I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,-

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa.

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN (01)

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

LAPORAN KEUANGAN (04)

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (BRUTO)

LAPORAN KEUANGAN (04)

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

BAGIAN ANGGARAN

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN (3300)

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Transkripsi:

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsurunsur pendapatan, belanja, selama periode (01Januari s.d. 30 Juni 2012). Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp.0,. atau mencapai 0 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.23.655.386, atau mencapai 71,51 persen dari perkiraan penerimaan anggaran, serta Penerimaan Hibah sebesar Rp,0 atau mencapai 0 persen dari yang dianggarkan. Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2012 adalah sebesar Rp. 2.546.640.106, atau mencapai 47,52 persen dan pengembalian belanja sebesar Rp.0, dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 2.546.640.106, atau mencapai 47,52 persen dari anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp.0, atau 0 persen dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar Rp.0, atau 0 persen dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2011 disajikan sebagai berikut: dan Semester I TA 2012 dapat (dalam rupiah) Semester I TA 2011 Semester I TA 2012 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah 56.423.000 36.121.896 33.078.000 23.655.386 Belanja Rupiah Murni 5.202.633.000 2.066.109.167 5.359.140.000 2.546.640.106 Belanja Pinjaman Luar Negeri 0 0 0 0 Belanja Hibah 0 0 0 0 JUMLAH 5.259.056.000 2.102.231.063 5.392.218.000 2.570.295.492 Selain yang dianggarkan dalam DIPA, terdapat Penerimaan Hibah yang belum dianggarkan dalam DIPA TA 2012 sebesar Rp.0, Ringkasan Halaman IVa.1

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset adalah sebesar Rp 11.557.996.579, yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.48.264.850, Aset Tetap sebesar Rp 11.347.362.729, dan Aset Lainnya sebesar Rp. 162.369.000, Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 45.000.000, Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 11.512.996.579, yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 3.264.850, dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 11.509.731.729, Ringkasan Neraca per {(30 Juni 2011 ) dan (30 Juni 2012*)} dapat disajikan sebagai berikut: (dalam rupiah) 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Nilai kenaikan/ (penurunan) Aset 10.571.732.507 11.557.996.579 986.264.072 Aset Lancar 50.792.614 48.264.850 (2.527.764) Aset Tetap 10.499.314.893 11.347.362.729 848.047.836 Aset Lainnya 21.625.000 162.369.000 140.744.000 Kewajiban 40.121.164 45.000.000 4.878.836 Kewajiban Jangka Pendek 40.121.164 45.000.000 4.878.836 Ekuitas Dana 10.531.611.343 11.512.996.579 981.385.236 Ekuitas Dana Lancar 10.671.450 3.264.850 (7.406.600) Ekuitas Dana Investasi 10.520.939.893 11.512.996.579 992.056.686 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pospos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam tahun 2012 adanya peningkatan nilai aset dari tahun 2011, disebabkan adanya penambahan Belanja Modal, penambahan pegawai dan kenaikan gaji 5%. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan. ) Pilih salah satu Ringkasan Halaman IVa.2

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 65/PB/ tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN TINGGI AGAMA BENGKULU Rencana Strategis RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA BENGKULU Dalam Tahun 2012 merencanakan : 1. Pembangunan Pagar Rumah Dinas Wakil Ketua Visi Terwujudnya badan peradilan agama yang agung Misi 1. Meningkatkan profesionalisme aparatur peradilan agama 2. Mewujudkan manajemen peradilan agama yang modern 3. Meningkatkan kualitas sistem pemberkasan perkara kasasi dan peninjauan kembali 4. Meningkatkan kajian kesyari ahan sebagai sumber hokum materiil peradilan agama Tugas, Fungsi dan Peran Tugas 1. Pasal 49 Undangundang No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Ringkasan Halaman IVa.3

