BAGIAN ANGGARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAGIAN ANGGARAN"

Transkripsi

1 BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP FAX LUBUK PAKAM

2 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian Laporan Keuangan, maka kami sampaikan Sistematika Penyajian Laporan Keuangan sebagai berikut: Sistematika Penyajian Laporan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam 1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari Laporan Keuangan, memuat informasi mengenai Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dan periode penyampaian Laporan Keuangan. 2. Sampul Dalam Merupakan sampul dalam dari Laporan Keuangan, memuat informasi mengenai Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dan periode penyampaian Laporan Keuangan. 3. Kata Pengantar Merupakan pengantar dari Laporan Keuangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai Laporan Keuangan yang disampaikan. 4. Daftar Isi Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya. 5. Daftar Tabel Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya. 6. Daftar Grafik Merupakan daftar grafik yang terdapat Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya. 7. Daftar Lampiran Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya. 8. Daftar Singkatan Merupakan daftar yang memuat singkatansingkatan yang digunakan dalam Laporan Keuangan. 9. Pernyataan Tanggung Jawab Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap penggunaan anggaran pada lingkup Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang dipimpinnya. Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Lubuk Pakam setiap periode penyampaian Laporan Keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut :

3 Pernyataan bertanggungjawab terhadap penyusunan dan isi Laporan Keuangan yang disampaikan; Pernyataan bahwa Laporan Keuangan telah disusun sesuai dengan SAP dan; Pernyataan Laporan Keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai. 10. Ringkasan Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi Laporan Keuangan yang dipertanggungjawabkan. Memuat gambaran ringkas mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan catatan atas Laporan Keuangan. 11. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi Realisasi Pendapatan dan Belanja berdasarkan nilai neto, yaitu Realisasi Pendapatan dan Belanja setelah dikurangi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja yang masingmasing dibandingkan dengan estimasi anggarannya dalam satu periode. Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah Laporan Keuangan periode tahunan. Untuk Laporan Keuangan periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif yaitu laporan realisasi anggaran yang membandingkan anggaran dan realisasi Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) dengan tahun anggaran berjalan. 12. Neraca Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. Untuk periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) dengan tahun anggaran berjalan. 13. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Merupakan Laporan LRA untuk pendapatan dan belanja yang mencantumkan nilai bruto serta pengembaliannya berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI. Laporan yang harus disampaikan dapat dilihat dalam lampiran Laporan Keuangan. 14. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Penjelasan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) terdiri atas: a. Pendahuluan Memuat halhal yang terkait dengan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang bersangkutan, yang terdiri dari: Dasar Hukum Kebijakan Teknis Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi

4 b. Penjelasan pospos Realisasi Anggaran Pendapatan dan Realisasi Anggaran Belanja. Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja tahunan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk semester yang berakhir 30 Juni 2012 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk semester yang berakhir 30 Juni c. Penjelasan pospos neraca. Untuk penjelasan neraca tahunan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yaitu dengan membandingkan antara laporan neraca per 30 Juni 2012 dengan laporan neraca per 30 Junin2011. d. Pengungkapan Penting Lainnya Memuat penjelasan mengenai halhal yang terkait dengan transaksi atau kejadian pada wilayah yang bersangkutan, yang terdiri dari: Penjelasan atas Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK. Penjelaskan atas Rekening Pemerintah. Penjelaskan atas Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual. Penjelasan atas Pengungkapan Lainlain. 15. Lampiran Laporan Keuangan a. Laporan Barang Pengguna CaLBMN i) Laporan Barang Pengguna Tahunan ii) Laporan Kondisi Barang iii) Rincian Saldo Awal b. Laporan Rekening Pemerintah c. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK d. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 16. Lampiran lainnya sebagai pendukung catatan a. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk penyetoran Uang Persediaan tahun berjalan yang disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya, b. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk pendapatan yang diterima pada tahun berjalan dan baru disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya. c. Daftar Berita Acara Rekonsiliasi. d. Daftar lainnya : Daftar Keuangan Perkara Rincian Hibah.

5 KATA PENGANTAR

6 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undangundang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UndangUndang APBN Nomor 18 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah salah satu Entitas Akuntansi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Mahkamah Agung Republik Indonesia mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahunan, perlu kami kemukakan halhal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, dan belanja. Berdasarkan laporan ini, Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah serta Realisasi Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, adalah sebagai berikut : a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah adalah sebesar Rp , atau 0 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2012, dikarenakan tidak ada estimasi pendapatan. b. Realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp , atau persen dari anggaran yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Neraca terdiri dari :

7 a. Aset adalah sebesar Rp , b. Kewajiban sebesar Rp , c. Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Mahkamah Agung Republik Indonesia per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp ,. 3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna Laporan Keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang halhal yang termuat dalam Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pospos Laporan Keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna Laporan Keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik. Lubuk Pakam, 30 Juni 2012 Panitera Sekretaris Pengadilan Lubuk Pakam ILHAM PURBA, SH NIP

8 DAFTAR ISI

9 DAFTAR ISI Halaman Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Singkatan Indeks Catatan atas Laporan Keuangan Pernyataan Tanggung Jawab i v vii ix x xi xii I. Ringkasan xiv II. Laporan Realisasi Anggaran (Perbandingan 2012 dan 2011) III. Neraca (Perbandingan 2012 dan 2011) IV. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum 1 A.1. Dasar Hukum 1 A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga 1 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 3 A.4. Kebijakan Akuntansi 4 B. Penjelasan atas Pospos Laporan Realisasi Anggaran 10 B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 10 B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 10 B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 16 C. Penjelasan atas Pospos Neraca 17 C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 17 C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 17 C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 29 D. Pengungkapan Penting Lainnya 30 D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 30 D.2. Rekening Pemerintah 31 D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual 31 D.4. Data Keuangan Perkara 32 D.5. Pengungkapan Lainlain 35 Laporanlaporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor... 65/PB/2010 LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan... LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja... Neraca Percobaan... Laporan Barang Pengguna... Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan... Lampiran Laporan Rekening Pemerintah... Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK... Lampiran Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual... Lampiranlampiran Lainnya sebagai pendukung CaLK...

10 DAFTAR TABEL

11 DAFTAR TABEL Halaman Catatan Tabel 1 Ringkasan Perbandingan LRA Belanja TA 2012 dan TA Catatan Tabel 2 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA Catatan Tabel 3 Komposisi Realisasi Pendapatan Negara Dan Hibah TA Catatan Tabel 4 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 11 Catatan Tabel 5 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 6 Perbandingan rincian realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA Catatan Tabel 7 Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA Catatan Tabel 8 Perbandingan rincian realisasi belanja modal TA 2012 dan TA Catatan Tabel 9 Perbandingan Neraca TA 2012 dan TA Catatan Tabel 10 Perbandingan Saldo Kas Bendahara Pengeluaran TA 2012 dan TA Catatan Tabel 11 Perbandingan Saldo Kas Bendahara Penerimaan TA 2012 dan TA Catatan Tabel 12 Perbandingan Saldo Uang Muka Belanja TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 13 Perbandingan Saldo Persediaan TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 14 Perbandingan Aset Tetap TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 15 Perbandingan Tanah TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 16 Perbandingan Peralatan Dan Mesin TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 17 Perbandingan Gedung Dan Bangunan TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 18 Perbandingan Jalan, Irigasi, Dan Jaringan TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 19 Perbandingan Aset Tetap Lainnya TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 20 Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan TA 2012 Dan TA Catatan Tabel 21 Perbandingan Aset LainLain TA 2012 dan TA Catatan Tabel 22 Perbandingan Kewajiban TA 2012 dan TA Catatan Tabel 23 Perbandingan Uang Muka KPPN TA 2012 dan TA Catatan Tabel 24 Perbandingan Utang Kepada Pihak Ketiga TA 2012 dan TA Catatan Tabel 25 Perbandingan Ekuitas Dana Lancar TA 2012 dan TA Catatan Tabel 26 Perbandingan Cadangan Persediaan TA 2012 dan TA Catatan Tabel 27 Perbandingan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 28 Catatan Tabel 28 Perbandingan TA 2010 dan TA Barang/Jasa 2009 Yang Harus Diterima TA 2012 dan TA Catatan Tabel 29 Perbandingan Ekuitas Dana Diinvestasikan TA 2012 dan TA Catatan Tabel 30 Perbandingan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 29 Catatan Tabel 31 Perbandingan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 29

