ekspansi internal 4) Diversifikasi atas usaha perusahaan, sehingga dengan demikian dapat menjaga agar perolehan tingkat keuntungan tidak mengalami fluktuasi. Suatu perusahaan melakukan merger dan akuisisi bertujuan untuk mendapatkan sinergi atau nilai tambah. Keputusan untuk merger dan akuisisi bukan sekedar menjadikan dua tambah dua sama dengan empat, tetapi merger dan akuisisi harus menjadikan dua tambah dua sama dengan lima. Nilai tambah yang dimaksud adalah lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai tambah yang bersifat sementara saja. Oleh karena itu, ada tidaknya sinergi suatu merger dan akuisisi tidak bisa dilihat sesaat setelah merger dan akuisisi itu terjadi, namun diperlukan waktu yang cukup panjang. Sinergi yang terjadi sebagai akibat dari penggabungan usaha bisa berupa turun naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal. Penggabungan diri untuk menjadi satu perusahaan besar merupakan bagian dari upaya restrukturisasi yang dilakukan perusahaan baik melalui merger maupun akuisisi. Penggabungan badan usaha tersebut diharapkan dapat mewujudkan pencapaian economies of scale dan financial economies, pemanfaatan complementary economies, dan peningkatan

4 market power. Dengan demikian, akuisisi dan merger menjadi stategi yang dipilih oleh perusahaan untuk dapat merealisasikan tujuan bersama yang memiliki hasil yang menjanjikan tersebut. Husnan (2012:395) mengemukakan bahwa akuisisi merupakan strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur yang cepat untuk mengakses pasar baru atau produk baru tanpa membangun dari nol. Tindakan akuisisi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan memanfaatkan bersama dua atau lebih keahlian. Manfaat dalam melakukan akuisisi yaitu untuk memperkuat kinerja perusahaan. Sejumlah kalangan menilai aksi merger dan akuisisi dinilai baik dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan karena member sinergi yang positif dan berpotensi menaikkan laba. Dalam hal manajerial, ketika para manajer menemukan cara bagi perusahaan untuk menciptakan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai total yang mereka ciptakan saat beroperasi sebagai entitas independen, sedangkan bagi pemegang saham senergi apabila mereka bisa mendapatkan keuntungan yang tidak bisa mereka peroleh melalui keputusan diversifikasi portofolio mereka sendiri. Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi dapat dilihat dengan cara membandingkan dari neraca keuangannya, dimana untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan yaitu menggunakan rasio keuangan. (Moin, 2010:5) akuisisi adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan

5 hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenang sebagaimana ditentukan dalam undang undang. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Bank Indonesia berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Setelah dilakukan analisis akan didapat hasil yang berupa kinerja keuangan perusahaan. Kemudian dari hasil analisis tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan. Perusahaan sebagai unit usaha tentunya diharapkan agar dapat menghasilkan keuntungan dari usaha yang dijalankan tersebut. Kemudian sebagai pemilik ataupun pihak-pihak yang berkepentingan tentunya juga ingin mengetahui perkembangan perusahaan dari hasil kegiatan usahanya dari waktu ke waktu. Maka dari itu menilai kondisi keuangan suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja keuangan. Dalam proses akuisisi, perusahaan pengakuisisi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi seleksi perusahaan yang akan diakuisisi, aspek keuangan atau biaya akuisisi, pemahaman tahap penyatuan serta penyatuan setelah dilakukannya akuisisi. Keputusan akuisisi mempunyai pengaruh yang besar dalam memperbaiki kondisi dan kinerja perusahaan karena dengan bergabungnya dua atau lebih perusahaan dapat menunjang kegiatan usaha,

6 sehingga keuntungan yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan jika dilakukannya sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi dapat dilihat pada kondisi dan posisi keuangan perusahaan, dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan (Gurendrawati dan Sudibyo, 2009:197). Oleh karena itu, salah satu ukuran untuk menilai keberhasilan akuisisi adalah dengan melihat kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Analisis tersebut pada umumnya terdiri atas empat macam rasio yaitu rasio likuiditas (CR dan QR), rasio solvabilitas (DER), rasio aktivitas (TATO dan FATO), dan rasio profitabilitas (ROA dan ROE). Analisis dan inteprestasi dari bermacam-macam rasio di atas, dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan pada PT. Indospring, Tbk dengan membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dan akan dapat diketahui apakah keputusan akuisisi memberikan pengaruh positif atau tidak terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Keungan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada PT. Indospring, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Indospring, Tbk. Sebelum dan sesudah akuisisi? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan mengenai sasaran, maka penelitian harus mempunyai tujuan, adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kinerja keuangan yang signifikan pada PT. Indospring, Tbk. Sebelum dan Sesudah akuisisi. 1.4 Manfaat Penelitian a) Manfaat Praktis Sebagai sarana bagi penulis untuk melakukan perbandingan antara teori teori yang dipelajari dengan kenyataan yang berlaku dalam dunia usaha sehingga dengan demikian dapat diketahui sejauh mana teori teori tersebut dapat diterapkan atau aplikatif. b) Manfaat Teoritis Untuk memberikan perbandingan laporan keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Indospring,Tbk.

8 c) Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pertimbangan di dalam hal pengambilan keputusan bagi PT. Indospring,Tbk yang berkaitan dengan sebelum dan sesudah akuisisi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup atau pembatasan masalah ditekankan pada kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Indospring,Tbk yang melakukan akuisisi pada tahun 2013. Periode pengamatan 2 tahun sebelum akuisisi yaitu pada tahun 2011 2012 dan 2 tahun setelah akuisisi yaitu pada tahun 2014-2015. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio probabilitas dan rasio aktivitas. Sedangkat untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi maka analisa dilakukan dengan menggunakan uji beda yaitu uji-t.