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Undangundang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, menyatakan bahwa Peradilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa dan memutus dan menyelesaikan perkaras di tingkat pertama antara orangorang yang beragama Islam 2. Menerima perkara yang diajukan kepadanya, berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi peradilan, sejak prosedur penerimaan penerimaan perkara, laporan perkarakung dan sampai kearsipan perkaran sesuai KMA No. KMA/001/SK/I/1991 3. Memeriksa dan memutus perkara, diatur sebagaimana Hukum Acara Perdata yang berlaku di Lingkungan Peradilan Umum dan ketentuasn acara yang tercantum dalam Undangundang no. 3 Tahun 2006 tentang perubahan 4. Menyelesaikan perkara (yang telah diputus) merupakan eksekusi putusan yang diatur dalam Hukum Acara Perdata tentang eksekusi putusan Fungsi 1. Fungsi mengadili (yudicial power) menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan orangorang Islam kepadanya 2. Fungsi mengawasi : mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan peradilan agar terlaksana dengan seksama dan sewajarnya 3. Fungsi mengatur : mengatur pelaksanaan tugas struktural, fungsional dan pegawai Peradilan Agama supaya terlaksana dengan sebaikbaiknya efektif dan efisien serta produktif 4. Fungsi member nasehat, member keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada pemerintah di daerah hukumnya:apabila diminta (pasal 52 ayat (1)) 5. Fungsi administrasi : menyelenggarakan administrasi, baik administrasi umum keuangan, kepegawaian dan perlengkapan, sarana dan prasarana peradilan Pendapatan Rp 23.655.386, PENDAPATAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BENGKULU Realisasi pendapatan per 30 Juni 2012 sebesar Rp 23.655.386, yang diperoleh dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Disini adanya peningkatan dari periode 30 Juni 2012 Rp 36.121.896,, dikarenakan adanya peningkatan penerimaan sewa rumah dinas dan uang muka gaji/persekot gaji. Belanja Rp. 2.546.640.106, BELANJA PENGADILAN TINGGI AGAMA BENGKULU Realisasi Belanja per 30 Juni 2012 sebesar Rp. 2.546.640.106, atau 47,52% yang terdiri dari Belanja Pegawai Rp 1.833.121.706, Belanja Barang Rp.623.608.564, dan Belanja Modal Rp. 89.909.836,. Realisasi Belanja periode 30 Juni 2012 mengalami kenaikan dari periode 30 Juni tahun 2011 pada periode yang sama, hal ini dapat dilihat realisasi periode Semester I1 tahun 2011. Rp. 2.066.109.167, yang terdiri dari Belanja Pegawai Rp 1.579.151.167, Belanja Barang Rp. 382.458.000, dan Belanja Modal Rp. 104.500.000,. Penyebab kenaikan tersebut karena adanya penambahan pegawai, kenaikan gaji 5%, dan adanya pembangunan pagar rumah dinas. Ringkasan Halaman IVa.4

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Semester II Tahun 2011 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu. Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Semester I Tahun 2012 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp. 5.359.140.000, Dari total anggaran di atas, rincian anggaran Satker BLU adalah sebagai berikut : Tahun Anggaran 2011 4.186.517.000 2012 5.359.140.000 JENIS SUMBER DANA APBN BLU Selain memperoleh dana dari DIPA BA.005, juga mengelola dana yang berasal dari BA 062 (Subsidi dan Transfer) sebesar Rp. 0, dan BA 069 (Belanja Lainlain) sebesar Rp. 0, Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAKBMN. Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK Semester II Tahun 2011 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsipprinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Ringkasan Halaman IVa.5

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu adalah: Pendapatan Belanja Aset Aset Lancar (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Ringkasan Halaman IVa.6

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Investasi b. Investasi **) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. (i) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi: Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), **) jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan Ringkasan Halaman IVa.7

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR. (ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembagalembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Aset Tetap c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu per 31 Desember 2011 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali Ringkasan Halaman IVa.8

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lainlain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lainlain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lainlain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga Ringkasan Halaman IVa.9

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN termasuk dalam kelompok Aset Lainlain. Kewajiban Ekuitas Dana (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Ringkasan Halaman IVa.10