12 DAFTAR GRAFIK

13 DAFTAR GRAFIK Halaman Catatan GrafiK 1 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 11 Catatan GrafiK 2 Perbandingan Komposisi Alokasi Belanja TA 2012 dan TA Catatan GrafiK 3 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2012 Dan TA Catatan GrafiK 4 Perbandingan Komposisi Neraca TA 2012 Dan TA Catatan GrafiK 5 Perbandingan Aset Tetap TA 2012 Dan TA Catatan GrafiK 6 Perbandingan Aset Tetap Lainnya Pada Neraca TA 2012 Dan TA

14 DAFTAR SINGKATAN

15 DAFTAR SINGKATAN APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBNP : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan BLU : Badan Layanan Umum BPK : Badan Pemeriksa Keuangan BUN : Bendahara Umum Negara DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran LRA : Laporan Realisasi Anggaran MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak SIMAKBMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SAI : Sistem Akuntansi Instansi SAK : Sistem Akuntansi Keuangan SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran TA : Tahun Anggaran TAB : Tahun Anggaran Berjalan TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu TGR : Tuntutan Ganti Rugi TPA : Tagihan Penjualan Angsuran UP : Uang Persediaan

16 INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

17 INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Halaman LAPORAN REALISASI APBN Pendapatan Negara dan Hibah Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 10 Catatan B Penerimaan Negara Bukan Pajak 11 Belanja Catatan B.2.2 Belanja Negara 11 Catatan B Belanja 12 Catatan B Belanja Pegawai 13 Catatan B Belanja Barang 14 Catatan B Belanja Modal 15 NERACA ASET Aset Lancar C.2.1 Aset Lancar Catatan C Kas di Bendahara Pengeluaran 17 Catatan C Kas di Bendahara Penerimaan 18 Catatan C Uang Muka Belanja 19 Catatan C Persediaan 19 Aset Tetap C.2.2 Aset Tetap Catatan C Tanah 20 Catatan C Peralatan dan Mesin 21 Catatan C Gedung dan Bangunan 22 Catatan C Jalan, Irigasi dan Jaringan 23 C Aset Tetap Lainnya 23 Catatan C Konstruksi dalam Pengerjaan 24 Aset Lainnya C.2.3 Aset lainnya Catatan C Aset LainLain 25 Catatan C.2.3 Dana Penjaminan 73 KEWAJIBAN

18 Kewajiban Jangka Pendek C.2.4 Kewajiban Catatan C Uang Muka dari KPPN 26 Catatan C Utang Kepada Pihak Ketiga 26 EKUITAS Ekuitas Dana Lancar C.2.5 Ekuitas Dana Lancar Catatan C Cadangan Persediaan 27 Catatan C Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Catatan C Barang/Jasa yang Harus Diterima 2 Ekuitas Dana Investasi 27 C.2.6 Ekuitas Dana Investasi Catatan C Diinvestasikan dalam Aset Tetap 28 Catatan C Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 29

19 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

20 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Pengadilan Lubuk Pakam telah melaksanakan Laporan Keuangan dengan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), dan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Lubuk Pakam, 30 Juni 2012 Kuasa Pengguna Anggaran, ILHAM PURBA, SH NIP

21 RINGKASAN

22 I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Pengadilan Lubuk Pakam Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsurunsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari 2012 s.d. 30 Juni Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp , atau mencapai 0 persen dari yang dianggarkan, dikarenakan tidak ada estimasi pendapatan. Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp , atau mencapai persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari : a. Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau persen dari anggarannya, b. Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 0, atau 0 persen dari anggarannya, dan, c. Belanja Hibah sebesar Rp. 0, atau 0 persen dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:

23 URAIAN 30Jun12 30Jun11 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman Luar Negeri Belanja Hibah 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. a. Jumlah Aset adalah sebesar : Rp , Yang terdiri dari : 1) Aset Lancar sebesar Rp , 2) Aset Tetap sebesar Rp 0, 3) Aset Lainnya sebesar Rp 0, b. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp , Yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek c. Jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp , Yang terdiri dari : 1) Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp , 2) Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 0, Ringkasan Neraca per 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

24 URAIAN Tanggal Neraca Nilai Kenaikan/ 30Jun12 30Jun11 (Penurunan) Aset Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pospos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.

25 LAPORAN REALISASI ANGGARAN (PERBANDINGAN 2012 DAN 2011) (UNAUDITED)

26 NERACA (PERBANDINGAN 2012 DAN 2011) (UNAUDITED)

27 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED)

28 PENJELASAN UMUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED)

29 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 65/PB/ tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Rencana Strategis RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Tanggal 12 Oktober 1982 Gedung Kantor Pengadilan Negeri Lubuk Pakam diresmikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, oleh R. SOEBIJANTONO, SH. Wilayah Hukum di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam meliputi Kabupaten Deli Serdang, namun sejak ada pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai dari Kabupaten Deli Serdang maka Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam meliputi seluruh Kabupaten Deli Serdang beserta sebagian Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun Rencana Strategis Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dapat diartikan sebagai suatu pengarahan serta pemikiran untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam melalui Kebijakan yang telah dibuat oleh unsur Pimpinan. Untuk mencapai Perencanaan Strategis tersebut Pengadilan Negeri

30 Lubuk Pakam telah menyusun Rencana dan Strategi, sebagai berikut : No. RENSTRA URAIAN 1. VISI Menciptakan Aparatur Negara yang tertib Administrasi dan bertanggung jawab. 2. MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi. 3. TUJUAN Terwujudnya Pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila. 4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam upayaupaya penegak hukum. 5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta peradilan yang cepat, sederhana dan murah. 6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk Para Pencari Keadilan. 7. PROGRAM Peningkatan Kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya. 8. KEGIATAN Penyelenggaraan Peradilan tingkat pertama. 9. TUGAS Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan Perkara Pidana dan Perdata di tingkat pertama. 10. FUNGSI Ketertiban dan Keamanan. Pendapat an PENDAPATAN PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Negeri Lubuk Pakam 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut :

31 Tabel A.01 Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak Semester I Pendapatan Negara dan Hibah 30 Juni Juni 2011 KENAIKAN/PENURUNA Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi , , , 0, Pendapatan LainLain JUMLAH , , Realisasi Negara dan Hibah yaitu penerimaan negara bukan pajak SemesterI per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp , Dibandingkan dengan pendapatan pada per 30 Juni 2011 sebesar Rp ,, terdapat kenaikan sebesar Rp ,, Kenaikan Pendapatan tersebut berasal dari Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan, Pendapatan Uang Meja (Leges), Pendapatan Ongkos Perkara, Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya, Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang diderita oleh Negara. Belanja BELANJA PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM Realisasi Belanja Negara pada Semester I Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp , atau mencapai persen dari anggarannya. Jumlah Realisasi Belanja tersebut terdiri dari Realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau persen dari anggarannya. Realisasi Laporan Belanja Negara Semester I TA dan Semester I TA adalah sebagai berikut :

32 Tabel A.02 Realisasi Belanja Negara Semester I KD URAIAN BELANJA Semester I TA 2012 Semester I TA 2011 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi (dalam ru 51 Belanja Rupiah Murni , , , , JUMLAH , , , , Terdapat Penurunan Pagu Anggaran Satker Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Tahun Anggaran 2012 (Rp ,) jika dibandingkan dengan TA (Rp ,) yaitu sebesar Rp , Penurunan Realisasi Anggaran dikarenakan Pagu berkuranng yaitu Belanja Barang Non Operasional, Belanja Perjalanan Dalam Negeri, Belanja Barang. A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan pada Satker Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Semester I Tahun 2012 merupakan Laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akutansi Pengadilan Negeri Lubuk Pakam. Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan