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Anggaran Belanja pada Semester I TA 2012 Rp. 2.546.640.106, atau 47,52 %, yang terdiri dari: 1. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah a. Penerimaan Perpajakan (khusus Departemen Keuangan) b. Penerimaan Negara Bukan Pajak c. Penerimaan Hibah 2. Realisasi Belanja Negara a. Belanja Rupiah Murni b. Belanja Pinjaman Luar Negeri c. Belanja Rupiah Pendamping d. Belanja Hibah e. Belanja PNBP f. Belanja BLU No Uraian Anggaran Realisasi 1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah % Real. Angg. Penerimaan Pajak Rp Rp 0,00% Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 33.078.000 Rp 23.655.386 71,51% Penrimaan hibah Rp Rp 0,00% 2 Realisasi Belanja Negara Belanja Rupiah Murni Rp 5.359.140.000 Rp 2.546.640.106 47,52% Belanja Pinjaman LN Rp Rp 0,00% Belanja Rupiah Pendamping Rp Rp 0,00% Belanja Hibah Rp Rp 0,00% Belanja PNBP Rp Rp 0,00% Belanja BLU Rp Rp 0,00% Ringkasan Halaman IVa.11

LAMPIRAN IVa NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 23.655.386, B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Pendapatan 71,51% dari negara dan hibah Semester I TA 2012 sebesar Rp 23.655.386, atau anggaran Rp 33.078.000, Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Semester I TA 2011 dan Semester I TA 2012 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Realisasi Pendapatan per Jenis Penerimaan Juta Rupiahh 075,856 151,712 227,568 303,424 379,280 455,136 530,992 606,848 682,704 758,560 834,416 910,272 986,128 1,061,984 1,137,840 1,213,696 1,289,552 1,365,408 1,441,264 1,517,120 1,592,976 1,668,832 1,744,688 1,820,544 1,896,400 1,972,256 2,048,112 2,123,967 2,199,823 2,275,679 2,351,535 2,427,391 2,503,247 2,579,103 2,654,959 2,730,815 2,806,671 2,882,527 2,958,383 3,034,239 3,110,095 3,185,951 3,261,807 3,337,663 3,413,519 3,489,375 3,565,231 3,641,087 3,716,943 3,792,799 3,868,655 3,944,511 4,020,367 4,096,223 4,172,079 4,247,935 4,323,791 4,399,647 4,475,503 4,551,359 4,627,215 4,703,071 4,778,927 4,854,783 4,930,639 5,006,495 5,082,351 5,158,207 5,234,063 5,309,919 5,385,775 5,461,631 5,537,487 5,613,343 5,689,199 5,765,055 5,840,911 5,916,767 5,992,623 6,068,479 6,144,335 6,220,190 6,296,046 6,371,902 6,447,758 6,523,614 6,599,470 6,675,326 6,751,182 6,827,038 6,902,894 6,978,750 7,054,606 7,130,462 7,206,318 7,282,174 7,358,030 7,433,886 7,509,742 7,585,598 7,661,454 7,737,310 7,813,166 7,889,022 7,964,878 8,040,734 8,116,590 8,192,446 8,268,302 8,344,158 8,420,014 8,495,870 8,571,726 8,647,582 8,723,438 8,799,294 8,875,150 8,951,006 9,026,862 9,102,718 9,178,574 9,254,430 9,330,286 9,406,142 9,481,998 9,557,854 9,633,710 9,709,566 9,785,422 9,861,278 9,937,134 10,012,990 10,088,846 10,164,702 10,240,558 10,316,413 10,392,269 10,468,125 10,543,981 10,619,837 10,695,693 10,771,549 10,847,405 10,923,261 10,999,117 11,074,973 11,150,829 11,226,685 11,302,541 11,378,397 11,454,253 11,530,109 11,605,965 11,681,821 11,757,677 11,833,533 11,909,389 11,985,245 12,061,101 12,136,957 12,212,813 12,288,669 12,364,525 12,440,381 12,516,237 12,592,093 12,667,949 12,743,805 12,819,661 12,895,517 12,971,373 13,047,229 13,123,085 13,198,941 13,274,797 13,350,653 13,426,509 13,502,365 13,578,221 13,654,077 13,729,933 13,805,789 13,881,645 13,957,501 14,033,357 14,109,213 14,185,069 14,260,925 14,336,781 14,412,637 14,488,492 14,564,348 14,640,204 14,716,060 14,791,916 14,867,772 14,943,628 15,019,484 15,095,340 15,171,196 15,247,052 15,322,908 15,398,764 15,474,620 15,550,476 15,626,332 15,702,188 15,778,044 15,853,900 15,929,756 16,005,612 16,081,468 16,157,324 16,233,180 16,309,036 16,384,892 16,460,748 16,536,604 16,612,460 16,688,316 16,764,172 16,840,028 16,915,884 16,991,740 17,067,596 17,143,452 17,219,308 17,295,164 17,371,020 17,446,876 17,522,732 17,598,588 17,674,444 17,750,300 17,826,156 17,902,012 17,977,868 18,053,724 18,129,580 18,205,436 18,281,292 18,357,148 18,433,004 18,508,860 18,584,715 18,660,571 18,736,427 18,812,283 18,888,139 18,963,995 19,039,851 19,115,707 19,191,563 19,267,419 19,343,275 19,419,131 19,494,987 19,570,843 19,646,699 19,722,555 19,798,411 19,874,267 19,950,123 20,025,979 20,101,835 20,177,691 20,253,547 20,329,403 20,405,259 20,481,115 20,556,971 20,632,827 20,708,683 20,784,539 20,860,395 20,936,251 21,012,107 21,087,963 21,163,819 21,239,675 21,315,531 21,391,387 21,467,243 21,543,099 21,618,955 21,694,811 21,770,667 21,846,523 21,922,379 21,998,235 22,074,091 22,149,947 22,225,803 22,301,659 22,377,515 22,453,371 22,529,227 22,605,083 22,680,938 22,756,794 22,832,650 22,908,506 22,984,362 23,060,218 23,136,074 23,211,930 23,287,786 23,363,642 23,439,498 23,515,354 23,591,210 23,667,066 23,742,922 23,818,778 23,894,634 23,970,490 24,046,346 24,122,202 24,198,058 24,273,914 24,349,770 24,425,626 24,501,482 24,577,338 24,653,194 24,729,050 24,804,906 24,880,762 24,956,618 25,032,474 25,108,330 25,184,186 25,260,042 25,335,898 25,411,754 25,487,610 25,563,466 25,639,322 25,715,178 25,791,034 25,866,890 25,942,746 26,018,602 26,094,458 26,170,314 26,246,170 26,322,026 26,397,882 26,473,738 26,549,594 26,625,450 26,701,306 26,777,162 26,853,017 26,928,873 27,004,729 27,080,585 27,156,441 27,232,297 27,308,153 27,384,009 27,459,865 27,535,721 27,611,577 27,687,433 27,763,289 27,839,145 27,915,001 27,990,857 28,066,713 28,142,569 28,218,425 28,294,281 28,370,137 28,445,993 28,521,849 28,597,705 28,673,561 28,749,417 28,825,273 28,901,129 28,976,985 29,052,841 29,128,697 29,204,553 29,280,409 29,356,265 29,432,121 29,507,977 29,583,833 29,659,689 29,735,545 29,811,401 29,887,257 29,963,113 30,038,969 30,114,825 30,190,681 30,266,537 30,342,393 30,418,249 30,494,105 30,569,961 30,645,817 30,721,673 30,797,529 30,873,385 30,949,240 31,025,096 31,100,952 31,176,808 31,252,664 31,328,520 31,404,376 31,480,232 31,556,088 31,631,944 31,707,800 31,783,656 31,859,512 31,935,368 32,011,224 32,087,080 32,162,936 32,238,792 32,314,648 32,390,504 32,466,360 32,542,216 32,618,072 32,693,928 32,769,784 32,845,640 32,921,496 32,997,352 33,073,208 33,149,064 33,224,920 33,300,776 33,376,632 33,452,488 33,528,344 33,604,200 33,680,056 33,755,912 33,831,768 33,907,624 33,983,480 34,059,336 34,135,192 34,211,048 34,286,904 34,362,760 34,438,616 34,514,472 34,590,328 34,666,184 34,742,040 34,817,896 34,893,752 34,969,608 35,045,463 35,121,319 35,197,175 35,273,031 35,348,887 35,424,743 35,500,599 35,576,455 35,652,311 35,728,167 35,804,023 35,879,879 35,955,735 36,031,591 36,107,447 36,183,303 Pendapatan Hibah Pendapatan PNBP Pendapatan Pajak 2012 2011 2012 2011 Grafik: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2012 Realisasi PNBP Rp 23.655.386, Realisasi Penerimaan Hibah Rp 0, B.2.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan negara bukan pajak pada Semester I TA 2012 Rp 23.655.386, atau 71,51% dan pada Semester I TA 2011 Rp 36.121.896,. Atau 64,02% Melihat realisasi ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dikarekan adanya penambahann sewa rumah dinas dan uang muka atau persekot gaji. B.2.1.2. Penerimaan Hibah Realisasi penerimaan hibah tidak ada baik Semester I TA 2012 maupun Semester I TA 2011. Ringkasan Halaman IVa.12