33 Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAKBMN. Sedangkan untuk Persediaan telah menggunakan Apliksasi Persediaan, sehingga pelaporan persediaan sudah terarah sedemikian rupa oleh Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian pada Bagian Umum. Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK per 30 Juni 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsipprinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Kepaniteraan adalah: Pendapat an (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat

34 pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. Aset Aset Lancar (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Investasi b. Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintahan dalam rangka pelayanan

35 kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanam investasinya, yaitu non permanen dan permanen. (i) Invetasi Non Permanen Investasi Non Permanen adalah Investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketida lainnya. Invetasi Non Permanen meliputi : Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang terus pinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR. (ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan deviden atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning

36 asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembagalembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. set Tetap Aset Lainnya c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 30 Juni 2012 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (tiga ratus ribu rupiah), dan (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (sepuluh juta rupiah). (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lainlain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

37 dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lainlain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lainlain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lainlain. Kewajiban Ekuitas (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

38 Dana (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.

39 PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGARAAN (UNAUDITED)

40 B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA adalah sebesar Rp , atau mencapai persen dari anggarannya. Jumlah Realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau persen dari anggarannya. No 1 Tabel 2 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2012 Uraian Anggaran Realisasi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp Rp Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp Rp Real. Angg. 2 Realisasi Belanja Negara Rp Rp Belanja Rupiah Murni Rp Rp Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp , B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Pada Semester I TA Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam belum melakukan perkiraan / Estimasi Pendapatan Negara dan Hibah sehingga Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah saat ini tidak bisa ditaksir nilai persentasenya. Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Semester I TA dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Tabel 3 Komposisi Realisasi Pendapatan Negara & Hibah Semester I TA. 2012

41 Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi PNBP Rp , B Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada TA 2012 Semester I adalah sebesar Rp ,. Realisasi PNBP berasal dari (i) Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan; (ii) Pendapatan Uang Meja (Leges); (iii) Pendapatan Hasil Denda; (iv) Pendapatan Ongkos Perkara; (v) Pendapatan Pelunasan Piutang. Realisasi PNBP dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Tabel 4 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Uraian 30Jun12 30Jun11 Naik/Turun % Naik/Turun Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi Rp Rp Rp ,38 Pendapatan LainLain Rp Rp Rp ,00 Jumlah Rp Rp Rp ,71 Grafik 1 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

42 Pendapatan Tindak Pidana Pendapatan Lainlain Realisasi Belanja Negara Rp , B.2.2. Belanja Negara Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada Semester I TA mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp , berupa Pagu Belanja Rupiah Murni. Terdapat penurunan Pagu yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan TA 2011 sebesar Rp Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA adalah sebesar Rp ,. Grafik 2 Perbandingan Komposisi Alokasi Belanja Semester I TA dan Semester I TA. 2011

43 Tahun 2012 Tahun Tahun 2012 Tahun 2011 Realisasi Belanja Rp , Belanja Pemerintah Pusat B Belanja Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA adalah sebesar Rp , atau mencapai persen dari anggarannya. Jumlah Realisasi Belanja tersebut terdiri dari Realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau persen dari pagu anggarannya. Terjadi Kenaikan persentase Realisasi Anggaran / Penyerapan Anggaran Semester I TA jika dibandingkan dengan Semester I TA yaitu sebesar persen. Walaupun terdapat kenaikan persentase penyerapan anggaran pada belanja barang. Namun secara keseluruhan persentase

44 menurut Jenis Belanja penyerapan anggaran masih dapat dikatakan stabil. Komposisi Realisasi Belanja Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk Semester I TA menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Tabel 5 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2012 Dan TA 2011 Belanja Barang Non Operasional Belanja Perjalanan Belanja Barang JUMLAH (dalam rupiah) TA 2012 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , Grafik 3 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja Semester I TA 2012 Dan Semester I TA Belanja Barang Non Operasional Belanja Perjalanan Belanja Barang Belanja Pegawai Rp. 0, B Belanja Pegawai Tidak ada Belanja Pegawai karena didalam DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum tidak ada Nilai Pagu untuk Belanja Pegawai Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk Semester I TA

45 Belanja Barang Rp , B Belanja Barang Realisasi Belanja Barang satuan kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Semester I TA adalah sebesar Rp ,, sedangkan Realisasi Belanja Barang pada Semester I TA adalah sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar persen. Terdapat peningkatan persentase Realisasi Anggaran/Penyerapan anggaran Belanja Barang TA jika dibandingkan dengan TA walaupun tidak terlalu signifikan yaitu 8,37 persen. Hal ini pun cukup wajar karena penyerapan belanja barang satuan kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dari tahun ke tahun tidak mengalami kendala yang berarti dan cenderung normal sama halnya dengan Belanja Pegawai. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:

46 Tabel 7 Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Barang Semester I TA dan Semester I TA Belanja Barang Non Operasional Belanja Perjalanan Belanja Barang JUMLAH (dalam rupiah) TA 2012 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , B Belanja Modal Belanja Modal Rp. 0, Realisasi Belanja Modal Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Semeter I TA Tidak Ada Realisasi. Realisasi Anggaran / Penyerapan Anggaran Belanja Modal TA Tidak direalisasikan karena tidak tersedia dalam DIPA ini. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Tabel 8 Perbandingan rincian realisasi belanja modal Semeter I TA dan Semester I TA (dalam rupiah) TA 2012 TA 2011 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % JUMLAH

47 Catatan Penting Lainnya B.3. CATATAN PENTING LAINNYA Dalam pelaksanaannya dilapangan Pengadaan Gedung dan bangunan sendiri tidak hanya menggunakan MAK Belanja Modal Gedung dan Bangunan saja tetapi juga bisa dengan menggunakan MAK Belanja Modal Fisik Lainnya seperti halnya juga Pengadaan Peralatan & Mesin yang tekadang menggunakan MAK untuk Belanja Modal Jaringan atau sebaliknya Kesalahan yang terjadi terkadang harus diakui diakibatkan kurang matangnya satuan kerja dalam melakukan perencanaan anggaran.

48 PENJELASAN ATAS POSPOS NERACA (UNAUDITED)

49 C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Komposisi Neraca per 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut : TABEL 9 PERBANDINGAN NERACA Semester I TA DAN Semester I TA Uraian 30Jun12 30Jun11 % Kenaikan/ (penurunan) Aset Rp Rp ,14 Kewajiban Rp Rp ,97 Ekuitas Dana Rp Rp 0,00 Jumlah Aset per Juni 2012 sebesar Rp ,, terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp ,, Aset Tetap sebesar Rp. 0,, dan Aset Lainnya sebesar Rp. 0,. Jumlah Kewajiban per 30 Juni 2012 sebesar Rp ,. Jumlah ekuitas dana pada periode per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp ,, terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp , dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 0,. Grafik 4 Perbandingan komposisi neraca Semeter I TA dan Semester I TA. 2011

50 Aset Lancar Kas di Bendaharawan Pengeluaran Rp , dan Kas di Bendaharawan Penerima RP0, C.2. PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Aset Lancar C Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2012 sebesar Rp ,. Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja adalah sebagai berikut : TABEL 10 PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENGELUARAN Semester I TA DAN Semester I TA Kas di Bendahara Pengeluaran Uraian 30Jun12 30Jun11 % Kenaikan/ (penurunan) Rp Rp ,89

51 Penyetoran Saldo per 30 Juni 2012 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Penyetoran Saldo per 30 Juni 2011 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah C Kas di Bendahara Penerimaan Satuan Kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada Semester I TA sudah membayarkan uang yang dianggap sebagai penerimaan Negara bukan Pajak kepada negara sehingga jika dilihat berdasarkan aplikasi SAKPA maka nilai kas di bendahara penerima adalah NIHIL Kas di Bendahara Penerimaan Rp0, Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Juni 2012 adalah NIHIL Rincian saldo Kas di Bendahara Penerimaan persatuan Kerja adalah sebagai berut : TABEL 11 PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENERIMAAN Semeter I TA DAN Semester I TA. 2011