LAMPIRAN IVa NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN Realisasi Belanja Negara Rp. 2.066.109.167, B.2.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2012 Rp. 2.546.640.106, atau 47,52 % dan pada Semester I TA 2011 Rp 2.066.109.167,. Atau 39,71 %. Realisasi Belanja Negara juga dibandingkan antara Semester I TA 2012 dengan Semester I TA 2011 menalami kenaikan dari tahun sebelumnya dikarenakan pada tahun 2012 adana penambahan pegawai. Realisasi Belanja terdiri dari (i) Belanja Rupiah Murni dan (ii) Belanja Pinjaman Luar Negeri (iii) Belanja Hibah (iv) Rupiah Murni Pendamping (v) Penerimaan Negara Bukan Pajak (vi) Badan Layanan Umum. Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini: 4,000,000,000 0 30 Juni 2012 30 Juni 2011 Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman LN Belanja Rupiah Pendamping Belanja Hibah 30 Juni 2012 30 Juni 2011 Grafik : Komposisi Alokasi Belanja Semester I TA 2012 Realisasi Belanja Rp.2.546.640.106, B.2.2.1. Belanja Realisasi belanja pada Semester I TA 2012 Rp. 2.546.640.106, atau 47,52 % dari pagu anggaran Rp 5.359.140.000, sedangkan realisasi pada Semester I TA 2011 Rp 2.066.109.167, atau 39,71 % dari pagu anggaran Rp 5.202.633.000,. Realisasi Belanja Negara juga dibandingkan antara Semester I TA 2012 dengan Semester I TA 2011 mengalami kenaikan. Penyebab kenaikan tersebut karena adanya penambahan pegawai dan telah selesai 100% belanja modal pembangunan pagar rumah dinas. Ringkasan Halaman IVa.13

LAMPIRAN IVa NOMOR: PER65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Semester Semes I Tahun 2012 Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Bantuan Sosial 0.00% Belanja Modal 13,71% Belanja Barang 13 13.58% Belanja Pegawai 67.36% Grafik: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Semester I TA 2012 Belanja Pegawai Rp 1.833.121.706, Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai pada Semester I TA 2012 sebesar Rp 1.833.121.706,atau 48,55 % dari pagu anggaran sebesar Rp 3.775.882 775.882.000,. Sedangkan realisasi pada Semester I TA 2011 Rp 1.579.151.167, atau 35,55 % dari pagu anggaran Rp 3.487.857.000,. Realisasi Belanja Negara dibandingkan antara Semester I TA 2012 dengan Semester I TA 201 mengalami men kenaikan. Hal ini dikarenakan realisasi Belanja Pegawai tahun 2012 mengalami penambahan pegawai dan adanya kenaikan gaji sebesar 7%. Ringkasan Halaman IVa.14

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut: Uraian per 30 Juni 2012 per 30 Juni 2011 % Naik/(Turu Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp 1.833.121.706 Rp 1.579.151.167 1 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp Rp Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Rp Rp Belanja Pegawai Perjan Rp Rp Belanja Gaji Dokter PTT Rp Rp Belanja Honorarium Rp Rp Belanja Lembur Rp Rp Belanja Vakasi Rp Rp Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito Rp Rp Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp Rp Belanja Asuransi Kesehatan Rp Rp Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp Rp Total Rp 1.833.121.706 Rp 1.579.151.167 Belanja Barang Rp 623.608.564, Belanja Barang Realisasi Belanja Barang pada Semester I TA 2012 sebesar Rp 623.608.564, atau 41,76% dari pagu anggaran sebesar Rp 1.493.258.000,. Sedangkan realisasi pada Semester I TA 2011 Rp 382.458.000, atau 51,36% dari pagu anggaran Rp 744.776.000,. Realisasi Belanja Negara juga dibandingkan antara Semester I TA 2012 dengan Semester I TA 2011 mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut hamper dua kali lipat dari realisasi semester I tahun 2011. Hal ini dikarenakan pada semester I tahun 2012 ada beberapa anggaran berupa kegiatan bimbingan teknis dan kegiatan tersebut selsai pada semester I tahun 2012. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Uraian per 30 Jun 2012 per 30 Juni 2011 % Naik/(Turun Belanja Barang Operasional Rp Rp Belanja Barang Non Operasional Rp Rp Belanja Jasa Rp Rp Belanja Pemeliharaan Rp Rp Belanja Perjalanan Rp Rp Jumlah Rp Rp Belanja Modal Rp 89.909.836, Belanja Modal Realisasi Belanja Modal pada Semester I TA 2012 sebesar Rp 89.909.836, atau 99.90% dari pagu anggaran sebesar Rp 90.000.000,. Sedangkan realisasi pada Semester I TA 2011 Rp 104.500.000, atau 10,77% dari pagu Ringkasan Halaman IVa.15

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN anggaran Rp 970.000.000,. Realisasi Belanja Negara juga dibandingkan antara Semester I TA 2012 dengan Semester I TA 2011 mengalami penurunan. Penurunan ini dikarenakan pada tahun 2012 anggaran untuk belanja modal hanya sebesar Rp. 90.000.000 yaitu berupa pembangunan pagar rumah dinas. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Uraian 30 Juni 2012 30 Juni 2011 % Naik/(Turun Belanja Modal Tanah Rp Rp 0,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp Rp 480.000.000 100,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 90.000.000 Rp 490.000.000 81,63 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp Rp 0,00 Belanja Modal Fisik Lainnya Rp Rp 0,00 Jumlah Rp 90.000.000 Rp 970.000.000 90,72 Belanja Bantuan Sosial Rp 0, Belanja Bantuan Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial tidak ada baik Semester I TA 2012 maupun Semester I TA 2011. Rincian realisasi Belanja Bantuan Sosial adalah sebagai berikut: Uraian 30 Juni 2012 30 Juni 2011 % Naik/(Turu Belanja Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM Belanja Bantuan Langsung (Block Grant) Sekolah/Lembaga/Guru Rp Rp Rp Rp Belanja Bantuan Imbal swadaya Sekolah/Lembaga Rp Rp Belanja Bantuan Beasiswa Rp Rp Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan Rp Rp Belanja Lembaga Sosial Lainnya Rp Rp Jumlah Rp Rp Catatan Penting Lainnya B.3. CATATAN PENTING LAINNYA Untuk pelaksanaan realisasi anggaran ada kendala, dikarenakan adanya penghematan anggaran sebesar Rp. 400.000.000, tetapi anggaran tersebut belum direvisi. Ringkasan Halaman IVa.16

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Komposisi Neraca pada Semester I TA 2012 adalah sebagai berikut : Jumlah Aset per 30 Juni 2012 sebesar Rp 11.549.610.604, terdiri dari Aset Lancar sebesar 48.178.875, dan Aset Tetap sebesar Rp 11.339.062.729, Aset Lainnya sebesar Rp. 162.369.000, Jumlah Kewajiban per 30 Juni 2012 sebesar Rp 45.000.000, merupakan kewajiban jangka pendek sebesar Rp 45.000.000,. Jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 11.504.610.604, yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 3.178.875, dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 11.501.431.729, Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini Grafik. Komposisi Neraca (dalam ribuan) 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 0 Aset Kewajiban Ekuitas Dana 30Jun12 30Jun11 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Aset Lancar Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 45.000.000, dan Kas di Bendahara Penerima Rp. 0, C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lainlain kas (termasuk bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan) yang sumbernya berasal dari dana kas kecil (UP)) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal neraca) Ringkasan Halaman IVa.17