52 Kas di Bendahara Penerimaan Uraian 31/Juni/ Jun11 % Kenaikan/ (penurunan) Rp Rp Penyetoran Saldo per 30 Juni 2012 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Penyetoran Saldo per 30 Juni 2011 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Uang Muka Belanja Rp , C Uang Muka Belanja Nilai Uang Muka Belanja pada satuan kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Semester I TA Rp ,. Nilai ini menunjukkan kenaikan sebesar 21,89 persen dibandingkan dengan Nilai Uang Muka Belanja pada Semester I TA yang sebesar Rp ,. TABEL 12 PERBANDINGAN SALDO UANG MUKA BELANJA TA 2010 DAN TA 2009 Uraian 31/Juni/ /Juni/2011 % Kenaikan/ (penurunan) Uang Muka Belanja Rp Rp ,89

53 C Persediaan Persediaan Rp , Nilai Barang Persediaan pada satuan kerja Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Semester I TA 2012 Rp ,. Nilai ini menunjukkan peningkatan/penurunan sebesar Rp. 0 persen dibandingkan dengan Nilai Barang Persediaan pada Semester I TA 2011 yang sebesar Rp.0,. Tampak bahwa perbedaan pada Semester I TA 2012 dan Semeter I TA 2011 tidak terlalu besar dan terlihat stabil,ini dikarenakan pada akhir tahun di Satker kami sudah tidak melakukan pembelian barang persedian untuk kegiatan perkantoran dan hanya mengandalkan sisasisa pada bulanbulan sebelumnya. TABEL 13 PERBANDINGAN SALDO PERSEDIAAN Semeter I TA 2012 DAN Semeter I TA 2011 Uraian 30Jun12 30Jun11 % Kenaikan/ (penurunan) Barang Persediaan Rp Rp 0,00 Kode Akun Uraian Akun Jumlah Aset Tetap Rp.0, C.2.2. Aset Tetap Saldo Aset Tetap per 30 Juni 2012 sebesar Rp. 0,, Hal ini terjadi karena tidak adanya aset pada DIPA tersebut. TABEL 14 PERBANDINGAN ASET TETAP Semester I TA 2012 DAN Semester TA 2011 Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

54 1 Tanah Rp Rp Rp 0,00 2 Peralatan dan Mesin Rp Rp Rp 0,00 3 Gedung dan Bangunan Rp Rp Rp 0,00 4 Jalan, Irigasi & Jembatan Rp Rp Rp 0,00 5 Aset Tetap Lainnya Rp Rp Rp 0,00 Jumlah Rp Rp Rp 0,00 Grafik 5 PERBANDINGAN ASET TETAP Semeter I TA 2012 DAN Semeter I TA 2011 C Tanah Nilai Tanah per 30 Juni 2012 adalah sebesar NIHIL, dibandingkan dengan Nilai Tanah per 30 Juni 2011 sebesar NIHIL Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan atau penurunan. TABEL 15 PERBANDINGAN TANAH Semeter I TA 2012 DAN Semester I TA 2011

55 30Jun12 30Jun11 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp 0,000 Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb: Penambahan : Penambahan Saldo Awal Rp Pembelian Rp Rp Pengurangan Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Tanah sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal tanah per 30 Juni 2012 MA Uraian Jumlah 5311 BM Tanah Rp Jumlah Belanja Rp C Peralatan dan Mesin Nilai Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2012 adalah sebesar NIHIL dibandingkan dengan nilai Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2011 sebesar NIHIL,. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan/penurunan sebesar NIHIL. TABEL 16 PERBANDINGAN PERALATAN DAN MESIN Semeter I TA 2012 DAN Semester I TA Jun12 30Jun11 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp 0,000 Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar NIHIL tersebut adalah sbb:

56 Penambahan : Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Rp Rp Pengurangan Penghentian Aset dari Penggunaan Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2012 MA Uraian Jumlah 5321 BM Peralatan dan Mesin Rp Jumlah Belanja Rp Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi oleh Penghentian Aset dari Penggunaannya. C Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2012 adalah sebesar NIHIL dibandingkan dengan nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2011 sebesar NIHIL Hal ini menunjukkan adanya peningkatan/penurunan sebesar NIHIL. TABEL 17 PERBANDINGAN GEDUNG DAN BANGUNAN TA 2010 DAN TA Jun12 30Jun11 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp 0,000 Mutasi/perubahan Gedung dan Bangunan sebesar NIHIL tersebut adalah sbb:

57 Penambahan : Pengembangan Melalui KDP Rp Rp Pengurangan Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Gedung dan bangunan sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2012 MA Uraian Jumlah 5331 BM Gedung & Bangunan Rp Jumlah Belanja Rp Penambahan Gedung dan Bangunan sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan nilai NIHIL adalah nilai dari pengembangan melalui KDP. C Jalan, Irigasi, & Jaringan Nilai Jalan, Irigasi, & Jaringan per 30 Juni 2012 adalah sebesar NIHIL dibandingkan dengan nilai Jalan, Irigasi, & Jaringan per 30 Juni 2011 sebesar NIHIL. Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan ataupun penurunan yang berarti. TABEL 18 PERBANDINGAN JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN TA 2010 DAN TA Jun12 30Jun11 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Mutasi/perubahan jalan, Irigasi & Jaringan sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb:

58 Penambahan : Penambahan Saldo Awal Rp Pembelian Rp Pengurangan Transfer Keluar Rp Reklasifikasi Keluar Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan per 30 Juni 2012 MA Uraian Jumlah 5341 BM Jalan dan Jembatan Rp Jumlah Belanja Rp Tidak ada perbedaan antara Penambahan jalan dan jembatan dengan Realisasi Belanja Modal. C Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2012 adalah sebesar NIHIL dibandingkan dengan nilai Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2011 sebesar NIHIL. Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan ataupun penurunan yang berarti. TABEL 19 PERBANDINGAN ASET TETAP LAINNYA Semester I TA 2012 DAN Semeter I TA Jun12 30Jun11 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp 0,00 Mutasi/perubahan Aset Tetap Lainnya sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb:

59 Penambahan : Saldo Awal Rp Pembelian Rp Rp Pengurangan Rp Koreksi Nilai TIM Penertiban Aset Rp reklasifikasi Keluar Rp Rp Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2012 MA Uraian Jumlah BM Aset Tetap Lainnya Rp Jumlah Belanja Rp penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya satuan kerja PTUN Bandar lampung per 30 Juni 2012 tidak dapat perbedaan dengan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya. C Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen. TABEL 20 PERBANDINGAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan Pada Satuan Kerja PTUN Bandarlampung Tahun Anggaran 2010

60 No No SP2D TGL SP2D JNS URAIAN JNS BLNJA BLNJA RUPIAH SPM RUPIAH SPM O 09/03/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN O 31/03/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN O 31/03/ PERENCANAAN PERENCANAAN 90% O 05/04/ PELAKSANAAN UANG MUKA FISIK P 25/05/ HONOR PANITIA HONOR PANITIA LELANG P 22/06/ PELAKSANAAN TERMIN 1 FISIK P 21/07/ PELAKSANAAN TERMIN 2 FISIK Q 25/08/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN Q 28/09/ PELAKSANAAN TERMIN 3 FISIK Q 28/09/ PERENCANAAN PERENCANAAN 10% Q 28/09/ PENGAWASAN PENGAWASAN 90% R 06/12/ PELAKSANAAN TERMIN 4 FISIK (Retensi) R R R PENGAWASAN PENGAWASAN 10% Hal ini sangat wajar karena sampai dengan 31 desember 2010 seluruh Konstruksi Dalam Pengerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah di input ke dalam masingmasing transaksi sesuai dengan latar belakang pelaksanaan pengadaan Pembangunan Gedung atau Peralatan & Mesin apakah Penyelesaian Pembangunan atau Pengembangan melalui KDP. Aset Lainnya Rp , C.2.3. Aset Lainnya Aset Lainnya pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Aset Lainnya masih Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp ,. Posisi Aset Lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Uraian per 31 Desember 2010 per 31 Desember 2009 Kenaikan / (penurunan) Aset Tak Berwujud Rp Rp Rp Aset Lainlain Rp Rp Rp Kerjasama dengan pihak ketiga Rp Rp Rp Aset Tetap yang tidak digunakan Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Grafik 6