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2012 sebesar Rp 45.000.000, sementara saldo kas tahun per 30 Juni 2011 Rp. 40.000.000,. Didalam rekening Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2012 tidak terdapat saldo. 1 Saldo Rekening Bendahara Pengeluaran NIHIL 2 Saldo Kas Bendahra Pengeluaran NIHIL Jumlah NIHIL C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan TA 2012 Rp. Nihil dan saldo kas tahun 2011 juga nihil. (Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke kas negara.) Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan pada Semester I TA 2012 Rp.0, (Daftar Saldo Kas Bendahara Penerimaan dapat dilampirkan dalam lampiran laporan keuangan. Lampiran tersebut memuat kode MA Penerimaan, uraian MA penerimaan, jumlah saldo, nomor rekening Bendahara Penerimaan, dan nilai penyetoran pada tahun 2XX2.) Piutang Bukan Pajak Rp. 0, C.2.1.3 Piutang Bukan Pajak Putang bukan pajak per 30 Juni 2012 tidak dan tahun 2011 juga tidak ada. BL TPA Rp. 0, C.2.1.4 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Bagian lancar tagihan penjualan angsuran per 30 Juni 2012 tidak ada dan per 30 Juni 2011 juga tidak ada. BL TGR Rp. 0, C.2.1.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Bagian lancar tagihan TGR per 30 Juni 2012 tidak ada dan per 30 Juni 2011 juga tidak ada. Piutang Lainlain Rp. 0, C.2.1.6 Piutang Lainlain Bagian piutang lainlain per 30 Juni 2012 tidak ada dan per 30 Juni 2011 juga tidak ada. Ringkasan Halaman IVa.18

LAMPIRAN IVa NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN Persediaan Rp. 3.178.875, C.2.1.7 Persediaan Persediaan pe 30 Juni 2012 Rp. 3.178.875, sementara per 30 Juni 2011 Rp. 10.671.450, Aset Tetap Rp 11.339.062.729, C.2.2. Aset Tetap Aset tetap per 30 Juni 2012 Rp 11.339.062.729, sementara per 30 Juni 2011 Rp. 10499.314.893,. Tanah Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Peralatan dan Mesin Rp 2.608.973.893 Rp 2.356.023.893 10,74% Gedung dan Bangunan Rp 7.402.750.836 Rp 6.823.253.000 8,49% Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 25.000.000 Aset Tetap Konstruksi dalam pengerjaan Rp Tanah BLU Rp Jumlah Uraian per 30 Juni 2012 per 30 Juni 2011 Rp 1.241.700.000 Rp 1.241.700.000 0,00% lainnya Rp 60.638.000 Rp Rp Rp % Naik / (Turun) 25.000.000 0,00% 53.338.000 13,69% 0,00% 0,00% 0,00% Rp 11.339.062.729 Rp 10.499.314.893 8,00% Rp8,000,000,000 Rp7,000,000,000 Rp6,000,000,000 Rp5,000,000,000 Rp4,000,000,000 Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000 2 Rp1,000,000,000 Rp Tanah Gedung (dalam ribuan) 2011 dan Bangunan 2012 Aset tetap Lainnya Tanah BLU Grafik Posisi Aset Tetap Ringkasan Halaman IVa.19

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN C.2.2.1 C.2.2.2 Tanah Nilai tanah Semester I TA 2012 Rp 1.241.700.000, Semester I TA 2011 Rp 1.241.700.000,. Nilai tanah tidak mengalami kenaikan. Peralatan dan Mesin Pada semester I tahun 2012 nilai peralatan dan mesin mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yaitu dari Rp. 2.356.023.893 menjadi Rp. 2.608.973.893,. Contoh ilustrasi : Posisi Perbandingan Peralatan dan Mesin Kenaikan / per 30 Juni 2011 per Juni 2012 (penurunan) Rp0 Rp2.589.339.893 Rp2.608.973.893 Penambahan Saldo Awal Rp Pembelian Rp Rp Pengurangan Penghentian Rp Penghapusan Rp Rp Total Rp C.2.2.3 C.2.2.4 C.2.2.5 C.2.2.6 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan pada Semester I TA 2012 Rp 7.402.750.836, sedangkan pada Semester I TA 2011 Rp 6.823..253.000,. Hal ini menunjukan kenaikan karena pada Semester II tahun 2011 adanya pembangunan rumah dinas. Jalan, Irigasi dan Jaringan Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2012 Rp 25.000.000, dan per 30 Juni 2011 Rp 25.000.000,. Hal ini menunjukan tidak ada kenaikan maupun penurunan. Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainya pada Semester I TA 2012 Rp 60.638.000, sedangkan pada Semester I TA 2011 Rp 60.638.000,. Hal ini menunjukan tidak adanya kenaikan. Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi dalam Pengerjaan pada Semester I TA 2012 Rp 0, sedangkan pada Semester I TA 2011 Rp 0 Ringkasan Halaman IVa.20

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN Aset Lainnya Rp 162.369..000, C.2.3. Aset Lainnya C.2.3.1 Tagihan Penjualan Angsuran Nilai Tagihan Penjualan Angsuran pada Semester I TA 2012 Rp 0, dan Semester I TA 2011 Rp 0,. C.2.3.2 C.2.3.3 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Nilai Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi pada Semester I TA 2012 Rp 0, dan Semester I TA 2011 Rp 0,. Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Nilai Kemitraan dengan Pihak Ketiga pada Semester I TA 2012 Rp 0, dan Semester I TA 2011 Rp 0,. C.2.3..4 Aset Tak Berwujud Nilai Aset Tak Berwujud pada Semester I TA 2012 Rp 20.000.000, dan Semester I TA 2011 Rp 20.000.000,. C.2.3..5 Aset Lainlain Nilai Aset Lainlain pada Semester I TA 2012 Rp 142.369.000, dan Semester I TA 2011 Rp1.625.000,. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang besar bila dibandingkann dengan semester tahun yang lalu. Kewajiban Rp 45.000.000, C.2.4. Kewajiban Jangka Pendek C.2.4.1 Uang Muka dari KPPN Nilai Uang Muka dari KPPN pada Semester I TA 2012 Rp 45.000.000, dan Semester I TA 2011 Rp 40.000.000,. C.2.4.2 Pendapatan Yang Ditangguhkan Nilai Pendapatan yang Ditangguhkan pada Semester I TA 2012 Rp 0, dan Semester I TA 2011 Rp 121.164,. Ekuitas Dana Lancar Rp 3.178.875, C.2.5. Ekuitas Dana Lancar C.2.5.1 Cadangan Piutang Nilai Cadangan Piutang pada Semester IITA 2012 Rp 0, dan Semester I TA 2011 Rp 0. C.2.5.2 Cadangan Persediaan Nilai Cadangan Persediaan pada Semester I TA 2012 Rp.3.178.875, dan Semester I TA 2011 Rp 10.671.450,. Hal ini menunjukan.adanya penurunan. Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 11.501.431.729, C.2.6 Ekuitas Dana Diinvestasikan Ringkasan Halaman IVa.21

NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN C.2.6.1 C.2.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Nilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap pada Semester I TA 2012 Rp 11.339.062.729, dan Semester I TA 2011 Rp.10.499.314.893,. Hal ini menunjukan kenaikan aset. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Nilai Diinvestasikan dalam Aset Lainnya pada Semester I TA 2012 Rp 162.369.000, dan Semester I TA 2011 Rp 21.625.000,. Hal ini menunjukan peningkatan. Catatan Lainnya Penting C.3 CATATAN PENTING LAINNYA Sampai saat ini tidak ada assetaset yang bermasalah, juga tidak ada asset bersejarah, sejau ini tidak ada hambatan dalam pengelolaan aset. Sementara itu juga tidak ada juga permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan, karena seluruh data yang di input sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Untuk Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu pemeriksaan BPK sudah dilaksanakan pada tanggal 19 November 2011. Namun tidak adanya temuan hasil pemeriksaan. D.2 REKENING PEMERINTAH Rekening pemerintah yang dikelola oleh Satker hanya rekenin bendahara pengeluaran yang digunakan untuk menampung dan mengelola APBN. Untuk rekening ini sudah ada persetujuan dari KPPN Bengkulu D.3 PENGUNGKAPAN LAINLAIN Permasalah lain yang mengakibatkan adanya pengaruh dalam penyusunan laporan keuangan tidak ada. Ringkasan Halaman IVa.22