61 Perbandingan Aset Tetap Lainnya Pada Neraca TA 2010 dan TA 2009 C Aset Lainlain Tabel 21 Perbandingan Aset LainLain TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Mutasi/perubahan Aset LainLain sebesar 0 tersebut adalah sbb : Penambahan : Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset LainLain Rp Pengembangan Nilai Aset Rp Koreksi Nilai Rp Rp Pengurangan Koreksi Pencatatan Rp Rp Jumlah Rp Sampai dengan Periode 31 Desember 2010 Terdapat penurunan Nilai

62 Aset Lainlain karena sampai saat ini nilai aset lainlain masih nihil. Kewajiban Rp , C.2.4. Kewajiban Nilai Kewajiban pada Satuan Kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Kewajiban sebesar Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen Tabel 22 Perbandingan Kewajiban TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 9,776,910 Rp Rp 9,776, C Uang Muka dari KPPN Uang Muka dari KPPN merupakan akun penyeimbang dari akun kas di Bendahara Pengeluaran. Nilai rupiah pada akun ini mempresentasikan uang persediaan yang belum dipergunakan dan / atau yang belum dipertanggungjawabkan sebagai pengeluaran definitif Berdasarkan data yang telah dihimpun periode 31 Desember 2010 Uang Muka dari KPPN Satuan Kerja Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung adalah Rp , merupakan uang Persekot gaji yang belum dipergunakan dan / atau yang belum dipertanggungjawabkan sebagai pengeluaran definitif. Hal itu terjadi karena PTUN telah memakai sistem akrual. Tabel 23 Perbandingan Uang Muka KPPN

63 TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 14,403,250 Rp Rp 14,403, C Utang Kepada Pihak Ketiga Utang Kepada Pihak Ketiga pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga masih Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen. Tabel 24 Perbandingan Utang Kepada Pihak Ketiga TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 9,776,910 Rp Rp 9,776, Ekuitas Dana Lancar Rp , C.2.5. Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Ekuitas Dana Lancar masih Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 326,22 persen. Tabel 25 Perbandingan Ekuitas Dana Lancar TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 7,747,823 Rp 1,817,798 Rp 5,930, C Cadangan Persediaan

64 Cadangan Persediaan merupakan akun penyeimbang dari akun Persediaan. Nilai rupiah pada akun ini mempresentasikan Aset Barang Persediaan yang belum dipergunakan dan / atau yang belum dipertanggungjawabkan sebagai pengeluaran definitif. Berdasarkan data yang telah dihimpun untuk periode 31 Desember 2010 Satuan Kerja PTUN Bandar Lampung terdapat Cadangan Persediaan sebesar Rp ,, sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar Rp , atau 71,71 persen. Tabel 26 Perbandingan Cadangan Persediaan TA 2010 dan TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp ,72 C Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek masih Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen. Tabel 27 Perbandingan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek TA 2010 dan TA 2009

65 31Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp (9,776,910) Rp Rp (9,776,910) C Barang/Jasa Yang Harus Diterima Barang/Jasa Yang Harus Diterima pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Barang/Jasa Yang Harus Diterima masih Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen. Tabel 28 Perbandingan Barang/Jasa Yang Harus Diterima TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 14,403,250 Rp Rp 14,403, C.2.6 Ekuitas Dana Diinvestasikan Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp , Ekuitas Dana Diinvestasikan pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Ekuitas Dana Diinvestasikan masih Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 8,85 persen. Tabel 29 Perbandingan Ekuitas Dana Diinvestasikan TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 9,787,506,156 Rp 8,991,056,406 Rp 796,449, C Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

66 Dana Diinvestasikan ke dalam Aset Tetap merupakan akun penyeimbang dari akun Aset Tetap. Nilai rupiah pada akun ini mempresentasikan Aset Tetap yang dikelompokkan ke dalam Aset Tetap Intrakomptabel pada Aplikasi SIMAK BMN. Berdasarkan data yang telah dihimpun untuk periode 31 Desember 2010 Satuan Kerja PTUN Bandar Lampung terdapat Dana Diinvestasikan ke dalam Aset Tetap sebesar Rp ,. Sedangkan untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp ,, hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau 8,60 persen. Tabel 30 Perbandingan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 9,733,703,814 Rp 8,962,104,064 Rp 771,599, C Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya merupakan akun penyeimbang dari akun Aset Lainnya. Nilai rupiah pada akun ini mempresentasikan Aset Lainnya yang dikelompokkan ke dalam Aset Lainnya Intrakomptabel pada Aplikasi SIMAK BMN. Berdasarkan data yang telah dihimpun untuk periode 31 Desember 2010 Satuan Kerja PTUN Bandar Lampung terdapat Dana Diinvestasikan ke dalam Aset Lainnya sebesar Rp ,, sedangkan nilai Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya pada tahun 2009 sebesar Rp , atau naik sekitar 85,83 persen. Tabel 31 Perbandingan Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

67 TA 2010 dan TA Des10 31Des10 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp ,83 Catatan Penting Lainnya C.3 CATATAN PENTING a) Nilai Revaluasi Aset BMN hasil penilaian dari KPKNL di satuan Kerja PTUN Bandar Lampung sudah di input ke dalam Aplikasi SIMAK BMN dan telah dikirim ke Aplikasi SAKPA pada TA Revaluasi dilakukan dari tahun 2009 dan berlanjut sampai pada tahun 2010.Sampai dengan akhir TA 2010,Satuan kerja PTUN bandar lampung telah melakukan penginputan transaksi 205 (Koreksi penilaian dari tim penertiban aset) dan telah memiliki Berita Acara IP (Inventarisasi dan penilaian dari KPKNL wilayah Bandar Lampung.Lalu Pada awal Januari 2011 PTUN juga telah melakukan rekonsiliasi pemutakhiran data dari KPKNL sehingga data yang dimiliki telah sama dan telah diakui oleh KPKNL di Wilayah Lampung. b) Pada 31 Desember TA 2010 diinformasikan juga bahwa kuhusu untuk barang persediaan,satuan Kerja PTUN Bandar Lampung telah melakukan Opname Fisik Barang persediaan yang menjadi dasar pengecekan antara Jumlah barang persediaan yang ada dilemari Baranag persediaan dan Jumlah barang Persediaan yang sudah diinput didalam aplikasi Barang Persediaan. c) Pada Proses Penyamaan atau Rekonsiliasi SAKPA antara Satuan Kerja PTUN dengan KPPN Bandarlampung selama ini berlangsung lancar dan tepat waktu. Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Istilah Audit dalam bidang Akuntansi adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

68 Keuangan negara merupakan urat nadi dalam pembangunan suatu negara dan amat menemukan kelangsungan perekonomian baik sekarang maupun yang akan datang.badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945,BPK merupakan lembaga audit yang bebas dan mandiri. Tugas utama BPK adalah untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan kementerian negara/lembaga. Sesuai dengan pasal 1 UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (PPTJKN). yang dimaksud dengan pemeriksaan dalam hal ini adalah proses identifikasi,masalah,analisis dan evaluasi yang dilakukan secara independen,obyektif dan profersional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Penilaian mengenai kewajaran suatu laporan pertanggungjawaban keuangan meliputi : 1) Keberadan dan keterjadian (existence and occurance) dari suatu transaksi keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan; 2) Kelengkapan (completeness), yang berarti bahwa semua kondisi / hal yang ada sudah tersaji dalam laporan keuangan; 3) Hak dan kewajiban (right and obligation), yaitu bahwa apa yang tersaji dalam laporan keuangan benarbenar merupakan hak dan kewajiban entitas yang diperiksa; 4) Ketepatan penilaian dan pengalokasian (valuation and alocation), yaitu bahwa halhal yang tersaji dalam laporan keuangan telah dinilai secara wajar dan dibebankan dalam anggaran yang sesuai; 5) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure), yaitu bahwa laporan keuangan telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi; dan 6) Ketaatan pada anggaran yang diatur dalam peraturan perundangundangan. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan oleh BPK terhadap laporan keuangan satker PTUN Bandar lampung telah dilakukan pada tahun Adapun temuanatemuan BPK terhadap laporan keuangan PTUN Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

69 1) Terdapat sisa UP pada tahun 2007 (89 Januari 2008) sebesar Rp , dengan 2x setoran. Tetapi pada aplikasi SAKPA diinput ke dalam Jurnal Aset. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan proses tutup tahun 31 desember Operator SAKPA belum menerima bukti setoran SSBP sebesar Jumlah tersebut.tetapi di KPPN terdapat jumlah sedemikian,jadi biar hasilnya sama pihak satker meminta bantuan kepada pihak korwil setempat dan pihak korwil menyarankan agar diinput kedalam jurnal aset saja biar hasil rekonsiliasinya di KPPN sama. Begitu juga dari Pihak KPPN di Bandar Lampung juga menyarankan supaya diinput kedalam jurnal aset saja karena bukti setoran tidak ada. Setelah diinput sesuai setoran SSBP ternyata Satker kami mempunyai saldo kas dibendahara pengeluaran pada Tahun 2007 sebesar Rp.62,. Saldo Kas pada Bendahara Pengeluaran satker PTUN Bandarlampung per 31 Desember 2007 sebesar Rp.62,, ini merupakan saldo kas pada bendahara pengeluaran. Jumlah diatas merupakan saldo kas/bank dari Penerimaan Uang Persediaan yang belum dipertanggungjawabkan secara definitif kepada Kas Negara pada tanggal Neraca 31 Desember 2007 (Lebih Setor) yang dananya berasal dari UP pada Bulan desember Masalah ini sudah diselesaikan di Tahun ) Pada Tahun 2010 terdapat temuan BPK tentang kesalahan akun pendapatan / penerimaan (423999) dengan jumlah setoran sebesar Rp ,. Akun yang benarnya adalah D.2 REKENING PEMERINTAH Untuk Tahun anggaran 2010 semester II tidak terdapat rekening yang ditutup, jadi pada satuan kerja PTUN Bandar lampung hanya ada 1 rekening yaitu rekening BRI. D.3 TAMBAHAN PENYAJIAN INFORMASI PENDAPATAN & BELANJA SECARA AKRUAL Belanja Secara Akrual adalah penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

70 Belanja Yang Masih Harus Dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa yang telah diterima/dinikmati dan/atau perjanjian/komitmen yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah, namun sampai pada akhir periode pelaporan belum dilakukan pembayaran/pelunasan/realisasi atas hak/perjanjian/komitmen tersebut. Sedangkan Belanja Dibayar Dimuka adalah pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari rekening Kas Umum Negara dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah. Pendapatan Secara Akrual adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima adalah pendapatan yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diterima oleh satuan kerja/pemerintah karena adanya tunggakan pungutan pendapatan dan transaksi lainnya yang menimbulkan hak tagih satuan kerja/pemerintah dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Sedangkan Pendapatan Diterima di Muka adalah pendapatan yang diterima oleh satuan kerja/pemerintah dan sudah disetor ke rekening Kas Umum negara, namun wajib setor belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari satuan kerja/pemerintah, atau pendapatan pajak/bukan pajak yang telah disetor oleh wajib pajak/wajib bayar ke rekening Kas Umum Negara yang berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau penelitian oleh pihak yang berwenang terdapat lebih bayar pajak/bukan pajak. Menindaklanjuti Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER62/PB/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual Pada Laporan Keuangan yang baru disosialisasikan di Lampung tanggal 11 Januari 2010 bertempat di Kantor wilayah VII DJPB Lampung, UAPPAW PTA Bandar Lampung mencoba untuk membuat perincian Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual (PER62/PB/2009 pasal 3 dan 4) (daftar terlampir). Pada tanggal 16 dan 17 Desember 2010 dilakukan Rapat koordinasi antara seluruh operator baik SIMAK BMN & SAKPA. Salah satu hasil rapat adalah seluruh satker sepakat untuk melakukan penginputan

71 pendapatan & Belanja secara akrual pada aplikasi SAKPA sebelum melakukan rekonsiliasi ke KPPN di wilayah masingmasing disertai dengan lampiran perincian per Akun belanja dan pendapatan dengan menggunakan Aplikasi Excel. Perincian yang dibuat berdasarkan laporan satuan kerjasatuan kerja dari formulir pengisian yang telah dibuat oleh UAPPAW sebelumnya, disertai bukti dokumen sumber berupa setoran SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) dan SPTB (Surat Pertanggungjawaban Belanja) serta Rekening Tagihan Belanja berupa Rekening pembayaran listrik, telepon dan air pada awal tahun Sebagai informasi bahwa sebelum melakukan rekonsiliasi ke KPPN untuk bulan Desember 2010, seluruh satker terlebih dahulu menginput data Pendapatan & Belanja secara Akrual ke dalam Aplikasi SAKPA sehingga neraca yang dikumpulkan ke KPPN adalah neraca yang sudah memasukkan informasi akrual setiap satuan kerja. Lampiran yang menggambarkan perincian belanja & pendapatan secara akrual satuan kerja PTUN Bandar Lampung dapat dilihat pada Lampiran III tentang pendapatan & Belanja secara Akrual TA D.4 PENCATATAN BIAYA PROSES / UANG TITIPAN PIHAK KE TIGA /PANJAR BIAYA PERKARA Selain mengelola keuangan APBN (keuangan DIPA), Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama & Pengadilan Tata Usaha Negara juga mengelola uang titipan dari pihakpihak yang berperkara (lazim disebut sebagai pihak ketiga) yang merupakan uang persediaan (cadangan), dan sematamata digunakan untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan proses penyelesaian perkara mereka sendiri. Uang titipan pihak ketiga terdiri dari : 1) Uang Panjar Biaya Perkara; 2) Uang Panjar Biaya Eksekusi Perkara; 3) Uang Konsinyasi; 4) Uang Titipan dari Kepaniteraan Pidana.

72 D.4.1 UANG PANJAR BIAYA PERKARA Biaya perkara ini dibayar oleh pihak yang berperkara (yang mengajukan gugatan / permohonan), sebagai uang persediaan biaya penanganan / penyelesaian perkara mereka di pengadilan. Pada dasarnya biaya perkara dibebankan kepada pihak yang kalah, namun terlebih dahulu dibebankan kepada Penggugat sebagai panjar, karena penggugatlah yang memulai berperkara. Dan setelah ada putusan akhir maka baru diketahui pihak yang kalah yang harus dihukum membayar biaya perkara. Karena bersifat panjar maka apabila terjadi kekurangan selama proses persidangan harus ditambah dan apabila ada sisa pada akhir proses sisanya harus dikembalikan. Dasar hukum biaya penanganan perkara perdata dibebankan kepada para pihak sendiri diatur dalam HIR (Het Herzien Inlands Reglemen, Staadblaad tahun 1941 no.44) dan dalam R.Bg (Reglement van het rechtswezen in de gewesten Buiten Java en Madoera, Staatblaad 1927 no.227). Secara operasional terakhir diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 2 tahun 2009, tanggal 12 Agustus 2009 dan petunjuk pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Panitera Mahkamah Agung RI nomor 15 A/SK/PAN/IX/2009 tanggal 01 September Panjar Biaya Perkara ini terdiri dari : 1) Biaya Perkara seperti : Biaya Panggilan, Biaya Penyitaan 2) Biaya Proses : Biaya untuk mendukung proses penanganan perkara, seperti penggandaan dokumen, penjilidan dll. 3) Hakhak Kepaniteraan yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang di setor ke Kas Negara. D.4.2 UANG PANJAR BIAYA EKSEKUSI PERKARA Merupakan Uang Persediaan untuk membiayai pelaksanaan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum pasti. Apabila pihak yang kalah tidak mau melaksanakan putusan pengadilan secara sukarela, maka pihak yang menang dapat meminta bantuan pengadilan untuk mengeksekusi putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Semua biaya yang dikeluarkan untuk eksekusi tersebut dibebankan kepada pihak yang kalah, namun sebelumnya dibayar oleh pemohon eksekusi sebagai uang panjar.

73 D.4.3 UANG KONSINYASI Adalah uang yang dititipkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri / Pengadilan Agama oleh pihak / orang yang mempunyai kewajiban untuk membayar (debitur), karena pihak/orang yang berhak menerima pembayaran (kreditur) tidak mau menerima / belum mengambil uang tersebut. D.4.4 UANG TITIPAN DARI KEPANITERAAN PIDANA Uang Titipan dari Kepaniteraan Pidana terdiri dari : 1) Uang jaminan penangguhan penahanan; 2) Uang yang menjadi barang bukti dalam suatu perkara pidana. D.4.5 KEADAAN UANG TITIPAN PIHAK KETIGA SELAMA TAHUN 2010 Berdasarkan halhal yang telah dijelaskan di atas, Satker PTUN Bandar Lampung telah melakukan rekapitulasi keadaan uang titipan pihak ketiga Tahun Anggaran 2010 dalam Tabel Rekapitulasi Biaya Proses TA 2010 dan Tabel Penjelasan Rekapitulasi Biaya Proses TA 2010 (Lihat Lampiran III tentang Biaya Proses). D.4.6 LAPORAN KEUANGAN PERKARA BULANAN Laporan keuangan perkara PTUN bandar Lampung adalah pemberian bahanbahan atau keterangan secara obyektif dan berdasarkan kenyataan yang terjadi atas keuangan perkara disertai dengan bukti pendukung / dokumen sumber atas keuangan perkara satker PTUN Bandar Lampung. Dasar Hukum dari Pelaporan Keuangan Perkara menurut yang diterangkan didalam Pola Bindalmin adalah sebagai berikut : 1) UU Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 11 ayat (4) 2) UU Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung pasal 32 3) Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor KMA/009/SK/III/ ) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2008 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan Yang

74 Berada Di Bawahnya. Laporan Keuangan Perkara yang dilaporkan adalah sebagai berikut : 1) Laporan Keuangan Perkara dari bulan januari 2010 s/d bulan desember 2010, meliputi bidang perdata dan pidana (jika ada). Namun pada Korwil PTA Bandar Lampung tidak ada laporan dari satuan kerja tentang laporan keuangan perkara pidana. 2) Laporan Keuangan Eksekusi dari bulan januari 2010 s/d bulan desember 2010 (jika ada) 3) Laporan Keuangan Konsinyasi dari bulan januari 2010 s/d bulan desember 2010 (jika ada) 4) Laporan Keuangan Lainlain, yaitu selain dari yang telah disebutkan diatas, dari bulan januari 2010 s/d bulan desember 2010 (jika ada). Lampiran yang menggambarkan perincian Laporan Keuangan Perkara satuan kerja PTUN Bandar Lampung dapat dilihat pada Lampiran III tentang Perincian Laporan Keuangan Perkara TA D.5 CATATAN PENTING LAINNYA 1) Terhadap Temuan BPK dan Tindak Lanjut Temuan BPK tersebut, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan sebagai tambahan informasi. a) Temuan BPK dan Tindak Lanjut atas Temuan BPK pada tahun anggaran 2007 yang sebesar 62, telah diselesaikan di tahun Terjadinya pergantian petugas Bendahara Penerima, dimana petugas yang baru tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada petugas lama mengenai pengelompokkan jenis penerimaan negara bukan pajak yang sesuai menurut Bagan Akun Standar (BAS). sedangkan untuk temuan BPK tahun 2008 karena bukti setoran SSBP yang ada pada bendahara tidak dikasih kepada operator sakpa. selain itu juga ini disebabkan karena Terjadinya pergantian petugas Bendahara Penerima, dimana petugas yang baru tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada petugas lama mengenai pengelompokkan jenis penerimaan negara bukan pajak yang sesuai menurut Bagan Akun Standar (BAS). telah diselesaikan di akhir b) Temuan BPK tentang kesalahan akun pendapatan / penerimaan terhadap 4 (empat) satuan kerja di wilayah korwil PTA Bandar Lampung pada tahun anggaran Sedangkan yang terjadi pada satker kami, yaitu :

75 1) Terjadi hal yang tidak biasa / jarang terjadi yang mengakibatkan peristiwa penerimaan negara (pengembalian uang makan), Dimana lagilagi satuan kerja mengirangira sendiri akun yang sesuai tanpa melakukan konsultasi dengan KPPN di wilayah masingmasing namun tetap lolos dari pengamatan KPPN. c) Temuan BPK tentang tentang Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran (Neraca SAKPA) bernilai positip dan negatip terhadap 11 (sebelas) satuan kerja di wilayah korwil PTA Bandar Lampung,disini termasuk juga satker kami PTUN Bandar Lampung. Adapun kesalahankesalahan terkait temuan BPK tentang Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran bernilai positip dan negatip disebabkan oleh halhal sebagai berikut : 1) Terdapat kesalahan perhitungan terhadap pengembalian uang persediaan yang dilakukan oleh KPPN setempat. Dimana kesalahan perhitungan tersebut baru diketahui setelah formulir SSBP telah dibuat dan bahkan sudah disetorkan ke Kas Negara. Hal ini tentu saja akan menyebabkan peristiwa lebih bayar / lebih setor. Peristiwa ini terjadi karena satuan kerja kami tidak sempat diberitahukan oleh KPPN mengenai masalah kesalahan perhitungan pengembalian uang persediaan tersebut hingga masa periode pelaporan berakhir. Hal ini terjadi di Tahun ) Selain halhal diatas diinformasikan juga bahwa kami juga mengalami kesulitan di dalam mengumpulkan datadata dokumen sumber (form pembayaran SSBP dan lainlain) yang memiliki masalah tentang nilai Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut, terutama untuk dokumen sumber tahun anggaran 2006 dan Hal ini dikarenakan satker di lingkungan kami banyak yang mengalami rolling petugasseperti bendahara yang selalu ditukar sehingga banyak terdapat dokumen yang hilang. Belum lagi kendala pada saat meminta bantuan untuk penyelesaian permasalahan di KPPN (terutama KPPN di daerah) yang sering berlarutlarut dan terkesan diperlambat, mungkin karena merasa sebenarnya data satker tersebut tidak ada masalah (berdasarkan data LKPP KPPN tersebut) sehingga mereka agak sungkan untuk membuat surat pernyataan yang diminta oleh Mahkamah Agung RI. Sering terjadi satker harus agak memaksa dalam meminta bantuan KPPN agar bersedia menyelesaikan permasalahan satker tersebut. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi proses penyelesaian. Untuk itulah guna menghindari kejadiankejadian seperti ini, kami mengusulkan kepada BPK ketika melakukan pemeriksaan laporan keuangan Kementerian Negara / Lembaga yang menggunakan sistem perbandingan data antara KPPN dan

76 satuan kerja di daerah masingmasing. Jika terdapat temuan pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK agar ditembuskan kepada Departemen Keuangan yang kemudian diperintahkan untuk meneruskan ke KPPN di wilayah satkersatker Kementerian Negara / Lembaga yang bermasalah. Upaya ini sangat berguna untuk mempercepat proses perbaikan data laporan keuangan yang audited di lingkup Departemen Keuangan & Kementerian Negara / Lembaga. 2) Terhadap Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual Satker PTUN Bandar Lampung, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan sebagai tambahan informasi. Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual baru dimasukkan ke dalam neraca PTUN Bandar Lampung pada tahun anggaran Sedangkan pada tahun 2009 Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual belum kami dikarenakan kami baru memakai sistem akrual mulai bulan desember 2010 selain itu juga belum ada sosialisasi dari pihak kppn serta pada saat itu KPPN di Lampung masih raguragu dalam pelaksanaan di lapangan. Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual yang dimasukkan dan diakui dalam neraca satuan kerja PTUN untuk bulan Desember 2010 Bandar Lampung meliputi halhal sebagai berikut : a) Belanja Yang Masih Harus Dibayar, Untuk tahun anggaran 2010 berdasarkan pengamatan kami dengan didukung oleh datadata yang dikumpulkan dari satker, informasi Belanja Yang Masih Harus Dibayar di satker PTUN Bandar Lampung terbagi kedalam halhal sebagai berikut : Kekurangan Tunjangan Beras dari bulan januari 2010 s/d desember 2010 berdasarkan Peraturan DIRJEN No.PER 67/PB/2010. Kekurangan Tunjangan Beras itu diinput menggunakan hitungan GPP yang belum ada pembulatan dan PPH hal itu dikarenakan belum adanya update GPP 2011 terbaru. Tunggakan Listrik, Air, Telepon yang belum dibayarkan s/d 31 desember 2010 b) Belanja Dibayar Di Muka, Untuk tahun anggaran 2010 berdasarkan pengamatan kami dengan didukung oleh datadata yang dikumpulkan dari satker, informasi Belanja Dibayar Di Muka di satker PTUN Bandar Lampung terbagi kedalam halhal sebagai berikut : Sisa Cicilan Persekot Gaji Pegawai yang belum dibayar s/d 31 desember 2010

77 3) Terhadap Pencatatan Biaya Proses / Uang Titipan Pihak Ketiga / Panjar Biaya Perkara & mengenai Laporan Keuangan Perkara Bulanan satker PTUN Bandar Lampung, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan sebagai tambahan informasi. Untuk Laporan Perkara baru akan di input kedalam Laporan Keuangan pada periode semester II. Hal ini Baru dilakukan pada periode Semester II ini disebabkan karena Bagian Perkara baru mengasih datanya bulan Agustus Pada akhir tahun 2010, kami telah membuat format untuk pelaporan keuangan perkara bulanan. Kemudian format tersebut kami gunakan untuk keseluruhan laporan keuangan perkara sebagai berikut : (1) Laporan Keuangan Perkara Perdata (pidana tidak ada), (2) Laporan Keuangan Eksekusi, (3) Laporan Keuangan Konsinyasi & (4) Laporan Keuangan LainLain. Laporan Keuangan Perkara Bulanan menggambarkan keadaan keuangan per bulan, dilihat dari masingmasing satuan kerja maupun berdasarkan data rekapitulasi seluruh satuan kerja. Pada pertengahan bulan desember 2010, kami mendapat Format Laporan Biaya Proses dari Bawas MARI (Badan Pengawas Mahkamah Agung RI) yang harus dimasukkan ke dalam Laporan Keuangan Tahunan kami. Setelah kami teliti dan kami telaah kembali mengenai Format Laporan Biaya Proses tersebut, kami dapatkan kesimpulan bahwa Format Laporan Biaya Proses tersebut sama dengan Rekapitulasi Laporan Keuangan Perkara Bulanan selama 1 (satu) tahun atau dapat dikatakan sebagai Laporan Keuangan Perkara Tahunan. Hanya bedanya pada Format Laporan Biaya Proses terdapat keterangan yang juga merupakan data pendukung dari Laporan Keuangan Perkara Tahunan tersebut berupa jumlah perkara, nomor rekening Bank sampai jumlah orang terkait konsinyasi dan lainlain. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka kami mengambil sikap sebagai berikut : a) Biaya Proses kami masukkan sebagai data Rekapitulasi Laporan Keuangan Perkara Tahunan yang disertai dengan datadata pendukung sesuai format dari Badan Pengawas MA RI. b) Laporan Keuangan Perkara Bulanan tetap kami masukkan sebagai perincian per bulan dari Laporan Keuangan Perkara Tahunan / Biaya Proses.

78 PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA (UNAUDITED)

79 LAPORAN REKENING PEMERINTAH

80 TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN BPK

81 DAFTAR INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL

82 CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGERA (UNAUDITED)

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400395 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM KATA PENGANTAR KATA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S U K A

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga - Sumatera Utara 22553 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Telp. 0631 23204/21572

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) BAGIAN ANGGARAN 054 LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) Jalan Sutan Sumurung lumbantobing No.7 Telepon : 0633-21153 Fax. 0633-21755 Tarutung 22417 Home

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA. 2011; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2012

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Lebih terperinci

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Hal Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii Kata Pengantar iv Daftar Singkatan v Pernyataan Tanggung Jawab vi Pernyataan Telah di Review vii I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum Rencana Strategis A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan. BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2010 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.401777 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE 31 DESEMBER 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 (UNAUDITED) JL. KAPTEN SUMARSONO NO. 12 MEDAN SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI KLAS IB DITJEN BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER II (31 DESEMBER 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER II TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR:PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA SATKER) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Alamat Raya : Pendidikan Jalan Raya Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Masjid Agung No._ Sungguminasa Gowa Jalan - Sulawesi Masjid Selatan Agung 92111 No. 25 Sungguminasa Telp.

Lebih terperinci

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA ESELON I) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DITJEN BADILAG (04) (PERIODE SEMESTER I) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK BAGIAN ANGGARAN 005 CaLK LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI (01) (PERIODE SEMESTER II) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A Telp. (0343) 410284 Fax. (0343)

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 97 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 97 70235 Telp. Banjarmasin

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (01) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (01) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 JL. Jend. Basuki Rahmat No. 11 Telp./Fax. (0736) 21225

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A. PENJELASAN UMUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl.Simpurusiang Jl.Simpurusiang Masamba - Sulawesi Selatan 92961 Masamba - Sulawesi Selatan Telp. 0473-21626 Fax.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1 NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN)

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 04.401777 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian Laporan Keuangan,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA 005 04 0500 401433 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN Jl. Ir. H. JUANDA - Jawa Timur NO. 67129 11 A Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa.

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2013 Tahun Anggaran 2012 Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 401777 LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED) PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2010 Jalan Kapten Sumatsono No. 12, Helvetia Medan SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,-

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,- KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA 005 01 0500 401432 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN - Jawa Timur 67129 PASURUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari PENGADILAN AGAMA WONOSARI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari Gunungkidul KRT. Judoningrat, - DI Yogyakarta Siraman, 55851Wonosari Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Raya No._ Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Pahlawan Purworejo - Jawa Tengah Jalan Pahlawan No.5 Purworejo - Jawa Tengah 54171 Telp. 0275-323180 Fax.

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Rawasari Selatan No. 51 Cempaka Putih Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl. Raya Raya Pendidikan Pendidikan No. No. 1 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi Selatan Selatan

Lebih terperinci

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii Daftar Lampiran ix Daftar Singkatan x Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 Alamat Kantor: (Jalan Raya Mapanget, PO. BOX 1004 Manado

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK BAGIAN ANGGARAN 005 CaLK LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DITJEN BADILAG (04) (PERIODE SEMESTER I) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN AGAMA PASURUAN Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Gedung A.A. Maramis II Lantai 2 Jl. Lapangan Banteng Timur No 1 Jakarta 10710, Kotak Pos 1139 Telepon/Faks

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Jend Basuki Rahmat No 11 Kota Bengkulu Bengkulu Jalan Jend - Bengkulu Basuki 38221 Rahmat No 11

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005.04 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG RI SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Indrakila No.42 Kebumen KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK ) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK ) SEMESTER I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN Jl.Syeh Nawawi Al-Bantani, Kel.Banjarsari Kec.Cipocok Jaya Kota Serang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Letnan Jendral Suprapto Jl. Letnan Banjarnegara Jendral - Jawa Suprapto Tengah 53418 Banjarnegara Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Kec. Banggai Tengah Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Kab. Banggai Laut - Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2015 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2010 TAHUN ANGGARAN 2010 NOMOR : LAP 042/PW21/1/2011

Lebih terperinci

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN (018.09.648669) LAPORAN KEUANGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Gatot Subroto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Gatot Subroto PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl.Gatot Subroto Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan Selatan 70235 Telp. Banjarmasin 05113253379 -

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jl.Baru Kotaraja No.103 Jayapura - Papua 99225

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Sultan Trenggono No. 23 Demak Jl. Sultan - Jawa Trenggono Tengah 59516 No. 23 Telp. Demak 0291-6904046 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2017 Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar Simalungun Jl. Asahan - Sumatera Km. 3,5 Utara Pematangsiantar 21151 Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA LOG O LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 2013 BAGIAN ANGGARAN 108 BAGIAN ANGGARAN 108.01.422810 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA UNTUK PERIODE

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAMPIRAN Vb NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2014 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BALAI BESAR PULP DAN KERTAS Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun

Lebih terperinci